Bahan inorganik :
75,9% calcium phosphat
3,1% Calcium carbonat
Magnesium phospat
golongan logam lainnya
Organik—>
◦ Campuran protein polysacharide
◦ Sel epithel deskuamative
◦ Leukosit
◦ Berbagai jenis mikroorganisme
◦ Kompleks karbohidrat
Cara perlekatan calculus
ke permukaan gigi
1. Bantuan pelicle organik pada enamel
2. Mechanikal locking melalui ketidak
teraturan permukaan/kekasaran
3. Cekungan yang terdapat dibawah
permukaan calculus
4. Penetrasi bakteri calculus kedalam
sementum
term
Calculocementumcalculus yang
menancap ke dalam cementum
Formasi calculus
Calculus adalah dental plak yang
mengalami mineralisasi
Calculus bisa mengeras oleh karena
presipitasi garam mineral1-14 hari
setelah pembentukan calculus
Saliva merupakan sumber mineralisasi
Material alba, food debris
dan dental stain
Material alba
Adalah merupakan konsentrasi
mikroorganisme, sel epithel deskwamative,
leukosit, dan campuran protein dan lemak
saliva,dengan partikel makanan yang sedikit
atau tidak ada sama sekali.
Warna abu abu keputihan,lunak,deposit
yang lekat dan kurang lekatnya dibanding
dengan plak dental
Food debrisdicairkan oleh enzym
bakteri, dibersihkan dari rongga mulut
oleh aliran saliva
Dental plak bukan berasal dari food
debris
Food debris bukan penyebab penting
gingivitis
Dental stain deposit pada permukaan
gigi yang ber pigmentasi
Menimbulkan masalah estetik
Tidak menyebabkan inflamasi gingiva
Konsumsi kopi, teh, obat kumur
mempercepat pembentukannya
Faktor predisposisi lainnya
Faktor iatrogenik adalah semua
prosedur tindakan KG yang menimbulkan
kerusakan pada jaringan periodontal
Faktor yang berperan dalam iatrogenik
1. Lokasi gingival margin restorasi
2. Space antara tepi restorasi dan gigi yang
tidak dipreparasi
3. Kontur restorasi
4. Oklusi
5. Bahan restorasi
6. Prosedur restorasi
7. Desain GT
Tepi restorasi
Tepi restorasi yang overhanging
menimbulkan gingivitis dengan cara :
1. Merubah faktor ekologi pada gingiva
sulcus
2. Menghalangi pasien untuk
membersihkan akumulasi plak
Contour dan open contour
Crown dan restorasi yang overcontour
Menimbulkan akumulai plak dan
mencegah self cleaning
Open contour menimbulkan wedging
/food impaction oleh karena occlusal
force yang mengenai periodontium
( analisa klasik oleh Hirschfeld)
Dental material
Bahan KG yang menimbulkan potensi
merugikan jaringan periodontalself
curing acrilik
Mencegah akumuluasi plak polished
Pontichanya seminimal mungkin
kontak dengan mukosa, semakin banyak
kontakpoor
Perhatikan kemudahan accesibilitas OH
Desain GTSL
Setelah insersi terjadi peningkatan
mobilitas abutment,keradangan gingiva
dan pembentukan periodontal poket
Mikroorganismespirochaetal
Prosedur restorasi
Rubber damn clasp,matrix band, bur
laserasi gingiva, trauma mekanik dan
keradangan
maloklusi
Ketidak teraturanplakakontrol sulit
Beberapa peneliti menemukan korelasi
yang positif antara berdesakan dan
periodontal disease
Gigi yang tidak dilakukan penggantian
pasca exo mesial drift, tilting,extrusi
food impaksigingival inflam,hilangnya
interproksimal bone
Fakta menarik tentang mouth breathing
Tidak mempunyai pengaruh pada
prevalensi atau perluasan gingivitis,
kecuali bila terdapat calculus
Mempunyai gingivitis yang parah
dibanding non mouth breathing
Crowding dengan gingivitis hanya terjadi
pada MB
Komplikasi periodontal dan terapi
orthodonsi
Mempengaruhi periodontium dengan
menunjang retensi plak overextended
band,
kekuatan yang berlebihan dan tidak
menguntungkan pada struktur gigi dan
jaringan pendukung
Mampu merubah ekosistem bakteri
Tx ortho dilakukan segera setelah m
satu tumbuh JE masik melekat pada
permukaan enamel, bila terdapat
execessive force oleh band diluar batas
level attachment akan memisahkan
gingiva dari gigiproliferasi apikal JE
peningkatan resesi Gingiva
Respon jaringan terhadap kekuatan ortho
Bila terdapat execessive forcenekrosis
periodontal ligament dan tulang alveol
disebelahnya
Apical root resorb
Hindari kekuatan yang berlebihan dan
gerakan gigi yang cepat pada tx ortho
Penggunaan elastis untuk menutup
diastemakemungkinan terjadi
attachment loss
Pencabutan molar 3
Menimbulkan cacat vertikal terutama
pada px diatas usia 25 thn ketika
dilakukan odont
Akan terbentuk plak,terjadinya
BEP,,resorb akar pada kontak area antara
M2 dan M3
Adanya pelebaran patology follikel
Luka karena pola kebiasaan dan melukai
diri sendiri
Melukai diri sendiri penyikatan
gigiyang tidak baik dan benar,penggunaan
tusuk gigi
Kebiasaan menekan kuku pad a gingiva
Chemiical iritanttopikal aplikasi
aspirin,reaksi lokal alergi,pemakaian
chewing tobacco dan obat kumur
Trauma tindik
Lingualbarbells lingual resesi dengan
pembentukan poket
Trauma sikat gigi
Kerusakan gingiva pola penyikatan
yang berlebihan,
Penggunaan pasta yang mempunya
butiran yang kasar
Kerusakan yang acuteacute gingival
abses ( biasanya pada penggunaan sikat
gigi baru )
Kerusakan kronis resesi gingiva
Iritasi kimia
Simple erythema, pembentukan painfull
vesicle,ulserasi
Keradangan gingiva akut
Oleh karena penggunaan obat kumur
dengan kandungan yang ‘keras’,topikal
aplikasi obat yang korosif eg.aspirin,
Penggunaan tembakau
Merupakan prevalensi dari NUG
Smoker2,6 sampai 6 kali mempunyai
resiko terbentuknya period.disease
Pada smoker:
- merupakan markas mikroflora
subgingival yang lebih patogenik
- Flora lebih virulent
Terapi Radiasi
Menyebabkan periodontal attachment loss
dan hilangnya gigi bila tidak dilakukan
perawatan pendahuluan sebelum terapi
radiasi
Terima kasih perhatiannya