Anda di halaman 1dari 28

KESEHATAN DAN KESELAMATAN

KERJA
Sejarah Perusahaan PT. CHEVRON PACIFIC
INDONESIA DI RIAU

PT. Chevron Pacific Indonesia yang dulu bernama


PT. Caltex Pacific Indonesia merupakan salah satu
perusahaan minyak terbesar di Indonesia.
Berdirinya PT. Chevron Pacific Indonesia diawali
dari eksplorasi minyak di Pulau Sumatera, Jawa
Timur, dan Kalimantan Timur yang dipimpin oleh
Emerson M. Butterworth.
Gambaran Umum PT. CHEVRON PACIFIC
INDONESIA DI RIAU

Dalam melakukan operasinya PT. Chevron Pacific


Indonesia mempunyai prinsip, yaitu :
a. Do it safety or not all ( kerjakan dengan aman
atau tidak sama sekali)
b. There is always time to do it right ( selalu
ada waktu untuk mengerjakan pekerjaan
Visi Misi Perusahaan PT. CHEVRON PACIFIC
INDONESIA DI RIAU

• Visi PT. Chevron Pacific Indonesia adalah ”Menjadi


perusahaan energi Indonesia yang paling dikagumi
oleh karyawan(SDM), kemitraan dan kinerjanya”.
• Misi yang diemban oleh PT. Chevron Pacific
Indonesia yaitu ” PT. Chevron Pasific Indonesia will
effectively explore and develop hydrocarbons for
the benefit of Indonesia and its shareholders”.
Organisasi Perusahaan PT.
CHEVRON PACIFIC INDONESIA DI
RIAU
• Managing Director
• President Director
• Executive Secretary
• Business Services
• Operation
• Finance
Struktur Organisasi PT. CHEVRON
PACIFIC INDONESIA DI RIAU

Executive Director membawahi beberapa departemen,


antaralain :
• Departemen Security
• Departemen Secretary
• Departemen Sumatra Light Operations
• Departemen Heavy Oil Operation
• Departemen Supply Chain Management
• Departemen Power Generation and Transmission
• Departemen Hydrocarbon Transportation
• Departemen Technology Support
• Departemen Drilling
• Departemen OE/HES
Gambar Bagan Struktur Organisasi PT.
CHEVRON PACIFIC INDONESIA DI RIAU
Job Description Masing-Masing Jabatan pada
Struktur Organisasi

Berikut penjelasan dari Departemen OE/HES:


1. Health (Kesehatan)
• Bidang ini bertanggung jawab untuk
menjadikan lingkungan fisik yang baik sehingga
tidak berpengaruh buruk pada kesehatan.
Bidang-bidang yang diawasi antara lain, yaitu:
Penyediaan air , Pengolahan Sampah , Pengawasan
terhadap makanan dan minuman, dan Pest Control
2. Environment
Yang mendapatkan perhatian adalah pencemaran lingkungan
baik dari proses produksi maupun kehidupan manusia,
termasuk pencemaran udara oleh emisi kendaraan dan unit
produksi.

3. Safety
Keunggulan operasi menyatakan bahwa karyawan perlu
melaksanakan operasi yang selamat, artinya beroperasi dan
memelihara fasilitas perusahaan untuk mencegah cedera, sakit
dan kecelakaan. Operasi yang selamat perlu dilaksanakan
pada semua jenis pekerjaan, di semua wilayah operasi
perusahaan, setiap saat, dan oleh semua karyawan dan mitra
kerja dengan tujuan agar setiap karyawan dapat melaksanakan
pekerjaan tanpa kecelakaan, baik untuk diri sendiri maupun orang
lain.
Sistem Kerja Manajemen K3

Sistem manajemen K3 yang diterapkan di PT.


Chevron Pacific Indonesia dalam mencapai
pelaksanaan proyek yang sukses yaitu sehat, aman
dan selamat bagi karyawan, klien, masyarakat dan
lingkungan dimana PT. Chevron Pacific Indonesia
beroperasi serta untuk mencapai Zero Accident,
maka PT. Chevron Pacific Indonesia telah
menerapakan suatu manajemen di bidang
Kesehatan, Keselamatan Kerja yang dikenal dengan
sistem Fundamental Safe Work Practice (FSWP)
Bagian – Bagian Sistem Fundamental Safe Work
Practice (FSWP).
• Access Control
• Work Permit
• PPE (Personal Protective Equipment)
• Job Safety Analysis (JSA) / Standard Operation
Procedure (SOP)
• LOTO (Log Out-Tag Out)
• Hazcom (Hazard Communication) dan MSDS
(Material Safety Data Sheet)
Penanggulangan Kecelakaan Akibat Kerja
1. Bahaya Kejatuhan, Terbentur, atau Tergores
Benda Tajam
Penanggulangan yang dilakukan oleh PT.
Chevron Pacific Indonesia sesuai dengan
Kepmentamben No. 555.K/26/M.PE/1995 pasal
468 yaitu dengan membuat sistem ijin kerja,
SOP, pemasangan Safety Sign, menyediakan
APD untuk para pekerja, dan pemberian
training kepada pekerja.
2. Jatuh dari Ketinggian
PT. Chevron Pacific Indonesia mencegah
kecelakaan ini dengan para pekerja :
• Sefety harness atau tali pengaman (life line).
• Sabuk keselamatan (safety belt).
• Tali pencegah bahaya jatuh (Lanyards).
3. Bahaya Tersengat Listrik
Untuk mengendalikan bahaya Tersengat Listrik ini
PT. Chevron Pacific Indonesia mempunyai
program, antaralain:
• Peralatan dipasang danger tag (label bahaya).
• Peralatan dikunci dengan gembok atau kunci
pribadi.
• Kabel under ground (bawah tanah) dipasang
tanda pemasangan dan danger tag.
• Tenaga kerja dipastikan harus mengetahui dan
memahami prosedur tagging dan lock out.
4. Kecelakaan Transportasi
Untuk mengendalikan Kecelakaan Transportasi ini PT.
Chevron Pacific Indonesia menggunakan metode :
• Pemasangan safety sign di jalan utama.
• Setiap pengemudi atau operator yang mengemudikan
kendaraan di wilayah Terminal CICo harus mempunyai
SIM (Surat Izin Mengemudi), Surat Izin Perjalanan
Kendaraan (SIPK), dan kartu izin mengemudi
perusahaan untuk menjalankan kendaraan tersebut.
• Pemasangan indikator kecepatan mengemudikan
kendaraan.
• Memberi tanda peringatan bunyi ketika kendaraan akan
berjalan, mundur dan belok di persimpangan.
• Mengobservasi perilaku pengemudi dengan formulir BBS
(Behaviour Based Safety) yang telah disediakan.
Penanggulangan Penyakit Akibat Kerja
Golongan penyakit akibat kerja dan cara
penanggulangan yang ada di PT. Chevron Pacific
Indonesia.
• Golongan Kimia
Adanya beberapa jenis bahan kimia yang digunakan
dalam proses produksi, sehingga dilakukan
pemantauan secara rutin dan pemberian Material
Safety Data Sheet (MSDS)
• Golongan Fisik
Faktor – faktor fisik yang berpengaruh pada
karyawan di PT. Chevron Pacific Indonesia adalah :
Penerangan, Kebisingan, dan Iklim Kerja
• Golongan Ergonomik
• Sikap Kerja
• Waktu Kerja
Pencegahan penyakit akibat kerja yang ada di PT. Chevron
Pacific Indonesia.
• Pencegahan Primer
• Gizi Pekerja
• Kesegaran Jasmani
• Pencegahan Sekunder
• Pencegahan sekunder :
• Pengendalian melalui perundang – undangan
• Pengendalian administratif / organisasi
• Pencegahan Tersier
• Pemeriksaan Kesehatan
• Klinik
• Sistem Rujukan
Pengendalian Kebakaran
Fasilitas pengendalian kebakaran yang dimiliki oleh
PT. Chevron Pacific Indonesia untuk melakukan
penanggulangan kebakaran.
• Fasilitas Peralatan Pemadam Kebakaran
• Fasilitas Evakuasi
• Jalur Keluar Evakuasi
• Peta Evakuasi
• Titik Pertemuan di Luar Lokasi (Tempat
Evakuasi)
• Peralatan Perlindungan Personil
• Pelatihan Tanggap Darurat
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

• Limbah Domestik
• Limbah Metal
• Limbah Proses
• Limbah Minyak
Sanitasi Lingkungan
Bioremediasi adalah metode yang terbukti aman
serta efektif untuk mengelola tanah yang
terkontaminasi minyak mentah dan minyak lainnya
dari sisa pengolahan industri dengan menggunakan
mikro organisme
• Macam metode Bioremediasi :
• Metode In-Situ
• Metode Ex-Situ
PROSES BIOREMIDIASI YANG DILAKUKAN DI PT. Chevron
Pacific Indonesia (CPI)
• Pemompaan raw water atau
Water Treatment air baku dari waduk atau
reservoir menuju Splitter
tank.
• Air dari waduk dipompakan
dengan pompa centrifungal
ke WTP (Water Treating
Plant). Di dalam splitter
tank, air akan ditambahkan
bahan kimia pada pipa
pembagian yang menuju ke
clarifier. Bahan kimia yang
dimasukkan kedalam
splitter tank antara lain:
Alum/Aluminium Sulfate,
Lime/ Calcium Hydroxside,
dan Polimer
• Air waduk yang telah
Water Treatment dicampur dengan bahan
kimia akan mengalami
turbelensi mulai dari splitter
tank sampai inlet clarifier
• Pada clarifier tank akan
dihasilkan endapan lumpur
jenuh dan aktif serta air
jernih di atasnya
• Air jernih mengalir ke flume
melalui lubang-lubang di sisi
atas pipa collector menuju
settling basin. Di dalam
settling basin air akan
melewati kompartemen-
kompartemen sehingga
akan terjadi pengendapan.
Settling time yang
diperlukan adalah 6 jam.
Water Treatment
• Air kemudian mengalir
secara gravitasi ke filter
splitter tank, di dalam tank
ini akan ada penambahan
Lime untuk menaikan pH air
• Air yang sudah memiliki pH
standar akan di alirkan
menuju filter unit yang akan
mengalami penyaringan
dengan media antrasit
dengan tebal 18 inci dan
sand (pasir) dengan tebal
12 inci.
Water Treatment
• Setelah melalui proses
filtrasi air akan keluar
melalui service outlet ke
distribution box. Sebelum
masuk ke distribution
box,diberikan terlebih
dahulu desinfektan kaporit.
• Melakukan pendistribusian
air yang melalui distribution
pump. Ketika air yang
didistribusikan tidak dipakai
oleh konsumen, air akan
masuk kedalam water
storage tank.
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai