Anda di halaman 1dari 25

Bagian Ilmu Penyakit THT – KL

OTITIS EKSTERNA
DIFUS SINISTRA
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. N
• Jenis kelamin : Laki - Laki
• Usia : 11 tahun
• Pekerjaan : Pelajar
• Alamat : Jl. Perumahan Daya Putriondo
• Tanggal Pemeriksaan : 26 Desember 2019
• No. Rekam medik : 248359
ANAMNESIS
• Keluhan utama : Nyeri pada liang telinga kiri
• Anamnesis Terpimpin:
Pasien datang ke poli THT dengan keluhan merasakan nyeri pada
liang telinga kiri yang dialami sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disadari
oleh pasien ketika hendak berangkat kesekolah pada pagi hari. Keluhan
disertai Nyeri tekan pada telinga (+). Riwayat keluar cairan dari telinga
disangkal, penurunan pendengaran (-), keluhan berdengung (-), keluhan
pasien pusing berputar (-), Riwayat pasien berenang (+) 4 hari yang lalu.
Riwayat pasien membersihkan telinga dengan cotton bud disangkal.
Pasien belum pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya.
Riwayat penyakit (-)
PEMERIKSAAN FISIS

• KU : Sakit ringan / Gizi Cukup / Compos Mentis


• TD :110/70 mmHg
• Nadi : 82x/menit
• Pernafasan: 18x/menit
• Suhu : 36,5 º c
PEMERIKSAAN FISIS
Status Generalis
• Kepala : Normocephal
• Mata : Konjungtiva anemis -/-, ikterik -/-
• Leher : dbn
• Thorax : dbn
• Abdomen : dbn
• Ekstremitas : Akral teraba hangat, edema (-)
PEMERIKSAAN FISIS
Kanan Kiri
Status Lokalis THT
Bentuk telinga luar Normal Normal
Daun telinga Normotia Normotia
- Pemeriksaan telinga Tragus Normal Nyeri tekan (+)
Nyeri tarik (-) (-)
Retroaurikuler Normal Normal
MAE Lapang Edema (menyempit)
Warna epidermis Normal Hiperemis
Sekret (-) (-)
Serumen (-) (+)
Membran timpani Intak Sulit dinilai
Pantulan Cahaya (+)
Kelainan lain (-) (-)
PEMERIKSAAN FISIS
Status Lokalis THT
- Pemeriksaan hidung
kanan kiri
Bentuk Hidung Normal Normal
Deformitas (-) (-)
Nyeri Tekan (-) (-)
Dahi Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Pipi Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Krepitasi (-) (-)
PEMERIKSAAN FISIS
Rhinoskopi Anterior Kanan Kiri

Cavum nasi Lapang Lapang

Mukosa Merah muda Merah muda

Konka Inferior Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

Konka media Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

Konka superior Tidak terlihat Tidak terlihat

Meatus nasi Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

Sekret - -

Septum Tidak deviasi Tidak deviasi

Rhinoskopi posterior Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Transluminasi Tidak dilakukan Tidak dilakukan


PEMERIKSAAN FISIS
Status Lokalis THT
Pemeriksaan Tenggorokan
- Gigi geligi : lengkap
- Lidah : Massa (-), Ulkus (-)
- Uvula : deviasi (-), hiperemis (-)
- Tonsil : T1-T1, hiperemis (-), detritus (-)
- Faring : Hiperemis (-), Sekret (-)
- Larynx : Hiperemis (-), Edem (-), Massa (-)
Pemeriksaan Leher
- KGB : Tidak terba adanya pembesaran
DIAGNOSIS
- OTITIS EKSTERNA DIFUS SINISTRA

• TERAPI:
- Toilet Telinga/Tampo burowi
- Cefadroxil 500mg 2dd1
- Methyl prednisolon 4mg 2dd1
- Paracetamol 500mg 3dd1 (K/P)
PROGNOSIS
• Ad Vitam : bonam
• Ad Fungtionam : bonam
• Ad Sanationam : bonam
DISKUSI
DEFINISI
• Otitis externa adalah radang saluran pendengaran eksternal dengan
atau tanpa infeksi.
• Biasa disebut sebagai telinga perenang, istilah ini bisa sedikit
menyesatkan karena pasien tidak perlu berenang untuk terkena
infeksi ini. 
ETIOLOGI
• Paling sering otitis eksterna disebabkan oleh infeksi bakteri, tetapi dalam
beberapa kasus, jamur juga dapat menyebabkan infeksi ini. 
• 98% patogen yang menjadi penyebab penyakit di Amerika Utara adalah
bakteri; 
• Pseudomonas aeruginosa (20% -60% kasus)
• Staphylococcus aureus (10% -70% kasus), termasuk MRSA
• Organisme non- Pseudomonas gram negatif lainnya (2% -3% kasus)
• Patogen jamur bertanggung jawab atas kurang dari 2% kasus otitis eksterna
akut; namun, antibiotik topikal yang digunakan untuk mengobati otitis
eksterna akut dapat menyebabkan infeksi jamur sekunders 
• Aspergillus dan Candida adalah patogen jamur yang paling umum dijumpai
KLASIFIKASI
• Klasifikasi berdasarkan kronisitas
• Otitis eksterna akut
• Ditandai dengan peradangan yang ditandai pada saluran pendengaran eksternal yang
terjadi dalam waktu 48 jam setelah presentasi.
• Hampir selalu adalah selulitis dari kulit kanal sub auditorius eksternal dan
subdermis; infeksi dapat melibatkan selaput pinna, tragus, dan / atau timpani.
• Lebih dari 95% kasus otitis eksterna akut .
• Otitis eksterna kronis
• Berbagai definisi ada, termasuk:
• Satu episode otitis eksterna berlangsung lebih dari 4 minggu, atau 
• 4 atau lebih episode otitis eksterna dalam 1 tahun, atau 
• Peradangan berlangsung 3 bulan atau lebih
KLASIFIKASI
• Klasifikasi berdasarkan tingkat peradangan
• Diffuse otitis externa
• Ditandai dengan peradangan luas dan difus saluran telinga luar
• Localized otitis externa
• Ditandai dengan peradangan lokal dan fokal dari saluran telinga luar (misalnya, furunkel)
GEJALA KLINIS
• Gejala radang saluran telinga
• Ketidaknyamanan dalam saluran pendengaran eksternal
• Otalgia
• Nyeri seringkali intens dan dapat memburuk dengan gerakan rahang.
• Pruritus
• Seringkali merupakan awal dari otalgia
• Seringkali lebih menonjol pada pasien yang penyebab penyakitnya adalah otomycosis,
alergi, atau kronis dan bersifat dermatologis
• Sensasi kepenuhan
• Ketajaman pendengaran menurun
• obstruksi saluran pendengaran eksternal (misalnya pembengkakan, debris) 
• Nyeri rahang yang dirujuk dapat terjadi 
PEMERIKSAAN FISIS
• Nyeri hebat yang ditimbulkan oleh manipulasi tragus atau pinna adalah karakteristik, terutama
pada pasien dengan otitis eksterna akut.
• Bukti lain dari peradangan saluran telinga pada visualisasi langsung:
• Edema kanal pendengaran eksternal dan eritema terjadi pada sebagian besar pasien
• Tanda-tanda variabel lainnya
• Otorrhea
• Limfadenopati dan edema periauricular regional dapat terjadi pada pasien dengan penyakit berat
• Membran timpani eritema
• Lesi pustular di saluran pendengaran eksternal dapat diamati pada pasien dengan otitis eksterna lokal 1
• Temuan lainnya pada MAE pada pasien dengan otitis eksterna kronis bervariasi tergantung pada
penyebabnya:
• Pasien dengan dermatitis kontak (iritan atau alergi) dapat mengalami ruam makulopapular dan eksoriasi
• Pasien dengan kondisi dermatologis kronis menunjukkan perubahan eczematous dengan likenifikasi dan
hiperkeratosis epitel
• Pasien dengan seborrhea menunjukkan kurangnya serumen, dengan kulit kering dan bersisik atau berminyak, dalam
kanal
PEMERIKSAAN FISIS
• Karakteristik infeksi jamur
• Fluffy, seperti kapas dengan hifa tumbuh di kanal, khas untuk spesies Candida
• Moist white plug dotted with black debris (koran basah appearance) khas
infeksi Aspergillus niger
• Infeksi sering terlokalisasi pada awalnya pada medial MAE pada daerah
inferior 
TATALAKSANA
Pengobatan otitis externa yang direkomendasikan:
• Penggunaan tetes topikal
• Komponen antibiotik khas tetes adalah paling sering
• Kuinolon atau aminoglikosida
• Neomisin atau formulasi Polymyxin-B.
• Steroid atau larutan otic asam asetat 2%. 
• Dengan TM yang pecah, ofloxacin otic drop.
• Antibiotik oral (Ciprofloxacin 500-750mg /12jam selama 7-14 hari.
• Agen antijamur topikal untuk pasien dengan otomycosis
• Solusi Clotrimazole otic
KOMPLIKASI
• Malignant otitis externa.
• Perpanjangan infeksi dari saluran telinga ke struktur di sekitarnya (mis.,
Selulitis wajah, selulitis auricular, mastoiditis, perichondritis, chondritis)
• Stenosis saluran pendengaran eksternal.
• Gangguan pendengaran
• Otitis eksterna kronis (komplikasi otitis eksterna akut)
• Otomycosis
• Dapat terjadi akibat penggunaan antibiotik topikal yang berkepanjangan
• Lebih umum pada pasien dengan immunocompromise atau diabetes
• Fibrosis saluran pendengaran eksternal medial
PROGNOSIS
• Sembuh dengan terapi yang adekuat
REFERENSI
1. Szmuilowicz, J., & Young, R. 2019. Infections of the Ear. Emergency Medicine Clinics of North
America, 37(1), 1–9.
2. REES, C. W. 2019. Clinical Overview:Otitis externa. California Medicine, 70(4), 288–291.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai