Anda di halaman 1dari 21

Bersama

Drs. H. Solihat
 Prinsif Ketuhanan
 Aqidah
 Pokok-pokok keimanan yang didasarkan kepada dalil-dalil qath’I
(Prof. DR. Abuddin Nata. M.A.: Metodologi Studi Islam)

 Syari’ah
 Hukum-hukum yang ditetapkan Allah untuk hamba-hamba yang
dibawa oleh seorang nabi-NYA baik hukum yang berhubungan
dengan cara bertingkah laku dan ekonomi ---Fiqh Mu’amalah,
berhubungan dengan Ilahi --- Fiqh Ibadah (Hanaafi, M.A :
Pengantar Sejarah Hukum Islam)

 Akhlak
 Nilai-nilai, sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengan
sorotan dan tim bangannya seseorang dapat me nilai perbuatan itu
baik atau buruk, kemudian memilih melaksanakan atau
meninggalkan (A. Kadir Zaidan, dikutif oleh Drs. Yunahar Ilyas,
Lc.M.A dalam bukunya Kuliah Akhlak)
 Kerangka Dasar Diin al-
Islam
 Pengertian menurut Etimologi, Islam memiliki
makna:
 al-Istislam artinya Menyerahkan diri
(Q.S. 3 : 83)
 al-Salaam artinya Keselamatan
(Q.S. 5 : 16)
 al-Silmi artinya Damai (Q.S. 2 : 208)
 al-Saliim artinya Bersih
(Q.S. 26 : 88-89).
 al-Thaharah artinya Bersuci
(Q.S. 2 : 222)
 Islam Menurut
Terminologi
 Prof. DR. Yusuf Qardlawi dlm bukunya
Madkhal Lima’rifat al-Islam:

“Peraturan ILAHI
yang mengendalikan manusia dengan memiliki
akal sehat secara sukarela kepada kebaikan
hidup di dunia dan keuntungan di akhirat”
Sambungan…

 Prof. DR. Mahmud Syalthout


dalam bukunya al-Fatawa:

“Agama ALLAH
yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad
SAW yang diperintahkan untuk disampaikan
kepada ummat manusia”
Sambungan…

 Maulana M. Ali
dalam bukunya Islamologi:

“Aturan yang dibawa


oleh Nabi Muhammad SAW
untuk kebahagiaan manusia
di waktu hidupnya dan kekal setelah matinya
di akhirat”
Sambungan…

 Sa’id Hawa dalam bukunya al-Islam:

“Menerima segala perintah dan larangan


ALLAH yang telah diwahyukan
kepada Nabi dan Rasul”
Sambungan …

 Drs. Sidi Ghazalba


dalam bukunya Masjid Pusat Ibadah dan
Kebudayaan:

“Kedamaian dan kepatuhan


dalam menyerahkan diri kepada Tuhan”
 Tujuan Ajaran Islam

 Rahmat (Kasih sayang) Q.S. 21 : 107


 Fithrah (Suci) Q.S. 30 : 30
 Mendorong perkembangan ilmu dan
teknologi Q.S. 58 : 11
 Penyempurna Ajaran Q.S. 5 : 3
 Menggapai Kebahagiaan dunia dan akhirat
Q.S. 2 : 201
 Keagungan Islam
 Ajaran universal bagi seluruh ummat manusia
 Membina prinsif TADRIJ (bertahap) dalam pelaksanaan ajaran
 Dalam melaksanakan ibadah tergantung kepada kesanggupan
ummatnya
 Kitab al-Quran menjadikan solusi dalam menghadapi masalah
kehidupan dan al-Hadits merupakan pola USWAH dari Rasullah
SAW
 Masjid sebagai tempat ibadah dan sentral pembinaan ummat

“Sesungguhnya agama yang diridhai ALLAH


hanyalah ISLAM”
 Perkembangan Tasyri’e
 Tasyri’e
 Undang-undang Pembentukan Hukum Islam. Dan
ini dibagi dua:

 At-Tasyri’ul Ilahiyyu, yaitu Undang-undang yang


langsung dari Allah dan Rasul-Nya.

 At-Tasyri’ul Wadh’iyyu, yaitu undang-undang


yang berdasarkan kepada pemikiran manusia,
namun dilandasi kepada At-Tasyri’ul Ilahiyyu
 Periode Tasyri’e
 Rasulullah disebut Masa Insya dan Takwim
(Pertumbuhan dan Pembentukan)
 Shahabat disebut Masa Tafsir dan Takmil
(Penjelasan dan Pembinaan)
 Tadwin, yaitu masa Pembukuan, munculnya
mujtahid dari zaman ke zaman, perkembangan
hukum dan pendewasan hukum.
 Taqlid, yaitu masa kebekuan dan statisnya hukum
 Sumber Hukum Islam
 AL-QUR’AN

 Menurut Etimologi adalah:


BACAAN berasal dari kata QARA-A

Menurut Terminologi adalah:


”Kumpulan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang disebarluaskan kepada kami dengan
jalan kelompok demi kelompok, dan dilemahkan dengan surat itu
serta menjadikan ibadah bagi yang membaca”
(Imam Mana’ Qhathtan: Mabahits fii ‘Ulumil Quran)
 Nama-Nama Al-Qur’an
 Al-Qur’an (Bacaan) : Q.S 17 : 9
 Al-Kitab (Tulisan) : Q.S. 2 : 2
 Al-Furqan (Pembeda) : Q.S. 25 : 1
 Al-Huda (Petunjuk) : Q.S. 2 : 2
 Adz-Dzikra (Peringatan) : Q.S. 15 : 9
 Al-Hablu (Tali Allah) : 3 : 103
 Asy-Syifaa (Obat/Penawar) :
Q.S.17 : 82
 Al-Qur’an Dlm Menetapkan
Hkm
 Berangsur-angsur/bertahap
 Mempersempit pembuatan undang 2
 Mempermudah/meringankan
 Berlaku undang 2 sepanjang kemaslahatan
manusia
 Bila ada satu perintah Ilahi bersamaan
dengan kebutuhan bersifat manusiawi, maka
perintah Ilahi itu ditangguhkan (stlh selesai,
baru melaksanakan perintah Ilahi)
 Al-Hadits

 Nama Lain disebut pula:


(a) al-Jadid artinya baru,
(b) Al-Khabar artinya berita,
(c) Sunnah artinya kebiasaan
 Definisi: “Yang datang dari Nabi Yang berupa
ucapan (Qauliyah), perbuatan (Fi’liyah) dan
ketetapan (Taqrir) yang di ambil
keterangannya dari para shahabat
 Komponen Hadits
 Sanad adalah:
Sandaran (oleh siapa hadits itu diterima) “…’An Abi Hurairah r.a”
artinya Dari Abu Hurairah r.a.

 Matan adalah:
Isi teks (Redaksi) Hadits, “An Nadhaa fatu minal Iimaan”

 Rawi adalah:
Orang yang meriwayatkan dan membukukannya kedalam
kumpulan hadits (H.R. Bukhari-Muslim) “Artinya hadits itu
diriwayatkan oleh Imam Bukhari-Imam Muslim” dan lain-lainnya
Fungsi al-Hadits Thdp al-
Quran
 Bayan Tafsir, yaitu menjelaskan ayat-ayat
yang global
 Bayan Taqrir, yaitu menjelaskan dan
memperkuatan Isi kandungan al-Quran
 Bayan Taudhih, yaitu Menjelaskan tujuan
suatu ayat al-Qur’an
 Ijtihad

Menurut Etimologi, adalah:


 Bersungguh-sungguh

Menurut Terminologi, adalah:


 “Mencurahkan segala kemampuan untuk

menghasilkan hukum syara’ dari dalil-dalil


syara’ secara terperinci” (Hanafi, M.A.
Pengantar Hukum Islam)
Metode Ijtihad
Menurut Prof. M.Daud Ali
S.H.
 Ijma’artinya Persetujuan pendapat para ahli
dalam suatu masalah, pada satu tempat di suatu
masa

 Qiyas,  artinya menyamakan/mengukur hukum


sesuatu hal yang tidak terdapat ketentuannya dalam
Quran/Hadits dengan hal lain yang hukum tersebut
dalam al-Quran/Hadits, karena kesamaan Illat
(penyebab).
Lanjutan…
 Istidlal  Memilih kesimpulan dari dua
masalah yang berlainan
 Mashlahah al-Mursalah  Cara
menetapkan Hukum suatu hal yang tidak
terdapat dalam Quran-Hadits pertimbangan
mashlahat
 Al-’Uruf  (Al-’Adah) sikap,perkataan,
perbuatan yang biasa dilakukan oleh
kebanyakan orang

Anda mungkin juga menyukai