Anda di halaman 1dari 11

ASSALAMU’ALAIKUM

WR.WB.
KELOMPOK 1
KEWARGANEGARAAN

1. ETIA LUSANDARI
2. KINTAN MONICA
 PENGERTIAN KEWARGANEGARAAN
Istilah kewarganegaraan memiliki arti
keanggotaan yang menunjukan hubungan atau
ikatan antara Negara dan kewarganegaraan.
Kewarganegaraan diartikan segala jenis
hubungan dengan suatu negara yang
mengakibatkan adanya kewajiban negara itu
untuk melindungi orang yang bersangkutan.
Adapun menurut undang-undang
Kewarganegaraan Republik Indonesia.
a. Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis
1. Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya
ikatan hukum antara orang-orang dengan Negara.
2. Kewarganegaraan dalam arti sosiologis, tidak ditandai
dengan ikatan hukum, tetapi ikatan emosional, seperti ikatan
perasaan, ikatan keturunan, ikatan nasib, ikatan sejarah, dan
ikatan tanah air.
b. Kewarganegaraan dalam arti formil dan materil
1. Kewarganegaraan dalam arti formil menunjukan pada
tempat kewarganegaraan. Dalam arti sistematika hukum, masalah
kewarganegaraan berada pada hukum publik.
2. Kewarganegaraan dalam arti materil menunjukan pada
akibat hukum dari status kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan
kewajiban warga Negara
Tujuan Kewarganegaraan
Tujuan kewarganegaraan adalah sebagai
berikut:
a. Mewujudkan warga Negara sadar bela Negara
berlandaskan pemahaman politik kebangsaan,
b. Kepekaan mengembangkan jati diri dan moral bangsa
dalam perikehidupan bangsa.
c. Memiki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
kejuangan, cinta tanah air, serta rela berkorban bagi nusa
dan bangsa.
d.Memiliki keterampilan intelektual dan keterampilan
berpatisipasi secara demokratis dan bertanggung jawab
Undang-undang dan Peraturan Kewarganegaraan
Pada tanggal 1 Agustus 2006, undang-undang No 12 tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia telah diundangkan dan diberlakukan sebagai
pengganti Undang-undang No 62 Tahun 1958.
Hal-hal yang menonjol dari undang-undang diatas adalah:
1. Sifat non-discriminatif yaitu status kewarganegaraan seseorang tidak lagi ditentukan
berdasarkan ras, keturunan, suku bangsa, agama dsb, tetapi ditentukan berdasarkan aturan
hukum.
2. Memberi kewarganegaraan terbatas kepada:
 a. Anak WNI yang lahir dan suatu perkawinan campuran.
 b. Anak WNI yang berusia 5 (lima) tahun diangkat secara sah oleh WNA berdasarkan
penetapan pengadilan.
 c. Anak dari pasangan WNI yang lahir di Negara yang menganut asas ius soli.
 d. Anak WNI yang lahir diluar perkawinan yang sah diakui oleh ayahnya yang WNA.
3. Member kesempatan memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia kepada anak-
anak yang lahir dari suatu perkawinan campuran yang lahir sebelum berlakunya undang-undang
No 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan RI yang belum berusia 18 tahun dan belum kawin.
.
4. Persamaan di depan hokum bagi
perempuan dan laki-laki untuk mengajukan
pewarganegaraan.
5. Kehilangan kewarganegaraan bagi
suami atau istri yang terikat perkawinan yang
sah tidak menyebabkan hilangnya status
kewarganegaraan dari istri atau suami.
6. Kehilangan kewarganegaraan Indonesia
bagi seorang ayah atau ibu tidak dengan
sendirinya berlaku terhadap anaknya
Kewarganegaraan Indonesia
1. Peraturan yang mengatur perihal kewarganegaraan di Indonesia
adalah UU No 12 th 2006 tentang kewarganegaraan Republik
Indonesia.
2. Hal-hal yang diatur dalam undang-undang ini adalah perihal;
siapa yang menjadi warga Negara Indonesia; syarat dan tata cara
memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia dan syarat dan
tata cara memperoleh kembali kewarganegaraan Republik Indonesia.
3. Asas-asas yang dipakai dalam UU ini adalah asas isu sanguinis,
asas ius soli terbatas, asas kewarganegaraan tunggal dan asas
kewarganegaraan ganda terbatas.
4. Undang-undang ini tidak mengatur perihal isi kewarganegaraan
(hak dan kewajiban warga negara).
 
Asas-asas Kewarganegaraan
Adapun asas-asas kewarganegaraan
meliputi ius sanguinis, ius soli, dan
campuran. Pengertian asas-asas tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Ius sanguinis (law of the blood
2. Ius soli (law of the soil).
3. Kewarganegaraan tunggal
4. Kewarganegaraan ganda terbatas
Peran Warga Negara
Adapun warga Negara di dalam kewarganegaraan
adalah sebagai berikut:
1. Peran pasif adalah kepatuhan warga Negara terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Peran aktif merupakan aktifitas warganegara untuk
terlibat (berpatisipasi) serta ambil bagian dalam kehidupan
bernegara, terutama dalam mempengaruhi kepusan publik.
3. Peran positif merupakan aktivitas warganegara untuk
meminta pelayanan dari Negara untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
4. Peran negatif merupakan aktivitas warga Negara untuk
menolak campur tangan Negara dalam persoalan pribadi.
WASSALAMUALAIKUM
WR.WB.

Anda mungkin juga menyukai