Anda di halaman 1dari 16

Kewenangan Hukum, Kecakapan

Bertindak dan Pendewasaan

Surini A. Sjarief
Endah Hartati
Kewenangan & kecakapan
bertindak
Ps. 1330 KUHPerdata  21 th atau telah menikah
yg tdk cakap :
1. Belum dewasa
2. Wanita bersuami
• Dg adanya ps UU No. 1/1974
Ps. 47 Anak yang sudah berumur 18 th atau
31 (2) UU No.
Ps. 50 lebih dan sudah tdk berada di bawah
1/1974 
dianggap kekuasaan orang tua
cakap
 Apakah hal ini dapat ditafsirkan sudah dewasa.
3. Mereka yang
Usia menikah
ditaruh di bawah
UU No. 1/1974 Ps. 7(1)
pengampuan
1. laki-laki 19 th
2. perempuan 16 th

Prof. Wahyono
Dewasa  21 th atau sudah pernah kawin

Alasan :
1. UU No. 1/1974 tdk mengatur masalah
Kedewasaan kedewasaan dan tdk menyebutkan batas usia
dewasa adalah 18 th.
2. Usia min menikah adalah 19 th dan 16 th
Pendewasaan (Handlichting)
Dalam lalu lintas hukum kadang-
kadang diperlukan upaya hukum
agar anak di bawah umur dapat
memperoleh kedudukan yang
sama dengan orang dewasa. BW
mengatur handlichting dalam
pasal 419 s/d 432.
Ada dua macam pendewasaan(handlichting):

a) Handlichting sempurna, yaitu anak di


bawah umur disamakan kedudukannya
dengan orang dewasa.Kedudukan ini
diperoleh dengan cara venia aetatis atau
surat pernyataan sudah cukup umur.
Surat pernyataan tersebut diperoleh dari
Presiden setelah mendengar nasehat
Mahkamah Agung (pasal 420 BW).

Permintaan surat tersebut hanya dapat


diminta oleh anak yang sudah berumur
20 tahun(ps.421 BW), anak tersebut
memperoleh kedudukan yang sama
dalam segala hal seperti orang dewasa.
Ab) Handlichting terbatas, yaitu anak di bawah
umur yang dalam hal-hal tertentu atau
perbuatan tertentu saja disamakan dengan
orang dewasa, sedang dia tetap di bawah umur.
Hak-hak dari anak di bawah umur itu
dicantumkan dalam surat pernyataan yang
diberikan oleh pengadilan negeri.

Permintaan handlichting ini hanya dapat diminta


oleh seorang anak di bawah umur 18 tahun
dan jika orang tuanya tidak keberatan (ps.426
BW) Handlichting ini berbeda dengan
handlichting sempurna yang tidak dapat
dicabut, sedang handlichting terbatas ini dapat
dicabut kembali, jika haknya disalah gunakan.
(ps.431).
Kecakapan Bertindak dalam
hukum
1. Kecakapan menurut kenyataan dan
UU
2. Hal-hal yang mempengaruhi
kecakapan bertindak,
1. Kecakapan bertindak menurut
kenyataan, yaitu cakap melakukan
perbuatan hukum karena memang
mempunyai kemampuan melakukan
perbuatan yang akibatnya diatur
oleh hukum.
Contoh : Orang dewasa yang
sudah berumur
21 tahuan dan sehat,
dan sudah pernah nikah.
2. Kecakapan bertindak menurut UU
yaitu cakap/dapat melakukan
perbuatan hukum karena ditentukan
oleh undang-undang.
Contoh:
Orang belum dewasa tetapi
karena untuk melakukan
perbuatan tertentu dapat
dinyatakan dewasa (cakap).
Faktor- faktor yang
mempengaruhi kecakapan
bertindak.
Faktor-faktor tersebut bersifat
membatasi kewenangan berhak,
antara lain faktor-faktor sebagai
berikut :
1. Nasionalitas
2. Jenis kelamin
3. Keturunan
4. Usia
5. Domisili
6. Kelakuan yang tidak hormat
7. Orang yang mempunyai
kedudukan tertentu
8. Keadaan Tak hadir (Afweizigheid)
9. Pendewasaan (Handlichting)
Ad. a. Nasionalitas;
Kebangsaan mempengaruhi
kewenangan berhak seseorang
terlihat dalam hukum positif,
dengan vervremdings verbod-orang
asing tidak boleh membeli tanah.
Karena orang asing berbeda
kedudukannya dengan warganegara
sendiri.
Di dalam acara pengadilan dikatakan
bahwa si tergugat dapat meminta
kepada penggugat apabila
penggugat tersebut orang asing
Ad.b. Jenis kelamin
Jenis kelamin tidak menimbulkan perbedaan
kewenangan berhak tetapi hanya
menimbulkan perbedaan:
1. wanita yang kawin yang diangkat menjadi
wali tidak wajib menerima angkatan itu
2. menentukan saat kapan seseorang itu
boleh kawin,untuk wanita umur 15 sedang
pria 18 tahun
3. UU No.1 Th 1974, umur wanita boleh
menikah 16 tahun sedang umur seorang
laki-laki 18 th.
4. larangan yang hanya berlaku bagi wanita
yaitu larangan untuk melangsungkan
perkawinan baru/ yang kedua yaitu
dalam jangka waktu 300 hari setelah
putusnya perkawinan.Ini berdasar
perbedaan kodrat.
5. Batas umur melakukan perkawinan”
Perkawinan hanya diizinkan, jika pihak
pria sudah mencapai umur 19 tahun,
pihak wanita sudah mencapai umur 16
tahun”
6. jangka waktu tunggu bagi wanita yang
putus perkawinan dan kemudian hendak
melakukan perkawinan lagi, sedang
untuk pria tidak menganal waktu tunggu.
Kedudukan Istri
Ps. 1330 KUHPerdata  tidak cakap
UU No. 1/1974 Ps. 31 : Sudah berubah
Keseimbangan kedudukan laki-laki
dan perempuan serta masing-masing
pihak berhak melakukan perbuatan
hk.
Kecuali:
Perbuatan hk yg berkaitan dg
penggunaan dan pengalihannya
harus mendapat persetujuan kedua
Pengampuan/curatele
Pengertian “ orang dewasa yg tidak
cakap melakukan perbuatan hk”
1. Orang yg sakit ingatan
2. Pemboros
• Masih dpt membuat testament
melalui perkawinan dan pembuat
janji kawin
Ps. 433 KUHPerdata 3. Lemah ingatan
• Intelegensi lemah/idiot/pikun
4. Mereka yg tidak sanggup mengurus
kepentingan diri sendiri dengan
semestinya, karena kelakuan buruk;
mengganggu keamanan.
Pengampuan/curatele
 Ps. 434
Yg berhak meminta pengampuan
Suami/istri dan keluarga sedarah
Untuk alasan boros = keluarga dekat
Untuk alasan tidak dapat mengurus kepentingan
sendiri : pengampuan bagi diri sendiri.

 Ps. 435
Bila membahayakan, pihak kejaksaan wajib utk
menuntut, jika pihak keluarga tidak mengajukan.

Pengajuan permohonan pengampuan kepada


pengadilan negeri yg berwenang, disertai alasan-
alasan, bukti-bukti dan sanksi-sanksi.

Anda mungkin juga menyukai