Infeksi (Farda Apta Wandri)
Infeksi (Farda Apta Wandri)
INFEKSI NOSOKOMIAL
a. Agen Infeksi
1. Karakteristik mikroorganisme
2. Resistensi terhadap zat antibiotika
3. Tingkat virulensi
4. Banyaknya materi infeksius
b. Respon & Toleransi Tubuh Pasien
Faktor penting yang mempengaruhi tingkat respon & toleransi tubuh pasien, yaitu :
1. Usia
2. Status imunitas penderita
3. Penyakit yang diserita
4. Obesitas dan malnutrisi
5. Orang yang menggunakan obat-obatan
6. Imunosupresan dan steroid
7. Intervensi yang dilakukan pada tubuh untuk melakukan diagnosa dan terapi
c. Infeksi Melalui Kontak Langsung & Tidak Langsung
Penularan infeksi ini dapat melalui tangan, kulit dan baju, seperti golongan
staphylococcus aureus . Dapat juga melalui cairan yang diberikan intravena dan jarum
suntik,hepatitis dan HIV. Peralatan dan instrumen kedokteran. Makanan yang tidak steril,
tidak dimasakdan diambil menggunakan tangan yang menyebabkan terjadinya infeksi
silang
d. Resistensi Antibiotika.
Penggunaan antibiotika yang terus-menerus ini justru meningkatkan multiplikasi dan
penyebaranstrain yang resisten. Penyebab utamanya karena :
1. Penggunaan antibiotika yang tidak sesuai dan tidak terkontrol
2. Dosis antibiotika yang tidak optimal
3. Terapi dan pengobatan menggunakan antibiotika yang terlalu singkat
4. Kesalahan diagnosa (Utama, 2006)
e. Faktor Alat
Di ruang penyakitdalam, diperkirakan 20-25% pasien memerlukan terapi infus. Komplikasi
kanulasi intravena inidapat berupa gangguan mekanis, fisis dan kimiawi. Komplikasi
tersebut berupa :
1. Ekstravasasi infiltrat : cairan infus masuk ke jaringan sekitar insersi kanula
2. Penyumbatan : Infus tidak berfungsi sebagaimana mestinya tanpa dapat dideteksi
adanyagangguan lain
3. Flebitis : Terdapat pembengkakan, kemerahan dan nyeri sepanjang vena
4. Trombosis : Terdapat pembengkakan di sepanjang pembuluh vena yang menghambat
aliraninfus
5. Kolonisasi kanul : Bila sudah dapat dibiakkan mikroorganisme dari bagian kanula yang
adadalam pembuluh darah
6. Septikemia : Bila kuman menyebar hematogen dari kanul
7. Supurasi : Bila telah terjadi bentukan pus di sekitar insersi kanul (Utama, 2006)
LANJUTAN...
• Beberapa faktor di bawah ini berperan dalam meningkatkan komplikasi kanula
intravenayaitu: jenis kateter, ukuran kateter, pemasangan melalui venaseksi, kateter yang
terpasang lebihdari 72 jam, kateter yang dipasang pada tungkai bawah, tidak
mengindahkan prinsip anti sepsis,cairan infus yang hipertonik dan darah transfusi karena
merupakan media pertumbuhanmikroorganisme, peralatan tambahan pada tempat infus
untuk pengaturan tetes obat, manipulasi terlalu sering pada kanula.
SOAL
Ada berberapa metode penularan yaitu kontak langsung dan kontak tidak langsung. Yang termasuk
dalam penularan kontak tidak langsung?
Darah/cairan tubuh
Hubungan kelamin
Sentuhan
Udara
Rantai infeksi merupalkn rangkaian yang harus ada untuk menimbulkan infeks. Apabila satu rantai
dihapus atau dihilangkan, maka penularan infeksi dapat dapat di cegah atau dihentikan. Ada
berberapa komponen rantai penularan infeksi??
8
7
6
5
Manifestasi klinis yang khas pada pasien dengan urinary tract infection (infeksi saluran
kemih), yaitu
a. . Urine out-put menurun
b. Sel darah putih tinggi
c. Darah dalam urine
d. Demam
Istilah terbaru Infeksi yang diperoleh pasien setelah mendapatkan pelayanan kesehatan di
semua fasilitas pelayanan kesehatan.
a. Infeksi Nosokomial
b. Health Care Associated Infections ( HAIs )
c. Surgery side Infection ( SSI )
d. Infection Preventive Control Nurse ( IPCN )
Infeksi yang terjadi pada daerah insisi akibat tindakan pembedahan pasca operasi
disebut
a. Ventilator associatedpneumonia(VAP)
b. InfeksiSaluranKemih(ISK)
c. Surgical Site Infection (SSI)
d. InfeksiAliranDarah(IAD)