Anda di halaman 1dari 53

LANDASAN HISTORIS

PENDIDIKAN PANCASILA

2018
Kurikulum Perguruan Tinggi

Terdiri atas kelompok mata


kuliah pengembangan
Kurikulum Perguruan Tinggi kepribadian, kelompok mata
menurut keputusan Menteri kuliah yang bercirikan tujuan
Pendidikan Nasional Nomor pendidikan dalam bentuk penciri
232/U/2000 tanggal 20 ilmu pengetahuan dan
Desember 2000, terdiri atas : keterampilan, keahlian berkarya,
sikap berperilaku dalam
1. Kurikulum Inti
berkarya, dan cara berkehidupan
2. Kurikulum Institusional bermasyarakat

Pendidikan Agama, Pendidikan


Pancasila, dan Pendidikan
Kewarganegaraan
Mata Kuliah Pancasila

Visi Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi menjadi


sumber nilai dan pedoman penyelenggaraan program
studi dalam mengantarkan mahasiswa mengembangkan
kepribadiannya selaku warganegara yang Pancasilais

Misi Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi


membantu mahasiswa agar mampu mewujudkan nilai-
nilai dasar Pancasila serta kesadaran berbangsa,
bernegara, dalam menerapkan ilmunya secara
bertanggung jawab terhadap kemanusiaan
Mata Kuliah Pancasila

Kompetensi Tujuan Pembelajaran


Pendidikan Pancasila Umum Pancasila
Bertujuan agar mahasiswa :
1. mampu berfikir & bersikap 1. Mahasiswa memiliki
rasional, dinamis & pengetahuan dan memahami
berpandangan luas sebagai landasan dan tujuan
manusia intelektual pendidikan Pancasila sebagai
2. bertanggung jawab karya besar bangsa Indonesia
3. tahu masalah hidup dan cara-
cara pemecahannya
2. Mahasiswa memiliki sikap
4. mengenali perubahan dan demokratis dalam
perkembangan iptek
mengaktualisasikan nilai-nilai
5. memaknai peristiwa sejarah dan yang terkandung dalam
nilai-nilai budaya bangsa bagi Pancasila
persatuan Indonesia
Tujuan Pendidikan

Tujuan
Tujuan Nasional
Pendidikan Nasional

“…melindungi segenap bangsa “Mengembangkan potensi


Indonesia dan seluruh peserta didik agar menjadi
tumpah darah Indonesia dan manusia yang beriman dan
untuk memajukan bertaqwa kepada Tuhan YME,
kesejahteraan umum, beraklak mulia, sehat, berilmu,
mencerdaskan kehidupan cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang
bangsa, dan ikut demokratis serta bertanggung
melaksanakan ketertiban jawab” (UU no.20. Th. 2003),
dunia yang berdasarkan termasuk mampu menangkal
kemerdekaan perdamaian setiap ajaran, paham, dan
abadi dan keadilan sosial…” ideologi yang bertentangan
dengan Pancasila
Tujuan Pendidikan Pancasila

Mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan


terwujud dalam kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku
yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri atas
berbagai golongan agama, kebudayaan dan beraneka
ragam kepentingan, perilaku yang mendukung
kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama
di atas kepentingan perorangan dan golongan sehingga
perbedaan pemikiran, diarahkan pada perilaku yang
mendukung upaya terwujudnya keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia
Kompetensi Lulusan Pendidikan Pancasila

Kompetensi lulusan Pendidikan Pancasila adalah seperangkat


tindakan intelektual, penuh tanggung jawab sebagai seorang
warganegara dalam memecahkan berbagai masalah dalam
hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan
menerapkan pemikiran yang berlandaskan nilai-nilai
Pancasila. Sifat intelektual tersebut tercermin pada
kemahiran, ketepatan dan keberhasilan bertindak,
sedangkan sifat penuh tanggung jawab diperlihatkan sebagai
kebenaran tindakan ditilik dari aspek iptek, etika, atau
pun kepatutan agama serta budaya
Perilaku Lulusan Pendidikan Pancasila

Pendidikan Pancasila yang berhasil akan membuahkan sikap mental bersifat


cerdas, penuh tanggung jawab dari peserta didik dengan perilaku yang :
1. beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. berperikemanusiaan yang adil dan beradab
3. mendukung persatuan bangsa
4. mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan perorangan
5. mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan sosial

Melalui Pendidikan Pancasila warga Negara Republik Indonesia diharapkan


mampu memahami, menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang
dihadapi oleh masyarakat bangsanya secara berkesinambungan dan konsisten
dengan cita- cita dan tujuan nasional dalam Pembukaan UUD 1945
A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila

Pancasila sebagai way of life sudah terwujud dalam


Bermasyarakat sebelum Pancasila dirumuskan dalam
Sistem nilai :
1. Percaya kepada Tuhan dan toleran
2. Gotong royong
3. Musyawarah
4. Solidaritas
Permasalahan di negeri ini
Permasalahan di negeri ini
Permasalahan di negeri ini
Permasalahan di negeri ini
Permasalahan di negeri ini
Permasalahan di negeri ini
Permasalahan di negeri ini
Mengapa Pancasila di Univ. Binawan ?

Agar mahasiswa Univ. Binawan berperan serta membangun


Pemahaman masyarakat, dalam hal :

1. Kesadaran gaya hidup sederhana dan cinta produk DN


2. Kesadaran pentingnya kelangsungan hidup generasi
yang akan datang
3. Kesadaran pentingnya nilai solidaritas
4. Kesadaran norma dalam pergaulang
5. Kesadaran pentingnya kesehatan mental bangsa
6. Kesadaran pentingnya penegakan hukum
7. Kesadaran terhadap ideologi negara
Mengapa Pancasila di Univ. Binawan ?

Amanat UUD 1945 yang menekankan pentingnya mencerdas


Kan kehidupan bangsa........
Kecerdasan akademisi Univ. Binawan :
Sebagai Mahasiswa di Univ. Binawan ?

1.Mampu bersikap dan bertanggung


jawab sesuai hati nurani
2.Mampu mengenali masalah hidup
dan kesejahteraann dan solusinya
3.Mampu mengenali perubahan dan
perkembangan iptek
4.Mampu memaknai sejarah dan nilai
budaya bangsa
Landasan Historis
Landasan Landasan Kultural
Pendidikan Landasan Yuridis
Pancasila
Landasan Filosofis
Landasan Historis

Suatu bangsa memiliki ideologi dan pandangan hidupnya


sendiri yang diambil dari nilai-nilai yang hidup dan
berkembang dalam bangsa itu sendiri

Secara historis nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila


Pancasila sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar
negara Indonesia, telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri

Setelah melalui proses sejarah yang cukup panjang, nilai-nilai


Pancasila itu telah melalui pematangan sehingga tokoh-tokoh
bangsa Indonesia saat akan mendirikan negara Republik
Indonesia menjadikan Pancasila sebagai dasar negara.
Eksplorasi fakta-fakta historis dan pelajaran yang
Menginspirsi anda dari berbagai sumber guna
Memberikan kontribusi yang konstruktif bagi
Masa depan bangsa yang lebih baik
Landasan Kultural Pendidikan Pancasila

Setiap bangsa di dunia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan


bernegara senantiasa memiliki suatu pandangan hidup

Bangsa yang tidak memiliki pandangan hidup adalah bangsa yang tidak
memiliki kepribadian dan jati diri sehingga bangsa itu mudah terombang-
ambing dari pengaruh yang berkembang dari luar negerinya

Kepribadian yang lahir dari dalam dirinya sendiri akan lebih mudah
menyaring masuknya nilai-nilai yang datang dari luar sehingga dapat
memperkuat nilai-nilai yang sudah tertanam dalam diri bangsa itu sendiri.
Sebaliknya, apabila bangsa itu menerima kepribadian dari bangsa luar,
tentu akan mudah terpengaruh dari nilai-nilai yang belum teruji
kebenarannya sehingga dapat menghilangkan jati diri dari bangsa itu
sendiri
Landasan Kultural Pendidikan Pancasila

Bangsa Indonesia mendasarkan


pandangan hidupnya dalam
bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara pada suatu asas kultural
yang dimiliki dan melekat pada
bangsa Indonesia sendiri
Landasan Kultural Pendidikan Pancasila

Nilai-nilai kenegaraan dan kemasyarakatan yang


terkandung dalam sila-sila Pancasila bukanlah hanya
merupakan suatu hasil konseptual seseorang saja,
melainkan merupakan suatu hasil karya bangsa yang
diangkat dari nilai-nilai kultural yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia sendiri melalui proses refleksi
filosofis para pendiri negara
Landasan Kultural Pendidikan Pancasila
Eksplorasi 3 fenomena permasalahan sosial yang
Menurut anda tidak sesuai dengan dengan nilai
Nilai Pancasila
Landasan Yuridis Pendidikan Pancasila

Undang-Undang No.2 Th. 1989


dan UU No.20 Th. 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
Untuk realisasinya Dirjen Dikti telah
PP No.60 Th 1999 tentang
mengeluarkan SK
Pendidikan Tinggi No.38/Dikti/Kep/2002 tentang Rambu-
SK Dikti No.467/Dikti/Kep/1999, rambu Pelaksanaan Mata Kuliah
dan SK Mendiknas No. 232/U/200 Pengembangan Kepribadian (MPK).
tentang Pedoman Penyusunan Kelompok mata kuliah MPK ini
Kurikulum Pendidikan Tinggi dan bertujuan menguasai kemampuan
Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa berpikir, bersikap rasional dan dinamis,
berpandangan luas sebagai manusia
Menetapkan bahwa Pendidikan intelektual
Pancasila, Pendidikan Agama dan
Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan mata kuliah yang wajib
diberikan
Diskusikan faktor pengahambat dan penunjang
Diberlakukannya Pendidikan Pancasila di
Perguruan Tinggi
Landasan Filosofis Pendidikan Pancasila

Nilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila Pancasila


merupakan filosofis bangsa Indonesia sebelum
mendirikan Negara Republik Indonesia.

Menjadi suatu keharusan moral untuk secara


konsisten merealisasikannya dalam berbagai aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Konsekuensinya dalam setiap aspek
penyelenggaraan negara harus bersumber juga pada
nilai-nilai Pancasila
John Gardner :
“Nonation can achieve greatness
unless it believes in something, and
unless that something has moral
dimensions to sustain a great
civilization”
tidak ada bangsa yang dapat mencapai kebesaran kecuali jika
bangsa itu mempercayai sesuatu, dan sesuatu yang dipercayainya itu
memiliki dimensi-dimensi moral guna menopang peradaban besar
Sumber Politik Pendidikan Pancasila

Sumber pengayaan materi PS adalah berasal dari


Fenomena kehidupan politik di Indonesia.
Tujuan agar mahasiswa mampu mengdiagnosa dan
Mampu memformulasikan saran-saran tentang
Upaya untuk mewujudkan kehidupan politik yang
Ideal sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
Secara spesifik, fokus kajian melalui pendekatan
Politik dengan mengkaji konsep pokok politik
Yang meliputi : state, power,decision making,
Policy dan distribution sumber daya negara baik
Di pusat maupun di daerah.
Kemukakan contoh output politik dan suprastruktur
Politik yang inputnya berawal dari infrastruktur politik
Baik yang sesuai maupun tidak sesuai dengan
Nilai nilai pancasila
Bahasan Ilmiah Pancasila

Syarat-Syarat Keilmiahan
Berobyek
Bermetode
Bersistem
Bersifat Universal
Bahasan Ilmiah Pancasila

BEROBJEK

Pancasila bisa menjadi bahan dari suatu penelitian atau


pembentukan pengetahuan

Objek bisa berupa : objek formal (sudut pandang kajian) dan


objek material (bahan / hal yang dikaji)
Bahasan Ilmiah Pancasila

BEROBJEK

Obyek formal Pancasila adalah sudut pandang darimana Pancasila


akan dibahas

Jika membahas Pancasila dari sudut pandang ‘moral’ maka terdapat


bidang pembahasan ‘moral Pancasila’, dari sudut pandang ‘ekonomi’
maka terdapat bidang pembahasan ‘ekonomi Pancasila’, dari sudut
pandang ‘hukum dan ketatanegaraan’ maka terdapat bidang
pembahasan ‘Pancasila Yuridis kenegaraan’, dari sudut pandang
‘filsafat’, maka terdapat bidang pembahasan ‘filsafat Pancasila’
Bahasan Ilmiah Pancasila

BEROBJEK

Obyek material Pancasila adalah apa yang mau dibahas dari Pancasila. Apakah yang
bersifat empiris atau non-empiris

Pancasila adalah merupakan hasil budaya bangsa Indonesia.


Maka obyek material empiris pembahasan Pancasila bisa berupa hasil budaya
bangsa Indonesia seperti lembaran sejarah, bukti-bukti sejarah, benda-benda
sejarah, benda-benda budaya, lembaran negara, lembaran hukum maupun
naskah-naskah kenegaraan lainnya. Atau bisa juga adat- iastiadat bangsa
Indonesia sendiri
Obyek material yang bersifat non-empiris antara lain meliputi nilai-nilai budaya,
nilai moral, serta nilai-nilai religius yang tercermin dalam kepribadian, sifat,
karakter dan pola-pola budaya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Bahasan Ilmiah Pancasila

BERMETODE

Metode Ilmiah dalam pembahasan Pancasila berfungsu untuk mendapatkan suatu


kebenaran yang bersifat obyektif.

Metode dalam pembahasan Pancasila sangat tergantung pada karakteristik obyek


formal maupun obyek material Pancasila. Metode dalam pembahasan Pancasila dapat
menggunakan antara lain :
1. Analitico syntetic, yaitu suatu perpaduan metode analisis dan sistesis.
2. Hermeneutika, yaitu suatu metode untuk menemukan makna di balik obyek
3. ‘Koherensi historis’
4. Pemahaman, penafsiran dan interpretasi
Bahasan Ilmiah Pancasila

BERSISTEM

Suatu pengetahuan ilmiah harus merupakan suatu yang bulat dan utuh.
Bagian-bagian dari pengetahuan ilmiah itu harus merupakan suatu kesatuan,
antara bagian-bagian itu saling berhubungan, baik berupa hubungan interelasi
(antar satu dengan yang lain), maupun interdependensi (saling ketergantungan)

Pembahasan Pancasila secara ilmiah harus merupakan suatu kesatuan dan


keutuhan, bahkan Pancasila itu sendiri dalam dirinya sendiri adalah
merupakan suatu kesatuan dan keutuhan ‘majemuk tunggal’ yaitu kelima sila
itu baik rumusannya, inti dan isi dari sila-sila Pancasila adalah merupakan
suatu kesatuan dan kebulatan
Bahasan Ilmiah Pancasila

BERSIFAT UNIVERSAL

Kebenaran suatu pengetahuan ilmiah harus bersifat universal,


artinya kebenarannya tidak terbatas oleh waktu, ruang, keadaan,
situasi, kondisi maupun jumlah tertentu.

Dalam kaitannya dengan kajian Pancasila hakikat ontologis nilai-


nilai Pancasila adalah bersifat universal, atau dengan lain kata
bahwa inti sari, essensi atau makna yang terdalam dari sila-sila
Pancasila pada hakikatnya adalah bersifat universal
Pancasila Sebagai Ideologi

Dalam wilayah publik-kenegaraan, Pancasila adalah ideologi


negara yang mengatasi partikularitas paham perseorangan
dan golongan dalam wilayah privat (keluarga) dan komunitas
(etnis, agama, golongan masyarakat yang homogen)

Sebagai ideologi, Pancasila idealnya harus memadukan tiga


unsur :
1. Mengandung seperangkat keyakinan berisi tuntutan-tuntutan
normatif-preskriptif
2. Mengandung paradigma pengetahuan
3. Mengandung dimensi tindakan dalam realitas konkret
Dinamika dan Tantangan Pancasila

Dinamika

• Pembumian PS melalui pidato pidato tokoh bangsa sejak 1947


• Penerbitan buku Manusia dan masyarakat baru RI (civics) 1960
• Penerbitan buku Penetapan Tudjuh Bahan-Bahan Pokok Indoktrinasi
1961
• TAP MPR Nomor II/MPR/1978 : P4
• Dirjen Dikti Nomor 25/1985 : MK Pancasila
• Penataran P4
• UU 2/1989 : Kurikulum Pendidikan harus memuat PS
• 1998 : P4 ditiadakan
• 2003 : Pendidikan PS di PT bukan mata kuliah wajib
• Surat Edaran Dirjen Dikti 914/2011: Pendidikan PS dg 2 SKS
Tantangan Pendidikan Pancasila

• Pidato Presiden BJ.Habibie tanggal 1 Juni 2011


• Pidato Kebangsaan Megawati Soekarnoputri
• Pidato Presiden SBY 1 Juni 2011
Kemukakan poin utama isi pidato ketiga Presiden
Tersebut yang menyangkut pembinaan kesadaran
Masyarakat dan aparatur dalam menghayati
Dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila

Kemukakan hal yang paling pokok untuk dipelajari


Dari pendidikan Pancasila guna menghadapi
Tantangan masa depan

Anda mungkin juga menyukai