Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DASAR

MASA NIFAS

Widia Ariani, SST., MMKes


DEFINISI MASA NIFAS

Masa setelah lahirnya


plasenta
Dan berakhir ketika alat alat
kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil
 Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 2 jam
setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6
minggu atau 42 hari
 Secara garis besar ada 3 proses penting dalam
masa nifas yaitu :
1. Pengecilan rahim atau involusi
2. kekentalan darah ( hemokonsentrasi )
kembali normal
3. Proses laktasi dan menyusui
Tujuan Masa Nifas

1. Mendeteksi adanya perdarahan masa nifas


2. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya
3. Melaksanakan skrining secara komprehensif
4. Memberikan pendidikan kesehatan diri
5. Memberikan pendidikan mengenai laktasi dan
perawatan payudara
6. Konseling mengenai KB
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
BIDAN PADA MASA NIFAS
1. Tugas Mandiri
 Memberikan asuhan kebidanan pd ibu nifas dgn
melibatkan kemandirian ibu dan keluarga
 Melakukan pemfis secara komprehensif
 Memberikan motivasi dan keyakinan pada ibu
nifas akan kemampuan dan perannya sebagai ibu
 Melakukan konseling atau penkes pada ibu nifas
 Melakukan deteksi dini
2. Tugas Kolaborasi
 Memberikan asuhan kebid pada ibu nifas
dengan resiko tinggi yg memerlukan tindakan
kolaborasi dengan nakes lainnya
 Mendampingi atau menjadi mitra bagi ibu
selama masa nifas
 Melakukan kolaborasi dengan keluarga dalam
hal pengambilan keputusan selama masa nifas
3. Tugas ketergantungan
 Memberikan askeb pada bufas dengan penyulit
melalui konsultasi dan rujukan
 Melakukan pertolongan pertama pada kasus
kegawatdaruratan yang memerlukan rujukan
 Merujuk ibu nifas untuk keperluan intervensi
lebih lanjut
Periode immediate postpartum

Taha
pan Periode early postpartum (>24
Masa jam-1 minggu)
nifas

Periode late postpartum (>1 minggu-


6 minggu)
LANJUTAN

1. Periode immediate postpartum


 Masa segera setelah plasenta lahir sampai
dengan 24 jam.
 Pada masa ini merupakan fase kritis, sering
terjadi insiden perdarahan postpartum karena
atonia uteri
 bidan perlu melakukan pemantauan secara
kontinu, yang meliputi; kontraksi uterus,
pengeluaran lokhia, kandung kemih, tekanan
darah dan suhu.
2. Periode early postpartum (>24 jam-1 minggu)
Pada fase ini bidan memastikan:
 involusi uteri dalam keadaan normal
 tidak ada perdarahan
 lokhia tidak berbau busuk
 tidak demam
 ibu cukup mendapatkan makanan dan cairan
 serta ibu dapat menyusui dengan baik.
3. Periode late postpartum (>1 minggu-6
minggu)
 Pada periode ini bidan tetap melakukan
asuhan dan pemeriksaan sehari-hari serta
konseling perencanaan KB.
ASUHAN KUNJUNGAN
MASA NIFAS
Kunjungan I: Kunjungan II:
6jam-3 hari setelah 4 - 28 hari stlh
melahirkan melahirkan

Kunjungan III:
29 – 42 hari stlh
persalinan
KUNJUNGAN I 6 JAM – 3 HARI
 Mencegah perdarahan masa nifas karena
atonia uteri.
 Medeteksi dan merawat penyebab lain
perdarahan dan merujuk apabila perdarahan
berlanjut.
 Memberikan konseling pada ibu atau salah
satu anggota keluarga bagaimana mencegah
perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
 Pemberian ASI awal.
 Melakukan hubungan antara ibu dan bayi
baru lahir.
 Menjaga bayi tetap sehat dengan cara
mencegah hipotermia. 
 Jika petugas kesehatan menolong persalinan,
ia harus tinggal dengan ibu dan bayi baru
lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran,
atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan
stabil 2.
KUNJUNGAN II 4 – 28 HARI
 Memastikan involusi uterus berjalan normal,
uterus berkontraksi, fundus di bawah
umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal,
tidak ada bau.
 Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi,
atau perdarahan abnormal.
 Memastikan ibu mendapatkan cukup
makanan, cairan, dan istirahat.
 Memastikan ibu menyusui dengan baik dan
tak memperlihatkan tanda-tanda penyulit.
 Memberikan konseling pada ibu mengenai
asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi
tetap hangat, dan merawat bayi sehari-hari.
KUNJUNGAN III 29 – 42 HARI
 Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit
yang ia atau bayi alami.
 Memberikan konseling untuk KB secara dini. 

Anda mungkin juga menyukai