Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA

(COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS)
Biaya, volume dan laba
 merupakan tiga elemen pokok dalam
menyusun laporan laba-rugi sebuah
perusahaan.
Studi mengenai hubungan
antara  Pendapatan, biaya
dan laba dikenal sebagai
“analisis biaya-volume-laba”
BREAK-EVEN POINT
(TITIK IMPAS)
TITIK IMPAS  tingkat
akvitas dimana suatu
organisasi tidak mendapat
laba dan juga tidak menderita
rugi atau LABA = NOL
TITIK IMPAS  dapat dihitung
dengan menggunakan metode:

Persamaan matematika
Contribution margin per unit
Contribution margin ratio
Pendekatan grafik
CONTOH ILUSTRASI DENGAN
PERSAMAAN MATEMATIKA
Penjualan 1000 Stick Pancing @ Rp 100.0000.- Total Biaya Variabel
Rp 60.000.000 ,- dan Total biaya tetap Rp 30.000.000,-

Diminta : berapa unit yang harus dijual dalam keadaan BEP?


Penyelesaian : (000)

Unit yang harus terjual dalam keadaan BEP dimisalkan dengan


X
Laba = Total pendapatan - Total Biaya
0 = (harga x unit) - (Total Biaya Variabel + Total B. Tetap)
0 = (100x) - (B. Variabel x unit) + 30.000)
0 = 100x – (60x) + 30.000
0 = 40x – 30.000
x = 750 unit dalam keadaan BEP
Laporan Laba – Rugi Kontribusi
(Variabel)
Untuk periode yang berakhir ….200x

Penjualan 750 Stick @ Rp 100 = Rp 75.000


Total B. Variabel 750 Stick @ Rp 60 = Rp 45.000
Total Kontribusi Margin = Rp 30.000
Total Biaya Tetap = Rp 30.000
Laba Usaha = 0
Kontribusi Margin adalah

Selisih total penjualan dengan total biaya variabel, yang


dipakai untuk menutupi biaya tetap. Selanjutnya jika ada
nilainya maka nilai tersebut adalah Laba.

Untuk satu jenis produk


BEP dalam unit = Total Biaya Tetap/ CM unit
CM unit = penjualan/unit – B. Variabel/unit
BEP dalam nilai uang = Total B. Tetap/ CM ratio
CM ratio = 1- B. variabel/penjualan
Pendapatan (juta Rp)
aba
L

75
BEP

BIAYA
VARIABEL
gi
Ru
30

BIAYA TETAP

Stick yang terjual (unit)


750
Target penjualan dalam unit =

Total B. Tetap + Laba yang diharapkan


CM unit

Target penjualan dalam uang =


Total B. Tetap + Laba yang diharapkan
CM ratio
Ilustrasi penerapan Biaya – Volume – Laba

Diketahui Kondisi awal :


Penjualan 100 unit Stick.
Harga jual/unit Rp 100.000
Biaya variabel/unit Rp 60.000
Kontribusi Margin/unit Rp 40.000
Total Biaya Tetap Rp 3.000.000
1. Perubahan Biaya Tetap dan Volume Penjualan
Perubahan :
Biaya Iklan (B.Tetap) naik Rp 1.000.000
Penjualan diharapkan naik sebesar Rp 3.000.000
Dapatkah direalisasikan perubahan tersebut ?
(dalam ribuan Rupiah)

Uraian Kondisi Awal Perubahan Selisih


Penjualan 100 x 10.000 13.000 3.000
Rp 100
Biaya Variabel 6.000 7.800 1.800
100 x Rp 60
Kontribusi Marjin 4.000 5.200 1.200
Total B. Tetap 3.000 4.000 1.000
Laba Usaha 1.000 1.200 200

Dari analisis diatas, rencana tersebut dapat dilaksanakan


2. Perubahan Biaya Variabel dan Volume Penjualan
Perubahan :
Biaya Variabel naik Rp 10.000,- / unit, penjualan diestimasi
naik 80 unit. Dapatkah dalam hal ini dilaksanakan ?

(dalam ribuan Rupiah)


Uraian Kondisi Awal Perubahan Selisih
Penjualan 100 x 10.000 18.000 8.000
Rp 100
Biaya Variabel 6.000 12.600 6.600
100 x Rp 60
Kontribusi Marjin 4.000 5.400 1.400
Total B. Tetap 3.000 3.000 0
Laba Usaha 1.000 2.400 1.400

Dari analisis diatas, rencana tersebut dapat dilaksanakan


3. Perubahan Biaya Tetap, Harga Jual, Volume Penjualan
Perubahan :
B. Iklan (B. Tetap) naik sebesar Rp 1.500.000,- harga jual
turun Rp 20.000,-/unit. Penjualan diharapkan naik 60 unit.
Dapatkah rencana tersebut dilaksanakan ?
(dalam ribuan Rupiah)

Uraian Kondisi Awal Perubahan Selisih


Penjualan 100 x 10.000 12.800 3.000
Rp 100
Biaya Variabel 6.000 9.600 3.600
100 x Rp 60
Kontribusi Marjin 4.000 3.200 (800)
Total B. Tetap 3.000 4.500 1.500
Laba Usaha 1.000 (1.300) (2.300)

Dari analisis diatas, rencana tersebut dapat dilaksanakan


4. Perubahan Biaya Variabel, B.Tetap dan Volume Penjualan
Perubahan :
Gaji tetap bagian penjualan Rp 600.000,-/bulan diganti
dengan gaji Rp 1.500,-/unit Stick yang terjual. Penjualan
diharapkan naik 15%. Dapat rencana ini dilaksanakan?
(dalam ribuan Rupiah)

Uraian Kondisi Awal Perubahan Selisih


Penjualan 100 x 10.000 11.500 1.500
Rp 100
Biaya Variabel 6.000 7.072,5 1.072,5
100 x Rp 60
Kontribusi Marjin 4.000 4.427,5 427,5
Total B. Tetap 3.000 2.400 (600)
Laba Usaha 1.000 2.072,5 1.072,5

Dari analisis diatas, rencana tersebut dapat dilaksanakan


5. Perubahan Harga Reguler
Hal ini dapat dilaksanakan tanpa menggangu penjualan
reguler.
Ilustrasi :
Ada calon konsumen mau membeli Stick sebanyak 150
unit dengan harga yang dapat ditentukan (lebih murah
dari harga reguler). Jika manajer mengharapkan laba Rp
3.000.000, berapa harga yang dapat diberikan ?

Harga jual per stick =B. Variabel/unit + laba/unit


=Rp 60.000 + Rp 20.000
=Rp 80.000/unit
Pembuktian :
Penjualan 150 x Rp 80.000 =Rp 12.000.000
B.variabel 150 x Rp 60.000 =Rp 9.000.000
Kontribusi marjin =Rp 3.000.000
Total Biaya Tetap = 0
Laba usaha =Rp 3.000.000
TITIK IMPAS MULTI PRODUK
Untuk menghitung titik impas multi produk terlebih
dahulu harus dihitung bauran penjualan produknya
atau perbandingan volume penjualan antar produk.
Kemudian rumus yang sama dapat digunakan.

Ilustrasi :
PT. Pelangi Indonesia memproduksi 4 (empat) jenis produk
yang dikasih lebel A, B, C, dan D.
Direncanakan diproduksi dan Dijual :
Produk A = 20.000 Unit @ Rp 11.000
B = 15.000 Unit @ Rp 16.000
C = 10.000 Unit @ Rp 21.000
D = 5.000 Unit @ Rp 26.000
Biaya tetap pada kapasitas diatas Rp 144.000.000
Biaya Variabel masing-masing Produk :
Produk A =Rp 7.000
B =Rp 8.000
C =Rp 11.000
D =Rp 14.000
Maka titik impas Dihitung sbb:
Perbandingan Volume ke 4 Produk adalah :
20 : 15 : 5 atau 4 : 3 : 2 :1

Titik Impas = Biaya Tetap Total


Biaya Variabel
1
Penjualan

Titik impas = Rp 320.000.000


Titik Impas dalam unit = Titik impas dalam Rp
Dibagi dengan harga penjualan
Harga Penjualan =
(4 x Rp 11.000) + (3 x Rp 16.000) + (2 x Rp 21.000) + (1 x
Rp 26.000) = Rp 160.000

Maka Titik Impas Dalam Unit =


320.000.000 : 160.000 = 2.000 Paket
Komposisi Titik Impas Sbb:
Produk A = 2.000 x 4 = 8.000 unit
B = 2.000 x 3 = 6.000 unit
C = 2.000 x 2 = 4.000 unit
D = 2.000 x 1 = 2.000 unit

Anda mungkin juga menyukai