PURBAKALA SANGIRAN
KLARISSA ARDILIA PUTRI (03311840000014)
PETA SITUS PURBAKALA SANGIRAN
LETAK DAN WILAYAH MUSEUM SANGIRAN
Sangiran adalah sebuah situs arkeologi di Jawa,
Indonesia. Sangiran memiliki area sekitar 56 km².
Secara fisiografis sangiran terletak pada zona
Central Depression, yaitu berupa dataran rendah
yang terletak antara gunung api aktif, Merapi dan
Merbabu di sebelah barat serta Lawu di sebelah
timur.
Secara administratif Sangiran terletak di
Kabupaten Sragen (meliputi 3 Kecamatan yaitu
Kecamatan Kalijambe, Gemolong dan Plupuh
serta Kecamatan Gondangrejo) dan Kabupaten
Karanganyar, Jawa Tengah. Sangiran terletak di
desa Krikilan, Kec. Kalijambe (± 40 km dari
Sragen atau ± 17 km dari Solo). Sedangkan secra
astronomis, Situs Purbakala Sangiran terletak
pada 110° 49’ - 110°53’ BT dan 7° 24’ - 7° 30’
LS. Situs ini menyimpan puluhan ribu fosil dari
DEMOGRAFI (KEPENDUDUKAN)
Jumlah Jumlah
Jumlah
No Kecamatan Kabupaten Penduduk Penduduk
Penduduk
Laki - Laki Perempuan
Tulang Paha
Tengkorak Kerbau
Gigi Elephas
Namadicus
• FOSIL GAJAH PURBA
Fragmen Gajah
Purba
Tulang Rusuk
(Casta) Stegodon
Trigonocephalus
Ruas Tulang
Belakang • Ruas Tulang Belakang
(Vertebrae) (Vertebrae)
Tulang Jari
(Phalanx)
Rahang Atas
Gajah Purba
SUMBANGAN SANGIRAN UNTUK MASYARAKAT
SETEMPAT DAN ILMU PENGETAHUAN
• Sangiran memberi sumbangan tersendiri bagi masyarakat, khususnya di daerah sekitar Situs
Sangiran dan masyarakat Indonesia, serta masyarakat dunia pada umumnya. Dengan kehadiran
sangiran, masyarakat setempat dapat penghasilan dengan cara menjual berbagai macam fosil
yang merupakan hasil temuan di Situs Sangiran. Selain untuk masyarakat setempat, Sangiran juga
memberi sumbangan tersendiri bagi masyarakat Indonesia yaitu sebagai sumbangan
pengetahuan. Sedangkan untuk dunia Sangiran dijadikan situs penelitian dan study evolusi
manusia purba oleh para ahli dari berbagai penjuru dunia.
• Sangiran juga memberi sumbangan yang sangat berarti bagi ilmu pengetahuan yaitu sebagai
salah satu tempat bagi orang-orang yang ingin mengetahui situs prasejarah dan suaka purbakala
sangiran. Secara khusus bagi mahasiswa yang menekuni ilmu sejarah, dimana sangiran
menyimpan peninggalan-peninggalan masa lampau. Selain itu juga Sangiran menjadi sumber
bahan penulisan buku-buku prasejarah di Indonesia.
PEMELIHARAAN MUSEUM SANGIRAN
• Kepemilikan tanah di Situs Sangiran yang hampir keseluruhannya dimiliki oleh masyarakat. Dari luas Situs Sangiran yang mencapai 59,21
Km², kurang dari 1 %-nya yang dikuasai oleh pemerintah.
• Kondisi tanah di Situs Sangiran yang sebagian besar gersang dan tandus sehingga tidak subur untuk pertanian. Kondisi ini seringkali
memicu keinginan masyarakat untuk melakukan perataan lahan, dan dalam tingkat tertentu sampai pada kegiatan penambangan Galian C
yakni tanahnya dijual sebagai tanah urug.
• Situs yang tidak steril dari aktivitas masyarakat sehari-hari. Berdasarkan data BPS tahun 2010-2012 terdapat kurang lebih 210.963 jiwa
penduduk yang menghuni Situs Sangiran dan sekitarnya.
• Kondisi Geografis-Geologis Situs Sangiran yang berbukit-bukit dengan lapisan batuan yang mudah longsor dan tererosi terutama pada saat
musim penghujan. Hal ini mengakibatkan terjadinya perubahan lapisan tanah/bentang lahan maupun perpindahan fosil dan artefak yang
terkandung didalamnya.
• Tingkat Pendidikan dan kesejahteraan sebagian besar penduduk Situs Sangiran dan sekitarnya masih rendah. Berdasarkan data BPS tahun
2010-2012, jumlah penduduk Situs Sangiran dan Sekitarnya yang berpendidikan SD, tidak tamat SD, dan bahkan tidak sekolah mencapai
55 %, sedangkan dari tingkat kesejahteraan sebanyak 40 % penduduk Situs Sangiran dan sekitarnya termasuk keluarga Prasejahtera.
• Masih banyak masyarakat Situs Sangiran yang berpandangan bahwa fosil yang mereka temukan lebih bernilai secara ekonomis dan
praktis. Hal ini memicu terjadinya pencarian fosil baik untuk mendapatkan kompensasi dari pemerintah maupun untuk diperdagangkan
secara ilegal.
• Masih rendahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan khususnya tentang Cagar Budaya.
• Partisipasi dan kontribusi masyarakat dalam Pelestarian Situs Sangiran masih rendah
• Belum terwujudnya pengelolaan terpadu diantara stake holder terhadap Situs Sangiran
SOLUSI DAN REKOMENDASI
• Melakukan penanggulangan kejadian longsor dan erosi dengan melakukan reboisasi pada areal yang rawan dan
berpotensi longsor dan erosi.
• Melakukan sosialisasi dan penyebarluasan informasi peraturan perundang-undangan tentang Cagar Budaya dan nilai-
nilai penting Situs Sangiran untuk menumbuhkan kesadaran dan kebanggaan masyarakat atas keberadaan Situs
Sangiran
• Melakukan sosialisasi prosedur dan langkah-langkah penanganan terhadap temuan fosil dan artefak kepada
masyarakat
• Melakukan monitoring terjadinya perubahan pemanfaatan lahan
• Melakukan pemberian penghargaan dan imbalan jasa terhadap masyarakat yang melaporkan dan menyerahkan
temuan fosil maupun artefak.
• Melakukan pembebasan pada lahan penting terpilih yang dapat merepresentasikan singkapan stratigrafi-litologi Situs
Sangiran
• Melakukan pemasangan papan larangan dan anjuran di titik-titik strategis dan potensial temuan di Situs Sangiran
GAZETIR
Cara
Longitu Nama di Nama Asal
No Latitude Penguca Status ID Luas Tinggi Potensi
de Peta Lokasi Bahasa
pan
Cagar
SK. Budaya,
Situs
110° 49’ Situs Mendikbu Penelitian
7° 24’ - Manusia / Cagar
1. - 110°53’ Purbakala Jawa d No. 56 km² 111 mdpl , dan
7° 30’ LS Purba sangiran/ Budaya
BT Sangiran 70/111/1 Ilmu
Sangiran
977 Pengetah
uan
THANK YOU