Anda di halaman 1dari 22

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT

Pengelolaan Limbah Medis di Era

VIRUS DISEASE - 19

dr. IMRAN AGUS NURALI, Sp.KO


Direktur Kesehatan Lingkungan
Situasi Pengelolaan Limbah Medis (Fasyankes)
Izin Pengolahan Limbah B3 Eksisting: Fasyankes (s.d Desember 2019) Jenis Alat Pengolahan:
Insinerator : 82 Unit di 20 Provinsi
Aceh Autoklaf : 3 Unit
Kepulauan
Berizin: 2 (1 Riau, 1 Sumatera Utara, 1
Riau
Sulawesi Utara)
Berizin: 1 Kalimantan Kalimantan
Sumatera
Utara Selatan Timur
Bangka
Berizin: 4 Berizin: 5 Berizin: 4
Belitung Sulawesi Utara
Berizin: 1 Berizin: 2
Riau
Berizin: 2
DKI Jakarta Sulawesi Tengah
Jambi Berizin: 5 Berizin: 2
Berizin: 3
Jawa Timur
Berizin: 31 Sulawesi Selatan
Sumatera Selatan
Berizin: 3
Berizin: 5
Banten Nusa Tenggara Timur
Berizin: 1 Berizin: 1
Jawa Barat Jawa DI Nusa Tenggara Barat
Berizin: 5 Tengah Yogyakarta Berizin: 2
Berizin: 5 Berizin: 1

Total Fasyankes yang mempunyai Izin Pengolahan Limbah B3: 85 Fasyankes


Situasi Pengelolaan Limbah Medis (Jasa/ swasta)
Peta Sebaran Izin dan Kapasitas Eksisting dan Rencana Penambahan Kapasitas Jasa (swasta)
(s/d: 15 Desember 2019)

Sumatera Utara Kalimantan Timur


rencana: 48 Ton/Hari Terbit :1 Izin
Kapasitas: 21,60 Ton/ Hari
Rencana : 19.2 ton/hari
Kep Riau
Terbit: 1 Izin
Kapasitas: 18 Ton/ Hari

Sulawesi Selatan
Kapasitas 2,4 Ton/Hari
Rencana 19.2 ton/hari
Banten
Terbit: 3 Izin Jawa Tengah
Kapasitas : 196,20 Ton/Hari Terbit: 1 Izin
Kapasitas : 17,28 Ton/Hari
Rencana: 169.6 ton/hari

Jawa Barat
Terbit: 5 Izin
Kapasitas : 84 Ton/Hari Jawa Timur
Rencana: 616 ton/hari Terbit: 1 Izin
Kapasitas : 14,40 Ton/Hari
Rencana: 144 ton/hari
DISTRIBUSI Lokasi PP No. 47 thn 2016 - FASYANKES Ada SELISIH antara
Pengolah Swasta TIDAK  Rumah sakit (2889)  Optikal TIMBULAN LIMBAH dengan
MERATA  Puskesmas (10062)  Fasilitas Pelayanan KAPASITAS PENGOLAHAN
 Klinik (7641) Kedokteran untuk
 Laboratorium Kesehatan kepentingan hukum
 Apotek (26.418)  Fasyankes tradisional
 Unit Transfusi Darah  Tempat Praktek Mandiri
Pengolahan oleh Perusahaan TIMBULAN LIMBAH
Pengolah Limbah B3 untuk 294,66 ton/hari ++++ Pengolahan oleh Incinerator
Limbah Medis (12 Perusahaan  Fasyankes Berizin (82 RS)
9 di P. Jawa, 1 di P. Kalimantan,
1 di Sumatera, 1 di Sulawesi)
Data Feb 2019 SELISIH:
70,432 ton/hari +++

KAPASITAS: KAPASITAS:
187,90 ton/hari ++ 53,12 ton/hari ++
KENAPA LIMBAH MEDIS FASYANKES
HARUS DIKELOLA

PEMENUHAN PERATURAN

DAMPAK LINGKUNGAN

DAMPAK KESEHATAN
PERMEN LHK Nomor: P.56/MenLHK-
Sekjen/2015 PP No. 47 tahun 2016 tentang
Tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah B3 dari FASYANKES
Fasyankes :
• Mengatur Terhadap Fasilitas Pelayanan Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana
Kesehatan Meliputi: dimaksud dalam Pasal 3 terdiri atas:
a. Pusat Kesehatan Masyarakat;  Tempat praktik mandiri Tenaga Kesehatan;
b. Klinik Pelayanan Kesehatan Atau Sejenis;  Pusat kesehatan masyarakat;
Dan  Klinik;
c. Rumah Sakit  Rumah Sakit;
 Apotek;
• Limbah B3 Yang Diatur Meliputi Limbah:  Unit Transfusi Darah;
Dengan Karakteristik Infeksius; Benda Tajam,  Laboratorium Kesehatan;
Patologis, Bahan Kimia Kedaluwarsa,  Optikal;
Tumpahan, Atau Sisa Kemasan, Radioaktif,  Fasilitas Pelayanan Kedokteran untuk
Farmasi, Sitotoksik, Peralatan Medis Yang kepentingan hukum; dan
Memiliki Kandungan Logam Berat Tinggi; Dan
 Fasilitas Pelayanan Kesehatan tradisional.
Tabung Gas Atau Kontainer Bertekanan.
 RS Darurat Covid 19
Limbah Fasyankes dan Regulasi yang
Mengatur

Limbah

Padat Cair

Limbah Padat Limbah Cair


Limbah Padat B3 Limbah Cair B3
Domestik Domestik

Peraturan Menteri
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Lingkungan Hidup dan
No. P-56/2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Kehutanan No. P-
Teknis Pengelolaan Limbah bahan Berbahaya dan 68/2015 tentang Baku
Mutu Limbah Cair
Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan Domestik
Jenis Limbah Fasyankes Berdasarkan
Karakteristiknya

Termometer
Limbah
Limbah
&
Limbah kimiatabung
tajam&
infeksiusrusak
farmasi
& 1%
patologi 3%1%
15%

Limbah
domestik
80%

Limbah domestik Limbah infeksius & patologi Limbah kimia & farmasi
KONDISI IDEAL : PENGELOLAAN LIMBAH FASYANKES BERBASIS WILAYAH

SUMBER LIMBAH
Recycle Pengumpul

• Pengurangan limbah
RS Limbah plastik
(non Insenerasi)
• Pemilahan : plastik, tajam,
PENGOLAHAN
pathologis
EXTERNAL
PUSKESMAS DGN INSINERATOR
• Limbah plastic : Non
insenerasi  recycle Limbah BERIZIN ABU
pathologis (BUMD/UPT/ SWASTA)
• Limbah infeksius KLINIK
pathologis : ke pengolah
Solidifikasi/
Insenerator berizin Depo
inertisasi
Penyimpan
FASYANKES anan
• Limbah tajam, botol kaca :
LAIN Limbah tajam, botol Sanitari Landfil
tidak utuh dan disinfeksi (non Insenerasi)

PENGOLAHAN INTERNAL
(Pra-pengolahan) PENGOLAHAN EXTERNAL
PENGELOLAAN LIMBAH B3
FASYANKESMEKANISME PENGATURAN
Berdasarkan Permenlhk No. P-56/2015 Berdasarkan Permenlhk No. P-56/2015

LANGKAH 1 • Pengurangan dan Pemilahan Kewajiban Penghasil

LANGKAH 2 • Pewadahan & Penyimpanan Izin Penyimpanan diterbitkan


oleh Kab/kota

LANGKAH 3 • Pengangkutan Persetujuan oleh Dinas LH


kab/kota

LANGKAH 4 • Pengolahan Izin Pengolahan diterbitkan


oleh KLHK

LANGKAH 5 • Penguburan Persetujuan oleh Dinas LH


kab/kota
LANGKAH 6 • Penimbunan Persetujuan oleh Dinas LH kab/kota
PENYIMPANAN

Patologis • Paling lama:


Infeksius • 2 hari, pada suhu > 0oC PERMENKES No. 7/2019:
Tajam • 90 hari, pada suhu < 0oC Limbah infeksius, tajam, dan
patologis:
• Sampai 7 hari di suhu 3-80C
• Sampai 90 hari di suhu < 00C
Limbah B3 lainnya:
Kimia • Paling lama: • Sampai 90 hari  > 50 kg/hari
• Sampai 180 hari  > 50 kg/hari
Farmasi • 90 hari, yang dihasilkan > 50 kg
Sitotoksik per hari atau lebih;
Tabung bertekanan • 180 hari, yang dihasilkan < 50
Logam berat kg per hari

• TPS harus ada izin dari Bupati/Walikota


• TPS Depo harus mencantumkan fungsinya di dalam izin 12
LANGKAH • Pengolahan

Teknologi
Pengolahan

Termal Non Termal

Non Disinfeksi Solidifikasi/


Insinerasi
Insinerasi Kimia Stabilisasi
• Microwave • Enkapsulasi
• Autoclave • Inertisasi
• Hydroclave
PERSYARATAN PENGOLAHAN LIMBAH B3 INSINERATOR
OLEH PENGHASIL

Peralatan
Lokasi dan
DILARANG :
1. Daerah bebas banjir Teknis Insinerator
2. Tidak rawan bencana alam atau Operasi 1. Efisiensi pembakaran
dapat direkayasa dengan 99,95% limbah
teknologi 2. temperatur ruang bakar radioaktiif,
3. Jarak paling dekat 30 m dengan: 1 ≥ 800 oC ruang bakar
mudah
a. lokasi fasilitas jalan umum, 2 ≥ 1.000 oC
b. jalan tol, daerah permukiman, 3. Waktu tinggal ≥ 2 detik meledak,
perdagangan, hotel,restoran, 4. Memiliki alat merkuri
keagamaan, pendidikan pengendali pencemaran
c. Garis pasang naik laut, sungai, udara
daerah pasang surut, kolam, 5. Tinggi cerobong ≥ 14 m
danau,rawa, mata air, sumur 6. Cerobong dilengkapi
penduduk sampling hole, platform
d. Daerah cagar alam, hutan
lindung, daerah yg dilindungi
kecuali di dalam kawasan industri
UJI KINERJA, PEMBERI IZIN DAN PENANGANAN RESIDU
Pengolahan Limbah Medis
No Teknologi Uji Kinerja Pemberi Izin Residu
1 Insinerator Uji emisi KLHK Landfill Kelas 1
2 Autoklaf Spora Bacillus stearothermophilus KLHK Non B3
konsentrasi 1 x 104 spora/ml
3 Gelombang mikro Spora Bacillus stearothermophilus KLHK Non B3
(Microwave) konsentrasi 1 x 101 spora/ml
4 Iradiasi frekuensi Spora Bacillus stearothermophilus KLHK Non B3
konsentrasi 1 x 104 spora/ml
5 Disinfeksi Kimia Spora Bacillus Subtillis konsentrasi 1 x Kabupaten/ Kota Non B3
101 spora/ml
6 Solidifikasi Uji kuat tekan Kabupaten/ Kota Non B3
Uji TCLP (Toxicity Characteristic
Leaching Procedure)
LANGKAH • Penguburan
Peralatan Limbah patologis
dan
Lokasi 1. Daerah bebas Teknis dan benda tajam
Operasi
banjir 1. Isi ½ dari
2. Berjarak ≥ volume
20m dari 2. Ditutup kapur
sumur/perum tebal 50 cm
ahan 3. Sekat tanah Apabila tidak
3. Kedalaman ≥ tebal ≥ 10 cm terdapat
1,8 m 4. Melakukan insinerator
pencatatan
4. Diberi pagar
dan papan 5. Melakukan
perawatan dan
penanda pengawasan

Persetujuan dari BLH


Kab/Kota selama 5 tahun
LANGKAH • Penimbunan

PENIMBUNAN
Residu Insinerator

Sanitary/controlled landfill

Persetujuan BLH Prop/Kab/Kota


PENGELOLAAN LIMBAH
FASYANKES
PERAWATAN COVID 19
Limbah infeksius Fasyankes

• Penyimpanan limbah dalam kemasan


tertutup paling lama 2 hari sejak
dihasilkan
• Mengangkut dan /atau memusnahkan
pada pengolahan limbah B3 :
- Insenerator pada suhu min 800 C
- Autoklaf dengan pencacah /
shredder
• Residu hasil insenerator / Autoklaf
diserahkan kepada pengelola limbah
B3
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai