Mikrobiologi Tanah
Mikrobiologi Tanah
Mikrooorganisme
tanah
Daur nitrogen
Mikroorganisme tanah
Herbisida adalah senyawa atau material yang digunakan pada lahan pertanian untuk menekan atau memberantas
pertumbuhan atau mematikan tumbuhan yang tidak diinginkan (gulma). Banyak faktor yang mempengaruhi
keefektifan suatu herbisida. Herbisida yang digunakan langsung terhadap tanah dipengaruhi oleh karakteristik
tanah. Herbisida yang langsung digunakan ke daun kurang dipengaruhi oleh perbedaan kondisi tanah.
Herbisida terbadi dua yaitu :
Herbisida kontak adalah herbisida yang langsung cepat mematikan atau membunuh jaringan-jaringan atau
bagian gulma yang terkena larutan herbisida ini, terutama bagian gulma yang berwarna hijau. Herbisida jenis
ini bereaksi sangat cepat dan efektif jika digunakan untuk memberantas gulma yang masih hijau, serta gulma
yang masih memiliki sistem perakaran tidak meluas. Di dalam jaringan tumbuhan, bahan aktif herbisida
kontak hampir tidak ada yang ditranslokasikan. Jika ada, bahan tersebut ditranslokasikan melalui phloem.
Karena hanya mematikan bagian gulma yang terkena.
Herbisida sistemik adalah herbisida yang cara kerjanya ditranslokasikan ke seluruh tubuh atau bagian
jaringan gulma, mulai dari daun sampai keperakaran atau sebaliknya. Cara kerja herbisida ini membutuhkan
waktu 1-2 hari untuk membunuh tanaman pengganggu tanaman budidaya (gulma) karena tidak langsung
mematikan jaringan tanaman yang terkena, namun bekerja dengan cara menganggu proses fisiologi jaringan
tersebut lalu dialirkan ke dalam jaringan tanaman gulma dan mematikan jaringan sasarannya seperti daun,
titik tumbuh, tunas sampai ke perakarannya.
Dekomposisi (penguraian) herbisida dalam tanah dapat terjadi apabila herbisida itu telah lama berada dalam tanah sebelum terabsorbsi oleh akar gulma.
Dekomposisi ini sangat tergantung pada jenis herbisidanya, ada yang sukar dan ada pula yang mudah terurai. Herbisida organik merupakan herbisida yang
mudah terurai karena menyediakan sumber karbon bagi mikroorganisme tanah. Kandungan bahan organik tanah merupakan sumber makanan bagi
mikroorganisme. Pada tanah yang memiliki kandungan bahan organik cukup tinggi maka populasi mikroorganisme akan meningkat sehingga proses
dekomposisipun akan meningkat. Proses dekomposisi oleh mikroorganisme tanah dipengaruhi oleh mineral nutrien, temperatur, pH, kandungan air dan
oksigen dalam tanah. Apabila aerasi tidak berjalan normal, pada tanah yang kering dan dingin maka proses dekomposisi akan berjalan lambat.
Tanah dan daur nitrogen
Daur nitrogen adalah salah satu daur biogeokimia yang terjadi di bumi karena
adanya interaksi yang terjadi antar komponen dalam ekosistem. Nitrogen secara
umum terdapat dalam lapisan udara bumi (atmosfer) dan sebagian kecil terdapat
dipermukaan litosfer bumi. Nitrogen banyak digunakan oleh tumbuhan sebagai
bahan baku pertumbuhan makronya. Adapun beberapa sumber nitrogen di alam
dapat tersedia karena terjadinya proses pemecahan nitrogen di udara secara
alami melalui kejadian berikut ini.
1. Petir
2. fiksasi
3. Penambangan
Fiksasi
Mikrobiologi akuatik adalah mikroorganisme serta kegiatannya di perairan tawar, muara, dan marin,
termasuk mata air, danau, sungai, dan laut. Bidang itu menelaah virus, bakteri, algae, protozoa, dan
cendawan mikroskopik yang menghuni perairan alamiah ini (Pelczar,1988. Dalam Aufa Fadhli, 2011).
Penyebaran Mikroorganisme dalam Lingkungan Akuatik
Mikroorganisme dalam suatu lingkungan akuatik mungkin terdapat pada semua kedalaman, berkisar dari
permukaan sampai ke dasar parit-parit yang paling dalam di dasar lautan. Populasi tersebar
mikroorganisme menghuni “ lapisan” teratas dan sedimen dasar, terutama di perairan dalam.
Plankton ( Fitoplankton dan Zooplankton )
Kumpulan organism hidup yang sebagian besar terdiri dari mikroorganisme, yang terapung dan hanyut
pada permukaan ekosistem akuatik, dinamakan plankton. Populasi plankton terdiri dari alga ( fitoplankton
), protozoa, hewan kecil (zooplankton), dan mikroorganisme lain. Mikroorganisme fototrofik dianggap
sebagai plankton yang paling penting karena merupakan produsen primer bahan organik; artinya pelaku
fotosintesis. Sebagian besar organisme planktonik dapat bergerak, atau mengandung tetesan minyak, atau
memiliki struktur khusus yang memungkinkan mereka mengapung; ke semua cirri ini membantu organism
tersebut untuk mempertahankan lokasinya di zone fotosintetik yang berada di lapisan air bagian atas.
Mikroorganisme Bentik
Mikroorganisme yang merupakan penghuni suatu dasar perairan( lumpur tanah ) dinamakan
organism bentik.Daerah terkaya akan jumlah dan macam organisme pada system muara-
laut ialah daerah bentik, yang terbentuk dari pasang naik sampai suatu kedalaman di
tempat tanaman sudah jarang tumbuh. Daerah dasar laut mengandung berjuta-juta bakteri
per gram. Keadaan fisik dan kompoen-komponen kimiawi yang mencirikan daerah perairan
di antara zone planktonik dan bentik sangat bervariasi sehingga tidak ada gunanya untuk
mencoba membuat gambaran umum.
Mikrobiologi udara
Udara merupakan media penyebaran bagi mikroorganisme. Mereka terdapat dalam jumlah yang
relatif kecil bila dibandingkan dengan di air atau di tanah. Udara tidak mengandung komponen
nutrisi yang penting untuk bakteri, adanya bakteri di udara kemungkinan terbawa oleh debu,
tetesan uap air kering ataupun terhembus oleh tiupan angin.
Udara dibagi menjadi dua bagian yaitu udara luar dan udara dalam ruangan. Udara dalam ruang
atau indoor air adalah udara dalam ruang gedung (rumah, sekolah, restoran, hotel, rumah sakit,
perkantoran) yang ditempati sekelompok orang dengan tingkat kesehatan yang berbeda-beda
selama minimal satu jam. Sedangkan udara luar atau outdoor air adalah udara yang bergerak
bebas di atmosfer dan jumlahnya lebih banyak dari udara dalam suatu ruangan Budiyanto, 2001).
Kelompok mikroba yang paling banyak di udara adalah bakteri, jamur (termasuk di dalamnya
ragi) dan juga mikroalga. Kehadiran jasad hidup tersebut di udara, ada yang dalam bentuk
vegetatif (tubuh jasad) ataupun dalam bentuk generatif (umumnya spora). Mikroba udara dapat
dipelajari dalam dua bagian, yaitu mikroba di luar ruangan dan mikroba di dalam ruangan.
Mikroba paling banyak ditemukan di dalam ruangan (Pudjiastuti, dkk. 1998). Adapun jenis
mikroba yang ditemukan di udara, adalah sebagai berikut :
Selain gas, partikel debu dan uap air, udara juga mengandung mikroorganisme. Di udara
terdapat sel vegetatif dan spora bakteri, jamur dan ganggang, virus dan kista protozoa.
Selama udara terkena sinar matahari, udara tersebut akan bersuhu tinggi dan berkurang
kelembabannya. Selain mikroba yang mempunyai mekanisme untuk dapat toleran pada
kondisi ini, kebanyakan mikroba akan mati. Udara terutama merupakan media
penyebaran bagi mikroorganisme. Mereka terdapat dalam jumlah yang relatif kecil bila
dibandingkan dengan di air atau di tanah. Mikroba udara dapat dipelajari dalam dua
bagian, yaitu mikroba di luar ruangan dan di dalam ruangan.
Beberapa bakteri yang terdapat di udara antara lain :
1. Staphylococcus aureus
2. Enterobacter aerogenes
3. Pseudomonas aeroginosa
4. Haemophylus influenzae
Kesimpulan