Anda di halaman 1dari 50

AKUNTANSI DAN KEUANGAN

SYARIAH
Akuntansi Akad Mudharabah
2

DEFINISI
 Secara harfiah mudharabah berasal dari kata
 dharb di muka bumi yang artinya melakukan perjalanan
yang umumnya untuk berniaga dan berperang
 disebut juga sebagai al qiraadh, karena diambil dari
kata muqaaradhah yang artinya penyamaan dan
penyeimbangan

 akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak


pertama (pemilik dana) menyediakan seluruh dana,
sedangkan pihak kedua (pengelola dana) bertindak
selaku pengelola, dan keuntungan usaha dibagi di antara
mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian finansial
hanya ditanggung oleh pemilik dana. (PSAK 105,par 4)
SKEMA MUDHARABAH
SOHIBUL MAAL MUDHARIB

TENAGA/
USAHA

% NISBAH % NISBAH
x x
UNTUNG UNTUNG

100 % Usaha
KERUGIAN
4

pemilik modal (Shohib Al Mal)


Mudharabah
menyerahkan modal kepada pengelola
tanpa pembatasan jenis usaha, tempat
Mutlaqah
dan waktu dan dengan siapa pengelola
bertransaksi

Pemilik modal (investor) menyerahkan


modal kepada pengelola dan Mudharabah
menentukan jenis usaha atau tempat
Muqayaddah
atau waktu atau orang yang akan
bertransaksi dengan Mudharib
Diawal kerjasama, akad yang disepakati
Mudharabah adalah akad mudharabah dengan modal 100%
Musytarakah dari pemilik dana. Setelah berjalannya operasi
usaha, pengelola dana ikut menanamkan
modalnya dalam usaha tersebut.
5

Penerimaan Dana Mudhorabah


Muqayyadah

(Sumber: Wiroso,2011)
KETENTUAN MUDHARABAH
FATWA DSN – MUI No. 07/DSN-MUI/IV/2000

1. LKS sebagai shahibul maal membiayai 100% kebutuhan, sedangkan


PELAKU DAN pengusaha sebagai mudharib (Ps.1:1)
MODAL 2. Modal dapat berbentuk uang atau barang yang dinilai (Ps.2:3b)
3. Modal tdk dapat berbentuk piutang, (Ps.2:3c)
harus diketahui dan dinyatakan pada waktu kontrak dan harus dalam
NISBAH bentuk prosentasi (nisbah) sesuai kesepakatan. Perurubahan nisbah
harus berdasarkan kesepakatan.(Ps.2:4b)
KEUNTUNGAN Harus diperuntukkan bagi kedua belah pihak (Ps.2:4a)
Penyedia dana menanggung semua kerugian, kecuali diakibatkan
KERUGIAN kesalahan disengaja, kelalaian atau pelanggaran. (Ps.2:4c)
Pada prinsipnya dalam pembiayaan mudharabah tanpa jaminan,
namun agar mudharib tidak melakukan penyimpangan LKS dapat
JAMINAN meminta jaminan
Jaminan hanya dapat dicairkan apabila mudharib terbukti melakukan
pelanggaran terhadap hal-hal yang telah dispekati bersama (Ps.1: 7)

6
KETENTUAN MUDHARABAH
FATWA DSN – MUI No. 07/DSN-MUI/IV/2000

…LKS tidak ikut serta dalam


manajemen perusahaan atau
MANAJEMEN proyek tetapi mempunyai hak
untuk melakukan pembinaan
dan pengawasan (Ps 1:4)

Mudharabah boleh dibatasi


JANGKA
pada periode tertentu (Ps
WAKTU
3:1)

7
8

KAPAN KAH MUDHARABAH BERKAHIR?

1. Dalam hal mudharabah tersebut dibatasi


waktunya, maka mudharabah berakhir pada waktu
yang telah ditentukan.
2. salah satu pihak memutuskan mengundurkan diri
3. Salah satu pihak meninggal dunia atau hilang akal
4. pengelola dana tidak menjalankan amanahnya
sebagai pengelola usaha untuk mencapai tujuan
sebagaimana dituangkan dalam akad. Sebagai
pihak yang mengemban amanah ia harus beritikad
baik dan hati hati
5. Modal sudah tidak ada
9

BAGAIMANA DENGAN....?
Mudharabah di mudharabah
kan kembali {Mudharabatul
Mudharib‫ض ِ ِار(ب‬ ُ ‫ة ْال‬
َ ‫م‬ َ ‫}) َم‬..?
ُ َ ‫ض َارب‬
Renovasi rumah dengan
menggunakan produk bank
ber akad mudharabah...?
Ruang Lingkup PSAK 105
• Pernyataan ini diterapkan untuk entitas yang
melakukan transaksi mudharabah baik sebagai
pemilik dana (shahibul maal) maupun
pengelola dana (mudharib).

• Pernyataan ini tidak mencakup pengaturan


perlakuan akuntansi atas obligasi syariah
(sukuk) yang menggunakan akad mudharabah
Penerapan PSAK 105

AKUNTANSI AKUNTANSI Penyaluran


PEMILIK DANA PENGELOLA DANA
Dana
SOHIBUL MAAL MUDHARIB
MUDHARIB

Penghimpunan SOHIBUL MAAL


Dana
AKUNTANSI AKUNTANSI
PEMILIK DANA PENGELOLA DANA
AKUNTANSI
PEMILIK DANA
Modal Mudharabah
diakui sebagai
“investasi
mudharabah”
pada saat pembayaran
kas atau penyerahan
aset nonkas kepada
pengelola dana.
(psak 105, prgf12)
Pengukuran investasi mudharabah
(psak 105, prgf 13)

• kas  sebesar jumlah yang dibayarkan;


• aset nonkas  sebesar nilai wajar saat penyerahan:
i. jika lebih tinggi dari nilai tercatatnya  selisihnya
diakui sebagai keuntungan tangguhan dan
diamortisasi sesuai jangka waktu akad
mudharabah.
ii. jika lebih rendah dari nilai tercatatnya selisihnya
diakui sebagai kerugian
Modal Mudharabah
1. Nilai tercatat > nilai wajar  Kerugian Nilai Tercatat
2.Nilai tercatat < nilai wajar  Keuntungan
Tangguh (diamortisasi sepanjang umur akad)
80.000.000

Peralatan 100.000.000
Modal Non Kas
PENYERAHAN

Restoran (Nilai Wajar)

Modal Kas Uang Tunai 100.000.000


MODAL

JUMLAH MODAL 200.000.000


Kapan Mulai Berjalan..?

mulai berjalan sejak diterima


oleh pengelola dana.
(psak 105, prgf 16)

?
Penurunan atau
kehilangan dalam proses
Penurunan Nilai Investasi Mudharabah

PSAK 105 par 14 PSAK 105 par 15


Penyusutan Investasi Mudharabah
(Aset Nonkas)

merupakan kerugian tidak


langsung yang mengurangi jumlah
investasi, namun diperhitungan
pada saat pembagian bagi hasil.
(psak 105, prgf 17)
Kelalaian Pengelolaan Dana
Ditunjukkan oleh beberapa kondisi:

1. persyaratan yang ditentukan di dalam akad


tidak dipenuhi;
2. tidak terdapat kondisi di luar kemampuan
(force majeur) yang lazim dan/atau yang telah
ditentukan dalam akad; atau
3. hasil keputusan dari institusi yang berwenang.
(psak 105, par. 18)
Akad berakhir atau Jatuh Tempo, Tapi
belum di bayar..?

Maka investasi mudharabah diakui


sebagai piutang.
(psak 106, prgf 33)
Bagaimana
Dengan Siste
m
Bagi Hasil
Bagi Hasil Mudharabah

Bagi hasil baru bisa


dibagikan setelah usaha Mendasarkan
pada nisbah di
berjalan awal akad

1. Tidak ada istilah


tunggakan bagi hasil
2. Tidak ada “jadwal”
pembayaran bagi hasil
Penghasilan dalam Mudharabah
• Tidak diperkenankan mengakui pendapatan
dari proyeksi hasil usaha. (psak 105, prgf 22)
• Kerugian akibat kelalaian atau kesalahan
pengelola dana dibebankan pada pengelola
dana dan tidak mengurangi investasi
mudharabah. (psak 105, prgf 23)
• Bagian hasil usaha yang belum dibayar oleh
pengelola dana diakui sebagai piutang. (psak 105,
prgf 24)
24

8/21/PBI/2006 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BANK


UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN
PRINSIP SYARIAH
Pasal 12
 (1) Penilaian terhadap kualitas Pembiayaan Mudharabah dan
Musyarakah yang dilakukan berdasarkan kemampuan
membayar mengacu pada ketepatanpembayaran angsuran
pokok dan/atau pencapaian rasio antara RealisasiPendapatan
(RP) dengan Proyeksi Pendapatan (PP).
 (2) Penghitungan Realisasi Pendapatan (RP) dan Proyeksi
Pendapatan (PP) sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
untuk penilaian kualitas PembiayaanMudharabah
dan Musyarakah per periode, dihitung berdasarkan
rata-rata akumulasi selama periode Pembiayaan Mudharabah
dan Musyarakah yang telah berjalan.
25

FUNGSI PROYEKSI PENDAPATAN


26

Prinsip Distribusi Hasil Usaha


FATWA DSN NO: 15/DSN-MUI/IX/2000
 PRINSIP BAGI UNTUNG (PROFIT SHARING)
 PRINSIP BAGI HASIL(NETT REVENUE SHARING)

Penjualan xxx REVENUE


SHARING..??
Harga Pokok xxx NRS

Laba Kotor xxx


Beban xxx PLS
Laba (Rugi) Bersih xxx
Tabel
Alur Operasional Bank Syariah Mudharib Bagi
hasil

Penghimpunan dana Penyaluran dana Pendapatan

POOLING DANA
Wadiah yad dhamanah Prinsip bagi hasil Bagi hasil/laba

Mudharabah Mutlaqah Prinsip Ujroh Netto Sewa


(Investasi Tdk Terikat)

Lainnya (modal dsb) Prinsip jual beli Margin

Tabel
Laporan Laba Rugi
Pendapatan Mdh Mutlaqah
(Investasi Tidak Terikat)

Pendapatan berbasis
imbalan (fee base income)
Jasa keuangan: wakalah, kafalah, sharf

Sumber: Muhammad,2012
28

GROSS PROFIT PADA BANK SYARIAH

(Sumber: Wiroso,2011)
Sistem Bagi Hasil

Wiroso, (2013)
Bagaimana dengan
Mudharabah
Musytarakah…?
Mudharabah Musytarakah (PSAK 105 par 31-
35)

• Jika pengelola dana juga menyertakan dana dalam


mudharabah musytarakah, maka penyaluran dana
milik pengelola dana diakui sebagai “investasi
mudharabah”. (psak 105, prgf 31)

• Akad mudharabah musytarakah merupakan


perpaduan antara akad mudharabah dan akad
musyarakah. (psak 105, prgf 32)
32

BAGI HASIL MUDHARABAH


MUSYTARAKAH – POLA 1
33

BAGI HASIL MUDHARABAH MUSYTARAKAH –


POLA 2
34

KERUGIAN PADA MUDHARABAH


MUSYTARAKAH

Jika terjadi kerugian atas investasi, maka


kerugian dibagi sesuai dengan
porsi modal para musytarik
(psak 105, prgf 35)
Contoh Mudharabah Musytarakah

• A dan B usaha bersama, dimana A Investasi


uang Rp. 2.000.000 dalam usaha B.
Nisbah untuk A dan B disepakati 1:3.
• Setelah usaha berjalan, B ikut berinvestasi
Rp. 500.000.
• Laba Januari 2008 : Rp. 1.000.000

Contoh soal ini disadur dari: Nurhayati dan Wasilah, 2009


PERHITUNGAN BAGI HASIL MUDHARABAH
MUSYTARAKAH - ALTERNATIF 1

• Pertama,
Bagian A: ¼ x Rp 1.000.000 = 250.000
Bagian B: ¾ x Rp 1.000.000 = 750.000
• kemudian bagian hasil investasi setelah dikurangi untuk
pengelola dana tersebut (Rp 1.000.000 – Rp 750.000)
dibagi antara pengelola dana (sebagai musytarik) dengan
pemilik dana sesuai dengan porsi modal masing-
masing;
Bagian A: Rp 2.000.000/Rp 2.500.000 x 250.000 = Rp 200.000
Bagian B : Rp 500.000/Rp 2.500.000 x 250.000 = Rp 50.000
• Sehingga B sebagai pengelola dana akan memperoleh Rp
750.000 + Rp 50.000 = Rp 800.000, dan A sebagai pemilik
dana akan memperoleh Rp 200.000.
PERHITUNGAN BAGI HASIL MUDHARABAH
MUSTARAKAH ALTERNATIF 2
 Pertama, hasil investasi dibagi sesuai dengan porsi modal
masing-masing,
Bagian A: Rp 2.000.000/Rp2.500.000 x Rp 1.000.000= Rp 800.000
Bagian B: Rp 500.000/Rp 2.500.000 x Rp 1.000.000 = Rp 200.000
 Kemudian, bagian hasil investasi setelah dikurangi untuk
pengelola dana (sebagai musytarik) sebesar Rp 800.000
tersebut dibagi antara pengelola dana dengan pemilik dana
sesuai dengan nisbah yang disepakati.
Bagian A: ¼ x Rp 800.000 = 200.000
Bagian B: ¾ x Rp 800.000 = 600.000
 Sehingga B sebagai pengelola dana akan memperoleh Rp
200.000 + Rp 600.000 = Rp 800.000, dan A sebagai pemilik
dana akan memperoleh Rp 200.000.
AKUNTANSI
PENGELOLA
DANA
Dana Mudharabah

• diakui sebagai “dana syirkah


temporer” sebesar jumlah kas atau
nilai wajar aset nonkas yang diterima.
• Pada akhir periode akuntansi  diukur
sebesar nilai tercatatnya. (psak 105, prgf
25)
Pendapatan Mudharib
• Pengelola dana mengakui pendapatan atas
penyaluran dana syirkah temporer secara “bruto
sebelum dikurangi dengan bagian hak
pemilik dana” (psak 105, prgf 27)
• Bagi hasil mudharabah dapat menggunakan:
▫ Bagi Laba  Profit Sharing
▫ Bagi Hasil  Net Revenue Sharing psak 105, prgf 28)
• “Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah
temporer” yang sudah diumumkan tapi belum
dibagikan  kewajiban (psak 105, prgf 29)
Penyajian (PSAK 105 par 36- 37)

• Pemilik dana menyajikan investasi mudharabah


dalam laporan keuangan sebesar nilai tercatat.
• Pengelola dana menyajikan transaksi mudharabah
dalam laporan keuangan
▫ dana syirkah temporer dari pemilik dana disajikan
sebesar nilai tercatatnya untuk setiap jenis mudharabah;
▫ bagi hasil dana syirkah temporer yang sudah
diperhitungkan dan telah jatuh tempo tetapi belum
diserahkan kepada pemilik dana disajikan sebagai
kewajiban; dan
▫ bagi hasil dana syirkah temporer yang sudah
diperhitungkan tetapi belum jatuh tempo disajikan
dalam pos bagi hasil yang belum dibagikan.
Pengungkapan (PSAK 105 par 38- 39)
• Pemilik dana mengungkapkan hal-hal terkait transaksi
mudharabah, tetapi tidak terbatas, pada:
▫ rincian jumlah investasi mudharabah berdasarkan jenisnya;
▫ enyisihan kerugian investasi mudharabah selama periode
berjalan; dan
▫ pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK 101: Penyajian
Laporan Keuangan Syariah.
• Pengelola dana mengungkapkan hal-hal terkait transaksi
mudharabah, tetapi tidak terbatas, pada:
▫ rincian dana syirkah temporer yang diterima berdasarkan
jenisnya;
▫ penyaluran dana yang berasal dari mudharabah muqayadah;
▫ pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK 101: Penyajian
Laporan Keuangan Syariah
AKUNTANSI
MUDHARABAH:
KOMPARASI
44

PERLAKUAN AKUNTANSI
SOHIBUL MAAL MUDHARIB

Akad diakui pada saat Dana Syirkah Temporer


penyerahan aset kas / non (DST) diakui pada saat kas
kas atau aset nonkas diterima
Dr. Investasi mudharabah
Cr. Kas DST diukur sebesar
jumlah kas atau nilai
wajar aset nonkas yang
Penyerahan aset Non Kas,
diterima.
NW > NB
Dr. Investasi mudharabah
Cr. Keuntungan tangguhan Dr. Kas/aset non-kas
Cr. Aset non kas Cr. Dana syirkah temporer
45

PERLAKUAN AKUNTANSI
SOHIBUL MAAL MUDHARIB

Saat amortisasi
keuntungan aset non kas TIDAK ADA
Dr. Keuntungan tangguhan
Cr. Keuntungan

Penyerahan Aset Non Kas


NW < NB
Dr. Investasi mudharabah
Dr. Kerugian Dr. Aset non-kas
Cr. Aset non kas Cr. Dana syirkah temporer
AKUNTANSI PEMILIK DANA
Penurunan nilai aset nonkas.
Terjadi sebelum usaha dimulai: diakui sebagai kerugian dan
mengurangi saldo investasi mudharabah.
Dr. Kerugian investasi mudharabah
Cr. Investasi mudharabah

Terjadi setelah usaha dimulai: diakui sebagai kerugian dan


diperhitungkan pada saat pembagian bagi hasil.
Dr. Kerugian investasi mudharabah
Cr. Penyisihan Investasi Mudharabah

Saat Perhitungan Bagi Hasil


Dr. Kas xxx
Dr. Penyisihan Investasi Mudharabah xxx
Cr. Pendapatan bagi hasil mudharabah xxx
47

PERLAKUAN AKUNTANSI
SOHIBUL MAAL MUDHARIB

Jika Usaha Rugi Jika Usaha Rugi


Dr. Kerugian Mudharabah Dr. Beban
Cr. Penyisihan Kerugian Investasi Dr. Penyisihan Kerugian
mudharabah
Cr. Pendapatan Mudharabah
Jika Usaha Untung Jika Usaha Untung
Bila tidak langsung dibayar: Bila tidak langsung dibayar:
Dr. Piutang pend. bagi hasil Dr. Beban bagihasil mudharabah
Cr.Pend. bagi hasil mudharabah Cr. Utang bagi hasil mudaharabah
Saat Dibayar:
Dr. Kas Saat Dibayar
Cr. Piutang pend.bagi hasil Dr. Utang Bagi Hasil Mudh.
Cr. Kas
AKUNTANSI PENGELOLA DANA
Mencatat pendapatan dan beban pada saat usaha
dijalankan
Dr Kas/Piutang xxx
Cr. Pendapatan xxx
Dr Beban xxx
Cr. Kas/utang xxx
Jurnal penutup untuk pendapatan dan beban: UNTUNG
Dr. Pendapatan xxx
Cr. Pendapatan yang belum dibagikan xxx
Cr. Beban xxx
Jurnal penutup untuk pendapatan dan beban: RUGI
Dr. Pendapatan xxx
Dr. Penyisihan kerugian xxx
Cr. Beban xxx
49

PERLAKUAN AKUNTANSI
SOHIBUL MAAL MUDHARIB

Pada saat akad berakhir Pada saat akad berakhir


Dr. Kas/Piutang/Aset non-kas
Dr. Penyisihan Kerugian investasi Dr. Dana Syirkah Temporer
Cr. Investasi Mudharabah Cr. Kas/Aset non-kas
Cr. Keuntungan
Jika ada penyisihan
ATAU
kerugian sebelumnya:
Dr. Kas/Piutang/Aset non-kas
Dr. Penyisihan Kerugian investasi
Dr. Dana Syirkah Temporer
Dr. Kerugian Cr. Investasi Cr. Kas/Aset non-Kas
Mudharabah Cr. Penyisihan
Kerugian

Anda mungkin juga menyukai