Limbah rumah sakit adalah limbah yang
dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam
bentuk padat, cair dan gas.
Limbah cair adalah semua air buangan
termasuk tinja yang berasal dari kegitan
rumah sakit yang memungkinkan
mengandung mikroorganisme, bahan kimia
beracun dan radioaktif yang berbahaya bagi
kesehatan.
Ketentuan
Saluran pembuangan limbah harus menggunakan sistem saluran
tertutup, kedap air & terpisah dengan saluran air hujan.
Perlu dipasang alat pengukur debit limbah cair untuk mengetahui
debit harian limbah yang dihasilkan.
Air limbah dari dapur harus dilengkapi penangkap lemak dan
saluran harus ditutup dengan grill.
Air limbah yang berasal dari lab harus diolah di IPAL.
Frek pemeriksaan kualitas limbah cair terolah (effluent) dilakukan
setiap 1 bulan sekali untuk swapantau dan minimal 3 bulan sekali
untuk uji petik.
RS yang menghasilkan limbah cair yang mengandung atau terkena
zat radioaktif, pengelolaannya dilakukan sesuai ketentuan BATAN.
Note
Kualitas Limbah (Effluen) rumah sakit yang
akan dibuang ke badan air / lingkungan
harus memenuhi persyaratan baku mutu
efluen sesuai keputusan Menteri
Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2014 atau
Peraturan Daerah setempat.
POKOK REGULASI
UU No. 32 thn 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan LH
Perda Prov Jateng No. 20 Thn 2003 tentang Pengelolaan Kualitas Air
Dan Pengendalian Pencemaran Air Lintas Kab/Kota di Jateng ;
Perda Prov Jateng No. 10 Thn 2004 tentang Baku Mutu Air Limbah ;
Perda Prov Jateng No. 5 Thn 2012 tentang Perubahan Perda Prov
Jateng No. 10 Thn 2004 tentang Baku Mutu Air Limbah.
Fasilitas Yankes yang melakukan pengolahan
Limbah B3 ditambahkan dengan paramater
SUMBER LIMBAH RS
Mengurangi BOD, partikel padatan, serta
membunuh organisme patogen, komponen
beracun, serta bahan yang tidak dapat
didegradasikan agar konsentrasi yang ada
menjadi rendah