Aswaja Fixxxxxxxxxxxxxx
Aswaja Fixxxxxxxxxxxxxx
KELOMPOK 12
1. DELA MEY LUTFICA (21901051063)
2. M U J J A H I D I N K H O I R I I L M A M T. ( 2 1 9 0 1 0 5 1 0 6 4 )
SEJARAH MUNCULNYA SEKTE-SEKTE DALAM ISLAM
A. Munculnya Perselisihan
Khalifah islam mengalami suksesi kepemimpinan dari Usman bin Affan ke Ali bin Abi Thalib.
Masa pemerintahan Ali merupakan era kekacauan dan awal perpecahan di kalangan umat
islam.
Dua perang besar terjadi pada masa khalifah ini, yaitu Perang Jamal yg terjadi antara Ali dan
Aisyah yang dibantu Zubair bin Awwam dan Thalhah bin Ubaidillah serta, perang Siffin yang
berlangsung antara pasukan Ali melawan tentara Muawiyah bin Abu Sufyan.
Faktor penyulut Perang Jamal ini disebabkan oleh Ali yang tidak mau menghukum para
pembunuh Usman.
Bersamaan dengan itu, kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Ali semasa memerintah juga
mengakibatkan timbulnya perlawanan dari gubernur di Damaskus, Muawiyah bin Abu Sufyan,
yang didukung oleh sejumlah bekas pejabat tinggi di masa pemerintahan Khalifah Usman yang
merasa kehilangan kedudukan dan kejayaan.
Perselisihan yang terjadi antara Ali dan para penentangnya menimbulkan aliran-aliran
keagamaan dalam Islam, seperti Syiah, Khawarij, Murjiah, Muktazilah, Asy'ariyah,
Maturidiyah, Ahlussunah wal Jamaah, Jabbariyah, dan Kadariah.
Aliran-aliran ini pada awalnya muncul sebagai akibat percaturan politik yang terjadi, yaitu
mengenai perbedaan pandangan dalam masalah kepemimpinan dan kekuasaan (aspek sosial
dan politik). Namun, dalam perkembangan selanjutnya, perselisihan yang muncul mengubah
sifat-sifat yang berorientasi pada politik menjadi persoalan keimanan.
MUNCULNYA SEKTE ASY’ARIYAH DAN MATURIDIYA
A. Sejarah Aliran Al-Asy'ariyah
Nama lengkap Al-asy’ari adalah Abu al-Hasan Ali bin Ismail bin Ishaq bin
Salim bin Ismail bin Abdillah bin Musa bin Bilal bin Abi Burdah bin Abi Musa
Al-asy’ari. lahir di Bashrah pada tahun 260H/875M. Gerakan Al-Asy’ariah
mulai pada abad ke-4. Memang sejak semula Al-Asy'ari ini adalah pengikut
paham mu'tazilah, yang pada akhirnya lebih mengarah kepada pendapat
ahli-ahli fiqih dan hadits pada usia 40 tahun. Penyebab Al-Asy'ari
meninggalkan Mu'tazilah ialah karena adanya perpecahan yang dialami
kaum muslimin yang bisa menghancurkan mereka sendiri, kalau
seandainya tidak segera diakhiri. Sebagai seorang muslim yang sangat
mendambakan atas kepersatuan umat, dia sangat khawatir kalau Al-Qur'an
dan Al-Hadits menjadi kurban dari faham-faham Mu'tazilah yang
dianggapnya semakin jauh dari kebenaran, menyesatkan dan meresahkan
masyarakat. inilah yg memotivasi dirinya untuk membentuk teologi islam
baru setelah puluhan tahun menganut paham Mu'tazilah .
DOKTRIN-DOKTRIN ASY'ARIYYAH
Al-Asy'ari
● Al Asy'ari
●
Sebenarnya aliran ini terdiri atas dua kelompok, yaitu Maturidiyyah yang
berkembang di Samarkand yang dibawa oleh Abu Manshur al-Maturidi (w.
333 H/944 M), dan Maturidiyyah yang berkembang di Bukhara yang dibawa
oleh al-Bazdawi (421-493 H), seperti Asy'ariyah, aliran ini juga banyak
memakai al-qur'an dan sunnah Nabi sebagai argument dalam pemikiran
kalam mereka. Pemikiran al-maturidi yang sejalan dengan pemikiran al-
asy'ari adalah tentang sifat Tuhan (al-shalah wa al-ashlah), kadimnya al-
qur.an, dan keimanan orang yang berdosa besar. Aliran Maturidiyyah juga
menggunakan akal dalam memecahkan persoalan-persoalan teologis,
tetapi mereka tidak melepaskan wahyu sebagai sumber ajaran ketuhanan.
DOKTRIN-DOKTRIN AL-MATURIDI
●
Menurut Al Maturidi, akal tidak ●
Al-Maturidi mempertemukan ●
Al Maturidi mengatakan
mampu mengetahui kewajiban-
antara ikhtiar manusia dengan
kewajiban lainnya kecuali dengan bahwa qudrat Tuhan tidak
bimbingan dari wahyu. Dalam kudrat Allah swt sebagai pencipta
masalah baik dan buruk, Al-Maturidi perbuatan manusia. Allah swt sewenang-wenang
berpendapat bahwa penentu baik
dan buruknya sesuatu pada saat itu
menciptakan daya (kasb) dalam (absolute), tetapi perbuatan
sendiri, sedangkan perintah atau diri manusia dan manusia bebas dan kehendak-Nya itu
larangan syariah hanya mengikuti menggunakannya. Dengan
ketentuan akal mengenaik baik dan berlangsung sesuai dengan
demikian tidak ada pertentangan
buruknya sesuatu. Dengan
sama sekali antara qudrat Allah hikmah dan keadilan yang
demikian wahyu diperlukan untuk
dijadikan sebagai pembimbing.. dan ikthiar manusia . sudah ditetapkan-Nya.
Sifat Melihat Kalam
tuhan tuhan Allah
●
Al-Maturidi tentang makna ●
Al-Maturidi mengatakan bahwa
Al-Maturidi membedakan antara
●
ada sesuatu yang terdapat dalam berdosa besar tidak kafir dan tidak kekal didalam
wujud ini, kecuali semua adalah neraka, walaupun ia meninggal sebelum bertobat.
Hal ini karena tuhan sudah menjanjikan akan
dalam kehendak Tuhan tidak ada
memberikan balasan kepada manusia sesuai
yang memaksa atau membatasinya, dengan perbuatannya. Kekal didalam neraka
kecuali karena ada hikmah dan adalah balsan untuk orang yang berbuat dosa
keadilan yang ditentukan oleh syirik. Karena dosa besar (selain syirik) tidak
menjadikan seseorang kafir atau murtad.
kehendak-Nya.
A. Pengaruh Aliran Asy’ariyah