Anda di halaman 1dari 15

Trade Related

Intelectual Property
Rights (TRIP’s)
Satria Unggul W.P.,SH.,MH.
Hukum Perdagangan Internasional
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surabaya
Overview
 Trade Related Intellectual Property Rights (TRIPs)
merupakan bagian dari Uruguay Round pada 1986-1994
(Mulai dari deklarasi Punta del Este 1986, Mid term
Deklarasi Montreal, perundingan Brussels, dan Marrakesh
Agreement 1994) sebagai salah satu instrumen yang wajib
dipenuhi dalam aktivitas perdagangan internasional.
 Tujuan dari diaturnya TRIPs: memberikan apresiasi dan
proteksi bagi peneliti dan perusahaan yang menjaga
temuan-temuannya untuk kemajuan perdagangan
internasional
Definisi TRIPs
https://www.wto.org/english/tratop_e
/trips_e/intel1_e.htm
Intellectual property rights are the rights given to persons
over the creations of their minds. They usually give the
creator an exclusive right over the use of his/her creation for
a certain period of time
 hak kekayaan intelektual adalah bersifat immaterial atau
tidak berwujud. Hak Kekayaan Intelektual adalah pemberian
penghargaan dan perlindungan atas sebuah kreatifitas yang
dihasilkan oleh pikiran seseorang.
Keuntungan Pelaksanaan TRIPs
Alasan pembenar untuk melindungi hasil kekayaan intelektual
adalah: (Robert Howse, 1986: 295-296)
1. Sebagai bentuk kompensasi dan keadilan bagi penemu dan
juga perusahaan.
2. Terdapat hubungan antara perlindugan kekayaan intelektual
dan kemajuan atas kesejahteraan ekonomi global
3. Mampu mengidentifikasi dengan mudah adanya
pelanggaran atas penggunaan dari penemuan karya kreatif
tanpa seizin pemegang hak dan termasuk pembajakan dan
pencurian atas hasil karya cipta
WIPO dan WTO
 Desiring to establish a mutually supportive relationship
between the WTO and the World Intellectual Property
Organization (referred to in this Agreement as "WIPO") as
well as other relevant international organizations
 WIPO menjadi salah satu badan khusus PBB berdasarkan
Resolusi Majelis Umum no. 3346(XXIX) 17 Desember
Standart Perlindungan TRIPs
 Pada beberapa bidang TRIPs terdapat referensi perjanjian
untuk melindungi kekayaan intelektual lebih spesifik dan
kemudian dijalankan dibawah mekanisme World Intellectual
Property Organization (WIPO).
 Perjanjian-perjanjian tersebut, yaitu: Copyright pada
Konvensi Bern 1971; Layout design dan integrated circuit
pada perjanjian Washington 1989; Patent pada Konvensi
Paris 1967, dsb.
 Perjanjian-perjanjian tersebut diintegrasiikan kedalam selain
TRIPs agreement walaupun tidak lengkap seperti klausul
yang tertuang dalam perjanjian tersebut
Bidang Pengaturan
Under TRIPs Agreement
 Copyright and related rights: film, rekaman musik, buku,
perangkat lunak komputer dan jasa layanan jual beli online
 Trademarks, including service marks: brandnamed pakaian,
logo produk
 Geographical indications
 Industrial designs
 Patents : obat-obatan, teknologi, inovasi, varietas baru
tanaman
 Layout-designs (topographies) of integrated circuits
 Undisclosed information, including trade secrets
Copyright
 Pada Section 1 TRIPs Agreement menyatakan bahwa
konsep hak sewa (rental right) telah diatur, dan diperluas
cakupannya pada hak pencipta program komputer (Pasal 11)
 Perlindungan hasil karya tulis (literary works) dipertegas
pada Pasal 9 (2) dengan perluasan pada ekspresi, bukan ide
yang membolehkan adanya reverse engineering (rekayasa
terbalik) dengan jangka waktu 50 tahun
Geographical Indicator
 Perlindungan terhadap produk-produk olahan hasil bumi juga
diatur, khususnya perlindungan hasil olahan anggur (wine)
yang berkenaan dengan standar kualitas dan sifat yang
melekat secara geografis (Pasal 22 dan Pasal 23).
 Pada pasal 24 TRIPs Agreement, perlindungan terhadap
Geographical Indicator ditujukan bagi peningkatan
perlindungan secara individual yang tercakup dalam
perjanjian, ketentuan tersebut menutup kemungkinan
dimasukkan produk lain di masa mendatang selain tropical
bavarage
Industrial Design
 Diatur dalam Section 4 TRIPs Agreement yang menentukan
bahwa perlindungan harus diberikan bagi rancangan industri
yang menciptakan independensi perusahaan, dan
membedakan antara rancangan yang baru dengan yang
didaftarkan dahulu (original)
 Pasal 26: pemilikk dari rancang industri menikmati hak
eksklusif tanpa adanya kewajiban khusus untuk
mengeksplorasi temuannya dan membebankan royalti bagi
yanng dianggap menggunakan desain industri yang dibuat.
Patent
 Section 5 Pasal 27 TRIPs Agreement: negara-negara anggota diwajibkan
memberi perlindungan paten bagi produk-produk atau proses dalam semua
bidang teknoologi, dengan syarat harus menunjukkan suatu penemuan
yang baru yang temuannya bersifat inventine step dan bermanfaat untuk
kepentingan industri (useful and capable of industrial application)
 Perlindungan paten juga diberikan untuk penemuan dalam rekayasa
genetika dan biologi. Kemudian produk-produk obat-obatan.pemegang
paten mendapatkan hak eksklusif untuk mengimpor temuannya berdasar
Pasal 28 TRIPs Agreement, pengajuan paten dengan syarat ketat bersifat
wajib (cumpolsory licensing) pada Pasal 31
 Individual Exhaustion Regime bagi pemegang paten (Pasal 6)
 Perjanjian ini tidak mengatur mengenai diagnostic, therapeutic and surgical
method bagi semua mahluk hidup, karena hewan dan tumbuhan menjadi
bagian dari proses produksi.
 Tentang paten, tidak diberi privilage bagi negara berkembang, dimana
waktu hak diberikan sama-sama 10 tahun
Layout desaign dan integrated
circuit
 Pasal 38 TRIPs Agreement: perluasan perlindungan
terhadap Layout design benda-benda tertentu dan sebagai
Layout design yang sah, termasuk pada integrated circuit
paa produk-produk elektronik dan IT yang dilindungi dalam
rangka menjaga kualitas dan diferensiasi produk
 Jangka waktu perlindungan Layout design 10 tahun
Protection of Undisclosed
Information
 Berkaitan dengan rahasia dagang, ada pada Section 7 Pasal
39 , pada pasal tersebut trade secret dianggap sebagai hak
milik intelektual oleh perusahaan dimana wajib dilindungi dan
dirahasiakan dari pemilik hak terhadap pihak lain yang
berkepentingan atas hak tersebut, tujuannya agar tidak
terjadi pembajakkan dan persaingan usaha yang tidak sehat
Mekanisme Pelaksanaan
 Perjanjian TRIPs tidak boleh disalahgunakan dimana tujuan
pelaksanaannya untuk hal-hal yang bersifat spesifik.
 Bagian 3 TRIPs Agreement : Prosedur hukum yang harus ditempuh
(civil judicial and remidies) wajib dilaksanakan untuk mencegah impor
barang masuk, dimana salah satu bentuk screening berasal dari
pihak kepabeanan
 Pada bagian 4 TRIPs Agreement diatur tentang cap dagang dan
barang-barang copyright yang kemungkinan dibajak
 Pasal 51  negara dapat menerapkan border measures (suppresion
of release by customs authorities) terhadap pelanggar HAKI. c/: blokir
produk-produk pelanggar HAKI dan barang impor bajakkan agar
tidak masuk ke negara pengekspor sejak di pihak kepabeanan
Penyelesaian Sengketa
 DSB dapat menindak berdasarkan laporan negara yang
dirugikan atas pelanggaran intellectual property right.
 Bentuk: retaliasi lintas sektoral, dimana semua pihak dapat
menunda konsesi yang diberikan atau penghapusan dan
penghilangan keuntungan bagi pelanggar hak tersebut.
 Non-violation bagi negara berkembang yang disangka
melanggar hak kekayaan intelektual , hal itu disebut norma
yang berlaku namun bukan konsesi bagi negara
berkembang

Anda mungkin juga menyukai