Bagian kesatu
Revisi 1
19 DES 2018
Latar Belakang
• Apakah Lembaga Pelatihan Anda telah
memiliki Lisensi Lembaga Sertifikasi Profesi
dari BNSP?
• Apakah Lembaga Pelatihan anda ingin
mendapatkan Sertifikasi dan Lisensi Lembaga
Sertifikasi Profesi dari BNSP?
• Apakah anda ingin mendirikan dan
Membangun LSP pihak ke 2?
Objectives
1. Pendirian entitas Lembaga Sertifikasi Profesi
(LSP) yang memiliki lisensi BNSP,
2. Pendirian Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang
terverifikasi.
Acuan Normatif
1.Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
2.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi
Profesi
3.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional
4.Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
5.Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sistem
Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional
6.Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 1/ BNSP/III/ 2014 tentang Pedoman Penilaian
Kesesuaian – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi
7.Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 2/ BNSP/ III / 2014 tentang Pedoman Pembentukan
Lembaga Sertifikasi Profesi
8.Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 3 / BNSP / III / 2014 Tentang Pedoman Ketentuan
Umum Lisensi Lembaga Sertifikasi Profesi
9.Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 5 / BNSP / VII / 2014 Tentang Pedoman Persyaratan
Umum Tempat Uji Kompetensi
10.Pedoman BNSP 201 : Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi
11.Pedoman BNSP 202 : Pedoman Penyiapan Lembaga Sertifikasi Profesi
12.ISO 17024: Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Personil
Pendahuluan
Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) adalah lembaga independen yang
dibentuk pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Pemerintah Nomor
23 Tahun 2004, dengan tugas pokok melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja
untuk berbagai profesi di Indonesia.
Dalam mendukung pelaksanaan sertifikasi tersebut, BNSP dapat memberikan
lisensi kepada lembaga sertifikasi profesi (LSP) guna melaksanakan sertifikasi
kompetensi profesi atas nama BNSP.
Di dalam pelaksanaan kegiatan sertifikasi, LSP harus menggunakan tempat kerja
atau tempat lainnya yang memenuhi persyaratan sebagai tempat pelaksanaan
uji kompetensi.
BNSP telah menerbitkan Pedoman Persyaratan Umum Tempat Uji Kompetensi
(TUK) sebagai panduan bagi LSP di dalam melakukan verifikasi tempat uji
kompetensi.
Istilah dan Definisi (1)
Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Lembaga independen yang dibentuk sebagai amanat
Pasal 18 ayat (5) Undang-undang Ketenaga kerjaan Nomor 13 Tahun 2003, yang mempunyai tugas
melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja, dan dapat memberikan lisensi kepada lembaga
sertifikasi profesi yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk melaksanakan sertifikasi
kompetensi kerja.
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Lembaga pelaksana kegiatan sertifikasi kompetensi kerja yang
mendapatkan lisensi dari BNSP.
Tempat Uji Kompetensi (TUK) Tempat kerja atau tempat lainnya yang memenuhi persyaratan
untuk digunakan sebagai tempat pelaksanaan uji kompetensi oleh LSP.
Proses sertifikasi Kegiatan lembaga sertifikasi dalam menentukan bahwa seseorang memenuhi
persyaratan sertifikasi yang mencakup pendaftaran, penilaian, keputusan sertifikasi,
pemeliharaan sertifikasi, sertifikasi ulang, dan penggunaan sertifikat maupun logo atau penanda
(mark).
Skema sertifikasi Paket kompetensi dan persyaratan spesifik yang berkaitan dengan kategori
jabatan atau keterampilan tertentu dari seseorang.
Uji kompetensi Tatacara yang merupakan bagian dari asesmen untuk mengukur kompetensi
peserta sertifikasi menggunakan satu atau beberapa cara seperti tertulis, lisan, praktek, dan
pengamatan, sebagaimana ditetapkan dalam skema sertifikasi.
Istilah dan Definisi (2)
Penguji kompetensi atau asesor kompetensi Orang yang mempunyai kompetensi dan mendapatkan
penugasan resmi untuk melakukan dan memberikan penilaian dalam uji kompetensi yang memerlukan
pertimbangan atau pembenaran secara profesional.
Pemohon sertifikasi Orang yang telah mendaftar untuk diterima mengikuti proses sertifikasi.
Peserta sertifikasi Pemohon sertifikasi yang telah memenuhi persyaratan dan telah diterima mengikuti
proses sertifikasi.
Sertifikasi kompetensi kerja Proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan
obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi kerja nasional Indonesia,
standar internasional dan/atau standar khusus.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan
syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Standar kompetensi kerja internasional Standar kompetensi kerja yang dikembangkan dan ditetapkan oleh
suatu organisasi multinasional dan digunakan secara internasional
Standar kompetensi kerja khusus Standar kompetensi kerja yang dikembangkan dan digunakan oleh
organisasi untuk memenuhi tujuan organisasinya sendiri dan/atau untuk memenuhi kebutuhan organisasi
lain yang memiliki ikatan kerja sama dengan organisasi yang bersangkutan atau organisasi lain yang
memerlukan
Istilah dan Definisi (3)
Profesi Bidang pekerjaan yang memiliki kompetensi tertentu yang diakui oleh masyarakat
Lisensi Bentuk pengakuan dan pemberian ijin dari BNSP kepada LSP untuk dapat melaksanakan
sertifikasi kompetensi kerja atas nama BNSP.
Asesor lisensi Personil yang mempunyai kualifikasi yang relevan dan kompeten untuk melaksanakan
asesmen sistem manajemen mutu .
Tim asesmen Satu atau lebih asesor yang melakukan asesmen, jika diperlukan didukung oleh tenaga
ahli.
Asesmen sistem manajemen mutu Proses yang sistematis, mandiri dan terdokumentasi untuk
memperoleh bukti asesmen dan mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sejauh mana
kriteria asesmen dipenuhi.
Kriteria asesmen Serangkaian kebijakan, prosedur atau persyaratan yang digunakan sebagai acuan
untuk membandingkan bukti asesmen.
Bukti asesmen Rekaman, fakta atau informasi lain yang relevan terhadap kriteria asesmen dan dapat
diverifikasi.
Temuan asesmen Hasil evaluasi dari bukti asesmen yang terkumpul terhadap kriteria asesmen.
Kesimpulan asesmen Hasil asesmen, setelah mempertimbangkan tujuan asesmen dan semua temuan
asesmen.
Istilah dan Definisi (4)