Anda di halaman 1dari 11

Pertemuan 9

Hubungan Budaya Dan Konteks

Fendi Saputra
 Edward T Hall mengelompokkan budaya-budaya di
dunia ini menjadi dua, yaitu High Context Culture
(Budaya Konteks Tinggi) dan Low Context
Culture (Budaya Konteks Rendah).

Jelaskan dan berikan Contoh di Kampus…


High Context Culture (Budaya
Konteks Tinggi)
 Budaya konteks tinggi, mengenal proses penghalusan bahasa. Salah satu
fungsi penghalusan bahasa untuk mengkritik pihak lain tanpa melukai
perasaan yang dikritik. Kritikan mneggunakan bahasa yang vulgar jelas
akan dimaknai sebagai serangan personal

 Budaya jawa juga memiliki aspek budaya yang berfungsi “menghaluskan”


makna bahasa untuk mengurangi rasa malu orang yang dikritik.

 Secara umum, budaya Indonesia merupakan budaya komunikasi konteks


tinggi antara lain jawa, sunda, bali, melayu.
High Context Culture (Budaya
Konteks Tinggi)
 Contohnya :

Contoh komunikasi budaya konteks tinggi, ketika Jokowi dikritik menjawab


kritikannya dengan bahasa perumpamaan ciri khas budaya jawa, contoh
pernyataan dia hanyalah seperti semut kecil yang berhadapan dengan
pasukan gajah, pertanyaan ini dikemukakan ketika awal kampanye
gubenur DKI melawan Foke. Calon lain itu gajah-gajah semua. Ada dua
gubenur dan mantan ketua MPR. Kalau saya hanya semut. Saya itu apa
sih dibandingkan mereka.
Low Context Culture (Budaya Konteks
Rendah)
 Komunikasi Konteks rendah menggunakan gaya komunikasi sebagai
berikut: bersifat dramatis, dominan, besemangat, santai penuh
perhatian, terbuka, ramah, penuh perdebatan, dan meninggalkan kesan

 Budaya yang memiliki kecendrungan konteks budaya rendah antara lain


Bugis,Batak yang cenderung terbuka dengan kesan perlawanan.
Low Context Culture (Budaya Konteks
Rendah)
 Bagi orang barat yang memiliki ciri pola budaya tingkat rendah,
berharap dalam pesan komunikasi besifat detail, jelas, dan pasti. Jika
mereka datanya atau informasinya tidak mencukupi, maka mereka akan
cenderung bertanya untuk mendapatkan kejelasan. Mereka merasa
tidak nyaman dengan ketidak jelasan dan ambiguitas
Low Context Culture (Budaya Konteks
Rendah)
Contohnya

Basuki Tjahaya Purnama, biasa dipanggil Ahok, merupakan gambaran dari


budaya komunikasi politik konteks rendah, dengan bahasa langsung
kepada masalah tanpa menggunakan kiasan atau metafora. Contohnya
kalimat kritik Ahok terhadap Wakil Ketua DPRD mengenai masalah Tanah
Abang Jadi Kalau Wakil Ketua DPRD tidak ngerti Perda, apalagi
melanggar Perda. Dia sebenarnya tidak boleh jadi wakil ketua
DPRD lagi.
Komunikasi Pada Bisnis Domestik Dan
Internasional
 Aspek komunikasi dalam bisnis yang pertama adalah konteks budaya.
Bisnis internasional maupun domestik memiliki latar belakang budaya.
Konteks budaya ini berhubungan dengan komunikasi yang berfungsi
untuk melancarkan kegiatan bisnis suatu negara.

 Konteks budaya yang sebelumnya di jelaskan memiliki konteks budaya


rendah dan konteks budaya tinggi.
Komunikasi Pada Bisnis Domestik Dan
Internasional
 Aspek komunikasi dalam bisnis internasional Maupun domestic adalah
keterampilan dalam pemasaran produk. Keterampilan yang dimaksud
adalah keterampilan komunikasi dalam bisnis seperti mempromosikan
suatu produk kepada konsumen. Keterampilan komunikasi ini juga dapat
dilakukan untuk bernegosiasi dengan perusahaan asing yang ingin
bekerjasama dengan perusahaan tersebut.
Komunikasi Dalam Proses Negosiasi,
Kepemimpinan, Dan Manajemen Konflik
 Pada Dunia Bisnis Seringkali Para Usahawan Berinteraksi Dengan Berbagai Relasi
Dari Berbagai Negara Dengan Budaya Yang Berbeda. Dalam Menjalankan
Negosiasi Perlu Dipahami Dan Dipelajari Komunikasi Yang Efektif Antar Budaya
Sehingga Mampu Meminimalisasikan Konflik Yang Akan Terjadi.

 Proses Negosiasi Awal Merupakan Hal Terpenting Sehingga Perlu Berbagai Strategi
Dan Langkah Yang Tepat Supaya Tercapai Kesepakatan.

 Apabila Tetap Terjadi Konflik Dalam Proses Negosiasi, Maka Ada Beberapa Metode
Yang Dapat Digunakan Untuk Memenyelesaikannya, Yaitu Kompromi, Bersedia
Menolong, Menghindar, Integrasi Dan Dominasi. Pemilihan Salah Satu Metode Ini
Harus Disesuaikan Dengan Budaya Dari Relasi Bisnis Sehingga Masalah Yang
Dihadapi Bisa Diselesaikan Dengan Sukses Tanpa Menimbulkan Masalah Baru
TERIMA KASIH
SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai