Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Para Peserta :
BIMBINGAN TEKNIS
SATUAN PENGAWASAN INTERNAL
RUMAH SAKIT
a.Maksud.
Agar SPI dapat melaksanakan fungsinya dalam mengemban
tugas dan kewajibannya dengan baik secara professional
seperti yang diamanatkan dalam kebijakan serta strategi
operasi rumah sakit oleh manajemen dan pemegang saham,
maka dipandang perlu dilakukan pemberian kewenangan,
tujuan serta status dan keberadaannya didalam struktur
organisasi.
b.Tujuan.
Agar SPI dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan
kinerja rumah sakit dalam pencapaian tujuannya, maka
didalam kegiatan auditnya akan melakukan evaluasi atas
risiko serta kontrol didalam operasi rumah sakit yang meliputi
bidang finansial, operasional dan sistem informatika.
4. Visi
Auditor Eksternal
SPI • Merupakan pihak indepnden dari luar
• Merupakan pegawai rumah RS.
sakit. • Melayani pihak ketiga atas laporan
• Melayani kebutuhan organisasi. keuangan.
• Fokus pada peristiwa historis.
• Fokus pada peristiwa ke depan. • Sekali-sekali memperhatikan
• Langsung berkaitan dengan pencegahan dan pendeteksian
pencegahan kecurangan. kecurangan secara umum.
• Independen terhadap aktivitas • Independen terhadap manajemen baik
secara fakta maupun penampilan.
yang diaudit.
• Menelaah catatan-catatan pendukung
• Menelaah aktivitas secara keuangan secara periodik.
terus-menerus.
TAHAP PERSIAPAN AUDIT
1. Penelitian pendahuluan
2. Metode pendekatan audit
3. Penetapan penugasan
4. Pengarahan kepada anggota tim
5. Pemberitahuan audit
Penelitian Pendahuluan
1. Dalam perencanaan audit tahunan, anggota SPI dibagi pada unit-
unit kerja berdasarkan kompetensi dan tingkat risiko unit kerja
yang bersangkutan secara lebih spesifik. Setiap unit kerja memiliki
tingkat risiko yang berbeda. Misal, Instalasi RJ mempunyai tingkat
risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan Instalasi Farmasi.
2. Anggota Tim harus memperhatikan alur pekerjaan (flow of work)
unit kerja, memahami tujuan unit kerja, mengidentifikasi risiko,
mengetahui pusat pengendalian utama, memahami gaya
manajemen, dan memperhatikan latar belakang karyawan.
3. Dengan demikian SPI dapat mengembangkan program audit
sesuai kebutuhan, alokasi SDM dan menciptakan landasan yang
kuat untuk pelaksanaan audit.
Langkah-langkah perencanaan masing-
masing penugasan
1. Pengumpulan informasi :
Bagan organisasi dan uraian tugas
SOP dan kebijakan auditee
Target dan anggaran auditee
Laporan auditee
Laporan dari pihak eksternal
Laporan audit sebelumnya
Berdasarkan analisis tersebut dapat
2. Analisis Informasi : diketahui permasalahan sebelumnya
Analisis rasio yang masih terjadi, kemungkinan
Analisis tren adanya masalah baru dan adanya
tekanan di unit kerja auditee yang
Analisis penyimpangan
akan diperiksa
Analisis pencapaian
dan lain-lain
3. Membuat Hipotesis
Berdasarkan hasil analisis informasi, SPI dapat
membuat perkiraan mengenai kondisi
pengendalian yang ada di unit kerja auditee
sekaligus risiko yang mungkin terjadi, baik risiko
operasional maupun risiko bawaan.
Hipotesis diperlukan agar pemeriksaan lebih
fokus dan pengendalian kualitas pemeriksaan
atau untuk memonitor aktivitas anggota tim.
Jika hipotesis tidak terbukti, Ketua Tim tidak
boleh menerima begitu saja. Jaki kembali
informasi, jika perlu lakukan lagi pengujian.
Contoh Hipotesis :
Masih terdapat obat kadaluwarsa dalam
jumlah signifikan.
Pemantauan piutang sangat lemah.
Administrasi pelayanan rawat inap sangat
lemah
Jumlah resep tidak terlayani cukup signifikan
Biaya ambulan tidak terkendali
Pemakaian film radiologi tidak efisien
Metode Pendekatan Audit
Berdasarkan hipotesis, SPI harus dapat menggunakan metode pendekatan, yang
meliputi :
1. Pengambilan sampel
Non statistik
Statistik
2. Teknik-teknik pengujian
Menilai keandalan SOP
Menilai sejauh mana tujuan auditee telah dicapai
Menilai sejauh mana sumber daya dimanfaatkan secara efektif dan efisien
Menilai cara yang digunakan untuk mengamankan aset RS
Memastikan kepatuhan terhadap kebijakan, rencana, prosedur, hukum dan
peraturan yang mempunyai dampak signifikan terhadap operasional RS.
Teknik-teknik Audit :
1. Memeriksa (examine)
2. Membandingkan (compare)
3. Memeriksa dokumen dasar (vouching)
4. Menganalisis (analyze)
5. Mengecek (check)
6. Menginspeksi (inspect)
7. Bertanya (inquire)
8. Merekonsiliasi (reconcile)
9. Mengkonfirmasi (confirm)
10. Menghitung (calculate)
11. Footing dan cross footing
12. Menelusuri (trace)
13. Memverifikasi (verify)
Penetapan Penugasan
Adalah pemberitahuan kepada auditor SPI
sebagai dasar untuk melakukan audit
sebagaimana telah ditetapkan dalam rencana
audit tahunan RS.
Penetapan penugasan disampaikan oleh Kepala
SPI kepada Ketua Tim yang diketahui Direktur RS
dalam bentuk surat penugasan.
Surat Penugasan Audit
No. : 234/SPI/Aud/1/2011
Kepala SPI RSUD XXX dengan ini menugaskan kepada :
1. Sulaksono – Sebagai Ketua Tim
2. Ahmad Siregar – Sebagai Anggota
3. Antony Melintang – Sebagai Anggota
Untuk melakukan audit pada Unit Rawat Jalan.
Jangka waktu audit : 4 Juli s/d 12 Juli 2011
------------------------ -------------------------
Pengarahan Kepada Anggota Tim
1. Tujuan : membagi tugas, mengarahkan mereka yang
bertugas di area yang mengandung risiko tinggi dan
memberi instruksi khusus.
2. Manfaat :
kejelasan pengendalian internal dan risiko
peninjauan khusus atas hal-hal yang diprioritaskan
kerjasama yang andal antar anggota tim
penentuan komposisi kompetensi anggota tim
pengaturan kerja dan pengaturan tim saling melengkapi
satu sama lain.
Pemberitahuan Audit
Selain surat penugasan yang diserahkan kepada Tim
Audit, dalam pelaksanaan audit harus dilengkapi
dengan surat pemberitahuan audit dari Kepala SPI
kepada Auditee, yang berisi :
1. Penegasan kembali wewenang SPI
2. Rencana pertemuan awal dengan Kepala Unit Kerja
(auditee)
3. Susunan ketua dan anggota tim
4. Informasi yang diperlukan
SATUAN PEMERIKSA INTERNAL
RSUD XXX JAKARTA
Sesuai dengan wewenang dari Satuan Pemeriksa Internal (SPI) RSUD XXX yang
dituangkan dalam Pedoman Kerja SPI yang ditetapkan oleh Direktur RSUD XXX
tanggal .............................. 20XX, dengan ini kami menugaskan Tim Audit yang
terdiri dari :
1. Sulaksono – Sebagai Ketua Tim
2. Ahmad Siregar – Sebagai Anggota
3. Antony Melintang – Sebagai Anggota
--------------------------------
Tips saat penyampaian surat pemberitahuan :
1. Upayakan terjadi komunikasi yang positif, ada
keterbukaan untuk menggali informasi pendahuluan
yang dapat mendukung efektivitas audit.
2. Tunjukkan sikap profesional yang memberi kesan
bahwa SPI akan memberi kontribusi positif bagi RSUD
umumnya dan auditee khususnya.
3. Data yang diperlukan sudah dipersiapkan dalam
bentuk daftar khusus dan disampaikan kepada
auditee dengan penjelasan yang cukup.
4. Terdapat ruangan yang memadai agar auditor dapat
bekerja dengan baik di tempat auditee.
PENYUSUNAN PROGRAM AUDIT
Disusun berdasarkan :
1. Hasil penelitian pendahuluan
2. Hasil audit periode sebelumnya
3. Informasi lain
Waktu penyusunan :
Sebelum Tim Audit berangkat , namun tidak
menutup kemungkinan dilakukan perubahan di
lapangan memperhatikan kondisi kerja yang ada.
Persyaratan Program Audit
1. Merupakan dokumentasi program audit bagi
SPI dalam mengumpulkan, menganalisis,
menginterprestasi, dan mendokumentasikan
informasi selama pelaksanaan audit,
termasuk catatan untuk audit yang akan
datang.
2. Menyatakan tujuan audit.
3. Menetapkan luas, tingkat dan metodologi
audit
SPI RSUD XXX
PROGRAM AUDIT INSTALASI RAWAT JALAN
2. Prosedur :
a. Melakukan perhitungan kas .
b. Menghitung ulang kebenaran jumlah footing – cross footing
c. Pemeriksaan bukti pengeluaran.
d. Mencocokkan BS dengan aturannya baik yang sudah dipertanggung
jawabkan maupun belum.
Perhitungan :
(Pengeluaran Tunai dengan Kas Sebulan/30 ) x 7
PERHITUNGAN KAS
Pada hari ini, tanggal ....... telah dilakukan perhitungan kas, dengan hasil
sebagai berikut :
Temuan Auditor :
1. Selisih Rp 370.000,- tidak dapat dijelaskan.
2. BS a/n Paiman lewat batas 25 hari.
.................................. ..................................
Audit Bank
1. Tujuan
a. Memastikan bahwa saldo dana di bank sesuai dengan
jumlah yang dilaporkan, dan tidak ada pembatasan
penggunannya.
b. memastikan pengendalian internal bank baik
2. Prosedur
a. Dapatkan buku bank untuk pencatatan rekening yang
bersangkutan.
b. Lakukan footing dan cross footing
c. Lakukan vouching
d. Dapatkan rekening korang bank
e. Lakukan review rekonsiliasi
f. Dapatkan penjelasan atas saldo bank, jika tidak rekonsile
RSUD XXX
REKONSILIASI BANK
Nama Bank : ............................
Nomor Rekening : ............................
Per Tanggal : 30 Juni 2011
Jakarta, .........................
-------------------------- ----------------------------
Temuan Auditor :
1. Cek dalam peredaran No. ..................... Sebesar Rp 345.811.341
dibayarkan kepada rekanan CV. XXX telah dikeluarkan sejak 2 Januari
2010.
2. Pemegang rekening belum dapat membuat rekonsiliasi bank.
Perhitungan Optimalisasi Saldo
Bank
Dasar :
Motif berjaga-jaga untuk menjamin likuiditas
selama periode tertentu, misalnya 2 minggu.
Perhitungan :
Umur Piutang
No Debitur Jumlah
≤ 6 bulan > 6 bulan > 12 bulan
≤ 12 bulan
1 Umum 500 500 0 0
2 Jamkesmas 1000 600 400 0
3 Pemda - Jamkesda 200 100 50 50
4 Jamsostek 100 50 40 10
5 Askes 50 50 0 0
6 PT XXX 100 0 0 100
7 PT XYX 50 0 50 0
8 PT KLM 500 500 0 0
9 PT HIJ 500 0 0 500
Jumlah 3000 1800 540 660
Prosentase Penyisihan 0% 50% 100%
Jumlah Penyisihan 930 0 270 660
RSUD XXX
Kepada
Yth. PT XYX
Di ............................
Berdasarkan catatan kami, saldo piutang atas biaya pengobatan yang menjadi tanggungan PT XYX
per tanggal 30 Juni 2011 sebesar Rp 50.
Mohon jawaban Saudara dengan mengisi form di bawah ini dan mengirimkan kembali kepada :
RSUD XXX
Direktur
-----------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kepada
Yth. SPI RSUD XXX
Jl. .......................
Menunjuk surat Direktur RSUD XXX No. ..............., tanggal ................... bersama ini kami sampaikan
bahwa saldo hutang kami sebesar Rp 50 adalah (COCOK/TIDAK COCOK*).
PT XYX
Bag. Keuangan
Ilustrasi temuan atas piutang :
1. Terlambat dalam pengakuan piutang akibat
keterlambatan verifikasi dan proses klaim.
2. Kesalahan dalam perhitungan piutang akibat
dari kesalahan komponen yang seharusnya
dibebankan kepada pasien.
3. Tidak terincinya jumlah piutang secara tepat
per masing-masing debitur.
4. Kesalahan pengurangan piutang dari
pembayaran yang tidak jelas.
5. Kurang agresif dalam penagihan.
Perhitungan Optimalisasi Saldo
Piutang
Dasar :
Rata-rata target umur piutang setiap jenis
debitur, misal 2 bulan :
Perhitungan :
Pendapatan Setahun/12 x 2
Nama
No Persediaan Satuan Kuantum Penyesuaian Saldo Saldo Selisih
Hitung Tambah Kurang Hitung Kartu
RSUD XXX
PERHITUNGAN SELISIH PERSEDIAAN
PER TANGGAL 30 JUNI 2011
Jumlah
Unit Cost Persediaan
1. Metode
a. Rata-rata tertimbang
b. FIFO (First in First out) atau masuk pertama
keluar pertama
2. Prinsip
a. Unit cost untuk menghitung nilai persediaan di
neraca dan pengukuran nilai pemakaian bahan
b. Unit cost digunakan untuk menentukan harga
jual/tarif
PERHITUNGAN UNIT COST PERSEDIAAN
METODE FIFO
6 Saldo, 30 Juni 2011, terdiri dari :
Perhitungan :
Biaya Bahan Setahun/12
Audit Utang Supplier
Tujuan
1. Seluruh pembelian barang dan jasa yang diterima dan ditagih telah dicatat.
2. Akrual dicatat untuk seluruh barang dan jasa yang diterima namun belum
ditagih oleh pemasok.
3. Seluruh utang yang dicatat merupakan penerimaan barang atau jasa oleh
RS.
4. Seluruh pembelian yang dicatat terjadi pada periode yang bersangkutan
(cut off).
5. Faktur pembelian telah dicatat dengan benat.
6. Jumlah dalam faktur pembelian telah dihitung secara benar.
7. Memastikan bahwa jumlah utang optimal.
8. Untuk memastikan bahwa pengendalian internal utang baik.
Program Audit :
1. Minta daftar rincian utang.
2. Cocokkan dengan mutasi pembelian.
3. Cocokkan dengan mutasi pembayaran.
4. Cocokkan dengan data retur pembelian.
5. Lakukan vouching.
6. Lakukan rekalkulasi pencatatan utang
berdasarkan faktur (utang, PPN dan PPh)
7. Lakukan perhitungan cut off.
8. Lakukan konfirmasi utang.
Perhitungan Cut Off Utang Supplier
No Uraian Jumlah
1 Saldo Utang, 31 Desembe 2010 500.000
2 Penerimaan barang dan jasa selama
semester 1 tahun 2011 10.600.000
3 Jumlah utang yang harus dibayar 11.100.000
4 Pembayaran utang selama semester 1 tahun
2011 10.000.000
5 Saldo utang seharusnya, 30 Juni 2011 1.100.000
6 Saldo utang tercatat, 30 Juni 2011 NIHIL
7 Selisih pencatatan 1.100.000
Penjelasan selisih :
Selisih disebabkan karena sistem pencatatan basis kas. Bagian Keuangan baru
menerima dokumen pembelian ketika akan diSPJkan (dibayar).
Perhitungan Optimalisasi Utang
Supplier
Dasar
Kelancaran supply dengan tetap menjaga
likuiditas. Misal ditetapkan 1 bulan, sama
dengan perputaran persediaan.
Perhitungan
Kebutuhan persediaan 1 tahun/12
Audit Utang Jasa Layanan
Tujuan
1. Meyakini bahwa seluruh jasa layanan telah dicatat sesuai
dengan periode pengakuan pendapatan.
2. Akrual dicatat untuk seluruh biaya jasa layanan yang masih
hars dibayar.
3. Seluruh jasa layanan yang dicatat terjadi pada periode yang
bersangkutan (cut off).
4. Meyakini bahwa jumlah hutang jasa pelayanan memadai.
5. Untuk memastikan bahwa pengendalian internal jasa layanan
baik.
Prosedur
1. Minta rincian utang jasa layanan
2. Lakukan rekalkulasi, footing dan cross footing
3. Cocokkan dengan data pelayanan dan
pencatatan pendapatan akrual
4. Cocokkan dengan data pembayaran
5. Hitung kebenaran jumlah kewajiban PPh 21
Catatan :
Utang jasa layanan harus dapat dirinci secara
individual.
Perhitungan Cut Off Utang Jasa
Layanan
No Uraian Jumlah
1 Saldo Utang, 31 Desembe 2010 100.000
2 Perhitungan jasa layanan sesuai kinerja
selama semester 1 tahun 2011 3.500.000
3 Jumlah utang yang harus dibayar 4.600.000
4 Pembayaran utang selama semester 1 tahun
2011 3.100.000
5 Saldo utang seharusnya, 30 Juni 2011 1.500.000
6 Saldo utang tercatat, 30 Juni 2011 NIHIL
7 Selisih pencatatan 1.500.000
Penjelasan selisih :
Selisih disebabkan karena sistem pencatatan basis kas. Bagian Keuangan tidak
melaporkan jasa pelayanan sesuai kinerja pelayanan periode yang bersangkutan.
Perhitungan Optimalisasi Hutang
Jasa Layanan
Dasar :
Kelancaran pembayaran dengan tetap menjaga
likuiditas dan citra RS. Misal ditetapkan
maksimal 1 bulan.
Perhitungan :
Biaya Jasa Layanan Setahun / 12
AUDIT PENGENDALIAN INTERNAL
Tujuan
1. Untuk memastikan bahwa deSPIn pengendalian internal telah
memadai.
2. Untuk memastikan bahwa pengendalian internal yang ditetapkan
telah berjalan baik.
76
Jenis risk pengendalian
Berdasarkan kerangka pengendalian COSO,
setiap unit kerja atau aktivitas utama perlu
memiliki:
(1) Lingkungan pengendalian yang mendukung
(control environment).
(2) Penelaahan terhadap risk pengendalian (risk
assessment).
(3) Tindakan pengendalian yang efektif (control
MONITORING activities).
ACTIVITY 3
(4) Informasi dan komunikasi antar pihak
ACTIVITY 2
pengelola dan pengawasan keuangan
ACTIVITY 1
INFORMATION AND
Komponen sistem pengendalian
K
E
K G
PEMANTAUAN PENGENDALIAN INTERN E I
G A
U I
T
N A
INFORMASI DAN KOMUNIKASI U I
T
A
N T B A N
I 2
N
T A
KEGIATAN PENGENDALIAN 1
PENILAIAN RISIKO
LINGKUNGAN PENGENDALIAN
78
Ps. 4
Ps. 13
Ps. 18
Ps. 41
BACK
Ps. 43 79
Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian
terdiri dari tindakan,
kebijakan, prosedur yang
mencerminkan sikap
keseluruhan top manajemen,
direktur, dan pemilik suatu
rumah sakit terhadap
pengendalian dan pentingnya
pengendalian tersebut bagi
rumah sakit.
Lingkungan Pengendalian
Unsur-unsur yang perlu dipahami dan dinilai oleh auditor:
1. Integritas dan nilai etika
2. Komitmen terhadap kompetensi
3. Partisipasi dewan komisaris dan komite audit
4. Filosofi dan gaya operasi
5. Struktur Organisasi
6. Pemberian wewenang dan tanggung jawab
7. Kebijakan dan praktik SDM
Penaksiran Risiko
Mekanisme untuk
mengidentifikasikan,
menganalisis, dan mengelola
berbagai risiko dalam organisasi
atau rumah sakit dihubungkan
dengan tujuan yang ingin dicapai
Penaksiran Risiko
Risiko bisa muncul karena:
– Perubahan lingkungan operasional
– Personel baru
– Sistem informasi baru atau perubahan sistem informasi
– Pertumbuhan cepat
– Tehnologi baru
– Produk atau aktivitas baru
– Restrukturisasi korporasi
– Operasional luar negeri
– Standar baru
Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan
prosedur yang membantu memastikan bahwa
arahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas
pengendalian meliputi:
Review kinerja
Pengolahan informasi
Pengendalian fisik
Pemisahan tugas
84
Aktivitas Pengendalian – Pengolahan Informasi
1. General Control
Pengendalian organisasi dan operasional
Pengendalian pengembangan sistem dan dokumentasi
Pengendalian perangkat keras dan lunak
Pengendalian akses
Pengendalian data dan prosedural
2. Application Control
Pengendalian Input: otorisasi, computer check, koreksi kesalahan
Pengendalian Proses: control total, limit check, sequence test,
process tracing data.
Pengendalian Output: pihak yang berhak memperoleh hasil,
perbandingan dengan dokumen sumber, visual scanning
85
Aktivitas Pengendalian – Pengendalian Fisik
86
Aktivitas Pengendalian – Pemisahan Tugas
1. Seseorang tidak boleh melakukan tugas yang tidak
kompatibel
2. Pemisahan tugas pelaksana, pencatatan, dan
penyimpanan aset dari suatu transaksi
3. Pemisahan bagian IT dengan pengguna. Pemisahan
dalam bagian IT:
• Pengembangan sistem
• Operation
• Data control
• Securities administration
87
Informasi dan Komunikasi
Sistem informasi dan komunikasi memungkinkan orang
dalam organisasi untuk mendapatkan dan berbagi
informasi yang diperlukan untuk mengelola,
melaksanakan, dan mengendalikan kegiatan operasi.
Contoh:
– Memperoleh informasi internal dan eksternal untuk
diolah dan disajikan kpd manajemen
– Menyajikan informasi relevan kepada pihak yang
tepat secara tepat isi dan tepat waktu
Informasi dan Komunikasi
1. Transaksi
– Hanya transakasi valid
– Seluruh transaksi
– Hak dan kewajiban
– Pengukuran
– Cukup detail
2. Audit atau transaction trail
3. Dokumen dan catatan
89
Monitoring
Pengawasan oleh manajemen dan pegawai lain yang
ditunjuk atas pelaksanaan tugas sebagai penilaian
terhadap kualitas dan efektivitas sistem
pengendalian internal
1. Ongoing activities
2. Problem solution
3. Separate periodic evaluations
4. Internal auditor’s assessment
90
AUDIT ADMINISTRASI UMUM :
Lingkup Sumber Daya Manusia
Tujuan dan Manfaat :
1. Mencari hal-hal yang berpotensi menimbulkan
masalah serius di kemudian hari
2. Mencari area yang dapat dilakukan perbaikan dan
improvement
3. Sebagai alat dokumentasi untuk reorganisasi
4. Untuk mencari tahu seberapa jauh pemenuhan
sistem dengan standar, peraturan dan regulasi yang
ada.
Sumber Data Audit SDM
1. SOP, aturan dan prosedur yang ada
2. Pimpinan Departemen SDM atau personalia
3. Pimpinan Departemen lain
Pertanyaan dasar :
• Berapa banyak staff karyawan yang mengurusi SDM
di organisasi (termasuk pelatihan)?
• Bagaimana struktur organisasi SDM ?
• Bagaimana anggaran SDM ?
Audit Perekrutan
1. Bagaimana mencari sumber daya untuk calon
karyawan ?
2. Bagaimana calon karyawan dipilih dan diseleksi ?
3. Bagaimana pemenuhan secara aspek hukum
tentang perekrutan?
4. Apakah proses yang sama dilakukan untuk semua
jabatan dan semua lokasi ?
5. Apakah proses dan prosedur dijalankan dengan
konsisten ?
Audit Kompetensi dan Manfaat
1. Apakah ada kebijakan kompensasi untuk setiap tingkatan, misal manajerial,
staff dan pekerja?
2. Bagaimana menentukan kebijakan gaji pokok?
3. Apakah sistem pembobotan jabatan digunakan?
4. Apakah uraian jabatan selalu diupdate?
5. Apakah gaji tidak tetap (variable) ada dalam pelaksanaannya?
6. Bagaimana penentuan kenaikan gaji?
7. Apakah gaji dikaitkan dengan sistem penilaian kinerja ?
8. Apakah sistem penggajian sudah mengikuti aturan dan regulasi yang
berlaku ?
9. Apakah pemberian tunjangan sudah memenuhi persyaratan yang berlaku ?
10. Apakah proses yang sama dilakukan untuk semua jabatan dan semua lokasi ?
11. Apakah proses dan prosedur dijalankan dengan konsisten ?
Audit Ketenagakerjaan
• Bagaimana mengidentifikasi ketrampilan tenagakerja ?
• Apakah ada isu-isu kritis mengenai suksesi tenaga kerja ?
• Apakah ada distribusi tenaga kerja yang tidak lazim
berdasarkan umur, jenis kelamin dll ?
• Bagaimana perencanaan tenaga kerja dilakukan ?
• Bagaimana rencana suksesi untuk pimpinan dilakukan ?
• Apakah proses yang sama dilakukan untuk semua jabata dan
semua lokasi ?
• Apakah proses dan prosedur dijalankan dengan konsisten ?
Pelatihan dan Pengembangan
1. Bagaimana pelatihan diberikan ?
2. Bagaimana program pelatihan dikelola ?
3. Apakah ada staff yang membidangi khusus
masalah pelatihan ?
4. Apakah proses yang sama dilakukan untuk
semua jabatan dan semua lokasi ?
5. Apakah proses dan prosedur dijalankan
dengan konsisten ?
Audit SIM SDM
1. Bagaimana pelatihan diberikan ?
2. Bagaimana program pelatihan dikelola ?
3. Apakah ada staff yang membidangi khusus
masalah pelatihan ?
4. Apakah proses yang sama dilakukan untuk
semua jabatan dan semua lokasi ?
5. Apakah proses dan prosedur dijalankan
dengan konsisten ?
Audit Strategi SDM