Anda di halaman 1dari 16

Tugas Terstruktur Al-Islam II

“TAUHID”

Oleh:
Nama : Annisa Hana Fitriani
Kelas : C
NPM : 2019710116
Do’a Sebelum Belajar
Pengertian Tauhid secara
Etimologi

Secara etimologis, tauhid berarti keesaan. Maksudnya, keyakinan


bahwa Allah SWT adalah Esa, Tunggal, satu. Pengertian ini sejalan
dengan pengertian tauhid yang digunakan dalam bahasa Indonesia,
yaitu “keesaan Allah”, mentauhidkan berarti “mengakui akan keesaan
Allah mengeesakan Allah”
Pengertian Tauhid secara Terminologi
Kalimat “Tauhid” secara bahasa arab merupakan bentuk masdar dari fi‟il Wahhada-
Yuwahhidu (dengan huruf ha di tasydid), yang artinya menjadikan sesuatu satu saja. Syaikh
Muhammad bin Shalih Al Utsaimin berkata: “Makna ini tidak tepat kecuali diikuti dengan
penafian. Yaitu menafikan segala sesuatu selain sesuatu yang kita jadikan satu saja,
kemudian baru menetapkannya”

Secara istilah syar‟i, makna Tauhid adalah menjadikan Allah sebagai satusatunya
sesembahan yang benar dengan segala kekhususannya. Dari makna ini sesungguhnya dapat
dipahami bahwa banyak hal yang dijadikan sesembahan oleh manusia, bisa jadi berupa
Malaikat, para Nabi, orang-orang shalih atau bahkan makhluk Allah yang lain, namun
seorang yang bertauhid hanya menjadikan Allah sebagai satu-satunya sesembahan saja
Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembahasan dalam ilmu tauhid yang pokok adalah :

1. Hal-hal yang berhubungan dengan Allah SWT atau termasuk pula masalah takdir.

2. Hal-hal yang berhubungan dengan utusan Allah sebagai perantara antara manusia
dan Allah, atau disebut pula wasithah. Meliputi : Malaikat, Nabi/Rasul, dan kitab-
kitab suci.

3. Hal-hal yang berhubungan dengan hari yang akan datang, atau disebut juga ma’ad,
meliputi : surga, neraka, dan sebagainya.
Nama-Nama Ilmu
Tauhid

 Ilmu Ushuluddin Kata ushuluddin terdiri dari dua kata yaitu us.ul yang berarti
pokok atau pangkal dan din yang berarti agama. Jadi ilmu ushuluddin adalah ilmu
tentang pokok-pokok agama. Ilmu tauhid sering disebut juga dengan ilmu
ushuluddin (pokok-pokok atau dasar-dasar agama) karena ilmu itu menguraikan
pokok-pokok atau dasar-dasar agama.

 Ilmu Aqaid Ilmu tauhid sering juga disebut ilmu aqaid (keyakinan), karena ilmu
tersebut membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan keyakinan.
Nama-Nama Ilmu
Tauhid

 Ilmu Kalam Kata kalam berarti perkataan atau kata-kata yang tersusun yang


menunjukkan suatu maksud pengertian. Kata kalam kemudian dipakai untuk
menunjukkan salah satu sifat Allah yaitu berkata-kata. Jadi ilmu kalam adalah ilmu
tentang kalam Allah.

 Ilmu Ilǎhiah Ilmu tauhid juga dikenal dengan sebutan ilmu ilǎhiah, karena yang
menjadi obyek utama ilmu ini pada dasarnya adalah masalah ketuhanan. Ilmu tauhid
juga kadang disebut dengan teologi. Teologi adalah ilmu tentang Tuhan atau ilmu
ketuhanan. 
Tauhid sebagai suatu ilmu dapat dibagi menjadi lima aspek : Tauhid rububiyah, tauhid
uluhiyah atau ubudiyah, tauhid sifat, tauhid qauli, dan tauhid amali.

1.
1. Tauhid rububiyah ialah keyakinan seorang muslim bahwa alam semesta ini
diciptakan oleh Allah SWT dan selalu mendapat pengawasan dan pemeliharaan
Allah.

2.
2. Tauhid uluhiyah atau ubudiyah merupakan tekad yang bulat dari seorang muslim
bahwa segala pujian, doa, dan harapan, amal dan perbuatannya hanya semata untuk
pengabdian dan kebaktian kepada Allah SWT.
Aspek-Aspek
3.
3. Tauhid sifat berarti segala sifat Allah SWT sebagaimana dijelaskan di dalam al- Tauhid
Qur’an dan hadist harus tertanam dalam jiwa, kepribadian, dan hidup keseharian
seorang muslim.

4.
4. Tauhid qauli dan tauhid amali dimaksudkan bahwa tauhid tidak hanya terhujam di
dalam hati (iktikad belaka), tapi harus diikrarkan (diucapkan) dengan lidah dan
dibuktikan dengan amal dan perbuatan.
Sejarah Lahirnya Ilmu Tauhid
Sejarah menunjukkan, bahwa pengertian manusia terhadap tauhid itu sudah tua
sekali, yaitu sejak diutusnya nabi Adam. Adam mengajarkan tauhid kepada anak
cucunya. Merekapun taat dan tunduk kepada ajaran Adam yang meng-Esa-kan Allah
SWT. Tegasnya sejak permulaan manusia mendiami bumi ini, sejak itu telah
diketahui dan diyakini adanya dan Esanya Allah pencipta alam. Hal ini (adanya
tauhid sejak zaman Nabi Adam) seperti firman Allah dalam surat Al Anbiya’ ayat 25
yang berbunyi:

‫وما ا ر سلنك من قبلك من رسول اال نوحي اليه انه ال اله االانا فعبدو‬

Artinya: “Dan tidaklah kami mengutus sebelum engkau seseorang rosul pun
melainkan kami wahyukan kepadanya: bahwasanya tiada tuhan yang sebenarnya
disembah melainkan Aku, maka sembahlah Daku.”

Semua Nabi mulai dari Nabi Adam sampai nabi Muhammad, mengajar dan
memimpin umat, untuk meyakinkan bahwa yang menjadikan alam atau pencipta
alam semesta ini adalah Tunggal, Esa, yaitu Allah SWT. Demikianlah adanya garis
lurus sejak Nabi Adam sampai kepada Nabi Muhammad SAW yang meyakini dan
memercayai suatu keyakinan dan kepercayaan yang tunggal tentang sifat dan zat
pencipta alam yaitu Allah SWT.
Tauhid dan Syirik
Tauhid Syirik
Ilmu yang mengesakan Segala perbuatan yang
Allah menyekutukan Allah.
Macam-Macam
Syirik
1) Syirik Besar
Syirik dalam akidah, yaitu meyakini
bahwa ada tuhan selain Allah atau
menyukutukan Allah dengan makhluk
ciptantaan-Nya dalam hal ketuhanan
2) Syirik Kecil
Mempersekutukan Allah dalam
tujuan suatu perbuatan
Sebab-Sebab yang meningkatkan Iman
a) Belajar ilmu yang bermanfaat yang bersumber dari al-
Qur`aan dan as Sunnah
b) Merenungi ayat-ayat kauniyah
c) Merenungi dan meneliti keadaan dan keberadaan
makhluk-makhluk Allah Ta’ala yang beraneka ragam dan
menakjubkan
d) Berusaha sungguh-sungguh melaksanakan amalan
shalih dengan ikhlas, memperbanyak dan
mensinambungkannya
Sebab-Sebab yang melemahkan Iman
a) Kebodohan
b) Kelalaian, sikap berpaling dari kebenaran dan lupa
c) Perbuatan maksiat dan dosa
d) Nafsu yang mengajak kepada keburukan (an-nafsu
ammaratu bissu’
e) Syaiton musuh abadi manusia yang merupakan satu
sebab mengurangi kekokohan iman
f) Menyibukkan diri dengan dunia dan perhiasannya
g) Teman bergaul yang buruk akhlak dan perilakunya
Manfaat mempelajari Ilmu
Tauhid
Menjalankan tujuan
Jauh dari dosa besar Mendapat surga
hidup yang
sebenarnya

Mendapat syafaat Diberikan kecukupan Syarat diterimanya


Rasulullah saw dunia dan akhirat amalan
memperoleh kepuasan batin, keselamatkan
dan kebahagian hidup di dunia dan di
akhirat, sebagaimana yang dicita-citakan

Tujuan terhindar dari pengaruh akidah-akidah yang


menyesatkan, yang sebenarnya hanya hasil
mempelajari pikiran atau kebudayaan semata-mata, atau
hasil perubahan yang dilakukan terhadap
seseorang Nabi dan Rasul yang sebenarnya
Ilmu Tauhid
terhindar dari pengaruh faham-faham yang
dasarnya hanya teori kebendaan (materi)
semata. Seperti kapitalisme, komunisme,
sosialisme, materialism, kolonialisme dan
sebagainya yang semuanya itu bertujuan
hanya mengumpulkan dan memperebutkan
harta
Do’a Sesudah Belajar

‫اطال ً َو ْار ُز ْقنَا‬ ِ َ‫اعه َوأ َ ِرنَا ال ْب‬


ِ َ‫اط َلب‬ َ َ ‫ـب‬ّ ِ
‫ت‬ ‫ا‬ ‫ا‬َ ‫ن‬‫ق‬ْ ‫ز‬
ُ ‫ار‬‫و‬ ‫ا‬ً
ْ َ َ َ‫ق‬
ّ ‫ح‬‫ق‬َ ّ ‫ْح‬ ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬ َ ‫ن‬ ‫ر‬
ِ َ ‫أ‬ َ ‫م‬
ّ ‫ه‬
ُ َ ّ ‫ل‬ ‫ل‬
‫اج ِتنَابَ ُه‬ ْ
Artinya : Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami kebenaran
sehinggga kami dapat mengikutinya. Dan tunjukkanlah
kepada kami kejelekan sehingga kami dapat menjauhinya.

Anda mungkin juga menyukai