Anda di halaman 1dari 25

ASPEK SPRITUAL DAN BUDAYA

KEPERAWATAN PALIATIF

A.NURLAELA AMIN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
AGAMA

Tata cara yang mengatur peribadahan manusia


kepada Tuhan Y.M.E. Serta tata cara yang mengatur
hubungan manusia dengan manusia lain serta
manusia dengan lingkungannya.
SPRITUALITAS
Spiritualitas merupakan suatu kekuatan yang menyatakan intisari seseorang yang
meresap kedalam seluruh kehidupan, serta bermanifestasi pada diri, pemahaman, dan
tindakan seseorang serta keterhubungan dengan diri sendiri, orang lain, alam, dan
Tuhan (Campbell, 2013).

Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan untuk mempertahankan atau mengembalikan


keyakinan dan memenuhi kewajiban agama, serta kebutuhan untuk mendapatkan maaf
atau pengampunan, mencintai, menjalin hubungan penuh rasa percaya dengan Tuhan

Spiritualitas diyakini sebagai sumber harapan dan kekuatan serta merupakan kebutuhan
dasar bagi setiap individu pada setiap individu.
Spiritualias memberi kekuatan yang dapat menyatukan
antara individu, memberi makna pada kehidupan dan
mempererat ikatan antar individu (Gustavita S, 2015)

Spiritualitas penting dalam meningkatkan kesehatan


dan kualitas hidup seseorang. Spiritualitas juga penting
dikembangkan untuk dijadikan dasar tindakan dalam
pelayanan kesehatan.

Bussing et al dalam penelitiannya mengungkapkan


bahwa pasien kanker yang memiliki sandaran sumber
religius yang kuat akan mengantarkan pasien tersebut
pada prognosis yang lebih baik dari yang diperkirakan.
PANDANGAN TEORITIS TENTANG SPRITUAL

FILOSOFI TEOLOGI
• Memberikan pemahaman yg • Mencapai pemahaman ttg
luas ttg dimensi spritual. Dari keyakinan seseorng mengenai
pandangan filosofi perawat dpt sifat Tuhan atau menghargai
meneliti esensi, asal, sifat, dan kehidupan yg lebih tinggi
nilai keyakinan spritual
seseorang
PSIKOLOGI
• Tentang proses mental,
pengalaman dan emosi serta
peran spritualitas yg
dimainkan dlm ekspresinya

FISIOLOGI SOSIOLOGI
• Memahami interaksi yg • Memahami pentingnya
terjadi di antara tubuh, individu dan kelompok
pikiran dan spirit dlm sehat mendapatkan hubungan
dan sakit dgn seseorng yg
mempunyai keyakinan
serupa
TOTALITAS SPIRITUALITAS SESEORANG MENURUT YUSUF ET
AL (2016) AKAN TAMPAK DALAM DOMAIN BERIKUT:

 MYSTERY merupakan suatu hal yang dipahami dan menjelaskan tentang kejadian yang
akan terjadi setelah kehidupan ini. Nilai spiritualitas dalam hal ini muncul dari
kepercayaan akan kehidupan akhirat.
 LOVE merupakan bahan bakar dari nilai spiritual yang menjadi sumber dari segala
kehidupan. Cinta termasuk dalam dimensi cinta diri sendiri, cinta untuk orang lain, cinta
kepada Rosulullah dengan kehidupan rohaniah dan cinta kepada seluruh aspek
kehidupan.
 SUFFERING atau penderitaan terjadi karena berbagai masalah seperti masalah fisik,
mental, emosional dan spiritual.
 HOPE merupakan energi spirit untuk mengantisipasi hal yang akan
terjadi kemudian dan bagaimana cara agar menjadi lebih baik.
 FORGIVENESS atau sikap memaafkan adalah kebutuhan yang mendalam
dan hal yang sangat diharapkan untuk dilaksanakan oleh seseorang.
 PEACE AND PEACEMAKING merupakan cita-cita hidup yang tidak dapat
dipisahkan dari keadilan yang melekat pada diri seseorang dan
merupakan pencapaian spiritualitas yang besar
 GRACE berkaitan dengan rasa bersyukur atau berterimakasih terhadap
kenikmatan dan segala yang telah diberikan oleh tuhan. hal ini
merupakan indikator dari keimanan dan pengakuan atas kebesaran
tuhan.
 PRAYER merupakan bentuk usaha dan permohonan kepada tuhan untuk
memberikan kebaikan, keberkahan, jalan keluar dari kesulitan dan lain-
lain. berdoa adalah insting manusia yang terdalam dan bentuk dari
ekspresi
ASPEK-ASPEK SPRITUAL

ASPEK
EKSISTENSIAL

ASPEK
KOGNITIF

ASPEK
RELASIONAL
 ASPEK EKSISTENSIAL
Dimana seseorang belajar untuk “mematikan” bagian dari
dirinya yang bersifat egosentrik dan defensif. Aktivitas yang dilakukan seseorang
pada aspek ini dicirikan oleh proses pencarian jati diri (true self)
 ASPEK KOGNITIF,
Mencoba untuk menjadi lebih reseptif terhadap realitas transenden. Biasanya
dilakukan dengan cara menelaah literatur atau melakukan refleksi atas suatu
bacaan spiritual tertentu, melatih kemampuan untuk konsentrasi,
 ASPEK RELASIONAL
Merupakan tahap kesatuan dimana seseorang merasa bersatu dengan Tuhan
(dan atau bersatu dengan cintaNya). Pada aspek ini seseorang membangun,
mempertahankan, dan memperdalam hubungan personalnya dengan Tuhan.
KARAKTERISTIK SPRITUAL

Hubungan Hubungan
dengan dengan
diri sendiri alam

Hubungan Hubungan
dengan dengan
Tuhan orang lain
KEBUTUHAN SPRITUAL TERPENUHI,
APABILA:

Merumuskan arti personal yang positif tentang tujuan keberadaannya di dunia/kehidupan.

Mengembangkan arti penderitaan dan meyakini hikmah dari suatu kejadian atau penderitaan.

Menjalin hubungan positif dan dinamis melalui keyakinan, rasa percaya dan cinta.

Membina integritas personal dan merasa diri berharga.

Merasakan kehidupan yang terarah terlihat melalui harapan.

Mengembangkan hubungan antar manusia yang positif.


KESEHATAN SPRITUAL

Rasa keharmonisan saling kedekatan antara diri dengan


orang lain, alam, dan dgn kehidupan yang tertinggi.

Rasa keharmonisan ini dicapai ketika telah menemukan


keseimbangan antara nilai, tujuan, dan sistem keyakinan
mereka dgn hubungan mereka sendiri dan dgn orang lain.
MASALAH SPRITUAL

Ketika penyakit, kehilangan atau nyeri menyerang seseorang,


kekuatan spritual dpt membantu seseorang ke arah penyembuhan
atau pd perkembangan kebutuhan dan perhatian spritual

Distres spritual dpt berkembang sejalan dgn seseorang mencari makna ttg apa yg
sedang terjadi, yg mungkin dpt mengakibatkan seseorng merasa sendiri dan
terisolasi dr orng lain.
INTERVENSI DISTRESS SPRITUAL

DUKUNGAN SPRITUAL
 Identifikasi perasaan khawatir,, kesepian, dan ketidakberdayaan
 Identifikasi harapan dan kekuatan pasien
 Identifikasi ketaatan dalam beragama
 Berikan kesempatan mengekspresikan perasaan tentang penyakit
dan kematian
 Sediakan privasi dan waktu tenang untuk aktifitas spritual
 Diskusikan keyakinan tentang makna dan tujuan hidup jika perlu
 Fasilitasi melakukan kegiatan ibadah
 Anjurkan berinteraksi dengan keluarga, teman dan orang lain
 Ajarkan metode relaksasi, meditasi, dan imajinasi terbimbing
 Atur kunjungan dengan ustads
TUJUAN PENDAMPINGAN SPRITUAL

Keluarga Membantu Keluarga tetap dalam


Penderita meninggal
meneguhkan proses menyelesaikan tugas iman dan taqwa
dengan iman
keimanan duniawi sepeninggalnya.
BUDAYA

Keseluruhan pola tingkah laku dan pola bertingkah laku, baik


eksplisit maupun implisit yg diperoleh dan diturunkan mll simbol
yang akhirnya mampu membentuk st yg khas dr kelompok-
kelompok manusia, termasuk dlm perwujudannya dlm benda-benda
materi (A.L. Kroeber dan Clyde Cluckhohn)
Cara bertingkah laku, etiket, bahasa, kebiasaan, kepercayaan agama
dan moral, pengetahuan, sikap, serta nilai-nilai yang merupakan
hasil karya manusia sepert halnya bermacam-macam benda,
termasuk di dalamnya alat teknologi (Havinghust dan Neugerten).
UNSUR – UNSUR BUDAYA

Peralatan dan perlengkapan hidup manusia

Mata pencaharian dan sistem-sistem ekonomi

Sistem kemasyarakatan

Bahasa

Kesenian

Sistem pengetahuan

Sistem kepercayaan
SIFAT-SIFAT BUDAYA

Budaya
cenderung
untuk bertahan Budaya sll
berkembang
HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN NILAI
BUDAYA

Kepercayaan yg tertanam
Sikap, tingkah laku, gerak- (Believe system) yg
Simbol-simbol, slogan atau
gerik yg muncul akibat mengakar dan menjadi
yg lainnya yg kelihatan jelas
slogan atau motto kerangka acuan dlm
bertindak dan berperilaku
CARA MENGEMBANGKAN SENSITIVITAS KULTURAL

 Kenali keragaman kultural


 Identifikasi kepercayaan kultur individual
 Menghargai keunikan kultur individu lain
 Memodifikasi pemberian asuhan keperawatan selaras dengan latar
belakang kultur pasien
 Jangan berharap semua anggota kelompok kultural bersikap sama
 Hargai bahwa nilai-nilai kultural setiap individu telah mengakar dan
karenanya sulit untuk diubah.
VARIABEL KULTURAL YANG MEMPENGARUHI
PENGKAJIAN PASIEN

Kepercayaan
Hubungan
tentang Komunikasi
keluarga
kesehatan
APAKAH MASALAH BUDAYA YANG
SERING DITEMUKAN PADA PASIEN
DAN KELUARGA ???
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai