Anda di halaman 1dari 36

KELUARGA BERENCANA

Irma Jayatmi, SST, M.Kes


Keluarga Berencana (KB)

 Definisi Keluarga Berencana (KB)


Keluarga berencana adalah usaha untuk
mengukur jumlah dan jarak anak yang
diinginkan. Cara-cara tersebut termasuk
kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan
perencanaan keluarga. Metode kontrasepsi
bekerja dengan dasar mencegah sperma laki-
laki mencapai dan membuahi telur wanita
(fertilisasi) atau mencegah telur yang sudah
dibuahi untuk berimplantasi (melekat) dan
berkembang di dalam rahim.
Tujuan Keluarga Berencana (KB)

 Tujuan umum
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka
mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat
yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus
menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.

 Tujuan khusus
 Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat
kontrasepsi.
 Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
 Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara
penjarangan kelahiran
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan kb di Indonesia

1. Sosial ekonomi
Tinggi rendahnya status social dan keadaan ekonomi penduduk di Indonesia akan mempengaruhi perkembangan dan
kemajuan program KB di Indonesia.
2. Budaya
Faktor-faktor ini meliputi salah pengertian dalam masyarakat mengenai berbagai metode, kepercayaan religius, serta
budaya, tingkat pendidikan persepsi mengenai resiko kehamilan  dan status wanita
3. Pendidikan
Tingkat pendidikan tidak saja mempengaruhi kerelaan menggunakan keluarga berencana tetapi juga pemilihan suatu
metode.
4. Agama
Di berbagai daerah kepercayaan religius dapat mempengaruhi klien dalam memilih metode.
5. Status wanita
Status wanita dalam masyarakat mempengaruhi kemampuan mereka memperoleh dan menggunakan berbagai metode
kontrasepsi.
POPULASI

 Satuan hidup / organisasi yang terdiri atas


individu yang sejenis dan mendiamai suatu
derah dengan batas tertentu
Penduduk

 Semua orang yang mendiami suatu


daerah dalam suatu waktu atau
jangka waktu tertentu
Dinamika Kependudukan

Mempelajari perubahan-
perubahan kependudukan
dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya
Pertambahan atau pengurangan penduduk
dipengaruhi oleh 3 faktor demografi
 Fertilitas ( kelahiran )
 Mortalitas ( kematian )
 Migrasi ( perpindahan )
Demografi meliputi 5 proses
1. Fertilisasi
2. Mortalitas
3. Perkawinan
4. Migrasi
5. Mobilisasi sosial
Faktor demografi yang mempengaruhi laju
pertambahan penduduk

 Growth rate
Ditentukan oleh tingkat kelahiran dan tingkat
kematian
 Tingkat kelahiran kasar (Crude birth rate)
dan ringkat kematian kasar (Crude death rate
) menunjukan jumkah kelahiran hidup dan
jumlah kematian penduduk pertahun
Faktor-faktor demografik yang
mempengaruhi laju pertumbuhan
penduduk

 Tingkat kelahiran kasar (Crude Birth


Rate/CBR)
 Tingkat kematian kasar (Crude Death

Rate/CDR)
 CBR= B/P X k
B= Jumlah penduduk yang
lahir
P= Jumlah penduduk pada
suatu waktu tertentu
k= Konstanta
 CDR= D/P X k
 CDR= Angka kematian kasar

 D= jumlah kematian

 P= penduduk

 K= konstanta
Latihan soal

 Diketahui: angka kelahiran 360, angka


kematian 240. Jumlah penduduk 1 juta jiwa
hitung CDR dan CBR! Bagaimana Keadaan
penduduk tersebut? Masuk dalam tahap
berapakah penduduk tersebut?
CDR = D/P X k
= 240/1.000.000 X 100%
= 0,036
CBR = B/P X k
= 360/1.000.000 X 100%
= 0,024
Faktor yang berperan
dalam menurunkan tingkat
fertilitas
 Industrialisasi
 Urbanisasi
 Peningkatan tingkat pendidikan
 Hal – hal yang tidak terduga
Perang
Revolusi
Perubahan sosial
FERTILISASI
 Adalah:
Kemampuan seorang wanita untuk
melahirkan.
Berkaitan dengan
Umur
Tingkat pendidikan
Umur perkawinan
Pekerjaan
Alat kontrasepsi
 Tingkat fertilitas 15 – 49 th
Terminologi dalam

fertilisasi
CBR ( Child birth rate)
Jumlah kelahiran per 1000 pd dalam periode tertentu
 GFR ( General fertility rate)
Jumlah kelahiran per 1000 wanita dalam usia
reproduksi dalam suatu periode
 ASFR (Age Specific fertility Rate )
Angka kelahiran menurut umur yang berada
dalam kelompok umur 15 - 49
 TFR ( Total Fertility Rate )
Rata – rata Jumlah anak yamg dilahirkan wanita
sampai akhir masa reproduksi
Mortalitas
 Tinggi rendahnya angka kematian dipengaruhi
oleh:
Strukur umur
Jenis kelamin
Pekerjaan
Status sosek
Keadaan lingkungan
MMR
 Angka kematian wanita saat melahirkan per
100.000 dalam waktu tertentu/th
 MMR = Banyaknya kematian saat melahirkan x 100 %
Banyaknya kematian
Still birth ( Lahir mati )
 Kematian pada bayi yang lahir tanpa menunjukan
tanda – tanda hidup
 Neonatal death Rate ( Angka kematian baru lahir )
Kematian bayi yang berusia dibawah 1 bulan
( 28 hr )
 Post Neonatal death Rate ( Angka kematian lepas
baru lahir )
Kematian bayi usia 1 bln sampai 1 th per 1000
kelahiran
 Infant Mortality rate
Kematian bayi umur 1 bln samapai kurang 1 th
per 1000 kelahiran per periode tertentu/th
 Cause specific death rate ( angka kematian
menurut penyebab )
Kematian karena penyebabntertentu per
100.000 penduduk
 Life Expectancy ( Harapan hidup rata – rata )
Perkiraan hidup rata rata yang akan dicapai
seseorang dalam umur tertentu berdasarkan
angka kematian menurut umur tertentu
MIGRASI
Perpindahan penduduk secara
horizontal
Alasan perpindahan penduduk
 Ekonomi

 Politik

 Agama

 Alasan lain

- Bencana alam
- Wabah
- dll
Kemungkinan yang dapat terjadi dari
variabel tersebut

 Tingkat kelahiran tinggi dan tingkat


kematian tinggi
 Tingkat kelahiran tinggi dan tingkat
kematian rendah
 Tingkat kematian rendah dan tingkat
kelahiran rendah
 Tingkat kelahiran rendah dan tingkat
kematian tinggi------kombinasi yang plg
bahaya
TRANSISI DEMOGRAFIK
 TAHAP I
- Tingkat kelahiran dan kematian tinggi
- Pertumbuhan pddk tetap atau naik sedikit
 TAHAP II
- Tingkat kematian rendah (perbaikan
kesehatan), tingkat kelahiran masih tetap
tinggi
- Laju pertumbuhan pddk menjadi naik
Transisi (lanjutan)
 TAHAP III
- Tingkat kematian rendah (migrasi,
usia kawin meningkat, pelayanan
dan pemakaian kontrasepsi) diikuti
tingkat kelahiran rendah
- Laju pertumbuhan pddk menjadi
turun
Tahap IV
 Tingkat kelahiran rendah dan
tingkat kematian tinggi------
kombinasi yang plg bahaya
MASALAH KEPENDUDUKAN DI
INDONESIA
 Jumlah pddk yang besar dengan laju
pertumbuhan pddk yang relatif tinggi
 Pesebaran pddk yang tidak merata
 Struktur umur muda
 Kualitas pddk yang masih harus
ditingkatkan
MASALAH PENDUDUK
DUNIA
Sebagian besar pada Jumlah penduduk

negara berkembang  1630: 500 Juta


 Kekurangan makan dan  1830: 1 Milyar
gizi  1930: 2 Milyar
 Tt kesehatan buruk
 1974: 4 Milyar
 Tk Pendidikan rendah
 1989: 5,2 Milyar
 Lapangan pekerjaan
kurang  Akhir abad 1 6,2 M
 Tk kelahiran & kematian
tinggi
Sejarah KB
 1952 Resmi berdirinya International
Planned Parenthood Federation (IPPF)
dipimpin oleh Margareth Sanger dan
Rama Ran dari India
 Di Indonesia mendirikan PKBI
(Perkumpulan Keluarga Berencana
Indonesia)
 Pelopor KB salah satunya adalah Dr.
Sulianti Saroso dari Yogyakarta
Sejarah (lanjutan)
 23 Des 1957 PKBI diresmikan
 Januari 1967 Simposium Kontrasepsi di
Bandung
 Februari 1967 Kongres PKBI I
 1967 penandatanganan deklarasi
Kependudukan seDunia oleh presiden
Soeharto bersama 30 kepala negara lainnya
 April 1967 Proyek KB DKI Jakarta Raya oleh
Ali Sadikin (Gubernur DKI Jakarta)
Sejarah (lanjutan)
 Nov 1968 Berdiri Lembaga Keluarga
Berencana Nasional (LKBN)
 Kepres RI No. 8 Th. 1970 masuk program
KB dalam Repelita I mendirikan BKKBN
(Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional) menggantikan LKBN
 Organisasi BKKBN dikembangkan dan
disempurnakan dengan Kepres RI No.
33/1972, No.38/1978 dan No 64/1983
Perkembangan Program KB di
Indonesia
 Pada zaman PKBI th 50-60 an tujuan KB
yang utama adalah menjarangkan kelahiran
 Jumlah anak ideal menurut logo KB adalah 4
anak: 2 laki-laki dan 2 perempuan (LKBN)
 Pelita I (69/70-73/74) KB disatukan dengan
kesehatan. Daerah Jawa Bali.
 Pelita II Program KB berjalan sendiri. 10
provinsi di luar Jawa Bali
Perkembangan (lanjutan)
 Pelita III Program diperluas ke
seluruh Indonesia
 BKKBN menggunakan “cukup dua
anak” atau caturwarga
 Pelita V program KB berubah
menjadi Gerakan KB Nasional-----
mebudayakan NKKBS (Norma
Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera)
Tujuan Gerakan KB
Nasional
Mewujudkan keluarga kecil
bahagia sejahtera
Sasaran Gerakan KB
Nasional
 Pasangan Usia Subur
 Generasi Muda
 Pelaksana dan pengelola KB
 Wilayah dengan laju pertumbuhan pddk
tinggi
 Wilayah khusus seperti sentra industri,
pemukiman padat, daerah kumuh, daerah
pantai, dan daerah terpencil
Organisasi KB

 PKBI Perkumpulan Keluarga Berencana


Indonesia
 BKKBN Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional)
Terima
Terima Kasih
Kasih

Anda mungkin juga menyukai