Anda di halaman 1dari 4

BAB III

PROGRAM AUDIT YANG DIJALANKAN


1. Lakukan Stock Opname
Melakukan stock opname untuk persediaan yang berada di gudang
perusahaan, untuk barang consignment out dan barang-barang yang
tersimpan di public warehouse jika jumlah materialnya harus dilakukan
stock opname, jika tidak material, cukup mengirim konfirmasi.
Melakukan stock opname pada akhir tahun atau beberapa waktu
sebelum/ sesudah akhir tahun.
2. Lakukan Observasi atas Stock Opname
Mengamati kembali hasil perhitungan fisik persediaan (stock Opname)
yang dilakukan. Cek Final Inventory List (Inventory Compilation) dan
melakukan prosedur pemeriksaan berikut ini:
• check mathematical accuracy (penjumlahan dan perkalian).
• mencocokkan “quantity per book” dengan kartu stok (persediaan).
• mencocokkan “quantity per count” dengan “count sheet” (auditor)
• mencocokkan “total value” dengan buku besar persediaan.
• Mengirim konfirmasi untuk persediaan consignment out.
3. Lakukan Peninjauan ulang terhadap Konsep Persediaan
• Memeriksa unit price dari persediaan
• Memeriksa ada tidaknya barang-barang yang rusak,dipakai dan hilang.
• Memeriksa cut-off penjualan dan cut-off pembelian.
• Melakukan rekonsiliasi jika stock opname dilakukan beberapa waktu sebelum atau
sesudah tanggal neraca.

4. Buatkan Laporan Hasil akhir Stock Opname


Membuat kesimpulan dari hasil pemeriksaan persediaan dan membuat usulan adjustment
jika diperlukan.

5. Adjustment Persediaan
Melakukan penyesuaian persediaan dari usulan yang di ajukan dan menentukan kebijakan
penyesuaian persediaan dari hasil stock opname yang akan dilakukan
6. Periksa apakah penyajian persediaan di laporan keuangan sudah
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia/SAK.
Agar proses Audit Persediaan di perusahaan berjalan dengan baik, perlu internal
control yang baik pula atas persediaan, berikut ciri ciri internal control yang baik :
• Adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab antara bagian pembelian,
penerimaan barang, gudang, akuntansi dan keuangan.
• Digunakannya formulir-formulir yang bernomor urut tercetak, seperti:
• purchase requisition (permintaan pembelian), purchase order (order pembelian)
• delivery order (surat jalan), receiving report (laporan penerimaan barang), sales order
(order penjualan), sates invoice (faktur penjualan).
• Adanya sistem otorisasi, baik untuk pembelian, penjualan, penerimaan
kas/bank, maupun pengeluaran kas/bank.
• Digunakannya anggaran (budget) untuk pembelian, produksi, penjualan, dan
penerimaan serta pengeluaran kas.

Anda mungkin juga menyukai