G/20 OECD 2015, Principle IV, The Role Of Stakeholders in CG Page 34-36
The Role of Stakeholders
in Corporate Governance
Aspek kunci dari Corporate Governance perusahaan adalah terkait
dengan memastikan aliran modal eksternal untuk perusahaan baik
dalam bentuk ekuitas dan liabilitas. Daya saing dan keberhasilan
utama sebuah perusahaan adalah hasil kerja tim yang diwujudkan
melalui kontribusi dari berbagai penyedia sumber daya termasuk di
dalamnya investor, karyawan, kreditor, pelanggan dan pemasok, dan
pemangku kepentingan lainnya. Perusahaan harus mengakui bahwa
kontribusi para pemangku kepentingan merupakan sumber daya
berharga untuk membangun kompetitif dan menguntungkan
perusahaan.
G/20 OECD 2015, Principle IV, The Role Of Stakeholders in CG Page 34-36
The Role of Stakeholders
in Corporate Governance
• Hak-hak pemangku kepentingan yang ditetapkan hukum atau melalui kesepakatan bersama harus
dihormati.
• Jika kepentingan pemangku kepentingan dilindungi oleh hukum, pemangku kepentingan harus memiliki
kesempatan untuk mendapatkan ganti rugi yang efektif karena hak-hak mereka yang dilanggar.
• Karyawan harus ikut berpartisipasi.
• Pemangku kepentingan berpartisipasi dalam proses corporate governance, mereka harus memiliki akses
untuk mendapatkan informasi yang relevan, memadai dan dapat diandalkan secara tepat waktu dan
teratur.
• Stakeholder, termasuk karyawan perorangan dan badan perwakilan mereka, harus dapat dengan bebas
mengomunikasikan keprihatinan mereka tentang praktik ilegal atau tidak etis kepada dewan dan kepada
otoritas publik yang kompeten dan tentunya dewan dan kepala otoritas public juga tidak boleh kompromi
akan hal ini.
• Kerangka kerja tata kelola perusahaan harus dilengkapi dengan kerangka kerja kepailitan yang efektif dan
efisien dan dengan penegakan hak kreditor secara efektif.
G/20 OECD 2015, Principle IV, The Role Of Stakeholders in CG Page 34-
36
PEMANGKU KEPENTINGAN
• Prinsip Dasar
Pemangku kepentingan -selain pemegang saham- adalah mereka
yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan dan mereka yang
terpengaruh secara langsung oleh keputusan strategis dan operasional
perusahaan, yang antara lain terdiri dari karyawan, mitra bisnis, dan
masyarakat terutama sekitar tempat usaha perusahaan. Antara
perusahaan dengan pemangku kepentingan harus terjalin hubungan
yang sesuai dengan asas kewajaran dan kesetaraan (fairness)
berdasarkan ketentuan yang berlaku bagi masing-masing pihak.
• Resiko yang dikelola dengan baik dan tepat dapat menjadi peluang bagi
perusahaan
• Dalam sebuah perusahaan, Risk culture dapat dilihat pada kebijakan dan budaya yang
diterapkan pada perusahaan. Budaya ini akan mempengaruhi dan mengatur strategi dan
sasaran dalam bisnis. Budaya dimulai dari perilaku dan sifat governance (dewan direksi) yang
nantinya akan mengatur tindakan konkrit bagi manajemen.
• Risk culture memiliki dampak yang sangat besar pada proses bisnis perusahaan. Kurangnya
kompetensi dalam kepemimpinan, komunikasi, dan budaya seringkali menyebabkan kejadian
dan bencana industrial yang besar. Bencana ini dapat berupa kerugian dalam jumlah yang
besar (bahkan dapat menyebabkan kebangkrutan) ataupun bencana lingkungan yang
berdampak pada masyarakat luas seperti ambruknya sebuah shopping mall yang menewaskan
orang banyak.
• Singkatnya, Risk culture yang kuat dapat membantu manajemen risiko untuk meminimalisir
risiko dan kerugian serta mampu menciptakan peluang yang dapat memberikan keuntungan
kompetitif dalam bisnis.
UAE Internal Audit Asociation (2015), Page
16-23
Pengawasan Menejemen Resiko
Keberhasilan manajemen risiko sangat tergantung pada
dukungan dan tingkat otoritas pengawasan.
1. Board Audit Committe
2. Board of Directors
3. Management Committe
4. Board Risk Committe
Both the above standards provide guidelines for designing, implementing, and
maintaining a risk management program throughout an organization.
UAE Internal Audit Asociation (2015), Page
16-23
Peran Audit Internal
• Professional
Audit internal sangat penting dalam perusahaan dalam
mempertahankan obyektifitas dan independensi untuk
melaksanakan tanggung jawab secara memadai.
• Bisnis
Dalam hal ini audit internal mengambil alih peran risiko
bahwa tidak praktis untuk mengharapkan fungsi risiko khusus
dan tim dalam organisasi semua ukuran dan sifat.
UAE Internal Audit Asociation (2015), Page
38-49
Current role of internal audit in risk
management
Chart 6.2: Current role of internal audit in risk management
No active role with regard to risk management
18%
Provide other consulting and advice 77%
on risk management practices 51%
Actively participate /facilitate in implementing 45%
risk management program 32%
Acts as catalyst in establishing a formal 48%
risk management program 36%
Global* UAE
*IIA Research Foundation publication in 2011 titled Internal Auditing’s Role in Risk Management.
UAE Internal Audit Asociation (2015), Page
38-49
Conditions and Safeguards
While internal audit leading risk management initiatives may be justified in some
circumstances it should be done subject to certain conditions and safeguards. The following
safeguards should be considered while internal audit takes on risk responsibilities:
• Internal audit’s responsibility of risk should be time bound and should be short term. IA
should hand over risk role to the business or separate risk function once reasonable
maturity of risk processes is attained. Internal Audit should have a clear road map in this
regard.
• While internal audit may play an active role in implementing ERM it should ensured that
internal audit does not own risk.
• Internal audit team should abstain from directly responsible for decision making and
mitigating the risks while it can provide advice and needed support.
Conditions and Safeguards
• For large organizations, internal audit taking on risk role may not be
appropriate unless it is during the initial years of implementing risk
management.
• Overall risk to the organization from internal audit taking on risk role
should be considered and evaluated.
• The potential compromise of internal audit’s independence/objectivity
and rationale for internal audit taking on risk responsibility along with
evaluation of overall risk to the organization should be reported to the
audit committee/board and the risk oversight body if different from
board/audit committee.
Tantangan audit internal dalam manajemen
risiko