Devi Sulestiowati
(1651012)
Pengertian
Asma adalah suatu keadaan dimana saluran
napas mengalami penyempitan karena
hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yg
menyebabkan peradangan;penyempitan ini
bersifat berulang namun reversible, dan diantar
episode penyempitan bronkus tersebut terdapat
keadaan ventilasi yang lebih normal.
Beberapa faktor penyebab asma, antara lain jenis
kelamain, umur pasien, status atopi, faktor
keturunan , serta lingkungan.
Asma dibedakan menjadi:
• Asma bronkial
• Asma kardial
I. Pengkajian
a. Identitas klien
1) Riwayat kesehatan masa lalu : riwayat
keturunan, alergi debu, udara dingin
2) riwayat kesehatan sekarang : keluhan sesak
napas, keringat dingin.
3) Status mental : lemas, takut, gelisah
4) Pernapasan : perubahan frekuensi, kedalaman
pernafasan.
5) Gastro intestinal : adanya mual, muntah.
6) Pola aktivitas : kelemahan tubuh, cepat lelah
b. Pemeriksaan fisik Dada Palpasi :
• Temperatur kulit
• Premitus : fibrasi dada, Pengembangan
dada,Krepitasi, Massa, Edema
• Auskultasi :
Vesikuler ,Broncho vesikuler,Hyper ventilasi,
Rochi, Wheezing, Lokasi dan perubahan suara
napas serta kapan saat terjadinya.
c. Pemeriksaan penunjang
1) Spirometri : Untuk menunjukkan adanya obstruksi jalan
nafas.
2) Tes provokasi :
a) Untuk menunjang adanya hiperaktifitas bronkus.
b) Tes provokasi dilakukan bila tidak dilakukan lewat tes
spirometri.
c) Tes provokasi bronchial Untuk menunjang adanya
hiperaktivitas bronkus , test provokasi dilakukan bila
tidak dilakukan test spirometri. Test provokasi
bronchial seperti : Test provokasi histamin, metakolin,
alergen, kegiatan jasmani, hiperventilasi dengan udara
dingin dan inhalasi dengan aqua destilata.
3) Tes kulit : Untuk menunjukkan adanya anti
bodi Ig E yang spesifik dalam tubuh.
4) Pemeriksaan kadar Ig E total dengan Ig E
spesifik dalam serum.
5) Pemeriksaan radiologi umumnya rontgen foto
dada normal.
6) Analisa gas darah dilakukan pada asma berat.
7) Pemeriksaan eosinofil total dalam darah.
8) Pemeriksaan sputum.
II. Diagnosa Keperawatan