Anda di halaman 1dari 16

PENGELOLAAN WILAYAH

PESISIR INDONESIA

Kelompok 6

Tasya Bila Miftahul J (185080101111007)


Alfurena Prabandani (185080101111014)
M. Tito Wijaya (185080101111027)
Priscilla Permata G (185080107111008)
Abdur Rahma Arif (185080107111020)
JURNAL
Pendahuluan

Undang-Undang tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan


Pulau-Pulau Kecil mendefinisikan wilayah pesisir sebagai wilayah
peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh
perubahan di darat dan laut. Potensi Indonesia dibidang di
kawasan pesisir seharusnya memberikan kontribusi perekonomian
yang optimal apabila dikelola dengan baik.

Menurut Ahmad Djunaedi (2002) masing-masing wilayah berbeda


satuPermasalahan
dengan yangyanglainkerap
dan terjadi
berbedadalam pengelolaan
pula wilayah
permasalahan yang
pesisir
dihadapi, olehadalah
karenamasih
itu adanya nelayan tradisional
penanganannya yang pula.
akan berbeda
menggunakan
Diharapkan alat penangkapan
nantinya penelitian ikan tidak ramah lingkungan
ini memberikan gambaran yang
ideal
mengenaicukup berbahaya
pengelolaan bagi kelangsungan
wilayah pesisir yang ekosistem.
berbasis pelestarian
yang komprehensif.
METODE
Pro kontra reklamasi Teluk Benoa

Reklamasi adalah pekerjaan atau usaha dalam pemanfaatan


suatu kawasan atau lahan yang tidak berguna dan berair
untuk dijadikan lahan yang berguna dengan cara dikeringkan.

Keberadaan teluk Benoa dianggap begitu penting


karena:
Hutan mangrove di Teluk Benoa dapat mencegah
abrasi pantai
Sebagai ruang terbuka hijau
Sebagai pencegah rembesan air laut
Bagi burung, hutan mangrove merupakan tempat yang
disukai untuk bersarang dan bertelur karena tajuknya
yang rapat dan rata.
Tanpa mangrove, warga di pesisir akan
Penolakan
kesulitan reklamasiair
memperoleh Teluk Benoa
tawar, didasari
karena air laut
karena proses reklamasi
merembes melalui airakan
tanahmenghancurkan
ke daratan.
ekosistem yang diakibatkan dari percepatan
sedimentasi atau pendangkalan, selain itu juga
akan menyebabkan majunya garis pantai, sehingga
lingkungan
Proses reklamasitinggal
padamangrove
hakikatnya akan berganti,
bertujuan untuk
yang tadinya
meningkatkan lingkungan
tingkat payau berganti
kesejahteraan menjadi di
hidup masyarakat
wilayah pesisir sebagai lingkungan pantai
suatu implementasi atas pemerataan
pembangunan.
Ekosistem pada Teluk Benoa berperan sebagai
daerah asuhan (nursery ground), pemijahan
(spawning ground), dan tempat mencari makan bagi
ikan (feeding ground) beberapa jenis biota perairan
seperti udang, ikan, dan kerang-kerangan serta
sebagai suaka kehidupan liar.

Di sisi lain, pemerintah pusat terkesan mendukung


adanya reklamasi, dengan diterbitkannya Peraturan
Presiden (Perpres) No 51 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden No 45 Tahun
2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan
Perkotaan Denpasar, Badung, Gianyar, dan
Tabanan.
Pengelolaan Wilayah Pesisir Berbasis
Pelestarian Lingkungan

Konsepsi pembangunan di wilayah


Pengelolaan atau manajemen kawasan pesisir Coastal Zone
Management pesisir
(CZM)idealnya bisa menunjang
secara umum peningkatan
bertujuan untuk melindungi,
melestarikan, dan melakukan
pertumbuhan restorasi sumber
dan pembangunan daya
serta alam.
pelestarian
lingkungan. Hal ini dilakukan untuk mencapai
Dua tahap yang harus ditempuh yaitu:
sasaran
Tahap berupa sinergitas
penyusunan program kegiatan
dan tahapekonomi dan program
implementasi
Dalamsosial di kawasan
pengembangan yang bersangkutan
program pembangunansekaligus
secara keseluruhan
dan komprehensif serta diimplementasikan
meminimalisasi ke seluruh daerah yang
dampak negatif lingkungan
mempunyai kawasan pesisir
akibat kegiatan ekonomi dan sosial
Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu

Para ahli di bidang pengelolaan wilayah pantai berpendapat pengelolaan


wilayah pantai secara terpadu (Intergrated Coastal Zone Management)
merupakan kunci bagi pemecahan problem dan konflik di wilayah pantai
yang sangat pelik dan kompleks.

UU No 27 Tahun 2007 yang telah diubah menjadi UU No 1 Tahun 2014


Keterpaduan di dalam manajemen publik dapat
mendefinisikan bahwa “Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
didefinisikan sebagai penentuan tujuan secara simultan,
terpadu sebagai pendekatan yang memberikan arah bagi pemanfaatan
melakukan
sumber secara
daya pesisir bersama-sama
dan pulau-pulau dalam
kecil secara pengumpulan
berkelanjutan dengan
informasi, perencanaan
mengintegrasikan , dan analisis
berbagai perencanaan secara dari
pembangunan kolektif
berbagai
tingkat pemerintahan, antara ekosistem darat dan laut”.
UU tersebut membagi perencanaan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil menjadi:
•Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan PulauPulau Kecil (RSWP-3-K)
•Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP-3-K)
•Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RPWP-3-K)
•Rencana Aksi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RAPWP-
3-K)

Secara ekonomi, pengelolaan wilayah pesisir seharusnya dapat


dilakukan dengan penerbitan kebijakan yang berbasis ekonomi
kerakyatan, di mana negara berperan aktif namun tidak dominan dalam
memberikan affirmative policy melalui keberpihakan yang jelas.
Kebijakan seperti ini diharapkan dapat berkontribusi menyelesaikan
problem pembangunan kelautan dan perikanan, dan di sisi lain mampu
mengatasi problem struktural berupa pengangguran dan kemiskinan di
pesisir.
Beberapa kebijakan berbasis ekonomi kerakyatan yang bisa digunakan di
antaranya :
 perbaikan insfrastruktur lingkungan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
melalui rehabilitasi dan restorasi

Proses tersebut dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat pesisir, mulai dari :


1.Pembibitan
2.pemeliharaan
3.penanaman
4.pengelolaan

Negara menyediakan pembiayaan untuk proses itu dalam jangka waktu 2-3
tahun. Setelahnya pemerintah memberikan hak penguasaan lahan dan hutan
mangrove melalui organisasi komunitas seperti koperasi. Kebijakan seperti ini
akan mencegah abrasi pantai, menyediakan lapangan kerja karena bersifat padat
karya.
Pengelolaan Wilayah Pesisir dengan
Partisipasi Masyarakat

Pengelolaan
Pengembangan
Salah satu wilayah
permasalahan
masyarakat
pesisir yang
yang
wilayah
berbasis
terjadi
pesisir
dalam
masyarakat
merupakan
pengelolaan
merupakan
bagian
wilayah
dari
salah
pengelolaan
pesisir
satu
adalah
pendekatan
wilayah
kurangnya
pesisir
pengelolaan
kesadaran
dan pulau-pulau
sumber
masyarakat
daya
kecil
alam
bagi
lokal
yang
kemakmuran
kita dalam
meletakkan
masyarakatnya,
pengetahuanpengetahuan
dansehingga
pemanfaatan
danperlu
kesadaran
teknologi
digunakan
masyarakat
yangpendekatan
berbasis
lokal sebagai
pelestarian
di mana
dasar
masyarakat
dalampengelolaannya.
kehidupan
sebagai
mereka
obyeksehari-hari.
sekaligus subyek pembangunan.
Agar sistem laut dan perikanan (pesisir) kerakyatan dapat
memperoleh manfaat secara ekologis dan ekonomis setidaknya harus
(d) Pengetahuan lokal posisinya sangat penting dan melandasi bentuk
memiliki
(g) ciriekonomi
Sistem antara lain :
didasarkan pada kesejahteraan bersama.
pengelolaan laut dan perikanan (pesisir) setempat.
(a)Keanekaragaman
(h) Aktor utama pengelolaan laut dan bidangnya,
mendasari berbagai perikanan seperti
(pesisir) adalah
dalam hal
(e) Teknologi yang digunakan harus sangat dikuasai masyarakat
masyarakat
jenis setempat.
dan hayati, Artinyadan
pola budaya, masyarakat
pemanfaatanharus diberi
sumber daya,haksistem
dan
setempat dan menjadi tradisi mereka.
kewajiban
sosial dan secara resmi.
lain-lain. Hal ini juga untuk mengurangi tekanan eksploitasi
(f) Dalam melaksanakan hasil-hasil laut dan perikanan (pesisir) itu
(b) Lembaga
terhadap pengelolaan
satu jenis harus dibentuk, dilaksanakan, dan dikontrol
sumber daya.
aspek kelestariannya sangat diperhatikan ,sekalipun itu mereka
secara langsung oleh masyarakat setempat.
memanfaatkan untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya.
(c) Adanya wilayah yang jelas, yang memiliki kepastian hukum yang
mendukungnya
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
YANG TERKAIT

Pengelolaan wilayah
Hukum
pesisir

Implikasi lahirnya UU tentang Wilayah Pesisir di antaranya :


1. Adanya perubahan paradigma pembangunan dari berbasis
sumber daya daratan UUkeNo. 27 Tahun
sumber saya 2007
kelautan
2.Tentang
AnggaranPengelolaan Wilayah
pembangunan lebihPesisir dan Pulau-Pulau
diperhitungkan kecil
lagi untuk luas
wilayah perairan laut
3. Agar wilayah pesisir dan pantai dapat dilindungi dan
dilestarikan
KESIMPULAN

Perbaikan dapat dilakukan apabila pemerintah daerah


dan pemerintah pusat berkonsentrasi pada
pengembangan SDM lokal di wilayah pesisir,
infrastruktur, dan keberlangsungan ekosistem sebagai
sebuah rangkaian yang tidak terpisahkan, sehingga
saling terjadi keharmonisan dan penguatan
pemanfaatan dengan pengelolaan yang melibatkan
masyarakat.
TERIMAKASIH
TERIMAKASIH
TERIMAKASIH
TERIMAKASIH
TERIMAKASIH
TERIMAKASIH
TERIMAKASIH
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai