Anda di halaman 1dari 32

dr.

Zelly Dia Rofinda, SpPK


Staf Pengajar Patologi Klinik FK Unand
SMF Patologi Klinik RSUP Dr.M.Djamil
Curriculum Vitae
Nama : dr. Zelly Dia Rofinda, Sp.PK
Tmpt/Tgl lhr : Padang, 15 Oktober 1972
Jns Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Jabatan : - Staf Pengajar Pat-Klin FK Unand
- SMF Pat-Klin RSUP M.Djamil
Alamat : Perum. Sumbar Mas G/2
Kubu Dalam Parak Kerakah
Padang
Pendidikan : Dokter Umum FKUA 1997
Sp Pat-Klin FKUA 2007
Phlebotomy
Berasal dari bahasa Yunani
(Greek):
• phleb/o = vena
• tomy = insisi

Insisi vena untuk


memperoleh darah
SEJARAH FLEBOTOMI
• Sejak 2000 thn yang lalu
(Yunani kuno)
• Untuk mengeluarkan darah
(bloodletting)

penyembuhan pasien
FLEBOTOMI CARA KUNO
• “cupping” : mangkuk khusus
dengan alat hisap
• dry cupping
• wet cupping
• penorehan vena (venesection)
dan ditampung pada mangkuk
• gigitan lintah (Leeches biting)
FLEBOTOMI MASA KINI
• tusukan vena (venipuncture)
: dengan jarum dan alat
pendukung

• tusukan kulit (skin puncture)


: lancet atau alat lain
VENIPUNCTURE
SKIN PUNCTURE
Spesimen yang diperoleh
dengan flebotomi:

• Darah vena

• Darah kapiler
3 Tujuan utama flebotomi:
1. Diagnostik penyakit
2. Terapi:
- Flebotomi terapeutik
- Obat intravena
- Transfusi / donor darah
3. Pemantauan status
kesehatan
Siapa yang melakukan
flebotomi?
PHLEBOTOMIST
• phleb/o = vena

• tome = insisi

• ist = seorang yang ahli

= FLEBOTOMIS
FLEBOTOMIS

• Dokter
• Perawat / Bidan
• Analis Laboratorium
Flebotomis perlu mengetahui:
1. Etika dan dasar hukum
2. Peralatan dan prosedur standar
3. Jenis darah yang akan diambil
4. Anatomi dan bagian pembuluh
darah yang akan ditusuk
5. Komplikasi dan penanganan
PERALATAN DAN
PROSEDUR STANDAR
• Peralatan sbb:
- baki wadah spesimen, kit
perlengkapan, sarung tangan,
torniket
- antiseptik / desinfektan: alkohol
70%, kapas steril, plester
- tempat sampah medis, alat
pemanas, alat pendingin ice
pack
PROSEDUR KERJA
1. Terangkan pada pasien tentang
prosedur yang akan dilakukan,
posisi pasien bisa duduk atau
berbaring
2. Siapkan alat-alat yang diperlukan
3. Cuci tangan dan gunakan sarung
tangan
PROSEDUR KERJA
4. Pilih bagian yang akan dilakukan
penusukan :
• Pada area antecubiti lengan
• Pengepalan tangan pasien
membantu penampakan vena
• Palpasi membantu merasakan
ukuran, kedalaman dan aliran vena
• Pilih vena yang besar dan tidak
mudah bergerak
PROSEDUR KERJA
5. Pasang tourniquet 7,5 – 10 cm di atas
bagian tusukan vena, harus pas :
• terlalu ketat : darah tidak keluar
• terlalu longgar : tidak efektif
• terlalu lama : (> 1 menit)
hemokonsentrasi / stasis vena.
6. Desinfeksi area venipuncture pakai kapas
alkohol dengan gerakan memutar dari
tengah ke tepi, biarkan 30 detik untuk
pengeringan alkohol.
Cara desinfeksi:
PROSEDUR KERJA
7. Menusukkan jarum ke dalam vena
• Posisi lubang jarum menghadap ke
atas dengan sudut 15 - 30.
• Selama jarum di dalam vena
usahakan gerakan seminimal
mungkin
• Segera lepaskan tourniquet setelah
darah mengalir, kecuali vena kolaps
• Tarik perlahan-lahan penghisap dan
biarkan spuit terisi darah.
PROSEDUR KERJA
8. Lepaskan jarum perlahan-lahan dan pasang
penutup jarum, segera tekan tempat tusukan
dengan kapas selama 3-5 menit, kemudian
plester bagian tsb dan lepas setelah 15 menit.
9. Pemindahan darah dari spuit ke tabung/botol :
• Lepaskan jarum dari spuit, hati-hati jangan
sampai darah keluar.
• Masukkan darah ke dalam botol atau
tabung secara perlahan sesuai dengan
pemeriksaan laboratorium yang dibutuhkan.
PROSEDUR KERJA
10. Buang spuit dan jarumnya ke wadah
pembuangan khusus
11. Ucapkan terima kasih kepada pasien dan

berikan informasi yang diperlukan :


• Kapan boleh makan kembali
• Petunjuk khusus, misalnya glukosa 2
jam PP
12. Lepaskan sarung tangan dan cuci
tangan.
Pembuluh darah yang dapat
dilakukan pungsi vena:
• Vena-vena pada:
- fossa cubiti (antecubital)
- lengan bawah
- pergelangan tangan
- punggung tangan
- kaki dan pergelangan kaki (jika tidak ada
vena lain yang dapat ditusuk)
VENA PADA LENGAN
VENA PADA TUNGKAI
KOMPLIKASI FLEBOTOMI
- Akibat faktor fisiologis atau medis
: sinkop (pingsan)

- karena faktor penderita

- akibat teknis pengambilan


: hematom
SINKOP
 Aliran darah ke otak berkurang

Hal ini dapat terjadi karena:


- volume darah turun mendadak
- denyut jantung tidak beraturan
- emosional (tersering)

Cara mengatasi:
perhatikan pasien, jika gugup, pucat, gelisah
ajak bicara sehingga merasa tenang dan
nyaman
Mengatasi sinkop saat pungsi
vena:
• lepaskan tourniquet, tarik jarum segera
• bicara kepada pasien supaya terjaga
dan mengalihkan perhatiannya
• turunkan bagian kepala pasien dan
diminta untuk bernafas yang dalam
• lepaskan aksesoris/dasi
• kompres dengan air dingin dibagian
dahi dan belakang leher
• gunakan inhalan amonia (bila perlu)
• lapor kepada dokter bila tidak
berespons
HEMATOM
 keluarnya darah dari pembuluh darah ke jaringan

Hematom terjadi karena:


• penusukan yang sering
• kelainan dinding pembuluh darah
• vena terlalu kecil untuk jarum yang dipakai
• jarum menembus seluruh dinding vena
• jarum hanya menembus sebagian vena
• jarum dilepaskan pada saat tourniquet masih
dipasang
• penekanan yang tidak adekuat setelah venapuncture
Mengatasi hematom:
• mencegah pembengkakan
 lepaskan jarum lalu tekan kuat
sehingga darah menyebar
• kompres hangat, biasanya lebam
hilang setelah beberapa hari
• beri salep
• untuk pemeriksaan selanjutnya
cari pembuluh ditempat lain
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai