Mengerti tentang fakta yang berhubungan dengan aqidah yang
benar serta digali dari Al qur’an ,As sunah, dalil Naqly dan Aqly menanamkannya dalam jiwa serta membersihkannya dari Bid’ah dan khurafat yang mungkin mengotorinya.
1. Memahami bahwa Allah SWT adalah
• Tujuan sumber ilmu dan pengetahuan kognitif 2. Memahami bentuk ilmu Allah SWT melalui jalur formal dan non formal 3. Memhami ilmu Allah SWT melalui jalur formal dan kebenarannya mutlak 4. Memahami ilmu Allah SWT melalui jalur non formal dan kebenarannya Tujuan Afektif dan Psikomotor 1. Menyadari pentingnya dua jalur ilmu Allah SWT dalam pengabdian kepada_Nya untuk mencapai takwa 2. Menyadari bahwa Allah SWT memberikan ilmu-Nya melalui dua jalan yang membentuk dua fungsi : pedoman hidup dan sarana hidup 3. Menjadikan Allah SWT sebagai tujuan dalam setiap perbuatan 4. Menyadari bahwa betapa tidak berartinya manusia di hadapan Allah SWT sebab seluruh ilmu yang dimiliki manusia ibarat setetes air laut 5. Menyadari bahwa ilmu Allah SWT sangat luas .Tidak ada satu pun yang luput dari ilmu Allah Mukadimah Allah SWT menciptakan dan menjadikan seluruh alam lengkap denga Antara satu dan yang lainnya ada kaitan dan manfaatnya s Allah SWT pula yang menjadikan semua alam dari paling kecil hing besar, nyata dan gaib.Oleh karena Allah SWT yang menciptakan te Mengetahui pula atas Ciptaan _Nya. Dengan demikian Allah SWT la tentang alam semesta ‘’ Siapa saja menginginkan dunia, ada ilmunya. Siapa saja menginginkan akhirat, ada ilmunya . Siapa saja mengingink keduanya. Ia perlu kedua ilmu ( Hadist) sambungan • “Katakanlah, kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis ditulis kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu pula.” (QS. Al Kahfi: 109) • “Dan seandainya pohon-pohon di muka bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh lautan lagi, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Luqman: 27). Hikmah mengimani ilmu Allah swt.
1. membuat manusia sadar bahwa betapa tidak berarti dirinya
dihadapan Allah swt., sebab seluruh ilmu yang dimiliki manusia adalah ibarat setitik air laut dibandingkan dengan air laut secara keseluruhan 2. Dengan menyadari bahwa ilmu Allah swt. sangat luas, tidak ada satupun –betapa pun kecil dan halusnya– yang luput dari ilmu-Nya, maka manusia akan dapat mengontrol tingkah laku, ucapan amalan batinnya sehingga selalu sesuai dengan yang diridhai Allah swt. 3. Keyakinan terhadap ilmu Allah swt. Akan menjadi terapi yang ampuh untuk segala penyelewengan, penipuan dan kemaksiatan lainnya. Maka dalam pemahamannya adalah dengan mengaplikasikan sifat Allah swt. tersebut dalam kehidupan nyata sehari-hari, berusaha melaksanakan perintah dan larangan-Nya baik di tempat ramai maupun sunyi. Kita tidak lagi terpengaruh dengan “diketahui” atau “tidak diketahui” oleh orang lain untuk melakukan atau meninggalkan sesuatu. Karena kita menyadari betapa Allah swt. Maha Mengetahui yang pasti selalu melihat, mendengar, memperhatikan apa yang kita lakukan di mana dan kapan saja. Penutup Seorang muslim yang sudah ber-iltizam akan selalu merasa tenang, bahagia karena segala amal kebaikannya, tidak akan dirugikan sedikitpun, baik diketahui ataupun tidak oleh orang lain, kerena dia yakin bahwa Allah swt. telah mengawasinya. Sehingga seorang mukmin sejati akan senantiasa beramal dengan ikhlas karena Allah swt. semata, bukan karena guru ngajinya, apalagi karena calon istri ataupun mertuanya. Tidak bangga karena pujian, tidak merasa lemah karena celaan. Tetap semangat walau tak diketahui orang, tak takabur ketika dilihat banyak orang. Juga tak takut dengan kegagalannya, atau tak bangga diri dengan keberhasilannya. Apapun yang terjadi tak akan mengoncangkan jiwanya, atau merusak muamalah dengan saudaranya, atau bahkan membahayakan akidahnya. Jazkillah Khoir