Anda di halaman 1dari 11

REAKSI ALKUNA

1. Suci Aprilia 1948201120


2. Fadhilatul Khairat 1948201044
3. Sri Indah Doa Nita 1948201119
4. Ruwinda 1948201107
5. Rosa Diana Lasmini 1948201105
6. Pratiwi Susanti 1948201092
7. Rosnida Delsi 1948201106
8. Isty Maulya Marshanda 1948201053
9. Annisa Aulia 1948201009
10.Annisa Aulia Abas 1948201007
11.Dina Utari 1948201035
12.Cici Adelia 1948201025
Alkuna
• alkuna merupakan jenis senyawa hidrokarbon
tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap tiga.
Rumus umum alkuna adalah
CnH2n-n dengan n > 1.
Sifat fisika alkuna
1. Sifat fisik
– Merupakan senyawa nonpolar. Akibatnya, alkuna tidak
mudah larut dalam air.
– Pada suhu kamar:
Alkuna dengan C2 - C4 berwujud gas
Alkuna dengan C5 - C15 berwujud cair.
Alkuna dengan C16 dan seterusnya berwujud padat.
– Pada alkuna rantai lurus, semakin panjang rantai C nya, maka
akan semakin tinggi titik didihnya.
– Pada alkuna rantai bercabang, semakin banyak cabangnya,
maka akan semakin rendah titik didihnya.
Sifat kimia alkuna
1. Reaksi Oksidasi atau pembakaran

2CH≡CH(g) + 5O2(g) → 4CO2(g) + 2H2O(g)

Seperti halnya alkana dan alkena, alkuna juga dapat mengalami reaksi oksidasi
sempurna menghasilkan gas karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O).
Reaksi:
C3H4 (g) + 4O2 (g) → 3 CO2 (g) + 2H2O (g)

Jika oksigen yang digunakan pada reaksi terbatas maka reaksinya tidak
sempurna dan akan dihasilkan gas karbon monoksida atau padatan karbon
(arang atau jelaga).
Reaksi:
C3H4 (g) + 5/2 O2 (g) → 3 CO (g) + 2H2O (g)
2. Reaksi Adisi H2
Alkuna mengalami dua tahap reaksi adisi oleh H2 untuk menghasilkan alkana karena
memiliki ikatan rangkap tiga pada atom karbonnya dengan bantuan katalis nikel.

Reaksi : Tahap 1
HC ≡ C – CH3 + H2 → H2C = CH – CH3
propuna → propena

tahap 2
H2C = CH – CH3 + H2 → H3C – CH2 – CH3
Propena → propana

Hidrogen yang dibutuhkan pada reaksi adisi alkuna lebih banyak dari reaksi adisi alkena
karena berlangsung dua tahap.

Gas etuna (asetilena) merupakan salah satu senyawa alkuna, dikenal dengan asetilena (C2H2).
Gas ini jika dibakar dengan gas oksigen akan menghasilkan panas yang tinggi ditandai dengan
kenaikan suhu sampai dengan 3000°C yang sangat cocok untuk pengelasan logam.
3. Adisi Halogen
Halogenisasi adalah reaksi alkana dengan
halogen. Bromin and klorin dapat mengadisi
pada alkuna seperti yang terjadi pada alkena.
Jika 1 mol halogen mengadisi pada 1 mol alkuna,
maka akan dihasilkan dihaloalkena.
4. Adisi Asam halida
Adisi alkuna oleh asam halida mengikuti aturan Markovnikov seperti pada alkena. Aturan
Markovnikov menyebutkan bahwa:
Tahap 1
HC ≡ C – CH3 + HCl → H2C = CBr – CH3
propuna → 2- bromo-propena
Tahap 2
H2C = CBr – CH3 + HBr → H3C – CBr2 – CH3
2- bromo-propena → 2,2-dibromopropana

Atom H dari HBr akan masuk pada atom karbon yang mengikat satu atom H dan Br akan masuk
pada atom C kedua (tidak mengikat atom H). reaksi berlanjut untuk mengadisi ikatan rangkap pada
alkena, dimana H akan masuk pada atom C pertama dan Br akan masuk pada C kedua.
Reaksi di atas mengikuti aturan Markovnikov, namun jika diberikan hydrogen peroksida pada
reaksi adisi alkena atau alkuna, maka akan berlaku aturan antimarkovnikov.

Tahap 1
HC ≡ C – CH3 + HCl → HCBr = CH – CH3
propuna → 1- bromo-propena
Tahap 2
HCBr = CH – CH3 + HBr → HCBr2 – CH2 – CH3
2- bromo-propena → 2,2-dibromopropana
5. Reaksi Substitusi Alkuna dengan Logam Natrium (Na)
Reaksi:

2CH ≡ CH (g) + 2Na → 2CH ≡ CNa + H2


Etuna → Natrium asetilida

1. Senyawa yang memiliki ikatan rangkap (hidrokarbon tidak jenuh) dapat


dibedakan dengan senyawa alkana (hidrokarbon jenuh) atau yang
berikatan tunggal.
2. Hal ini dapat ditunjukkan dengan mereaksikan zat tersebut dengan
molekul bromin (Br2).
3. Oleh karena alkana tidak memiliki ikatan rangkap, sehingga tidak terjadi
reaksi adisi sedangkan pada senyawa berikatan rangkap (alkuna dan
alkena) terjadi reaksi brominasi dengan memberikan perubahan warna
yang pada awalnya berwarna merah kecoklatan akan menjadi senyawa
alkil halida tidak berwarna dan akan tetap tidak berwarna sampai tidak
terjadi reaksi lagi.
4. Hal ini berarti sudah terbentuk senyawa alkana yang mengandung gugus
bromida.
6. Reaksi polimerisasi alkuna
Polimerisasi alkuna terjadi berdasarkan reaksi adisi.
Prosesnya mula-mula ikatan rangkap terbuka, sehingga
terbentuk gugus dengan dua elektron tak berpasangan. Elektron-
elektron tak berpasangan tersebut kemudian membentuk ikatan
antara gugus,sehingga membentuk rantai.
PEMBUATAN ALKUNA
• Dehidrohalogenasi alkil dihalida Alkil dihalida bereaksi
dengan kalium hidroksida pada suhu 2000C menghasilkan
alkuna. Di samping itu, dihasilkan produk samping berupa
uap air dan kalium halida. Contoh : H3C ─ CH ─ CH ─ CH3 +
2 KOH → H3C ─ C ≡ C ─ CH3 + 2 KCl + 2H2O Cl Cl
• Reaksi asetilida logam dengan alkil halida primer Alkuna
rantai panjang dibuat dengan mereaksikan suatu natrium
alkunida dengan alkil halida. Hasil sampingnya berupa
garam natrium halida.
Contoh : HC ≡ C ─ Na + H3C ─ CH2 ─ Cl → HC ≡ C ─ CH2 ─
CH3 + NaCl
Wassallamualaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai