Oleh:
Utiyafina Mardhati Hazhin, S.H., M.H
utiyafinah@mail.ugm.ac.id
APAKAH ASURANSI ITU?
Istilah dan Definisi Asuransi
berasal dari kata verzekering (Belanda) = pertanggungan
pihak Penanggung (verzekeraar)
orang yang ditanggung (verzekerde)
assurantie (Belanda) / assurance (Inggris) = cenderung digunakan untuk
mengidentifikasi jenis asuransi jiwa
insurance (Inggris) = digunakan untuk jenis asuransi kerugian (umum)
pihak Penanggung (the insurer)
tertanggung (the insured)
DEFINISI ASURANSI
(dari sudut pandang ekonomi)
RISIKO KETIDAKPASTIAN
Dikategorikan berdasarkan
berdasarkan jangkauan
akibatnya alternatifnya
PERJANJIAN
POLIS
ASURANSI
(+) saat terjadi & mengikat kedua belah pihak dapat ditentukan dengan
pasti
(-) Tertanggung menerima segala konsekuensi yuridis dalam
kesepakatan, meski Tertanggung tidak memahami isinya pada saat
menyatakan menerima/ menandatangani nota kesepakatan tersebut.
Polis sebagai Bukti Asuransi
• Polis asuransi?
Pasal 255 KUHD, perjanjian asuransi harus dibuat secara tertulis
dalam bentuk akta yang disebut polis.
Pasal 19 ayat (1) PP No. 73 Tahun 1992 polis atau bentuk
perjanjian asuransi dengan nama apapun, berikut lampiran yang
merupakan satu kesatuan dengannya, tidak boleh mengandung
kata, kata-kata atau kalimat yang dapat menimbulkan penafsiran
yang berbeda mengenai risiko yang ditutup asuransinya,
kewajiban penanggung dan kewajiban tertanggung, atau
mempersulit tertanggung mengurus haknya.
• Fungsi polis
Pasal 255 KUHD & Pasal 19 ayat (1) PP No 73 Tahun 1992
sbg alat bukti tertulis
Jenis Polis
• Polis maskapai
• Polis bursa
• Polis Lloyds
Isi Polis
• Syarat Khusus dan Janji Khusus
• Hari dan Tanggal Pembuatan Asuransi
• Nama Tertanggung untuk diri sendiri atau Pihak
Ketiga
• Uraian mengenai Objek Asuransi
• Jumlah yang diasuransikan
• Bahaya (evenemen) yang ditanggung
• Saat bahaya mulai berjalan dan berakhir
• Premi Asuransi
• Semua keadaan dan syarat-syarat khusus
DISKUSI
Seiring dengan berkembangnya kemajuan teknologi di era digital,
transaksi dan kegiatan pemasaran dilakukan melalui bidang elektronik
dengan tujuan untuk mengefesiensi waktu dan tenaga pelaku usaha
untuk mendapatkan konsumennya.
Salah satu contoh penggunaan media elektronik pada kegiatan
pemasaran adalah pada pelaku usaha asuransi yang memasarkan produk
asuransi pada calon pengguna asuransi, dimana kegiatan ini disebut
telemarketing. Dalam telemarketing, penggunaan alat komunikasi telepon
bertujuan untuk menghubungi langsung calon pembeli potensial dan
menuntaskan transaksi, atau dapat dikatakan telepon ini lah yang
menjadi semacam ujung tombak survei pemasaran untuk di follow up
lebih lanjut oleh tenaga pemasaran di lapangan.
Contohnya, sebuah perusahaan joint venture antara Bank Mandiri dengan
AXA Grup, merupakan salah satu perusahaan yang menggunakan
metode telemarketing sebagai salah satu jalur pemasaran produk asuransi
jiwa kepada nasabah Bank Mandiri. Melalui sistem ini, AXA Life
Indonesia menjadi pemain asuransi pertama di Indonesia yang
memberikan layanan berteknologi Interactive Voice Response (IVR).
Lanjutan...
Melalui metode telemarketing ini maka calon pelanggan dapat membeli
produk asuransi tanpa perlu mendatangi kantor perusahaan asuransi serta
tidak perlu menandatangani perjanjian secara tertulis, yang mana sebagai
gantinya rekaman pembicaraan melalui teleponlah yang menjadi pengganti
kesepakatan yang biasanya tertuang dalam bentuk perjanjian tertulis.
Jika dalam asuransi konvensional setiap nasabah akan mendapatkan buku
polis yang memiliki berpuluh-puluh lembar halaman dan tentunya akan
memakan biaya produksi, maka dengan sistem telemarketing yang didukung
dengan teknologi digital ini dapat memangkas biaya produksi tersebut.
Namun, dibalik berbagai kemudahan tersebut ternyata di satu sisi asuransi
dengan sistem telemarketing ini justru menimbulkan permasalahan, dimana
konsumen mengeluhkan tidak mendapatkan penjelasan secara menyeluruh
mengenai produk yang ditawarkan pada saat ditelepon oleh agen asuransi.
Dalam beberapa kasus, konsumen juga tidak menyadari bahwa rekaman
pembicaraan di telepon tersebut ternyata diklaim oleh pihak asuransi sebagai
bentuk persetujuan untuk membeli promosi produk asuransinya.
Berikan pendapat saudara berdasarkan contoh kasus
diatas:
TERIMA KASIH