Anda di halaman 1dari 29

PRESENTASI KASUS

UGD

Intoksikasi Alkohol
A. Identifikasi pasien
 Nama : Nn. M
 Umur : 18 th
 Alamat : Jln. Diponegoro
 Jenis kelamin : Perempuan
 Agama : Khong hu Cu
 Pendidikan : SMA
 Pekerjaan: Pramusaji
 Pelayanan : Umum
Riwayat Penyakit Sekarang
26/10/2018 – 04.20
 Pasien datang dengan penurunan kesadaran sejak 4
jam SMRS. Keluhan disertai kejang ±3x sejak pukul
01.00. Rekan kerja pasien mengaku pasien minum
alkohol dalam jumlah yang banyak sejak 5 jam SMRS.
Rekan kerja mengatakan alkohol yang diminum merk
*** namun tidak mengetahui apakah ada tambahan
obat dari tamu. Nyeri kepala (+) sebelum penurunan
kesadaran, disertai rasa mual, muntah (+)3x. Demam
(-)
 Riwayat hamil tidak diketahui.
Status generalis

 Keadaan Umun : Tampak Sakit Berat


 Kesadaran : Stupor
 GCS : E2 V1 M4 = 7
 TTV
 TD : 100/70 mmHg
 Nadi : 195 kali per menit, reguler
 Respiratori: 36 kali per menit, suara napas
snoring dan gurgling
 Temp : 36,3
 Spo2 : 84%
 GDS= 96 mg/dl
Primary Survey
 Airway: snoring dan gurgling -> Pemasangan
oropharingeal tube, suction -> clear
 Breathing: gerak dada simetris, RR=36x/menit,

SpO2 84% -> Masker NRM 10 lpm -> (SpO2


96%)
 Circulation : TD: 100/70 mmHg, Nadi : 195 kali per
menit, reguler -> pasang monitor, pasang IV line guyur 1
kolf RL,
-> TD 110/80, nadi : 165 kali per menit
 Disability : GCS; E2 V1 M4 = 7 (Stupor), pupil isokor, RCL
(+/+), RCTL (+/+)
 Exposure: clear
Secondary Survey

Kepala : normochepal
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Bibir : Sianosis (-/-)

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thoraks
Paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris
Palpasi : -
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi : vesikuler (+/+) normal, ronkhi (-/
+) minimal, wheezing (-)
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di linea
midclavicula sinistra ICS V
Auskultasi : Reguler. Murmur (-) Gallop (-)

Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : nyeri tekan (-) hepar tidak teraba. Lien
tidak teraba.
Perkusi : Thympani, shifting dullness (-)
Auskultasi: Bising usus (+) normal

Ekstremitas : Akral hangat (+), CRT <2s, Edema (-/-)


Pemeriksaan Neurologis
 Pemeriksaan nervus kranialis: dBN
 TRM: kaku kuduk (-), laseq (-), kernig (-)
 Motorik: Kesan Hemiparese (-)
 Sensorik: tidak dapat dinilai
Tes (26-10-2018) Hasil Unit Nilai
Rujukan
Hemoglobin 8,4 g/dL 12.0-16.0
Jumlah Leukosit 11.500 103/uL 5.0-13.0
Hematokrit 27,6 % 35.0-47.0
Jumlah Trombosit 348.000 103/uL 150-400
Jumlah eritrosit 4.49 106/uL 3.60-5.80
Golongan darah A
HbsAg Non-Reaktif

HIV Non-Reaktif
SGOT 27 U/L 0-35
SGPT 39 U/L 0-35
Ureum 21 mg/dl 10-50
Creatinin 0,68 mg/dl 0,45-0,75
Tes (26-10-2018) Hasil Unit Nilai
Rujukan
Natrium 136,77 mmol/L 135-147
Kalium 3,78 mmol/L 3,5-5
Clorida 99,34 mmol/L 95-105
Pemeriksaan EKG
Diagnosis kerja

• Intoksikasi Alkohol
• Obs. Seizure
• Anemia
Terapi/Tindakan

Terapi di IGD Hasil Konsultasi dengan dr. Sp.PD


 IVD RL:D5% = 1:2
 O2 NRM 10 lpm
 Drip mersibion 1 amp/24 jam
 Pasang DC dan NGT  Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam

 Inj. Diazepam 1 amp IV  Inj. Furosemid 1 amp/ 24 jam


 Inj. Diazepam 1 amp diencerkan
 IVFD RL 10 tpm
10cc NS k/p kejang
 Inj. Furosemid 40 mg  Inj. Ondansetron 1 amp/8 jam

IV  Rencana tranfusi PRC 1 kolf


 N-Asetyl systein 3x600 mg
 Pro ICU
Intoksikasi Alkohol
• Gg. Kesadaran, kognisi,
persepsi, afek, perilaku,
Intoksikasi fungsi dan respon psikologis ↓
bahkan sampai kematian

• Minuman yang mengandung


Minuman etil alkohol atau etanol
(C2H5OH)
beralkohol

Intoksikasi • Gejala intoksikasi yang


muncul setelah seseorang
alkohol mengkonsumsi alkohol dalam
akut waktu singkat
MODUL PELATIHAN MANAJEMEN PENATALAKSANAAN KORBAN KERACUNAN MINUMAN BERALKOHOL OPLOSAN. FK
UDAYANA
Minuman beralkohol

 Metabolisme alkohol menghasilkan aldehid, yang juga bersifat larut


dalam air dan sangat toksik.
 Semua jenis alkohol dapat menyebabkan intoksikasi bila diminum
dalam jumlah cukup banyak, paling sering menyebabkan
intoksikasi adalah isopropanol, etilen glikol, dan metanol
 Kadar max etanol= 55%
Etanol
 10% diabsorbsi di lambung dan sisanya
di usus kecil.
 Konsentrasi puncak dalam darah 30-90
menit tergantung pengisian lambung.
 Efek -> pilorospasme
 90% metabolisme di hepar, sisanya di
urine, dan paru-paru (enzim ADH dan
ALDH)
Diagnosis
 Gejala Klinis
 Pemeriksaan laboratorium: AGD,GDS,
DL, faal ginjal, faal hati
Tatalaksana
 Resusitasi: Lindungi jalan napas dari
kemungkinan aspirasi
 Eliminasi:
 Emesis dan kubah lambung -> bukan
indikasi kecuali <30 menit
 Hemodialisis
 IVFD D5% dan Inj. Thiamin 4x100mg IV
 Atasi Konvulsi
 Antidotum : Tidak ada
Metabolisme metanol
 Diabsorbsi cepat oleh mukosa
saluran cerna dan mencapai
kadar puncak dalam plasma
setelah 30-60 menit.
 Metanol akan dimetabolisme di
hepar.
 Eliminasi hepatik memiliki waktu
paruh 14 hingga 18 jam tanpa
terapi.
 Toksisitas metanol > etanol
Diagnosis
 Gejala Klinis
 Kadar metanol >20mg/dl
 Pemeriksaan laboratorium: AGD,GDS,
DL, faal ginjal, faal hati
Tatalaksana
 Kubah lambung, induksi emesis, atau
menggunakan karbon aktif untuk mengeliminasi
alkohol dari saluran cerna dilakukan dalam 30-60
menit setelah minum alkohol.
 Etanol atau fomepizole untuk menghambat atau
mencegah pembentukan produk toksik dari
alkohol. Kadar alkohol dalam darah dan
osmolalitas perlu diukur.
 Dialisis bermanfaat untuk ekskresi alkohol yang
belum dimetabolisme, sangat bermanfaat untuk
mengatasi kondisi asidosis metabolik.
Prinsip penatalaksanaan awal
intoksikasi alkohol
 Primary Survey (ABCD)
A Periksa jalan nafas pasien (Airway)
B Periksa frekuensi pernafasan pasien (Breathing),
breathing untuk sementara baik, bila saturasi O2 lebih
dari 95%
C Pastikan sirkulasi pasien (Cirkulation)
D Disability
 Secondary Survey

a. Head to toe examination


b. Stabilisasi ---- transportasi (melakukan rujukan ke
RS)
TERIMAKASIH 
Indikasi Hemodialisis

Anda mungkin juga menyukai