Kewirausahaan Kelompok 5
Kewirausahaan Kelompok 5
Dosen Pengampu :
Erniza Pratiwi,M.Farm.,Apt
KELOMPOK 5:
• I ZZA
Z ZA I S M A H ( 1 6 0 1 0 2 0 )
- M . ZZU
U H D I P R ATA M A ( 1 6 0 1 1 0 6 ) M A RG A R E T TA
FEBIO OLL A ( 1 7 0 1 0 7 0 )
- N U R A F I K A KU R N I AWA N P U T R I ( 1 7 0 1 1 1 8 )
- R A H Y U L ESTA R I ( 1 6 0 1 1 1 2 )
- R A N I S E P T I A N A P UT
U TR I ( 1 6 0 1 0 3 6 )
- RO B BY F E R I A N SYA H ( 1 6 0 1 1 1 5 )
SUB BAHASAN
Studi kelayakan (feasibility study) Studi kelayakan bisnis atau usaha adalah
merupakan bahan pertimbangan dalam kegiatan yang mempelajari secara
mengambil suatu keputusan, apakah mendalam atau bisnis yang akan
menerima atau menolak dari suatu dijalankan, dalam rangka menentukan
gagasan usaha atau proyek yang layak tidaknya usaha tersebut dijalankan
direncanakan (Ibrahim, 2003). (Kasmir dan Jakfar 2003: 10)
STUDI KELAYAKAN USAHA
Aspek pasar dan pemasaran adalah inti dari penyusunan studi kelayakan.
Tidak ada artinya apabila tidak dibarengi dengan adanya pemasaran dari
produk yang dihasilkan. Dalam aspek pemasaran harus benar-benar diuraikan
secara baik dan realitis baik mengenai masa lalu maupun prospeknya di masa
yang akan datang, serta melihat bermacam-macam peluang dan kendala yang
akan dihadapi.
Aspek-aspek pasar dan
pemasaran
Strategi lokasi dan distribusi
• dekat dengan kawasan industri, dekat dengan lokasi perkantoran,
dekat dengan lokasi pasar, dekat dengan pusat pemerintahan,
dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat,
mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi,
sarana dan prasarana, seperti jalan, pelabuhan, listrik, dan lain-lain
(Kasmir dan Jakfar, 2003).
Dikenal juga sebagai aspek produksi. Aspek ini ibahas setelah usaha
layak dari aspek pemasaran. Faktor-faktor yang perlu diuraikan adalah
yang menyangkut lokasi usaha atau proyek yang direncanakan, sumber
bahan baku, jenis teknologi yang digunakan, kapasitas produksi, jenis
dan jumlah investasi yang diperlukan di samping membuat rencana
produksi selama umur ekonomis proyek.
Analisis dari aspek teknis dan teknologi adalah untuk menilai kesiapan
perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan menilai ketetapan
lokasi, luas produksi dan tata letak serta kesiagaan mesin-mesin yang
akan digunakan (Kasmir dan Jakfar, 2003).
1. Tujuan aspek teknis
dan teknologi
Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk
lokasi pabrik, gudang, cabang, maupun kantor pusat
Agar perusahaan dapat menentukan tata letak yang sesuai
dengan proses produksi yang dipilih, sehingga dapat
memberikan efisiensi
Agar perusahaan bisa menentukan teknologi yang paling
tepat dalam menjalankan produksinya
Agar perusahaan bisa menentukan metode persediaan yang
paling baik untuk dijalankan sesuai dengan bidang usahanya
Penentuan suatu lokasi bukanlah pekerjaan yang mudah.Untuk menilai lokasi yang
sesuai dengan keinginan perusahaan dapat digunakan berbagai metode sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.Paling tidak ada tiga metode yang dapat digunakan dalam menilai
suatu lokasi sebelum diputuskan, yakni metode penilaian hasil, metode perbandingan
biaya, metode analisis ekonomi.
Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode penilaian hasil antara lain
adalah pasar, bahan baku, transportasi, tenaga kerja, dan pertimbangan lainnya.
Sedangkan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode perbandingan
biaya adalah bahan baku, bahan bakar, listrik, biaya operasi, biaya umum, dan biaya
lainnya.
Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode analisis ekonomi adalah
biaya sewa, biaya tenaga kerja, biaya pengangkutan, biaya bahan bakar, biaya listrik, pajak,
perumahan, sikap masyarakat, dan lainnya.
4. Pemilihan teknologi
Jenis-jenis arus kas yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari kas awal
yang merupakan pengeluaran-pengeluaran pada awal periode untuk
investasi.Contoh biaya pra-investasi adalah pembelian tanah, gedung, mesin
peralatan dan modal kerja, operasional arus kas merupakan kas yang
diterima atau dikeluarkan pada saat operasi usaha, seperti penghasilan yang
diterima dan pengeluaran yang dikeluarkan pada suatu periode. Terminal
cash flow merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut
berakhir (Kasmir dan Jakfar, 2003).
D. Aspek sosial dan
ekonomi
Secara garis besar apabila aspek ekonomi dan sosial dijalankan berdasarkan usaha
atau proyek akan memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial kepada berbagai
pihak atau sebaliknya. Oleh karena itu, aspek ekonomi dan sosial ini perlu
dipertimbangkan, karena dampak yang akan ditimbulkan nantinya sangat luas apabila
salah dalam melakukan penilaian. Diharapkan dari aspek ekonomi dan sosial, yang
akan dijalankan akan memberikan dampak yang positif lebih banyak. Artinya, dengan
berdirinya usaha atau proyek secara ekonomi dan sosial lebih banyak memberikan
manfaat dibandingkan kerugiannya (Kasmir dan Jakfaar, 2003)
E. Aspek manajemen dan sumber
daya manusia
• Volume operasi, volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi
permintaan, sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan kapasitas.
• Mesin dan peralatan, mesin dan peralatan harus sesuai dengan perkembangan teknologi
masa kini dan yang akan datang.
• Bahan baku dan bahan penolong, bahan baku dan bahan penolong yang diperlukan harus
cukup tersedia.
• Tenaga kerja, jumlah dan kualifikasi karyawan harus disesuaikan dengan keperluan jam
kerja dan kualifikasi pekerjaan untuk menyelesaikannya.
• Tata letak, tata ruang atau tata letak berbagai fasilitas operasi harus tepat dan prosesnya
praktis sehingga dapat mendukung proses produksi.
G. Aspek kemanfaatan
yang dimaksud disini adalah bahwa proyek atau usaha yang dikerjakan tersebut
nantinya diharapkan akan bermanfaat bagi masyarakat dan juga telah turut
membantu menyukseskan program pemerintah dalam pembangunan. Aspek ini
dimaksudkan untuk meyakini apakah secara yuridis rencana bisnis dapat
dinyatakan layak atau tidak.
Jika suatu rencana bisnis yang tidak layak tetap direalisasikan, bisnis berisiko
besar akan dihentikan oleh pihak yang berwajib atau oleh masyarakat. Dalam
aspek ini menyangkut siapa pelaksana bisnis, bisnis apa yang dilaksanakan, waktu
pelaksanaan bisnis, dimana bisnis dilaksanakan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
H. Aspek kesempatan kerja
Studi lingkungan usaha merupakan suatu langkah yang penting dilakukan dangan
tujuan untuk menemukan apakah lingkungan dimana usaha itu akan berdiri
nantinya tidak akan menimbulkan ancaman atau justru dapat memberikan peluang
di luar dari usaha utama.
Kesalahan dalam hal ini akan berdampak negatif di kemudian hari, dan jika ini terjadi maka
dangat sulit untuk mengubahnya karena akan meminta pengorbanan materi yang cukup
besar, dan tidak tertutup kemungkinan kesalahan ini dijadikan alasan bagi saingan untuk
melakukan serangan kepada usaha atau perusahaan yang bermasalah dengan lingkungan.
Distribusi
Dukungan Nilai Tambah
Pemerintah
Hambatan di Keuntungan
bidang Ekonomi Nasional
ekonomi
H. Aspek ekonomi, sosial, dan
politik
2. Aspek sosial meliputi:
3. Aspek politik
Diutamakan pada good news dan bad news dari situasi
poitik bagi suasana bisnis, khususnya terhadap nilai kurs.
Ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha dilakukan perlu
dilakukan studi kelayakan, yaitu (Harahap, 2013)
MENGHADAPI RESIKO
KERUGIAN
MEMUDAHKAN
PERENCANAAN
MEMUDAHKAN
PENGAWASAN
MEMUDAHKAN
PENGENDALIAN
6. Studi harus dapat diuji ulang jika diperlukan untuk menguji kebenaran hasil
studi
MANFAAT STUDI KELAYAKAN USAHA
1). Pihak Investor .Jika hasil studi kelayakan yang telah dibuat ternyata layak untuk direalisasikan, pemenuhan
kebutuhan akan pendanaan dapat mulai di cari, misalnya dari investor atau pemilik modal yang mau
menanamkan modalnya pada proyek yang akan dikerjakan itu.
2). Pihak Kreditor. Pendanaan proyek dapat juga dipinjam dari bank, dimana pihak bank sebelumnya
memustuskan untuk memberikan kredit atau tidak, diperlukan kajian dari studi kelayakan bisnis yang ada.
3). Pihak Manajemen Perusahaan. Studi kelayakan ini dapat berguna sebagai gambaran tentang potensi sebuah
proyek di masa yang akan datang dengan berbagai aspeknya.
4). Pihak Pemerintah dan Masyarakat. Penyusunan studi kelayakan ini perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan
yang telah diterapkan oleh pemerintah karena bagaimanapun, pemerintah dapat secara langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi kebijakan perusahaan.
5). Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi. Dalam menyusun studi kelayakan ini perlu juga dianalisis manfaat yang
akan di dapat dan biaya yang akan timbul oleh proyek terhadapa perekonomian nasional.
TAHAPAN STUDI KELAYAKAN USAHA
Pada tahap ini, orang yang membuat studi kelayakan usaha diharuskan untuk melakukan kegiatan menemukan ide/gagasan usaha yang
layak untuk diwujudkan. Ide/gagasan usaha biasanya dapat timbul melalui serangkaian kegiatan berikut :
a. Melalui bacaan. Bacaan yang banyak kontribusinya adalah bacaan yang berkaitan langsung dengan bidang yang diminati. Dengan
cara ini akan dapat diketahui sudah seberapa jauh perkembangan bidang usaha tersebut saat ini, apa saja yang harus dilakukan, teknologi
yang sudah digunakan sampai saat ini. Setelah itu akan muncul pertanyaan untuk melihat apakah masih ada peluang, jika ada, kira-kira
bagaimana caranya untuk merealisasikan peluang tersebut.
b. Melalui survei. Orang sengaja merancang suatu survei secara umum dalam salah satu bidang usaha. Misalnya melakukan survei ke
salah satu pabrik mengamati apa saja yang dikerjakan oleh pabrik tersebut, kegiatan yang belum dapat dilakukan oleh pabrik tersebut
dengan baik atau adakah limbah pabrik yang terbuang begiru saja, dan pada saat itu muncul ide/gagasan untuk memanfaatkan limbah
tersebut dan masih banyak lagi ide/gagasan yang muncul untuk mendirikan dan mengembangkan usaha.
c. Melalui pengalaman kerja. Ide/gagasan muncul setelah orang mengalami sendiri kegiatan apa saja yang harus dilakukan jika suatu
usaha akan menghasilkan produk atau jasa. Dalam konteks ini proses penciptaan produk/jasa sudah dikuasai dengan baik, sehingga akan
dapat menganalisis apakah masih ada peluang dan apakah mudah/mungkin baginya untuk memulai usaha sendiri seperti yang
dilakukannya sekarang. Ide/gagasan yang muncul akan terealisasi jika didukung oleh keinginan atas dasar pengalaman yang sudah dimiliki
saat ini.
Tahap 2 Mempertimbangkan Alternatif Usaha
1. Analisis pasar dalam usaha menentukan besarnya penerimaan dan biaya yang dibutuhkan untuk memasarkan produk atau jasa yang sudah
direncanakan sebelumnya.
2. Analisis teknis dan manajemen ditujukan untuk menentukan mesin dan peralatan, bahan baku, SDM, prosedur produksi dan sebagainya yang
semuanya harus tertuang lengkap kedalam kebutuhan dan dana yang diperlukan untuk dapat memproduksi barang atau jasa sesuai dengan rencana.
3. Analisis lingkungan. Tujuan yang ingin dicapai dari analisis lingkungan adalah untuk memastikan dampak apa yang terjadi jika produksi atau
usaha jasa yang sudah direncanakan itu terlaksana, baik mengenai dampak positif maupun negatif terhadap lingkungan usaha yang direncanakan.
4. Analisis finansial. Analisis ini merupakan analisis terakhir yang harus dilakukan dalam studi kelayakan usaha dan sekaligus sebagai fokus dari
seluruh kegiatan mjulai dari tahap 1 sampai dengan tahap 3. Oleh karena itu, jika data atau informasi yang diberikan sebagai hasil analisis pada tahap
ini kurang dapat dipercaya atau kurang lengkap maka hasil yang akan dicapai pada tahap ini juga akan menjadi tidak optimal. Dengan kata lain, baik
burknya hasil analisis finansial sangat tergantung tahap-tahap sebelumnya.
Dalam melaksanakan studi kelayakan bisnis atau usaha, ada beberapa tahapan
studi yang dikerjakan berdasarkan Umar (2005), yaitu:
2)penelitian
Setelah ide-ide proyek dipilih, selanjutnya dilakukan Tahap yangPenelitian
lebih mendalam dengan memakai metode ilmiah. Proses itu
dimulai dengan mengumpulkan data, lalu mengolah data dengan memasukkan teori-teori yang relevan, menganalisis dan
menginterpretasi hasil pengolahan data dengan alat-alat analisis yang sesuai.
5) Tahap
Setelah suatu usulan Rencana
proyek dipilih Pelaksanaan
untuk direalisasikan, Proyek
perlu dibuat Bisniskerja pelaksanaan
suatu rencana
pembangunan proyek itu sendiri. Mulai dari menentukan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga
pelaksana, ketersediaan dana dan sumber daya lain, kesiapan manajemen dan lain-lain.
4. Mengambil Keputusan
• Apabila telah diperoleh hasil dari pengukuran dengan kriteria tertentu tersebut, maka
langkah selanjutnya adalah mengambil keputusan terhadap hasil tersebut.Keputusan diambil
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan (apakah layak atau tidak) berdasarkan hasil
perhitungan sebelumnya.Jika tidak layak sebaiknya dibatalkan dengan menyebutkan
alasannya.
5. Memberikan Rekomendasi
• Langkah terakhir adalah memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak tertentu terhadap
laporan studi yang telah disusun, juga dapat disertakan saran serta perbaikan bila perlu.
Kesimpulan yang dapat diambil, bila dilihat dari beberapa sumber diatas mengenai
tahapan-tahapan dalam studi kelayakan bisnis adalah:
• Salah perhitungan adanya kesalahan saat perhitungan ataupun rumus-rumus yang digunakan.
• Pelaksanaan pekerjaan salah adanya pekerja yang tidak mengerjakan proyek berdasarkan pedoman yang
ditetapkan.
• Unsur sengaja adanya kesalahan yang disengaja oleh peneliti dengan berbagai sebab. Hal ini sangat fatal.
BEBERAPA HAL YANG DAPAT MENCEGAH TERJADINYA KEGAGALAN
BISNIS ATAU USAHA DIANTARANYA :