Anda di halaman 1dari 13

ACTIVITY BASED COSTING

KELOMPOK :
1. NELLA NIZHAN N (117040160)
2. QONITA DEWI (117040162)
3. UMI SAFIRA L Z (117040167)
Apa Itu Activity Based Costing?

• Menurut Rudianto (2006) “activity based costing adalah pendekatan penentuan


biayaproduk yang membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi
sumber daya yangdisebabkan oleh aktivitas”.
• Menurut Carter (2009) ”activity based costing adalah suatu sistem perhitungan biaya
dimana tempat penampungan biaya overhead yang jumlahnya lebih dari satu
dialokasikanmenggunakan dasar yang mencakup satu atau lebih faktor yang tidak
berkaitan dengan volume(non-volume-related factor)”.
Tujuan Activity Based Costing
Tujuan Activity Based Costing adalah untuk
menglokasikan biaya ke transaksi dari aktivitas yang
dilaksanakan dalam suatu organisasi dan kemudian
mengalokasikan biaya tersebut secara tepat ke
produk sesuai dengan pemakaian aktivitas setiap
produk.
Apa Itu Biaya Produk ?
Pengertian biaya produk ditentukan oleh tujuan manajerial
yang ingin dipenuhi. Definisi biaya produk dapat memberikan
gambaran mengenai prinsip dasar manajemen biaya, yaitu biaya
yang berbeda untuk tujuan yang berbeda. Sebagai contoh ,
manajemen tertarik pada analisis profitabilitas starategis. Untuk
mendukung tujuan ini, manajemen membutuhkan informasi
mengenai semua penerimaan dan biaya yang berkaitan dengan
produk.
• Biaya Per Unit
Biaya per unit (Unit Cost) adalah biaya yang yang
dikeluarkan untuk menghasilkan tiap satu unit produk. Biaya yang
dihitung berasal dari pembebanan biaya ke obyek biaya seperti
produk, konsumen, pemasok,dan bahan mentah.

Biaya Per Unit :  


Biaya Total : Jumlah unit diproduksi
(BBB TOTAL + BTKL total + Biaya Overhead total) : Jumlah
unit diproduksi
• Biaya Sesungguhnya
Biaya sesungguhnya, Pendekatan biaya sesungguhnya
adalah perhitungan biaya produk atau jasa menggunakan biaya
yang sebenarnya terjadi untuk bahan baku, tenaga kerja langsung,
dan overhead pabrik. Hasilnya akan diperoleh biaya produk yang
benar-benar akurat. Perhitungan biaya berdasarkan biaya
sesungguhnya memiliki kelemahan, yaitu biaya baru dapat
diketahui jika semua tahap produksi selesai dilakukan.
• Biaya Normal
Pendekatan biaya normal adalah penentuan biaya produk
atau jasa menggunakan biaya sesungguhnya dari bahan baku dan
tenaga kerja, sedangkan biaya overhead menggunakan
pembebanan yang didasarkan pada estimasi biaya overhead yang
digunakan dalam satu periode.

Tarif Overhead =  Anggaran Biaya


Anggaran Penggunaan Aktivitas
Metode Penentuan Biaya Produk

• Tarif Tunggal
Berdasarkan pendekatan tarif tunggal, biaya overhead
diasumsikan hanya dipicu oleh satu pemicu pada semua fasilitas
produksi ( pabrik ) dan produk. Terdapat dua tahapan dalam
perhitungan biaya overhead produk.
1. Penentuan tarif pembebanan overhead
2. Pembebanan biaya overhead
“Overhead dibebankan total = Tarif overhead Aktivitas
sesungguhnya’’
• Tarif Departemental
Tahapan perhitungan biaya produk dengan tarif
departemental adalah sbb :
1. Biaya overhead di seluruh pabrik dibagi dan dimasukkan ke
dalam kelompok-kelompok departemen produksi sehingga
didapatkan kelompok biaya departemen. Setelah itu, dihitung
tarif pembebanannya menggunakan rumus berikut ini .
2. Biaya overhead dibebankan ke produk dengan cara mengalikan
antara tarif biaya overhead departemen dan jumlah pemicu yang
digunakan oleh produk departemen tersebut.
Tahap - Tahap ABC

a) Mengidentifikasikan aktivitas-aktivitas
Dengan cara ini, aktivitas dikelompokan menjadi empat level
aktivitas :
- Aktivitas Level Unit
- Aktivitas Level Bacth
- Aktivitas Level Produk
- Aktivitas Level Fasilitas
b) Membebankan biaya ke aktivitas-aktivitas
c) Menentukan activity driver
d) Menentukan tarif
e) Membebankan biaya ke produk
Kelebihan dan Kelemahan  Implementasi  Sistem ABC

Sistem ABC telah luas diterapkan karena Beberapa kelemahan yang pada umumnya
beberapa kelebihan, yaitu ; cenderung dihadapi manajemen, yaitu ;
1. Memudahkan manajemen untuk 1. Di dalam implementasinya ABC relatif sulit
mendapatkan informasi product cost- direalisasikan karena manajemen harus benar-
assignment secara akurat. benar cermat mengidentifikasikan cost-driver
– cost driver ke dalam Cost Pool Activity.
2. Membantu manajemen untuk menelusuri
2. Dalam implemetasinya sering mengabaikan
dan mengidentifikasi cost-driver ke dalam
aktivitas proses produksi karena tuntutan
Pool Activity.
adanya usaha cost-reduction activity.
3. Mempermudah aktivitas perencanaan dan 3. Penerapan ABC cenderung menimbulkan
pengendalian overhead cost dengan pertentangan antara manajemen dengan
adanya “Pooling-Cost Activity”. pekerja karena adanya cost-efficiency yang
amat ketat.
Pertanyaan
1. Jelaskan definisi Activity Based Costing menurut Carter?
2. Sebutkan dan jelaskan empat level aktivitas dalam
pengidentifikasian aktifitas-aktifitas?
3. Jelaskan pendekatan biaya sesungguhnya dan biaya
normal !
4. Sebutkan kelebihan dan kelemahan implementasi 
sistem Activity Based Costing
5. Sebutkan dan jelaskan tahapan dalam penerapan ABC
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai