Anda di halaman 1dari 32

CASE BASED DISCUSSION

ODS KATARAK SENILIS IMATUR


Pembimbing:
dr. Harka Prasetyo., Sp.M

Disusun oleh:
Rustiah Fitrianingtias
30101407317

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Mata


RSUD Dr.Soedjati Grobogan
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
Semarang
2019
IDENTITAS PASIEN

Nama Pasien : Ny. A


Umur : 59 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status pernikahan : Menikah
Agama/suku : Islam/Jawa
Alamat : Kedung Rt 01/4, Grobogan
Pekerjaan :-
Nomor CM : 0008-06XX
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan pada hari Senin, 9 Maret 2020
pukul 10.350 WIB secara autoanamnesis di Poliklinik
Mata RSUD Dr.R. Soedjati Grobogan

Keluhan Utama:
Mata Kanan dan kiri kabur , blereng
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke poli mata RSUD Dr. R. Soedjati,


Grobogan dengan keluhan kurang lebih 1 bulan yang lalu
penderita mengeluh penglihatan pada mata kanan dan kiri
kabur. Pandangan kabur seperti tertutup kabut, kabur
perlahan lahan, makin lama makin kabur, pandangan
kabur saat melihat jauh maupun dekat. Mata merah (-),
nrocos/mata berair (-), gatal (-), cekot – cekot (-), nyeri (-),
melihat ganda (-), melihat pelangi disekitar sumber cahaya
(-), melihat bercak – bercak kehitaman atau kilatan cahaya
sebelum kabur (-). Keluhan ini dirasakan pasien sudah
menganggu aktivitas sehari – hari pasien. Pasien sudah
pernah memeriksakan keluhannya ke klinik dan diberi obat
tetes, namun keluhan tak kunjung membaik.
Riwayat Penyakit Dahulu

 Riwayat penggunaan kacamata (-)


 Riwayat memakai lensa kontak (-)
 Riwayat operasi yang berhubungan dengan mata (-)
 Riwayat penyakit gula (DM) (-)
 Riwayat darah tinggi (hipertensi) (+)
 Riwayat penyakit jantung (-)
 Riwayat Penyakit kolestrol (-)
 Riwayat adanya trauma pada mata seperti mata terkena
bahan-bahan kimia, terbentur benda tumpul atau benda
tajam (-)
Riwayat Penyakit Keluarga

• Dikeluarga tidak ada yang mengalami hal serupa


• Riwayat operasi yang berhubungan dengan mata (-)
• Riwayat penyakit gula (DM) (-)
• Riwayat darah tinggi (hipertensi) (-)
• Riwayat penyakit jantung (-)
• Riwayat Penyakit kolestrol (-)
• Riwayat adanya trauma pada mata seperti mata terkena
bahan-bahan kimia, terbentur benda tumpul atau benda
tajam (-)
Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien berobat menggunakan BPJS Non PBi


PEMERIKSAAN FISIK
Senin, 9 Maret 2020

Kompos Mentis 80x/menit 36,5 C

150/90 20x/menit
Status Ophtalmologi
OCCULI DEXTRA (OD) PEMERIKSAAN OCCULI SINISTRA (OS)
Visus jauh (Snellen) : 6/30 Visus Visus jauh (Snellen) : 6/9
Tidak dilakukan Koreksi Tidak dilakukan
Gerak bola mata normal, enoftalmus Gerak bola mata normal, enoftalmus (-),
(-), eksoftalmus (-), strabismus (-) Bulbus okuli eksoftalmus (-), strabismus (-)

Edema (-), hiperemis (-), nyeri tekan Edema (-), hiperemis (-),nyeri tekan (-),
(-), blefarospasme (-), lagoftalmus (-), blefarospasme (-), lagoftalmus (-),
Palpebra
ektropion (-), entropion (-) ektropion (-), entropion (-)

Edema (-), injeksi silier (-), injeksi Edema (-), injeksi silier (-), injeksi
konjungtiva (-), infiltrat (-),hiperemis (-) Konjungtiva konjungtiva (-),infiltrat (-),hiperemis (-)

Putih Putih
Sklera
Bulat, jernih, edema (-), arkus senilis Bulat, jernih, edema (-),arkus senilis (-),
(-), keratik presipitat (-), infiltrat (-), Kornea keratik presipitat (-), infiltrat (-), sikatriks
sikatriks (-) (-),
Jernih, arkus senilis (+), hipopion (-), Jernih, arkus senilis (+),hipopion (-),
Camera Oculi Anterior
hifema (-) hifema (-)
atrofi (-), edema(-), synekia (-) Iris atrofi (-),edema(-), synekia (-)
bulat, diameter : ± 3mm letak sentral, bulat, diameter ± 3 mm letak sentral,
Pupil
refleks pupil langsung (+), refleks pupil refleks pupil langsung (+), refleks pupil
tak langsung (+) tak langsung (+)
Keruh tidak merata Lensa Keruh tidak merata
Tidak dilakukan, Sistem Lakrimasi Tidak dilakukan
Positif Shadow Test Positif
OD OS
RESUME

Subyektif
1. Mata kanan kiri kabur dan blereng,
dirasakan kurang lebih 1 bulan yang Obyektif
lalu. • Pemeriksaan fisik : dalam batas normal
2. Keluhan dirasa sudah mengganggu • Visus: OD 6/30, OS 6/9
aktivitas sehari hari pasien • Lensa: ODS keruh tidak merata
3. Pasien sudah pernah memeriksakan • Shadow test: ODS +/+
keluhan ke klinik dan diberi obat tetes,
namun keluhan tak kunjung membaik.
DIAGNOSIS BANDING

•ODS Katarak Senilis Imatur


•ODS Katarak Senilis Matur
•ODS Katarak Senilis Hipermatur
DIAGNOSIS KERJA

ODS Katarak Senilis Imatur


PENATALAKSANAAN
Medikamentosa :
• C lyteers fl 1
S4dd gtt II ODS
• Vitamin A
S1dd I
•Pasien disarankan untuk operasi
katarak.
EDUKASI
 Menjelaskan pada pasien bahwa pandangan kedua mata yang kabur disebabkan
katarak pada kedua lensa mata.
 Menjelaskan pada pasien bahwa katarak tidak dapat diobati dengan obat tetapi da
pat disembuhkan dengan operasi dan pemberian lensa tanam pada mata.
 Menjelaskan pada pasien mengenai pentingnya operasi ekstraksi katarak, jenis tin
dakan, persiapan, kelebihan dan kekurangan.
 Menjelaskan tentang komplikasi yang akan terjadi apabila tidak dioperasi, kemung
kinan lensa akan mencair, isi lensa akan keluar, menimbulkan reaksi peradangan
dan peningkatan tekanan bola mata.
 Menjelaskan tentang komplikasi yang mungkin timbul selama operasi dan pascao
perasi.
PROGNOSIS

OCULUS DEXTER OCULUS SINISTER

Quo Ad Vitam Ad bonam Ad bonam

Quo Ad Functionam Dubia ad bonam Dubia ad bonam

Quo Ad Sanationam Dubia ad bonam Dubia ad bonam

Quo Ad Kosmetikan Bonam Bonam


TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI LENSA

• Biconvex
• Avascular
• Tak Berwarna
• Transparan
• Diameter 9 mm
• Ketebalan 4,5
mm.
HISTOLOGI LENSA
FISIOLOGI
LENSA
KATARAK
Menurut WHO
Katarak adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa
mata, yang menghalangi sinar masuk ke dalam mata
sehingga menyebabkan penurunan / gangguan
penglihatan.

Kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat :


1. Hidrasi (penambahan cairan) lensa,
2. Denaturasi protein lensa,
3. Akibat keduanya.
KLASIFIKASI K
Kongenital
ATARAK

Katarak

Senilis

Akuisital Traumatika

Komplikata
STADIUM KATA
RAK SENILIS

Insipiens

Immatur

Matur

Hipermatur
STADIUM KATARAK SENILIS
GEJALA
KLINIS
PENATALAKSANAAN
Pembedahan katarak dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya yaitu :
A. EKIK (Ekstraksi Katarak Intra Kapsular)
Ekstraksi jenis ini merupakan tindakan bedah dimana lensa beserta kapsulnya
dikeluarkan dengan memutus zonula Zinn yang telah mengalami degenerasi.
Pada saat ini pembedahan intrakapsuler sudah jarang dilakukan.

B. EKEK (Ekstraksi Katarak Ekstra Kapsular)


Lensa diangkat dengan meninggalkan kapsul, untuk memperlunak lensa sehingga
mempermudah pengambilan lensa melalui sayatan yang kecil (insisi 9-10 mm).
Termasuk kedalam golongan ini ekstraksi linear, aspirasi dan irigasi
Penyulit yang dapat timbul pada pembedahan ini yaitu dapat terjadinya katarak
sekunder.
PENATALAKSANAAN
Ekstraksi lensa dengan fakoemulsifikasi
yaitu teknik operasi katarak modern menggunakan gel, suara berfrekuensi tinggi dengan
sayatan 3 mm pada sisi kornea. Pada teknik ini diperlukan irisan yang sangat kecil
(sekitar 2-3 mm) di kornea. Getaran ultrasonik akan digunakan untuk menghancurkan
katarak, selanjutnya mesin phaco akan menyedot massa katarak yang telah hancur
tersebut sampai bersih
Sebuah lensa intra ocular (IOL) yang dapat dilipat dimasukkan melalui irisan tersebut.
Untuk lensa lipat (foldable lens) membutuhkan insisi sekitar 2,8 mm, sedangkan untuk
lensa tidak lipat insisi sekitar 6 mm. Karena insisi yang kecil untuk foldable lens, maka
tidak diperlukan jahitan, akan pulih dengan sendirinya, yang memungkinkan dengan
cepat kembali melakukan aktivitas sehari-hari.
Kerugiannya berupa dapat terjadinya katarak sekunder sama seperti pada teknik
EKEK, alat yang mahal, pupil harus terus dipertahankan lebar, endotel “loss” yang besar.
PENATALAKSANAAN

Small Incision Cataract Surgery (SICS)


Teknik operasi katarak dengan membuat insisi tunnel kornea-
sklera.
Desain insisi tunnel sklera bervariasi antara dokter bedah, namun
langkah umum teknik ini melibatkan pembuatan flap konjungtiva
sebelum dilakukan permodelan tunnel. Prosedur pembuatan flap
konjungtiva menyebabkan pemutusan ikatan konjungtiva-limbal
dan pembebasan jaringan tenon yang dapat mengakibatkan
kerusakan arsitektur limbal terutama ketika peritomi limbal luas
diperlukan untuk katarak dengan nukleus besar.
KOMPLIKASI

Komplikasi Pre Operatif


• Glaukoma sekunder sudut tertutup, terjadi
pada katarak intumesen akibat
pencembungan lensa.

Komplikasi Post Operatif


• Iris tremulans pada operasi katarak
dengan afakia.
◦ Riordan-eva P. 2011. Cunningham E. Vaughan & A
sbury General Ophthalmology. 18th Ed. Mcgraw-hi
ll Professional.
◦ Kanski Jj, Bowling B. 2012. Clinical Ophthalmology:
Systemic Approach. 7th Ed. Saunders.
◦ Myron Yanoff & Jay S. Dunker. 2014. Ophtalmolog
y 4th Edition. Elsevier.
DAFTAR ◦ Ilyas, Sidharta. Ilmu Penyakit Mata Edisi 6. Jakarta :
PUSTAKA Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2008.
P.2-7,117.
◦ Pedoman Diagnosis Dan Terapi. Bag/SMF Ilmu Pen
yakit Mata. Edisi III Penerbit Airlangga Surabaya. 20
06. Hal: 102 – 104

31
Thank You

Anda mungkin juga menyukai