Activity Based Costing
Activity Based Costing
KELOMPOK :
1. NELLA NIZHAN N (117040160)
2. QONITA DEWI (117040162)
3. UMI SAFIRA L Z (117040167)
Apa Itu Activity Based Costing?
• Tarif Tunggal
Berdasarkan pendekatan tarif tunggal, biaya overhead
diasumsikan hanya dipicu oleh satu pemicu pada semua fasilitas
produksi ( pabrik ) dan produk. Terdapat dua tahapan dalam
perhitungan biaya overhead produk.
1. Penentuan tarif pembebanan overhead
2. Pembebanan biaya overhead
“Overhead dibebankan total = Tarif overhead Aktivitas
sesungguhnya’’
• Tarif Departemental
Tahapan perhitungan biaya produk dengan tarif
departemental adalah sbb :
1. Biaya overhead di seluruh pabrik dibagi dan dimasukkan ke
dalam kelompok-kelompok departemen produksi sehingga
didapatkan kelompok biaya departemen. Setelah itu, dihitung
tarif pembebanannya menggunakan rumus berikut ini .
2. Biaya overhead dibebankan ke produk dengan cara mengalikan
antara tarif biaya overhead departemen dan jumlah pemicu yang
digunakan oleh produk departemen tersebut.
Tahap - Tahap ABC
a) Mengidentifikasikan aktivitas-aktivitas
Dengan cara ini, aktivitas dikelompokan menjadi empat level
aktivitas :
- Aktivitas Level Unit
- Aktivitas Level Bacth
- Aktivitas Level Produk
- Aktivitas Level Fasilitas
b) Membebankan biaya ke aktivitas-aktivitas
c) Menentukan activity driver
d) Menentukan tarif
e) Membebankan biaya ke produk
Kelebihan dan Kelemahan Implementasi Sistem ABC
Sistem ABC telah luas diterapkan karena Beberapa kelemahan yang pada umumnya
beberapa kelebihan, yaitu ; cenderung dihadapi manajemen, yaitu ;
1. Memudahkan manajemen untuk 1. Di dalam implementasinya ABC relatif sulit
mendapatkan informasi product cost- direalisasikan karena manajemen harus benar-
assignment secara akurat. benar cermat mengidentifikasikan cost-driver
– cost driver ke dalam Cost Pool Activity.
2. Membantu manajemen untuk menelusuri
2. Dalam implemetasinya sering mengabaikan
dan mengidentifikasi cost-driver ke dalam
aktivitas proses produksi karena tuntutan
Pool Activity.
adanya usaha cost-reduction activity.
3. Mempermudah aktivitas perencanaan dan 3. Penerapan ABC cenderung menimbulkan
pengendalian overhead cost dengan pertentangan antara manajemen dengan
adanya “Pooling-Cost Activity”. pekerja karena adanya cost-efficiency yang
amat ketat.
Pertanyaan
1. Jelaskan definisi Activity Based Costing menurut Carter?
2. Sebutkan dan jelaskan empat level aktivitas dalam
pengidentifikasian aktifitas-aktifitas?
3. Jelaskan pendekatan biaya sesungguhnya dan biaya
normal !
4. Sebutkan kelebihan dan kelemahan implementasi
sistem Activity Based Costing
5. Sebutkan dan jelaskan tahapan dalam penerapan ABC
Terima Kasih