cedera kepala 2
Cedera primer ---- tidak bisa dicegah :
Laserasi kulit kepala
Fraktur impressi tengkorak
Hematom intrakranial
Memar/kontusio jar otak
Cedera difus akson
cedera kepala 3
Cedera sekunder
Peningkatan TIK
Hipotensi sistemik
Hipoksia-hipoksemia
Kombinasi dari Cedera sekunder mengurangi
tekanan Perfusi otak sehingga timbul iskemia
otak
Kematian dan kecacatan lebih banyak karena
cedera sekunder dan sesungguhnya bisa dicegah
cedera kepala 4
Klasifikasi
Berdasarkan :
derajat penurunan kesadaran
defisit neurologik fokal
digolongkan :
Cedera Kepala Ringan : GCS 13 –15
Cedera Kepala Sedang : GCS 9 – 12
Cedera Kepala Berat : GCS =< 8
cedera kepala 5
Pathofisiologi
Otak adalah organ dalam rongga tertutup
Rongga berisi : parenkim otak, LCS, dan darah
dalam pembuluh darah (Doktrin Monroe Kelli)
Parensim otak bersifat incompressible
LCS dan darah bersifat displaceable
Bila ada penambahan salah satu unsur atau ada
zat lain yang muncul akan meningkatkan tekanan
intra kranial
cedera kepala 6
Aliran darah otak (Cerebral Blood Flow)
tergantung pada Tekanan Perfusi Otak / TPO atau
cerebral perfusion pressure
TPO = MAP – TIK (mmHg)
TPO menurun pada :
Penurunan MAP (mean arteri preassure)
Peningkatan TIK
TPO normal = MAP = 90-95 mmHg
cedera kepala 7
dengan TPO normal (± 90 mmHg) akan
menghasilkan CBF normal sebesar 50-80 ml/100
gr otak/mnt
CBF = 20 – 25 ml/100gr/mnt gr : EEG akan hilang
CBF = 5 ml/100gr/mnt gr sel otak akan mati
bila terjadi penurunan TPO, untuk
mempertahankan CBF normal maka terjadi
mekanisme vasodilatasi pembuluh darah otak.
bila TPO turun dibawah 55-60 mmHg akan
terjadi iskemi otak.
cedera kepala 8
Pathofisiologi
Peninggian Tekanan Intrakranial
Segera setelah cedera kepala terjadi
peninggian TIK
karena adanya hematom intrakranial atau kontusio
jaringan
Hiperemia atau vasculair congestioan
cedera kepala 9
Tekanan Intra Kranial Meningkat
(Cedera Otak)
Peningkatan TIK selama perawatan :
Edema
Hiponatremia
Hiperpireksia
Peningkatan TIK akan langsung
menurunkan TPO
TIK melebihi 20 –25 mmHg merupakan
keadaan gawat darurat
cedera kepala 11
Pathofisiologi
Hipotensi Sistemik
Hipotensi (sistolik < 90 mmHg) terjadi pada
pasien CKB
Hipotensi yang segera terjadi disebabkan
karena perdarahan pada organ sistem lain
Hipotensi pada perawatan :
Pemberian cairan tidak adekuat
Septikemia
Penggunaan obat-obat sedatif
cedera kepala 12
Hipotensi merupakan salah satu faktor
penentu meningkatnya angka kesakitan dan
angka kematian :
Tindakan :
Pasien cedera kepala sistolik dipertahankan
> 90 – 120 mmHg
Pemeliharaan keseimbangan cairan yang baik
Pengelolaan infeksi
cedera kepala 13
Pathofisiologi
Hipoksia-Hipoksemia
Hipoksia : PaO2 < 60 mmHg
(N : 100 mmHg)
Penyebab hipoksia pd cedera kepala :
Aspirasi
Gangguan irama pernafasan
cedera kepala 14
Penyebab lain :
Fase apnoe saat benturan
Atelektase paru
cedera kepala 15
Pengkajian
Pengkajian status neurologis
1. Mengantuk atau sulit dibangunkan
2. Mual dan muntah
3. Kejang
4. Perdarahan atau keluar cairan dari hidung dan telinga
5. Sakit kepala hebat
cedera kepala 16
6. Kelemahan atau rasa baal pada ekstremitas
7. Bingung atau perubahan tingkah laku
8. Pupil anisokor dan gangguan penglihatan
9. Denyut nadi sangat lambat atau sangat cepat
10. Perubahan pola napas
cedera kepala 17
Penatalaksanaan
1. Anamnesa lengkap
2. Pemeriksaan umum
3. Primary survei dan Resusitasi
Airway : membebaskan jalan nafas
pemasangan ET
Breathing : menormalkan pola nafas
Sirkulasi : mengatasi hipotensi dan hipoksia
4. Secondary survey
pengelolaan terhadap cedera sistemik yang menyertai
cedera kepala 18
5. Pemeriksaan dan pengawasan neurologis
Posisi tidur telentang dengan kepala lebih
tinggi 30 derajat
pemeriksaan GCS
pemeriksaan refleks reksi cahaya dan ukuran
diameter pupil
cedera kepala 19
6. Prosedur
pemeriksaan
diagnosis
CT Scan
Rontgen cranium
cedera kepala 20
Medikamentosa
1. Cairan intravena
Untuk menjamin pasien
dalam keadaan
normovolemia
2. Hiperventilasi
dilakukan secara hati-hati
bertujuan menurunkan
pCO2 dan menyebabkan
vasokonstriksi pembuluh
darah otak
3. Manitol
Merupakan cairan infus
untuk diuresis
cedera kepala 21
4. Diuresis (Furosemide)
• Perhatikan elektrolit
5. Steroid
6. Obat Barbiturat : menurunkan TIK
7. Antikonvulsan
cedera kepala 22
Sekian
cedera kepala 23