Anda di halaman 1dari 14

STUDI KELAYAKAN

BISNIS

Akademi Pimpinan Perusahaan Jakarta


ASPEK TEKNIK
DAN
TEKNOLOGI
Masalah Manajemen Operasional

Manajemen Operasional adalah suatu fungsi atau kegiatan manajemen yang


meliputi perencanaan, organisasi, satffing, koordinasi, pengarahan dan
pengawasan terhadap operasi perusahaan

Tugas manajemen operasional adalah untuk mendukung manajemen dalam


rangka pengambilan keputusan masalah-masalah produksi/operasi.

Masalah desain dan masalah operasional :


1. Penentuan Posisi Perusahaan, bertujuan agar keberadaan perusahaan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan dapat dijalankan secara
ekonomis, efektif, dan efisien
2. Desain, akan mencakup perancangan fasilitas operasi yang akan
digunakan
3. Operasional, untuk merencanakan produksi, persediaan bahan baku,
penjadwalan kerja pegawai, pengawasan kualitas, dan pengawasan biaya
produksi
Masalah Proses Produksi dan Operasi

Untuk proses manufaktur, persoalan-persoalan dalam proses tersebut dikelompokkan


sesuai dengan masalah manajemen operasional, sebagai berikut :
1. Kelompok masalah Posisi Perusahaan, persoalan-persoalan utamanya adalah :
a) Pemilihan strategi produksi
b) Pemilihan dan perencanaan produk
c) Perencanaan kualitas
2. Kelompok masalah Desain, persoalan-persoalan utamanya adalah :
a) Pemilihan teknologi
b) Perencanaan kapasitas pabrik
c) Perencanaan letak pabrik
d) Perencanaan tataletak (layout) pabrik
3. Kelompok masalah Operasional, persoalan-persoalan utamanya adalah :
a) Perencanaan jumlah produksi
b) Manajemen persediaan
c) Material requirment planning
d) Pengawasan kualitas produk

Dalam hal bisnis jasa, persoalan-persoalan dalam proses jasa relatif sama, walaupun perbedaannya
pasti tidak pula sedikit
Pemilihan Strategi Produksi
Agar barang/jasa yang diproduksi dapat memenuhi kebutuhan konsumen, biasanya
didahului dengan suatu kegiatan penelitian, seperti penelitian pasar dan pemasaran

Pemilihan dan Perencanaan Produk


Untuk menetapkan produk akan dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Penentuan ide produk dan seleksi
Ide produk dapat diciptakan atas masukan berbagai maspek, seperti pada aspek
pasar dan pemasaran, dan aspek lain seperti didasrkan atas perkembangan
teknologi
2. Pembuatan desain produk awal
Hendaknya mempertimbangkan hal-hal, antara lain ; manfaat produk yang
akan dibuta, fungsi yang hendaknya dimiliki barang agar menunjang
manfaat-manfaatnya, desain, dan seni
3. Pembuatan prototip (produk percobaan) dan pengujian
Hendaknya dibuatkan prototip dan dilakukan pengujian untuk mengetahui
apakah produk tersebut dapat diimplementasikan
4. Implementasi
Setelah dibuatkan prototip dan pengujuian, maka dimplementasikan desain
yang telah ditetapkan untuk diproses
Rencana Kualitas
Kualiitas produk baik barang maupun jasa perlu ditentukan melalui dimensi
kualitas, antara lain :
1. Produk Berupa Barang
Menurut David Garvin, yang dikutip Vincemt Gaspersz, menentukan dimensi kualitas barang
dilakukan melalui dimensi :
a) Performance (hasil kerja), berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan
meruipakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang
b) Features (hasil observasi), aspek performansi yang berguna untuk mednambah fungsi
dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya.
c) Reliability, berkaitan dengan probabilitisa atau kemungkinan suatu barang berhasil
menjalankan fungsinya setiap digunakan dalam periode dan kondisi tertentu.
d) Conformance, berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah
ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan
e) Durability, suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai
barang
f) Serviceability, karakterisktik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan,
dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang
g) Aestbetics, karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estitika yang
berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual
h) Fit and Finish, suatu sifat subyektif yang berkaitan dengan perasaan pelanggan
mengenai keberadaan produk sebagai produk yang berkualitas
Rencana Kualitas
2. Produk Jasa/Servis
Menurut Zeithaml mengemukakan dimensi kualitas jasa, yaitu :
a) Reliability, kemampuan untuk memberikan layanan sesuai janji
yang ditawarkan
b) Responsiveness, kesigapan karyawan dalam membantu
pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap
c) Assurance, kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap
produk secara cepat, kualitas keramah-tamahan, perhatian dan
kesopanan, kemampuan dalam memberika keamanan didalam
memamnfaatkan jasa yang ditawarkan
d) Emphaty, perhatian secara individual yang diberikan perusahaan
kepada pelanggan seperti kemudahan dalam menghubungi dan
berkomunikasi
e) Tangible, penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan raung
kantor, tersedianya parkir, kebersihan, kerapihan, dan
kelengkapan peralatan komunikasi
Pemilihan Teknologi
Pilihan teknologi untuk berproduksi pada dekade milenium baru, baik produk barang atau jasa, telah dan
sedang berkembang sesuai dengan kemajuan zaman

Pemilihan teknologi hendaknya harus disesuaikan dengan bahan mentah yang dipakai, keberhasilan
pemakaian teknologi ditempat lain, kemampuan tenaga kerja dalam pengoperasian, dan kemampuan
antisipasi terhadap teknologi lanjutan

Rencana Kapasitas Produksi


Didefinisikan sebagai kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu
Rencana kapasitas produksi dalam rangka studi kelayakan aspek teknis dan teknologi tergantung
beberapa pilihan sistem, antara lain :
a. Skala ekonomi, yaitu kapasitas yang dipilih adalah memeiliki biaya per unit yang paling rendah.
Dalam hal ini banyak kelemahan yaitu waktu pengembalian modal berjangka panjang, produk
menjadi kurang fleksibel untuk disesuaikan dengan selera konsumen
b. Focused Fasilities, yaitu mempertahankan volume produksi yang tinggi diganti dengan penyediaan
produk yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan
selain itu, dalam perencanaan kepsitas produksi, ada 2 (dua) strategi :
1) strategi ekspansi, yaitu lebih bersifat proaktif, melakukan penelitian pasar untuk mengetahui
permintaan pasar atas produk
2) Strategi wait and see, yaitu lebih bersifat menunggu, jika ada permintaan produk yang sudah
yakin benar, baru akan diperhitungkan
Perencanaan Letak Pabrik

1) Perusahaan manufaktur

Faktor-faktor yang harus diperhatikan :


a) Letak konsumen potensial atau pasar sasaran yang akan
dijadikan tempat produk dijual.
b) Letak bahan baku utama.
c) Sumber tenaga kerja
d) Sumber daya seperti air, udara, dan listrik
e) Fasilitas transportasi
f) Fasilitas untuk pabrik, seperti pengadaan onderdil, pasar, apotik,
rumah sakit
g) Lingkungan masyarakat
h) Peraturan pemerintah
2) Perusahaan Jasa
Faktor-faktor yang harus diperhatikan :
a) Pelanggan datang ke lokasi fasilitas jasa
Pasien mendatangi tempat praktek dokter
b) Penyedia jasa mendatangi konsumen
Mobil pemadam kebakaran
Penentuan lokasi fasilitas jasa perlu mempertimbangkan, antara lain :
 Mudah dan dapat diakses oleh konsumen
 Lingkungan yang mendukung usaha
 Kesesuaian dengan lokasi pesaing
 Izin dari pihak berwenang
Perencanaan tataletak (layout)

1) Industri manufaktur

Layout yang perlu diatur :

a) Tataletak pabrik
Penempatan fasilitas-fasilitas yang dipakai di dalam pabrik, seperti mesin-mesin, letak alat-alat
produksi, lajur pengangkutan barang dan seterusnya
Dalam menyusun layout pabrik harus dipertimbangkan, antara lain : sifat produk yang dibuat,
jenis proses produksi, jenis barang serta volume produksi, aliran barang dalam proses, dan letak
mesin-mesin untuk memudahkan dalam hal pemeliharan dan pengawasan

b) Tataletak kantor
Hendakknya harus disesuaikan dengan besar/kecilnya investasi, serta harus dirancang dengan
memperhatikan kemudahan dalam nerkomunikasi, fleksibilitas pemakaian ruangan, struktur
organisasi yang diterapkan, serta bentuk layanan yang dilaksanakan secara rutin

c) Tataletak gudang
Tataletak gudang untuk penyimpanan bahan baku maupun barang jadi hendaknya diperhatikan
dari besar kecilnya investasi, dan memudahkan aktivitas bongkar muat barang juga
memudahkan pengaturan kembali jika jumlah barang yang disimpan berkurang atau bertambah
2) Industri Jasa

Layout yang perlu diatur :

a) Pertimbangan spasial
Memperhatikan aspek-aspek simetri, proposi, tekstur, warna, dan hendaknya dipertimbangkan,
dikombinasikan, dan dikembangkan untuk memancing respon intelektual maupun emosional dari
pemakai atau orang yang melihatnya

b) Perencanaan ruangan
Mencakup perancangan interior dan arsitektur, seperti penempatan perabotan dan perlengkapan dalam
ruangan, desain aliran sirkulasi

c) Tata Cahaya
Selain berfungsi sebagai penerang, hendaknya juga diperhatikan aktivitas-aktivitas apa saja yang
dilakukan diruang tersebut disesuaikan dengan persepsi penyedia jasa dan pelanggan mereka

d) Warna
Pemilihan warna sangat penting untuk menggerakkan perasaamn dan emosi

e) Pesan-pesan yang disampaikan


Penampilan visual, penempatan, pemilihan bentuk fisik, pemilihan warna, pencahayaan dan pemilihan
bentuk perwajahan lambang atau tanda yang digunakan untuk maksud tertentu
Perencanaan jumlah produksi
Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan jumlah produksi, antara lain :
1) Permintaan
2) Kapasitas pabrik
3) Suplai bahan baku
4) Modal kerja
5) Peraturan pemerintah
Di dalam perencanaan jumlah produksi diperlukan metode-metode, antara lain : metode break
even point, marginal cost and marginal revenue, dan linier programing

Manajemen Persediaan
Hal-hal pokok dalam manajemen persediaan :
1. Penentuan jumlah order,
menentukan jumlah order setiap kali melakukan pesanan, antara lain dengan metode EOQ
(Economic Order Quantity),
2. Safety stock
menentukan jumlah persediaan sebagai pengamanan agar tidak kekurangan atau
kelebihan
3. Inventory system
menentukan bagaimana dan kapan suatu pembelian dilakukan untuk mengisi persediaan
4. Materials requirment planning
Sistem perencanaan material debngan memperkirakan kebutuhan dengan didasarkan
rencana jumlah produksi, menyajikan informasi untuk perencanaan kapasitas pabrik, dan
selalu memperbaiki jumlah persediaan dan jumlah pemesanan material
Pengawasan Kualitas Produk

1. Perencanaan Kualitas
merupakan pengembangan dari produk dan proses untuk memenuhi keinginan konsumen,
yang terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut :
a) Menentukan siapa konsumennya
b) Menentukan apa kebutuhan atau keinginan konsumen
c) Mengembangkan produk dan kualitas yang sesuai
d) Mengembangkan proses sebagai pedoman bagian operasi/produksi

2. Pengendalian Kualitas
Dilakukan pada tahap operasi, yang terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut :
a) Evaluasi performansi aktual
b) Membandingkan performansi aktual dengan sasaran yang direncanakan
c) Mengambil tindakan terhadap penyimpangan

3. Perbaikan Kualitas
Aktivitas ini bertujuan untuk mencapai tingkat yang lebih baik daripada sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai