Inisiasi ke- 2 : Bank dan Lembaga Keuangan Nonbank
Program Studi: Akuntansi Fakultas : Ekonomi
Penulis : Elsye Fatmawati, SE, M.M
Email : elsyefatmawati2016@gmail.com 1. Lembaga Keuangan dan Inovasi Keuangan A. Pengertian dan keistimewaan Lembaga keuangan lembaga keuangan adalah perusahaan yang memberikanjasa layanan utama berupa jasa keuangan. keistimewaan utama dari lembaga keuangan bank dan bukan bank atau keistimewaan industri jasa keuangan dibandingkan dengan industri jasa lain (Sounders dan Cornett, 2011: 1-20) antara lain adalah sebagai lembaga intermediary yaitu menghubungkan pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana B. Inovasi keuangan merupakan kondisi apabila muncul ide-ide baru, dalam hal solusi dan instrumen keuangan baru, yang diimplementasikan dalam rangka mengembangkan entitas bisnis dan memperbaiki iklim usaha. 2. Lembaga Keuangan Bank dan Bukan Bank A. Klasifikasi Lembaga Keuangan Lembaga keuangan diklasifikasikan menjadi dua, yaitu lembaga keuangan depository dan lembaga keuangan non-depository. Lembaga keuangan depository sebagian besar dananya diperoleh dengan cara menghimpun dana dari masyarakat, yang dilakukan dengan menawarkan jasa tabungan atau simpanan. Contoh: giro, tabungan, deposito dan simpanan-simpanan lainnya.
Contoh lembaga keuangan depository adalah bank (bank umum,
bank perkreditan rakyat, bank syariah, bank perkreditan rakyat syariah), dan lembaga simpan pinjam (misalnya koperasi) Lembaga non-depository, adalah lembaga keuangan dimana penghimpunan dana masyarakat tidak dilakukan dengan menawarkan produk tabungan atau simpanan, melainkan dengan cara lain. Contoh lembaga keuangan non-depository adalah asuransi, lembaga pembiayaan, lembaga dana pensiun, lembaga reksa dana (mutualfunds), dan lembaga-lembaga la B. Jenis-jenis Lembaga Keuangan Bank Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992, Tentang Perbankan, yang telah diubah dengan Undang- Undang No. 10 Tahun 1998 bank diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu: Bank Umum, adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran Bank Perkreditan Rakyat (BPR), adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran
Sedangkan berdasarkan kepemilikannya, bank
diklasifikasikan menjadi: 1. Bank Persero, yaitu bank yang dimiliki oleh Pemerintah. 2. Bank Umum Swasta Nasional, yaitu bank yang dimiliki oleh swasta domestik (warga negara Indonesia). 3. Bank Asing, yaitu bank yang dimiliki oleh warga negara asing. 4. Bank Campuran, yaitu bank yang dimiliki warga negara Indonesia dan warga negara asing. 5. Bank Pemerintah Daerah, yaitu bank yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah Berdasarkan sistem pengenaan bunga, bank diklasifikasikan menjadi: 1. Bank Konvensional, adalah bank yang dalam operasionalnya menggunakan sistem bunga. 2. Bank Syariah, adalah bank yang dalam operasionalnya menggunakan prinsip Syariah.
Berdasar transaksi devisa, bank diklasifikasikan menjadi:
1. Bank Devisa, adalah bank yang dalam operasionalnya melayani transaksi valuta asing. 2. Bank Non-devisa, adalah bank yang dalam operasionalnya tidak melayani transaksi valuta asing C. Jenis-jenis Lembaga Keuangan Non Bank Berdasarkan beberapa pengamatan, lembaga keuangan non- depository yang berkembang saat antara lain: 1. Perusahaan asuransi (insurance companies) 2. Lembaga pembiayaan (finance companies) 3. Perusahaan Sekuritas (securities firms) 4. Dana pensiun (pension funds) 5. Reksa dana (mutualfunds) 6. Perusahaan lindung nilai (hedge funds). 1. Perusahaan Pembiayaan (Finance Companies) Menurut PP No. 1 Tahun 1988 ini, LembagaPembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat. DalamPP No. 1 Tahun 1988 tersebut, perusahaanpembiayaan di Indonesia dapat berupa: a. Perusahaan Pembiayaan Konsumen (Consumers Finance Company) adalah badan usaha yang melakukan pembiayaan pengadaan barang untuk kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran angsuran atau berkala; b. Perusahaan Kartu Kredit (Credit Card Company) adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan untuk membeli barang dan jasa dengan menggunakan kartu kredit c. Perusahaan Anjak piutang (Factoring Company) adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihanjangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri
d. Perusahaan Sewa Guna Usaha (Leasing Company) adalahbadan
usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara "Finance Lease" maupun "Operating Lease" untuk digunakan oleh Penyewa Guna Usaha selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala. e. Perusahaan Perdagangan Surat Berharga (Securities Company) adalah badan usaha yang melakukan usahapembiayaan dalambentuk perdagangan surat berharga; f. Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company) adalahbadan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu Perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (Investee Company) untukjangka waktu tertentu 2. Lembaga Asuransi ( Insurance Companies) Perusahaan asuransi menawarkan jasa perlindungan atas risiko, baik berupa risiko jiwa, risiko kesehatan, risiko bisnis, maupun perlindungan lain misalnya harta. Lembaga ini menawarkan jasa atas dasar sistem kontrak, sehingga termasuk kategori contractual institution. Dalam operasionalnya, lembaga keuangan asuransi ini diatur dengan Undang-Undang No.2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian. pengertianperusahaan asuransi adalah usaha jasa keuangan yang dengan menghimpun dana masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi, memberikan perlindungan kepada anggota masyarakat pemakai jasa asuransi terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena suatu peristiwa yang tidak pasti atau terhadap hidup atau meninggalnya seseorang; dan usaha penunjang usaha jasa asuransi yang menyelenggarakan jasa keperantaraan, penilaian kerugian asuransi dan jasa keaktuariaan 3. Dana Pensiun ( Pension Funds) operasional usaha dana pensiun ini diatur dengan Undang Undang Nomor 11 tahun 1992 Tentang Dana Pensiun. Berdasarkan UU ini, pengertian Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun.
Jenis Dana Pensiun ada dua, yaitu:
a. Dana Pensiun Pemberi Kerja, yang terdiri dari: 1. Dana Pensiun Pemberi Kerja, adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun Iuran Pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap Pemberi Kerja; 2. Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan, adalah Dana Pensiun Pemberi Kerja yang menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti, dengan 3. Iuran hanya dari pemberi kerja yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja. b. Dana Pensiun Lembaga Keuangan, adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun pemberi kerjabagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan 4. Pegadaian Pegadaian adalah lembaga keuangan yang menawarkan jasa gadai. Jasa gadai prinsipnya adalah jasa kredit namun dengan sistem gadai yaitu dengan jaminan barang bergerak. Di Indonesia, perusahaan pegadaian ini merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang awalnya berbentuk Perusahaan Jawatan (Perjan), namun saat ini berbentuk Perusahaan Umum (Perum). Operasional lembaga ini diatur dengan Peraturan Pemerintah No. 103 Tahun 2000 Tentang Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Berdasarkan PP tersebut, Perusahaan Umum Pegadaian menyelenggarakan usaha sebagai berikut. 1. Penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai. 2. Penyaluran uang pinjaman berdasarkan jaminan fidusia, pelayanan jasa titipan, pelayananjasa sertifikasi logam mulia dan batu adi, unit toko emas, dan industri perhiasan emas serta usaha-usaha lainnya yang dapat menunjang tercapainya maksud dan tujuan Perusahaan, denganpersetujuan Menteri Keuangan 5. Perusahaan Efek ( Securities Companies) Perusahaan efek atau perusahaan sekuritas adalah lembaga keuangan yang memberikan jasa penjaminan emisi (underwriting), perantara (brokerage), pelaku perdagangan efek/saham (dealer), dan pengelola investasi (investment management). Karenajasa yang ditawarkan lebih dominan padajasa investasi, maka perusahaan ini termasuk dalam kategori investment institution. 6. Reksa Dana ( Mutual Fund) Salah satu bentuk perusahaan investasi di Indonesia adalah Reksadana. Reksadana merupakan lembaga keuangan yang melakukan kegiatan dalam bentuk reksadana, yaitu mengelola dana dalam berbagai bentuk investasi dengan prinsip memberikan pendapatan yang maksimum dengan risiko tertentu pengaturan operasional Reksadana adalah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Menurut Undang-undang tersebut Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Dari pengertian tersebut,
terdapat tiga unsur penting dalam pengertian Reksadana,
yaitu: 1. adanya kumpulan dana masyarakat, baik individu maupun institusi; 2. investasi bersama dalam bentuk suatu portofolio efek yang telah terdiversifikasi; 3. manajer investasi dipercaya sebagai pengelola dana milik masyarakat investor.