SISTEM INFORMASI DALAM TEKNOLOGI INFORMASI KESEHATAN DAN KEPERAWATAN
Nasir Ahmad, S.KM., M.P.H.
PENDAHULUAN Tenaga keperawatan memegang peranan penting dalam menentukan kualitas pelayanan yang diberikan pada klien. Munculnya berbagai teknologi dan sistem informasi dalam dunia kesehatan yang telah banyak berkembang mengharuskan semua tenaga kesehatan untuk turut aktif dalam penggunaan media elektronik tersebut. Teknologi dan sistem informasi dalam dunia kesehatan yang saat ini banyak berkembang yaitu seperti e-health, tele-health, tele- medicine dan tele-nursing. E-HEALTH/E-KESEHATAN E-kesehatan adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk pelayanan dan informasi kesehatan, utamanya untuk meningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan meningkatkan proses kerja yang efektif dan efisien. Secara umum e-kesehatan terdiri dari informatika kesehatan (health informatics) dan upaya kesehatan jarak jauh (tele- health). Konsep The Electronic Health Record (EHR) The Electronic Health Record (EHR) atau Perekam Data Kesehatan Elektronik adalah suatu database elektronik yang terdiri dari kumpulan data kesehatan dari pengguna layanan kesehatan Catatan atau rekaman dibuat oleh perawat atau dokter. Catatan tersebut berisi temuan, pendekatan, hasil tes, dan informasi perawatan lain yang berhubungan dengan penyakit pasien. Catatan-catatan ini sering dilengkapi dengan data- data dari sumber lain, seperti hasil tes laboratorium dan laporan yang menjelaskan hasil dari testes lain yang pernah dilakukan, seperti X-ray, patologi, ultrasonic, fungsi paru-paru, dan endoskopi. EHR di rumah sakit dalam menjamin kualitas perawatan 1. Mereduksi duplikasi pengujian 2. Mereduksi kesalahan medis (medication errors) 3. Mencegah efek kerugian dari konflik materi pengobatan/perawatan 4. Mengurangi waktu yang dihabiskan oleh pasien dan tenaga medis dalam menunggu order medis, hasil test, diagnosa yang akurat, intervensi medis 5. Mengeliminasi pengulangan visit yang tidak perlu 6. Mereduksi kerja dengan kertas 7. Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan, Penyelenggaraan EHR di rumah sakit 8. Tidak memerlukan gudang yang besar dalam penyimpanan arsip 9. Penyimpanan data (record) pasien menjadi lebih cepat dan validasi data lebih akurat 10. EHR yang dirancang dengan baik akan mendukung otonomi yang dapat dipertanggung jawabkan 11. Meningkatkan produktivitas bekerja 12. Mengurangi kesalahan dalam menginterprestasikan pencatatan 13. Standarisasi, terdapat pelaporan data klinik yang standar yang mudah dan cepat diketahui 14. Meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus meningkatkan waktu perawat berfokus pada pemberian asuhan 15. Accessibility, legibility, artinya mudah dalam membaca dan mendapat informasi klinik tentang semua pasien dan suatu lokasi Tantangan pelayanan kesehatan menuju EHR Biaya yang meningkat/besar Perubahan teknologi yang tiba-tiba/cepat Variasi kemampuan komputer dari sumber daya manusia Ketidaktertarikan/keengganan beberapa staf klinik Persentase yang besar dari staf medis yang bukan pegawai tetap RS TELEHEALTH Telehealth adalah penggunaan komunikasi elektronik untuk mentransmisikan informasi perawatan kesehatan seperti promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pendidikan profesional atau awam, diagnosis, atau perawatan aktual kepada orang-orang yang berlokasi di lokasi geografis yang berbeda. TELEMEDICINE Telemedicine adalah pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan medis jarak-jauh dalam upaya meningkatkan kualitas Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). Termasuk di dalamnya antara lain Teleradiologi, Telekardiologi, Telefarmasi, Telekonsultasi, dsb. TELENURSING Telenursing dapat diartikan sebagai pemakaian teknologi informasi dibidang pelayanan keperawatan untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak jauh. KEUNTUNGAN TELENURSING mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu mempersingkat hari rawat dan mengurangi biaya perawatan, membantu memenuhi kebutuhan kesehatan, Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang terisolasi, Berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu perawatan di rumah dengan jarah yang jauh dari pelayanan kesehatan Penggunaan Telenursing efektif dalam aktifitas pelayanan kesehatan Pengembangan model Tele-edu atau Telecosulting yang dapat memfasilitasi pembelajaran maupun konsultasi asuhan keperawatan dari perawat primer kepada perawat spesialis, atau model Tele-ICU dimana pelayanan intensive care dapat diberikan pada pasien yang berada ditempat yang terisolasi namun memiliki fasilitas ICU yang memadai serta mempunyai care giver. Sarana memantau perkembangan serta memandirikan pasien atau keluarga untuk merawat diri sendiri melalui metode Telenursing. Pasien yang sudah bisa pulang dan harus menjalani perawatan secara mandiri dirumah dapat di folow up melalui metode ini. Sarana memandu dan memantau rehabilitasi pasien pasca dirawat di rumah sakit. Dengan metode Telenursing ini petugas dapat memantau dan memandulangkah-langkah rehabilitasi yang harus dijalani pasien-pasien dengan masalah tertentu pada fase rawat jalan. PREDIKSI PERAWATAN KESEHATAN MASSA DEPAN Kesehatan rumah tangga, rumah sakit, dan perawatan primer di rumah menggunakan tablet atau komputer notebook untuk mendokumentasikan dan mengkomunikasikan informasi ke kantor utama atau kantor cabang. Persediaan dapat dipesan secara online segera setelah kunjungan. Computers on Wheels (COWs) digunakan dalam pengaturan klinis untuk dokumentasi. Webcam di komputer digunakan untuk komunikasi dua arah dengan pasien Praktisi di daerah terpencil dapat terhubung ke staf ruang gawat darurat rumah sakit besar atau ahli konten rujukan untuk konsultasi . Dari lokasi kecelakaan kendaraan bermotor, tim lapangan respons sistem medis darurat (EMS) dapat mengirimkan informasi dan dokumentasi ke ruang gawat darurat untuk arah perawatan dan persiapan untuk kedatangan Unit tanggap bencana bergerak yang dikirim di lokasi bencana dapat membawa sistem registrasi dan pelacakan berbasis komputer dan basis data referensi informasi. Pemantauan kontraksi preterm ibu telah meningkat di pengaturan rumah Pasien dapat menyimpan dan membawa salinan pribadi dari catatan kesehatan pribadi mereka pada flash drive Kemajuan teknologi mungkin membuat vaksin untuk kanker dan obat-obatan untuk mencegah penyakit pembuluh darah Organ dan bagian tubuh baru yang dapat diperbaiki secara cepat Operasi tanpa darah akan dilakukan dan obat-obatan tanpa efek samping akan dikembangkan. Program komputer dan simulator klinis akan digunakan secara universal untuk praktik dalam pendidikan kesehatan. Robotika akan melakukan layanan dukungan keperawatan untuk perawatan pasien melalui pemberian administrasi obat-obatan dan pemantauan fisiologis. Teknologi informatika akan memiliki peran dalam perlindungan dan respons terhadap bioterorisme dan keamanan nasional, seperti: sistem tanggap darurat, jaringan peringatan kesehatan, akses otomatis ke jaringan dukungan pemerintah, dan pendaftaran solusi tenaga kerja. TARGET KEMENKES 2019 1. Target 32 % (35 Rumah Sakit Rujukan Provinsi dan Rumah Sakit Rujukan Regional akan menjadi rumah sakit pengampu telemedisin. 2. Menyiapkan regulasi penyelenggaraan telemedisin dan roadmap pelayanan telemedisin 3. Pemenuhan perangkat telemedisin dan infrastruktur jaringan telekomunikasi kerja sama dengan Kominfo 4. Pemenuhan intranet melalui jaringan Siknas yang dipusatkan di Pusdatin 5. Penyediaan Data Center Telemedisin Nasional oleh Pusdatin. 6. Pemetaan kebutuhan SDM dan pelayanan di fasyankes terutama di DTPK 7. Penilaian kesiapan RS Rujukan Regional dan Provinsi menjadi pengampu telemedisin 8. Pengaturan RS Pengampu mengacu Regionalisasi Rujukan di daerah 9. Mendorong pembiayaan telemedisin dalam skema Jaminan Kesehatan Nasional. 10. Mengintegrasikan pelayanan telemedisin sebagai Penilaian Kinerja Profesi dan masuk dalam system remunerasi rumah sakit 11. Memperluas kerja sama pengembangan teknik telematika dengan institusi teknologi/ universitas yang membidangi teknologi kesehatan (Politeknik Negeri Bandung, Institut Teknologi Bandung, BPPT dsb) 12. Melakukan advokasi dan sosialisasi program telemedisin ke daerah melalui dana Dekonsentrasi. REGULASI SAAT INI Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 46 tahun 2017 tentang strategi e-kesehatan nasional Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 20 tahun 2019 tentang penyelenggaraan pelayanan telemedicine antar fasilitas pelayanan kesehatan LOGO