Anda di halaman 1dari 26

TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI SOLID

LARUTAN

R I N D A R I PA N I
18330049
DEFINISI LARUTAN

Menurut FI ed. IV. Larutan adalah


sediaaan cair yang mengandung
satu atau lebih zat kimia yang
terlarut.

Misalnya terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai


atau campuran pelarut yang saling bercampur. karena molekul
dalam larutan terdispersi secara merata, penggunaan larutan
sebagai bentuk sediaan umumnya memberikan jaminan
keseragaman dosis dan memiliki ketelitian yang baik jika larutan
diencerkan atau dicampur.
KEUNTUNGAN SEDIAAN
CAIR SECARA ORAL
• Mudah untuk digunakan
• anak-anak dan dewasa ( terutama lansia )sering mengalami
1 kesulitan untuk menelan obat berbentuk tablet atau kapsul

• Bekerja lebih cepat


• misalnya jika dibandingkan dengan sediaan tablet yang harus
2 hancur dan terdisolusi sebelm diabsorpsi dalam tubuh

• Jika digunakan sediaaan bentuk larutan


• absorpsi di saluran cerna tidak akan tertunda
3
KEKURANGAN SEDIAAN CAIR
SECARA ORAL
• Sediaan berbentuk cairan kurang stabil
• dibandingkan sediaan padat karena perubahan
kimia berlangsung lebih cepat dalam bentuk
1 larutan

• Rasa dan bau yang tidak enak


• kadang sulit ditutupi
2

• Diperlukan alat bantu untuk penakar dosis


• Sebagai contoh sendok takar
3
SYARAT-SYARAT LARUTAN

Zat terlarut Zat harus Jernih dan


harus larut stabil, baik Tidak ada
sempurna pada suhu endapan
dalam kamar dan
pelarutnya pada
penyimpanan
MACAM – MACAM SEDIAAN
LARUTAN OBAT
LARUTAN UNTUK TELINGA

Solutio Otic /
Guttae Auriculares

Larutan otik adalah larutan yang mengandung air atau


gliserin atau pelarut lain dan bahan pendispersi, untuk
penggunaan telinga luar. pH optimum untuk cairan berair
yang digunakan dalam  obat tetes telinga haruslah dalam
suasana asam (pH 5 - 7,3), dan pH inilah yang sering
menentukan khasiatnya.
LARUTAN UNTUK HIDUNG

Guttae nasales/Nose
Nebula/Inhalationes/Nose
Collunarium (obat cuci drops (obat tetes hidung)
spray (obat semprot
hidung) Guttae nasales/Nose drops hidung)
Collunarium adalah larutan (obat tetes hidung) adalah
Inhalations adalah sediaan
yang digunakan untuk obat obat tetes yang digunakan
yang dimaksudkan untuk
cuci hidung. Biasanya untuk hidung dengan cara
disedot melalui hidung atau
berupa larutan dalam air meneteskan obat ke dalam
mulut, atau disemprotkan
yang ditujukan untuk rongga hidung, dapat
(nose spray) dalam bentuk
membersihkan rongga mengandung zat
kabut ke dalam saluran
hidung. pensuspensi, pendapar, dan
pernapasan
pengawet
LARUTAN UNTUK MULUT
Collutorium (obat cuci mulut)
Collutorium adalah larutaan pekat dalam air yang mengandung
deodorant, antiseptic, anestetik lokal, dan adstringensia yang
digunakan untuk obat cuci mulut.

Gargarisma/gargle (obat kumur)


Gargarisma/gargle (obat kumur) adalah sediaan berupa larutan,
umumnya dalaam larutan pekat yang harus diencerkan lebih dahulu
sebelum digunakan, dimaksudkan untuk digunakan sebagai
pencegahan atau pengobatan infeksi tenggorokan atau jalan nafas.

Litus oris (obat oles bibir)


Litus oris atau obat oles bibir adalah cairan agak kental yang
pemakaiannya disapukan pada mulut. contoh sediaan litus oris
adalah larutan 10% borax dalam gliserin.
LANJUTANN..

Guttae oris (obat


tetes mulut)

Guttae oris atau obat tetes


mulut adalah obat tetes yang
digunakan untuk mulut dengan
cara mengencerkan lebih dahulu
dengan air untuk dikumur –
kumurkan, tidak untuk ditelan.

(Syamsuni, A.
2006)
LARUTAN ORAL
a. Sirup
dibagi Sirup
menjadi 3 simple
macam : x

siru
p
Sirup Sirup
obat pewangi
b. Netralisasi

Netralisasi adalah obat minum yang dibuat dengan mencampurkan bagian


asam dan bagian basa sampai reaksi selesai dan larutan bersifat netral.
Contoh : solution citratis magnesici, amygdalat ammonicus.
Pembuatn: seluruh bagian asam direaksikan dengan bagian basanya, jika
perlu reaksi dipercepat dengan pemanasan.

c. Saturatio
Saturatio adalah obat minum yang dibuat dengan mereaksikan asam
dengan basa tetapi gas yang terbentuk ditahan dalam wadah sehingga
larutan menjadi jenuh dengan gas.
Pembuatan:
1)      Komponen basa dilarutkan dalam dua per tiga bagian air yang
tersedia. Misalnya NaHCO3 digerus-tuang kemudian masuk botol.
2)      Komponen asam dilarutkan dalam sepertiga bagian air yang
tersedia.
3)      Dua pertiga bagian asam masuk ke dalam botol yang sudah berisi
bagian basanya, gas yang terjadi dibuang seluruhnya.
4)      Sisa bagian asm dituangkan hati – hati lewat tepi botol, segera tutup
dengan sampagne knop (berdrat) sehingga gas yang terjadi tertahan di
dalam botol tersebut.
LARUTAN ORAL

Potio Effervescent
adalah saturatio
Potio Effervescent dengan gas
CO2 yang lewat
jenuh.

Guttae atau obat tetes


adalah sediaan cair berupa
larutan, emulsi atau
suspense yang jika tidak
Guttae dinyatakan lain,
dimaksudkan untuk obat
dalam. Digunakan dengan
cara meneteskan larutan
tersebut dengan
menggunakan penates
LARUTAN TOPICAL
• Ephitema (obat kompres)

Ephitema atau obat kompres adalah cairan yang dipakai untuk mendatangkan rasa
dingin pada tempat yang sakit dan panas karena radang atau sifat perbedaan tekanan
osmosis yang digunakan untuk mengeringkan luka bernanah. Contoh: Liquor Burowi,
Solutio Rivanol, campuran Boorwater dan Rivanol.

• Lotio

Lotio atau obat gosok adalah sediaan cair berupa suspense atau disperse, digunakan
sebagai obat luar. Dapat berbentuk suspense bahan padat dalam bentuk halus dengan
bahn pensuspensi yang cocok atau tipe emulsi minyak dalam air (M/A) dengan
surfaktan yang cocok. Pada penyimpanan mungkin terjadi pemisahan. Dapat
ditambahkan zat warna, zat pengawet, dan zat pewangi yang cocok.

Penandaan harus tertera:


 “Obat luar”
 “KOCOK DAHULU”
CARA-CARA PENINGKATAN
KELARUTAN OBAT YANG SUKAR
LARUT DALAM AIR
Memperkecil
Teknologi
ukuran Surfaktan
nanosuspensi
patikel

Pengaturan
Pembentukan
pH dan
garam
Hidrotophi

Surfaktan Obat yang bersifat asam lemah dan


basa lemah yang sukar larut,dapat dilarutkan
dengan bantuan kerja dari zat aktif permukaan
dengan menurunkan tegangan permukaan antara
zat terlarut dengan mediumnya
KETIDAKSTABILAN DAN PENINGKATKAN
STABILITAS OBAT DAN SEDIAAN
LARUTAN
Stabilitas didefinisikan sebagai kemampuan suatu
produk obat atau kosmetik untuk bertahan dalam
batas spesifikasi yang ditetapkan sepanjang
periode penyimpanan dan penggunaan untuk
menjamin identitas, kekuatan, kualitas dan
kemurnian produk tersebut.
JENIS STABILITAS YANG
UMUM DIKENAL

Sifat mikrobiologi
Stabilitas fisika Stabilitas kimia
Zat antimikroba yang ada
Setiap zat aktif Sifat fisik awal, termasuk
akan mempertahankan
mempertahankan keutuhan penampilan, kesesuaian,
efektifitas dalam batas yang
kimiawi dan potensi tertera keseragaman, disolusi, dan
ditetapkan, perlu adanya
pada etiket dalam batas yang kemampuan untuk
sterilisasi terhadap
dinyatakan disuspensikan.
pertumbuhan mikroba.

Sifat toksisitas
Sifat efektivitas
Ketidak terjadinya
Efek yang ditimbulkan tidak
peningkatan bermakna
berubah selama usia guna
dalam toksisitas selama usia
sediaan
guna sediaan
FAKTOR STABILITAS PADA LARUTAN

• Ukuran partikel • Jumlah partikel ( konsentrasi )


Artinya semakin besar ukuran partikel Semakin besar konsentrasi ukuran
semakin kecil luas penampangnya partikel, semakin besar pula
( dalam volume yang sama ), kemungkinan terjadinya endapan
sedangkan semakin besar luas partikel dalam waktu yang singkat.
penampang partikel daya tekan ke atas
cairan akan semakin memperlambat
gerakan partikel untuk mengendap
• sifat/muatan partikel
Interaksi antar bahan yang akan
• Kekentalan ( viskositas )
menghasilkan bahan yang sukar larut
Kekentalan suatu cairan juga dalam cairan tersebut. Sifat bahan
mempengaruhi kecepatan aliran dari tersebut merupakan sifat bahan yang
cairan tersebut. Semakin kental suatu alamiah yang tidak dapat kita
cairan, kecepatan alirannya makin turun pengaruhi. Partikel yang mengendap
(kecil) kekentalan suspensi tidak boleh kemungkinan dapat saling melekat oleh
terlalu tinggi agar sediaan suatu kekuatan untuk membentuk
mudahdikocok dan dituang. agregat dan selanjutnya membentuk
compacted cake pada pristiwa ini
disebut caking
KETIDAKSTABILAN
PRODUK FARMASI
Naiknya Hilangnya
Hilangnya zat Bahan aktif
konsentrasi zat keseragaman
aktif berubah
aktif kandungan

Menurunnya Pembentukan Hilangnya


Hilangnya
status hasil urai yang kekedapan
elegansi produk
mikrobiologis toksik kemasan

Modifikasi
Menurunnya faktor
kualitas label hubungan
fungsional
EVALUASI SEDIAAN LARUTAN

Uji Ph
Uji organoleptis Tujuan : melihat Uji kejernihan
Tujun : memriksakan tingkat keasaman Tujuan : untuk
kesesuaian bentuk, sediaan memastikan bahwa
bau, rasa dan
larutan yang diuji
warnasedian dengan • Untuk sediaan oral terbebas dari
spesifikasi yang telah diusahakan pH mendekati pengotor
ditentukan netral (Ph=7)
Identifikasi bahan
Uji bobot jenis aktif dalam sediaan
Uji viskositas
Tujuan : menjamin Tujuan : secara
Tujuan : memeriksa
sedian memiliki bobot kualitatif memastikan
kesesuaian vskositas
jenis yang sesuai bahwa bahan aktif
dengan spesifikasi alat
dengan spesifikai yang yang ada dalam
telah ditetapkan alat Alat : Viskometer sediaan sirup memang
hoppler benar-benar zat aktif
Alat : piknometer
yang diinginkan.
Penetapan kadar zat aktif dalam sediaan

• Tujuan : secara kuantitatif mengetahui konsentrasi zat aktif


dalam sediaan
Volume Terpindahkan (FI IV)

• Untuk penetapan volume terpindahkan, pilih tidak kurang


dari 30 wadah, dan selanjutnya ikuti prosedur berikut untuk
bentuk sediaan tersebut.  Kocok isi dari 10 wadah satu
persatu.
  ISTILAH-ISTILAH KELARUTAN
NO Istilah Kelarutan Jumlah bagian pelarut yang dibutuhkan
untuk melarutkan satu bagian zat

1 Sangat Mudah Larut <1


2 Mudah Larut 1 – 10
3 Larut 10 – 30
4 Agak Sukar Larut 30 – 100
5 Sukar Larut 100 – 1000
6 Sangat Sukar Larut 1000 – 10.000
7 Praktis Tidak Larut > 10.000
KESIMPULAN
• Menurut FI ed. IV. Larutan adalah sediaaan cair yang mengandung satu atau lebih zat
kimia yang terlarut.
• Kuntungan sediaan larutan
1. Mudah untuk digunakananak-anak dan dewasa
( terutama lansia )sering mengalami kesulitan untuk menelan obat berbentuk tablet
atau kapsul
2. Bekerja lebih cepat,misalnya jika dibandingkan dengan sediaan tablet yang harus
hancur dan terdisolusi sebelm diabsorpsi dalam tubuh
3. Jika digunakan sediaaan bentuk larutan absorpsi di saluran cerna tidak akan tertunda

• Kekurangan sediaan larutan


1. Sediaan berbentuk cairan kurang stabil
dibandingkan sediaan padat karena perubahan kimia berlangsung lebih cepat
dalam bentuk larutan
2. Rasa dan bau yang tidak enakkadang sulit ditutupi
3. Diperlukan alat bantu untuk penakar dosis
Sebagai contoh sendok takar
DAFTAR PUSTAKA
• Anonim, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia
• Anonim. 2015. Ilmu Resep Kelas XI. Cetakan ke satu. Jakarta: CV
Karya Agung
• DR. Joshita. D, MS. 2008. Material Kestabilan Obat. Jakarta:
Departemen Farmasi FMIPA Universitas Indonesia.
• Nuroniah Nuri Lestari & Diki zaelani, S.Farm., Apt. 2014. Kajian
Pustaka Peningkatan Kelarutan Obat Sukar Larut Dalam Air
dengan Dispersi Padat. Bandung
• Paryati & nurtendi, 2015. Teknik Pembuatan Sediaan Obat.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC
• Syamsuni, 2007. Ilmu Resep. Jakarta: Penerbitan EGC

Anda mungkin juga menyukai