DALAM TUBUH
NAMA ANGGOTA
1. Biofarmasi
2. Farmakokinetik
3. Farmakodinamik
Biofarmasi
– Setiap obat dalam dosis yang cukup tinggi dapat menunjukkan efek
toksik. Salah satu efek toksik yang terkenal yaitu efek teratogen.
– Dengan SK MENKES RI No. 682/Ph/63/6 berlaku sejak 1 Januari
1963, maka obat-obatan yang mengandung Thalidomide,
Meklizin, dan Femotazin dilarang penggunaannya di Indonesia.
Toleransi
Adalah peristiwa dimana dosis obat harus dinaikkan terus-menerus untuk mencapai
efek terapeutik yang sama. Macam-macam toleransi yang sama yaitu:
a) Toleransi primer (bawaan), yaitu peristiwa tidak berefeknya obat pada manusia
atau binatang yang dalam tubuh atau bawaan dari lahirnya sudah intoleransi
terhadap suatu bahan atau zat tertentu didalam obat.
b) Toleransi sekunder, yang bisa timbul setelah menggunakan suatu obat selama
beberapa waktu dan membutuhkan kenaikkan dosis.
c) Toleransi silang, yaitu peristiwa penggunaan obat antara zat zat dengan struktur
kimia serupa ( fenobarbital & butobarbital) atau kadang-kadang antar zat-zat yang
berlainan (alkohol & barbital).
d) Tachyphylaxis, adalah toleransi yang timbul dengan pesat sekali, bila obat
diulangi dalam waktu singkat.
Habituasi dan Adiksi
– Habituasi adalah kebiasaan dalam - Adiksi atau ketagihan adalah suatu kondisi
mengonsumsi suatu obat. Habituasi ketergantungan fisik dan mental terhadap hal-
dapat terjadi melalui beberapa cara hal tertentu yang menimbulkan perubahan
perilaku bagi orang yang mengalaminya.
yaitu dengan:
- Adiksi berbeda dengan habituasi dalam dua hal
a)Induksi enzim
yakni:
b)Reseptor sekunder yang dibentuk
a) Adanya ketergantungan jasmaniah dan
ekstra oleh obat-obatan tertentu rohaniah dan bila pengobatan dihentikan
c)Penghambatan absorpsi stetelah b) Pengehentian penggunaan obat adiktif
pemberian oral menimbulkan efek hebat secara fisik dan
mental, yang dinamakan gejala abstinensi.