IV - Banjir
IV - Banjir
► Meluapnya aliran air sungai karena melampaui kapasitasnya disebut banjir. Aliran
banjir yang berfluktuasi bisa digambarkan sebagai hydrograph banjir dan bisa
dipisahkan antaran aliran dasar dengan aliran dampak langsung dari hujan atau
sering disebut Direct Run Off (DRH)
► Sehubungan dengan perencanaan Bangunan Air, sering dibutuhkan data atau
perhitungan banjir maksimum yang bisa terjadi dari suatu sungai.
► Perhitungan besar banjir maksimum (Flood Peak) bisa menggunakan beberapa cara
antara lain :
1. Rasional
2. Empiris
3. Cara Unit Hidrograph
4. Cara Statistik atau Analisa Frequency
► Dari empat metode tersebut bisa dipilih metode yang sesuai dengan data yang
tersedia serta kondisi daerah dengan mempertimbangkan tingkat kebutuhan
pembangunan serta resiko yang bisa terjadi.
► Pertimbangan itu antara lain :
Kebutuhan Objective
Ketersediaan data
Tingkat kepentingan Proyek
Tingkat resiko yang bisa diterima
Rational Method
► Hujan dengan intensitas tertentu yang merata di suatu DAS akan menimbulkan
banjir maksimum apabila lama hujan berlangsung selama tc atau time of
concentration .
Qp = C . i . A untuk t tc
A = luas catchment area
i = intensitas hujan
C = koefisien run off
Qp = banjir maksimum
► Dengan satuan metrik perumusan di atas menjadi :
Qp = banjir maksimum (m3/dt)
1
Qp C i tc , p A
C = koefisien run off 3,6
i = intensitas hujan (mm/jam) dengan durasi selama tc dan kejadian ulang
(probability) P.
A = luas DAS (km2)
► Dari suatu DAS harga C dan A tetap, sehingga harga yang menentukan tinggal
intensitas hujan i, dengan durasi tc dan probability P.
► Harga i(tc,P) bisa dihitung dengan frequency hujan dengan probability yang
dikehendaki. Sedangkan tc bisa diprediksi dengan rumus praktis/empiris.
U.S. Practice of tc
► Untuk basin area relatif kecil bisa digunakan :
n
L.Lca
tc tp C tL
S
► Semua data hidrologi dari suatu catchment seperti banjir maksimum tahunan,
tinggi hujan maksimum tahunan, temperatur maksimum tahunan, yang bisa
dikumpulkan secara kontinu selama beberapa tahun merupakan data seri atau
data series.
► Apabila dari sejumlah data seri tersebut kita susun berurutan dari besar ke
data terkecil atau sebaliknya, dan kita hitung probability P
m
setiap atau masing-masing kejadian data dengan formula P
N 1
maka akan kita dapatkan plotting data untuk semua data hidrologi.
Dimana :
m = order number
N = total data (kejadian)
► Frekuensi kejadian setiap data atau disebut return periode T = 1/P
► Apabila m adalah rangking data dari terkecil ke terbesar maka probability x
adalah P (X x) dan bila m adalah rangking dari besar ke kecil maka P (X
x) m
► Selain formula plotting Weibull P
N 1 di atas, ada beberapa formula
plotting lain diantaranya :
m
California Formula P
: n
P
m 1
Hazen Formula : 2m
m 0,3
P
Chegadayev Formula : n 0,4
m 3/8
Blon Formula : P
n 1/ 4
3m 1
Tukey Formula : P
3n 1
► Hubungan antara recurrence interval T dan probability P dengan r kali
kejadian dalam n data adalah :
Pr.n = Cr . Pr . qn-p
dimana : q = 1 - P
XT = nilai variant X dari data random yang series dengan periode ulang T
x = rata-rata variant
= standart deviasi variant
k = frequency factor berdasar T
Beberapa cara prediksi banjir maksimum berdasar
frequency analysis adalah :