Anda di halaman 1dari 45

KEWIRAUSAHAAN

“ MEMULAI DAN MENYIAPKAN STUDI


KELAYAKAN USAHA BARU“

Dosen Pengampu :
Erniza Pratiwi,M.Farm.,Apt

KELOMPOK 5:
• I ZZA
Z ZA I S M A H ( 1 6 0 1 0 2 0 )
- M . ZZU
U H D I P R ATA M A ( 1 6 0 1 1 0 6 ) M A RG A R E T TA
FEBIO OLL A ( 1 7 0 1 0 7 0 )
- N U R A F I K A KU R N I AWA N P U T R I ( 1 7 0 1 1 1 8 )
- R A H Y U L ESTA R I ( 1 6 0 1 1 1 2 )
- R A N I S E P T I A N A P UT
U TR I ( 1 6 0 1 0 3 6 )
- RO B BY F E R I A N SYA H ( 1 6 0 1 1 1 5 )
SUB BAHASAN

Aspek-aspek Studi Kelayakan Tahapan Studi Kelayakan

Kegagalan Studi Kelayakan


Tujuan Studi Kelayakan
Usaha

Manfaat Studi Kelayakan


STUDI KELAYAKAN USAHA
Kelayakan artinya penelitian yang dilakukan secara mendalam yang bertujuan
untuk menentukan apakah usaha yang dijalankan akan memberikan manfaat
yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan dikeluarkan.

Studi kelayakan (feasibility study) Studi kelayakan bisnis atau usaha adalah
merupakan bahan pertimbangan dalam kegiatan yang mempelajari secara
mengambil suatu keputusan, apakah mendalam atau bisnis yang akan
menerima atau menolak dari suatu dijalankan, dalam rangka menentukan
gagasan usaha atau proyek yang layak tidaknya usaha tersebut dijalankan
direncanakan (Ibrahim, 2003). (Kasmir dan Jakfar 2003: 10)
STUDI KELAYAKAN USAHA

Studi kelayakan usaha juga merupakan penelitian terhadap


rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya
bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin
dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu
yang tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran produk baru
(Umar, Husein. 2007)
STUDI KELAYAKAN USAHA
Hasil studi kelayakan usaha pada prinsipnya bisa
digunakan antara lain untuk:

1. Merintis usaha baru


• Membuka toko, membangun pabrik, mendirikan perusahaan
jasa, membuka usaha dagang, dan lain sebagainya.

2. Mengembangkan usaha yang sudah ada


• Untuk menembah kapasitas pabrik, memperluas skala usaha,
mengganti peralatan atau mesin, menambah mesin baru,
memperluas cakupn usaha, dan lain sebagainya.

3. Memilih jenis usaha atau investasi atau proyek yang paling


menguntungkan
• Pilihan usaha dagang, pilihan usaha barang atau jasa,
pabrikasi atau perakitan, proyek A atau proyek B, dan lain
sebagainya.
Aspek-aspek Yang Dinilai Dalam Studi
Kelayakan Bisnis Meliputi

Aspek manajemen dan sumber daya


Aspek pasar dan pemasaran manusia

Aspek teknis dan teknologis Aspek hukum

Aspek keuangan Aspek dampak lingkungan

Aspek sosial ekonomi


A. Aspek-aspek
pemasaran
Pasar dapat diartikan sebagai suatu mekanisme yang terjadi antara pembeli
dan penjual atau tempat pertemuan antara kekuatan-kekuatan permintaan
dan penawaran (Kasmir dan Jakfar, 2003).

Pemasaran dapat diartikan sebagai upaya untuk menciptakan dan menjual


produk kepada berbagai pihak dengan maksud tertentu. Pemasaran berusaha
menciptakan dan mempertukarkan produk baik barang maupun jasa kepada
konsumen di pasar (Kasmir dan Jakfar , 2003).

Aspek pasar dan pemasaran adalah inti dari penyusunan studi kelayakan.
Tidak ada artinya apabila tidak dibarengi dengan adanya pemasaran dari
produk yang dihasilkan. Dalam aspek pemasaran harus benar-benar diuraikan
secara baik dan realitis baik mengenai masa lalu maupun prospeknya di masa
yang akan datang, serta melihat bermacam-macam peluang dan kendala yang
akan dihadapi.
Aspek-aspek pasar dan
pemasaran
Strategi lokasi dan distribusi
• dekat dengan kawasan industri, dekat dengan lokasi perkantoran,
dekat dengan lokasi pasar, dekat dengan pusat pemerintahan,
dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat,
mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi,
sarana dan prasarana, seperti jalan, pelabuhan, listrik, dan lain-lain
(Kasmir dan Jakfar, 2003).

Tujuan Kegiatan Pemasaran Suatu Produk atau Jasa


• memaksimalkan konsumsi, memaksimalkan kepuasan konsumen,
memaksimalkan pilihan (ragam produk), memaksimalkan mutu
hidup (kualitas, kuantitas, ketersediaan, harga pokok barang, mutu
lingkungan kultur), meningkatkan penjualan barang dan jasa, ingin
menguasai pasar dan menghadapi pesaing, memenuhi kebutuhan
akan suatu produk maupun jasa, memenuhi keinginan para
pelanggan akan suatu produk atau jasa (Ibrahim, 2003).
B. Aspek-aspek teknis dan
teknologi

Dikenal juga sebagai aspek produksi. Aspek ini ibahas setelah usaha
layak dari aspek pemasaran. Faktor-faktor yang perlu diuraikan adalah
yang menyangkut lokasi usaha atau proyek yang direncanakan, sumber
bahan baku, jenis teknologi yang digunakan, kapasitas produksi, jenis
dan jumlah investasi yang diperlukan di samping membuat rencana
produksi selama umur ekonomis proyek.

Analisis dari aspek teknis dan teknologi adalah untuk menilai kesiapan
perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan menilai ketetapan
lokasi, luas produksi dan tata letak serta kesiagaan mesin-mesin yang
akan digunakan (Kasmir dan Jakfar, 2003).
1. Tujuan aspek teknis
dan teknologi
Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk
lokasi pabrik, gudang, cabang, maupun kantor pusat
Agar perusahaan dapat menentukan tata letak yang sesuai
dengan proses produksi yang dipilih, sehingga dapat
memberikan efisiensi
Agar perusahaan bisa menentukan teknologi yang paling
tepat dalam menjalankan produksinya
Agar perusahaan bisa menentukan metode persediaan yang
paling baik untuk dijalankan sesuai dengan bidang usahanya

Agar dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan


sekarang dan di masa yang akan datang.
2. Strategi lokasi usaha

Pertimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi adalah sebagai berikut


jenis usaha yang dijalankan, apakah dekat dengan pasar atau konsumen,
apakah dekat dengan bahan baku, apakah tersedia tenaga kerja, tersedia
sarana dan prasarana (tranportasi, listrik, dan air), apakah dekat dengan
pusat pemerintahan, apakah dekat dengan lembaga keuangan, apakah
berada di kawasan industri, kemudahan untuk melakukan ekspansi atau
perluasan, kondisi adat istiadat atau budaya dan sikap masyarakat
setempat, hukum yang berlaku di wilayah setempat.
3. Metode pemilihan
lokasi

Penentuan suatu lokasi bukanlah pekerjaan yang mudah.Untuk menilai lokasi yang
sesuai dengan keinginan perusahaan dapat digunakan berbagai metode sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.Paling tidak ada tiga metode yang dapat digunakan dalam menilai
suatu lokasi sebelum diputuskan, yakni metode penilaian hasil, metode perbandingan
biaya, metode analisis ekonomi.
Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode penilaian hasil antara lain
adalah pasar, bahan baku, transportasi, tenaga kerja, dan pertimbangan lainnya.
Sedangkan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode perbandingan
biaya adalah bahan baku, bahan bakar, listrik, biaya operasi, biaya umum, dan biaya
lainnya.
Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode analisis ekonomi adalah
biaya sewa, biaya tenaga kerja, biaya pengangkutan, biaya bahan bakar, biaya listrik, pajak,
perumahan, sikap masyarakat, dan lainnya.
4. Pemilihan teknologi

Yang menjadi perhatian disini adalah seberapa jauh derajat


mekanisasi yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang dikerjakan.
Jadi yang perlu diperhatikan dalam pemilihan teknologi adalah
ketepatan teknologi dengan bahan bakunya, keberhasilan teknologi di
tempat ini, pertimbangan teknologi lanjutan, besarnya biaya investasi,
biaya pemeliharaan, kemampuan tenaga kerja dan kemungkinan
pengembangan, pertimbangan pemerintah dalam hal tenaga kerja,
dan sebagainya
C. Aspek keuangan

Investasi yang dilakukan dalam berbagai bidang bisnis (usaha), sudah


barang tentu memerlukan sejumlah modal (uang), disamping keahlian
lainnya.Modal yang digunakan untuk membiayai suatu bisnis, mulai
dari biaya pra-investasi, biaya investasi dalam aktiva tetap, hingga
modal kerja.
Aspek keuangan
meliputi:
1. Sumber dana
Untuk mendanai suatu kegiatan investasi maka biasanya diperlukan dana yang
relatif cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana yang
ada seperti modal sendiri atau dari modal pinjaman atau keduanya. Pilihan apakah
menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman atau gabungan dari keduanya
tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dan kebijakan pemilik usaha.
Pertimbangannya tidak lain adalah untung ruginya jika menggunakan salah satu
modal atau dengan modal gabungan (Kasmir dan Jakfar, 2003).

2. Biaya kebutuhan investasi


Investasi merupakan penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki
jangka waktu relatif panjang dalan berbagai bidang usaha.Jangka waktu investasi
biasanya lebih dari satu tahun, terutama digunakan untuk pembelian aktiva tetap.
Secara garis besar biaya kebutuhan investasi meliputi sebagai berikut:
• Biaya pra-investasi, yang terdiri dari biaya pembuatan studi, biaya
pengurusan izin-izin.
• Biaya aktiva tetap dibagi menjadi dua, yaitu:
 Aktiva tetap berwujud antara lain tanah, mesin-mesin,bangunan,
peralatan, investasi kantor.
 Aktiva tetap tidak berwujud antara lain good will, hak cipta, lisensi,
dan merek dagang. Biaya Operasional, yang terdiri dari upah atau gaji
karyawan, biaya listrik, biaya telepon, biaya air, biaya pemeliharaan,
pajak, premi asuransi, biaya pemasaran dan biaya lain-lainnya.

(Kasmir dan Jakfar, 2003)


3. Arus kas
Arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan atau
usaha mulai dari investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi
tersebut.Dalam hal ini bagi investor yang terpenting adalah berapa kas bersih yang
diterima dari uang yang diinvestasikan di suatu usaha.Pentingnya kas akhir bagi
investor jika dibandingkan dengan laba yang diterima perusahaan dikarenakan kas
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari, kas digunakan untuk
membayar semua kewajiban yang jatuh tempo, kas juga digunakan untuk investasi
kembali.

Jenis-jenis arus kas yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari kas awal
yang merupakan pengeluaran-pengeluaran pada awal periode untuk
investasi.Contoh biaya pra-investasi adalah pembelian tanah, gedung, mesin
peralatan dan modal kerja, operasional arus kas merupakan kas yang
diterima atau dikeluarkan pada saat operasi usaha, seperti penghasilan yang
diterima dan pengeluaran yang dikeluarkan pada suatu periode. Terminal
cash flow merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut
berakhir (Kasmir dan Jakfar, 2003).
D. Aspek sosial dan
ekonomi

Secara garis besar apabila aspek ekonomi dan sosial dijalankan berdasarkan usaha
atau proyek akan memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial kepada berbagai
pihak atau sebaliknya. Oleh karena itu, aspek ekonomi dan sosial ini perlu
dipertimbangkan, karena dampak yang akan ditimbulkan nantinya sangat luas apabila
salah dalam melakukan penilaian. Diharapkan dari aspek ekonomi dan sosial, yang
akan dijalankan akan memberikan dampak yang positif lebih banyak. Artinya, dengan
berdirinya usaha atau proyek secara ekonomi dan sosial lebih banyak memberikan
manfaat dibandingkan kerugiannya (Kasmir dan Jakfaar, 2003)
E. Aspek manajemen dan sumber
daya manusia

Baik menyangkut masalah SDM


Aspek manajemen merupakan aspek
maupun menyangkut rencana suatu
yang cukup penting dianalisis untuk
usaha secara keseluruhan haruslah
kelayakan suatu usaha. Karena
disusun dengan tujuan suatu usaha.
walaupun suatu usaha telah
Tujuan suatu usaha akan lebih mudah
dinyatakan layak untuk dilaksanakan
tercapai jika kaidah-kaidah atau
tanpa didukung dengan manajemen
tahapan dalam proses manajemen.
dan organisasi yang baik, bukan
Proses manajemen atau kaidah ini akan
tidak mungkin akan mengalami
tergambar dari masing-masing fungsi
kegagalan.
yang ada dalam manajemen.
Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu
konsep yang bertalian dengan kebijaksanaan,
prosedur dan praktik bagaimana mengelola atau
mengatur orang dalam suatu usaha untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen sumber
daya manusia dapat dijabarkan dalam:
Fungsi manajerial, yang meliputi:
• Perencanaan pengorganisasian
• Pengarahan
• Pengawasan dan

fungsi operatif, yang meliputi: pengadaan, kompensasi,


pengembangan, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan
kerja (Kasmir dan Jakfar,2003).
• Pengadaan
• Kompensasi
• Pengembangan
• Integrasi
• Pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja
Pengadaan sumber daya
manusia

Setelah struktur organisasi terbentuk, uraian jabatan dan persyaratan jabatan


tersedia, serta jumlah sumber daya manusia telah direncanakan, maka langkah
selanjutnya adalah mencari tenaga kerja untuk mengisi jabatan yang tersedia
sesuai dengan rencana atau kebutuhan suatu usaha tersebut.Pengadaan tenaga
kerja merupakan upaya untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang
tepat untuk memenuhi kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.Pengadaan tenaga kerja meliputi penarikan, seleksi dan penempatan.
F. Aspek manajemen dan sumber
daya manusia
Bagi penilai studi kelayakan bisnis, dokumen yang perlu diteliti adalah
mengenai keabsahan, kesempurnaan dan keasliannya meliputi badan
hukum, izin-izin yang dimiliki, sertifikat tanah atau dokumen lainnya yang
mendukung kegiatan usaha tersebut. Kegagalan dalam penelitian aspek ini
akan berakibat tidak sempurnanya hasil penelitian, dengan kata lain
apabila ada dokumen yang tidak sah atau tidak sempurna pasti akan
menimbulkan masalah di kemudian hari.

Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan,


kesempurnaan dan keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki (Kasmir
dan Jakfar, 2003).
F. Aspek produksi
• Lokasi operasi, untuk bisnis hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis dan efisien, baik
bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi pelanggannya.

• Volume operasi, volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi
permintaan, sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan kapasitas.

• Mesin dan peralatan, mesin dan peralatan harus sesuai dengan perkembangan teknologi
masa kini dan yang akan datang.

• Bahan baku dan bahan penolong, bahan baku dan bahan penolong yang diperlukan harus
cukup tersedia.

• Tenaga kerja, jumlah dan kualifikasi karyawan harus disesuaikan dengan keperluan jam
kerja dan kualifikasi pekerjaan untuk menyelesaikannya.

• Tata letak, tata ruang atau tata letak berbagai fasilitas operasi harus tepat dan prosesnya 
praktis sehingga dapat mendukung proses produksi.
G. Aspek kemanfaatan

yang dimaksud disini adalah bahwa proyek atau usaha yang dikerjakan tersebut
nantinya diharapkan akan bermanfaat bagi masyarakat dan juga telah turut
membantu menyukseskan program pemerintah dalam pembangunan. Aspek ini
dimaksudkan untuk meyakini apakah secara yuridis rencana bisnis dapat
dinyatakan layak atau tidak.

Jika suatu rencana bisnis yang tidak layak tetap direalisasikan, bisnis berisiko
besar akan dihentikan oleh pihak yang berwajib atau oleh masyarakat. Dalam
aspek ini menyangkut siapa pelaksana bisnis, bisnis apa yang dilaksanakan, waktu
pelaksanaan bisnis, dimana bisnis dilaksanakan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
H. Aspek kesempatan kerja

Disini diharapkan bahwa proyek atau usaha yang dikerjakan


tersebut adalah mampu untuk membuka lapangan pekerjaan baru
kepada masyarakat yang otomatis itu adalah membantu
pemerintah untuk mengurangi jumlah angka pengangguran.
Misalnya pada usaha yang sifatnya padat karya, jelas untuk usaha
seperti ini penyerapan jumlah tenaga kerja akan terasa sangat
signifikan terjadi.
H. Aspek lingkungan

Studi lingkungan usaha merupakan suatu langkah yang penting dilakukan dangan
tujuan untuk menemukan apakah lingkungan dimana usaha itu akan berdiri
nantinya tidak akan menimbulkan ancaman atau justru dapat memberikan peluang
di luar dari usaha utama.  

Kesalahan dalam hal ini akan berdampak negatif di kemudian hari, dan jika ini terjadi maka
dangat sulit untuk mengubahnya karena akan meminta pengorbanan materi yang cukup
besar, dan tidak tertutup kemungkinan kesalahan ini dijadikan alasan bagi saingan untuk
melakukan serangan kepada usaha atau perusahaan yang bermasalah dengan lingkungan.  

Dampak lingkungan akan muncul sehubungan dengan adanya pendirian setiap


usaha, yaitu adanya perubahan pola tingkah laku masyarakat di sekitar tempat
usaha, dan tidak jarang perubahan itu akan membawa dampak negatif, terutama
bagi mereka yang kurang senang dengan adanya usaha tersebut, walaupun ada
juga sebagian masyarakat yang mendapat keuntungan dari adanya pembukaan
usaha baru itu.
H. Aspek ekonomi, sosial, dan
politik
1. Aspek ekonomi meliputi:
Rencana
Pembangunan
Nasional

Distribusi
Dukungan Nilai Tambah
Pemerintah

Hambatan di Keuntungan
bidang Ekonomi Nasional
ekonomi
H. Aspek ekonomi, sosial, dan
politik
2. Aspek sosial meliputi:

Perusahaan sebagai lembaga sosial

Perubahan kondisi sosial yang kompleks

Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistic


H. Aspek ekonomi, sosial, dan
politik

3. Aspek politik
Diutamakan pada good news dan bad news dari situasi
poitik bagi suasana bisnis, khususnya terhadap nilai kurs.
Ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha dilakukan perlu
dilakukan studi kelayakan, yaitu (Harahap, 2013)
MENGHADAPI RESIKO
KERUGIAN

Resiko kerugian dimasa yang akan dating yang penuh dengan


ketidakpastian, dalam hal ini studi kelayakan untuk meminimalkan
resiko yang baik yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat
dikendalikan.

MEMUDAHKAN
PERENCANAAN

Perencanaan meliputi berapa jumlah dana yang diperlukan, kapan


usaha akan dijalankan, dimana, dan bagaimana pelaksanaannya,
berapa besar keuntungan yang akan di peroleh serta bagaimana
mengawasinya jika terjadi penyimpangan.
MEMUDAHKAN
PELAKSANAAN PERKERJAAN

Dengan rencana yang telah tersusun maka sangat memudahkan


pelaksanaan bisnis, perngerjaan usaha dapat dilakukan secara
sistematik.

MEMUDAHKAN
PENGAWASAN

Dengan melaksanan proyek sesuai rencana maka memudahkan


untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha.

MEMUDAHKAN
PENGENDALIAN

Jika dapat diawasi maka jika terjadi penyimpangan akan mudah


terdeteksi, sehingga mudah untuk mengendalikan penyimpangan
tersebut.
AGAR  STUDI KELAYAKAN USAHA INI DAPAT MENCAPAI SASARAN DARI BERBAGAI
PIHAK, TENTU SAJA HARUS MEMENUHI BEBERAPA PERSYARATAN BERIKUT :

1.      Studi harus dilakukan dengan teliti dan dengan penuh kehati-hatian

2.      Studi harus dilakukan dengn dukungan data yang lengkap

3.      Studi harus dilakukan dengan kejujuran dan ketulusan hati

4.      Studi harus dilakukan dengan obyektif

5.      Studi harus dilakukan dengan adil, tidak memihak kepentingan tertentu

6.      Studi harus dapat diuji ulang jika diperlukan untuk menguji kebenaran hasil
studi
MANFAAT STUDI KELAYAKAN USAHA

1). Pihak Investor .Jika hasil studi kelayakan yang telah dibuat ternyata layak untuk direalisasikan, pemenuhan
kebutuhan akan pendanaan dapat mulai di cari, misalnya dari investor atau pemilik modal yang mau
menanamkan modalnya pada proyek yang akan dikerjakan itu.

2). Pihak Kreditor. Pendanaan proyek dapat juga dipinjam dari bank, dimana pihak bank sebelumnya
memustuskan untuk memberikan kredit atau tidak, diperlukan kajian dari studi kelayakan bisnis yang ada.

3). Pihak Manajemen Perusahaan. Studi kelayakan ini dapat berguna sebagai gambaran tentang potensi sebuah
proyek di masa yang akan datang dengan berbagai aspeknya.

4). Pihak Pemerintah dan Masyarakat. Penyusunan studi kelayakan ini perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan
yang telah diterapkan oleh pemerintah karena bagaimanapun, pemerintah dapat secara langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi kebijakan perusahaan.

5). Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi. Dalam menyusun studi kelayakan ini perlu juga dianalisis manfaat yang
akan di dapat dan biaya yang akan timbul oleh proyek terhadapa perekonomian nasional.
TAHAPAN STUDI KELAYAKAN USAHA

Tahap 1 Kegiatan Menemukan Ide/Gagasan Usaha

Pada tahap ini, orang yang membuat studi kelayakan usaha diharuskan untuk melakukan kegiatan menemukan ide/gagasan  usaha yang
layak untuk diwujudkan. Ide/gagasan usaha biasanya dapat timbul melalui serangkaian kegiatan berikut :

a.       Melalui bacaan.  Bacaan yang banyak kontribusinya adalah bacaan yang berkaitan langsung dengan bidang yang diminati.  Dengan
cara ini akan dapat diketahui sudah seberapa jauh perkembangan bidang usaha tersebut saat ini, apa saja yang harus dilakukan, teknologi
yang sudah digunakan sampai saat ini.  Setelah itu akan muncul pertanyaan untuk melihat apakah masih ada peluang, jika ada, kira-kira
bagaimana caranya untuk merealisasikan peluang tersebut.

b.      Melalui survei.  Orang sengaja merancang suatu survei secara umum dalam salah satu bidang usaha.  Misalnya melakukan survei ke
salah satu pabrik mengamati apa saja yang dikerjakan oleh pabrik tersebut, kegiatan yang belum dapat dilakukan oleh pabrik tersebut
dengan baik atau adakah limbah pabrik yang terbuang begiru saja, dan pada saat itu muncul ide/gagasan untuk memanfaatkan limbah
tersebut dan masih banyak lagi ide/gagasan yang muncul untuk mendirikan dan mengembangkan usaha.

c.       Melalui pengalaman kerja.  Ide/gagasan muncul setelah orang mengalami sendiri kegiatan apa saja yang harus dilakukan jika suatu
usaha akan menghasilkan produk atau jasa.  Dalam konteks ini proses penciptaan produk/jasa sudah dikuasai dengan baik, sehingga akan
dapat menganalisis apakah masih ada peluang dan apakah mudah/mungkin baginya untuk memulai usaha sendiri seperti yang
dilakukannya sekarang.  Ide/gagasan yang muncul akan terealisasi jika didukung oleh keinginan  atas dasar pengalaman yang sudah dimiliki
saat ini.
Tahap 2 Mempertimbangkan Alternatif Usaha

Ide atau gagasan yang telah ditemukan dan menurut


pertimbangan layak untuk diwujudkan maka tahap
berikutnya adalah melakukan studi kemungkinan pemilihan
bentuk usaha yang tepat untuk ide atau gagasan
tersebut.  Pilihan itu antar lain usaha menghasilkan barang
(usaha industri), usaha peningkatan dari usaha yang memang
sudah ada sebelumnya atau usaha perdagangan.  
Tahap 3 Tahap Analisis Data
Tahap analisis data dilakukan merupakan hasil dari keputusan yang dibuat pada tahap kedua secara detai dan cermat.  Secara berurutan analisisnya
meliputi hal-hal berikut :

1.      Analisis pasar dalam usaha menentukan besarnya penerimaan dan biaya yang dibutuhkan untuk memasarkan produk atau jasa yang sudah
direncanakan sebelumnya.

2.      Analisis teknis dan manajemen ditujukan untuk menentukan mesin dan peralatan, bahan baku, SDM, prosedur produksi dan sebagainya yang
semuanya harus tertuang lengkap kedalam kebutuhan dan dana yang diperlukan untuk dapat memproduksi barang atau jasa sesuai dengan rencana.

3.      Analisis lingkungan.  Tujuan yang ingin dicapai dari analisis lingkungan adalah untuk memastikan dampak apa yang terjadi jika produksi atau
usaha jasa yang sudah direncanakan itu terlaksana, baik mengenai dampak positif maupun negatif terhadap lingkungan usaha yang direncanakan. 

4.      Analisis finansial.  Analisis ini merupakan analisis terakhir yang harus dilakukan dalam studi kelayakan usaha dan sekaligus sebagai fokus dari
seluruh kegiatan mjulai dari tahap 1 sampai dengan tahap 3.  Oleh karena itu, jika data atau informasi yang diberikan sebagai hasil analisis pada tahap
ini kurang dapat dipercaya atau kurang lengkap maka hasil yang akan dicapai pada tahap ini juga akan menjadi tidak optimal.  Dengan kata lain, baik
burknya hasil analisis finansial sangat tergantung tahap-tahap sebelumnya.
Dalam melaksanakan studi kelayakan bisnis atau usaha, ada beberapa tahapan
studi yang dikerjakan berdasarkan Umar (2005), yaitu:

1) Penemuan Ide Proyek


Produk atau Jasa yang akan dibuat haruslah berpotensi untuk dijual dan menguntungkan. Karena itu, penelitian terhadap kebutuhan pasar dan jenis
produk atau jasa dari usaha harus dilakukan.Penelitian jenis produk dapat dilakukan dengan kriteria-kriteria bahwa suatu produk atau jasa dibuat
untuk memenuhi kebutuhan pasar yang masih belum terpenuhi, memenuhi kebutuhan manusia tetapi produk atau jasa tersebut belum ada.

2)penelitian
Setelah ide-ide proyek dipilih, selanjutnya dilakukan Tahap yangPenelitian
lebih mendalam dengan memakai metode ilmiah. Proses itu
dimulai dengan mengumpulkan data, lalu mengolah data dengan memasukkan teori-teori yang relevan, menganalisis dan
menginterpretasi hasil pengolahan data dengan alat-alat analisis yang sesuai.

3) Tahap Evaluasi Proyek


Ada tiga macam evaluasi proyek. Pertama, mengevaluasi usulan proyek yang akan didirikan. Kedua, proyek yang sedang beroperasi.Dan yang Ketiga,
mengevaluasi proyek yang baru selesai dibangun.Evaluasi berarti membandingkan antara sesuatu dengan satu atau lebih standar atau kriteria,
dimana standar atau kriteria ini bersifat kuantitatif maupun kualitatif.
4) Tahap Pengurutan Usulan yang Layak
Jika terdapat lebih dari satu usulan proyek bisnis yang dianggap layak dan terdapat keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki
manajemen untuk merealisasikan semua proyek tersebut, maka perlu dilakukan pemilihan proyek yang dianggap paling
penting untuk direalisasikan. Sudah tentu, proyek yang diprioritaskan ini mempunyai skor tertinggi jika dibandingkan dengan
usulan proyek yang lain berdasarkan kriteriakriteria penilaian yang telah ditentukan.

5) Tahap
Setelah suatu usulan Rencana
proyek dipilih Pelaksanaan
untuk direalisasikan, Proyek
perlu dibuat Bisniskerja pelaksanaan
suatu rencana
pembangunan proyek itu sendiri. Mulai dari menentukan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga
pelaksana, ketersediaan dana dan sumber daya lain, kesiapan manajemen dan lain-lain.

6) Tahap Pelaksanaan Proyek Bisnis


Setelah semua persiapan yang harus dikerjakan selesai disiapkan, tahap pelaksanaan proyek pun dimulai. Semua
tenaga pelaksana proyek, mulai dari pemimpin sampai pada 13 tingkat yang paling bawah, harus bekerja sama
dengan sebaik-baiknya sesuai dengan rencana yang telah diterapkan.
Menurut kasmir dan jakfar, tahapan dalam studi kelayakan dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan studi
kelayakan dan keakuratan dalam penilaian. Berikut tahapan-tahapan dalam melakukan studi kelayakan menurut
kasmir dan jakfar :

1. Pengumpulan Data dan Informasi


• Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan selengkap mungkin, baik yang bersifat
kualitatif maupun kuantitatif, juga dari data primer maupun data sekunder.Pengumpulan
data dan informasi dapat diperolehdari berbagai sumber-sumber terpercaya, misalnya
lembaga yang berwenang seperti Bank UOB, Biro Pusat Statistik, dan lainnya.

2. Melakukan Pengolahan Data


• Setelah informasi dan data yang dibutuhkan terkumpul maka langkah selanjutnya adalah
melakukan pengolahan data dan informasi tersebut.
• Pengolahan data dilakukan secara benar dan akurat dengan metode dan ukuran yang lazim
digunakan untuk bisnis.Pengolahan ini dilakukan secara teliti untuk masing-masing aspek
yang ada, kemudian memastikan atau memeriksa kembali kebenaran hitungan yang telah
dibuat sebelumnya.
3. Analisis Data
• Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data dalam rangka menentukan kriteria
kelayakan dari seluruh aspek.Kelauuakan bisnis ditentukan dari kriteria yang telah memenuhi
syarat sesuai kriteria yang layak digunakan.Kriteria kelayakan diukur dari setiap aspek untuk
seluruh aspek yang telah dilakukan.

4. Mengambil Keputusan
• Apabila telah diperoleh hasil dari pengukuran dengan kriteria tertentu tersebut, maka
langkah selanjutnya adalah mengambil keputusan terhadap hasil tersebut.Keputusan diambil
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan (apakah layak atau tidak) berdasarkan hasil
perhitungan sebelumnya.Jika tidak layak sebaiknya dibatalkan dengan menyebutkan
alasannya.
5. Memberikan Rekomendasi
• Langkah terakhir adalah memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak tertentu terhadap
laporan studi yang telah disusun, juga dapat disertakan saran serta perbaikan bila perlu.
Kesimpulan yang dapat diambil, bila dilihat dari beberapa sumber diatas mengenai
tahapan-tahapan dalam studi kelayakan bisnis adalah:

• Tahap Penemuan Ide.


• Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data.
• Tahap Evaluasi.
• Tahap Mengambil Keputusan
• Tahap Rencana Pelaksanaan.
• Tahap Pelaksanaan.
FAKTOR KEGAGALAN USAHA PASCA STUDI KELAYAKAN
USAHA
• Data dan informasi tidak lengkap  adanya ketidaklengkapan dan kepalsuan data.

• Tidak teliti  adanya kecerobohan yang menyebabkan kesalahan.

• Salah perhitungan  adanya kesalahan saat perhitungan ataupun rumus-rumus yang digunakan.

• Pelaksanaan pekerjaan salah  adanya pekerja yang tidak mengerjakan proyek berdasarkan pedoman yang
ditetapkan.

• Kondisi lingkungan  adanya unsur-unsur yang tidak dapat dikendalikan.

• Unsur sengaja  adanya kesalahan yang disengaja oleh peneliti dengan berbagai sebab. Hal ini sangat fatal.
BEBERAPA HAL YANG DAPAT MENCEGAH TERJADINYA KEGAGALAN
BISNIS ATAU USAHA DIANTARANYA :

Kelengkapan serta keakuran data dan informasi yang diperoleh

Tenaga ahli yang dimiliki benar-benar tangguh

Penentuan metode dan alat ukur yang tepat

Loyalitas team studi kelayakan bisnis

Anda mungkin juga menyukai