TIM UNIVERSITAS
MPK Olahraga UPN “Veteran”
Yogyakarta
KLASIFIKASI CEDERA
Cedera Ringan (cedera tingkat 1)
Cedera Sedang (cedera tingkat 2)
• Mengganggu penampilan, misal :
perobekan otot, perobekan ligament.
Cedera Berat (cedera tingkat 3)
• Ditandai perobekan pada otot, ligament
atau fraktur tulang, sehingga
membutuhkan istirahat total.
Jenis cedera yg umum terjadi
• Pada jaringan lunak
– Kulit : lecet, sobek
• Cedera pada jaringan keras
– Dislokasi : keseleo
– Fraktur : retak/ patah
• Kram : akibat dari kelelahan, dehidrasi,
menurunnya kalsium/kalium dalam
darah
• Suduken
• Pingsan
Penyebab
• Metode yg salah
(tidak memberikan waktu pemulihan yg
cukup)
• Kelainan struktural
• Kelemahan otot /tendon/ligamen
(terlalu berambisi u menyelesaikan
target shg tekanan tsb mengakibatkan
otot robek/ fraktur)
Pencegahan
• SPRAIN SENDI
• Cedera pada sendi dimana terjadi perobekan
ligament, baik sebagaian atau secara menyeluruh.
• Langkah pertolongan lakukan terapi cara “RICE”
• DISLOKASI
• Adalah perpindahan/pergeseran permukaan
tulang yang membentuk sendi sehingga berubah
dari posisi asalnya.
• FRAKTUR.
• Adalah terputusnya kontinuitas tulang.
• NYERI ABDOMEN (SUDUKEN)
akibat dari spasma diagprahma defisiensi oksigen,
pernapasan salah, otot perut lemah dan minum atau makan
terlalu banyak.
• - Pencegahan :
• a. Tingkatkan kekuatan otot perut dengan latihan
• b. Jangan makan terlalu banyak dan dekat dengan
waktu latihan.
• - Pertolongan :
• a. Mengurangi atau menghentikan latihan.
• b. Bernapas secara perlahan-lahan dan dalam.
• c. Tekanlah bagian perut yang sakit atau
menundukkan ke arah yang sakit.
• PINGSAN
• Pingsan adalah kehilangan kesadaran yang sementara dan
singkat, disebabkan karena kurangnya aliran darah, oksigen
akibat dari :
– Terkumpulnya darah ditungkai.
– Aktifitas fisik yang berat.
– Rangsangan emosional yang berlebihan.
– Pendarahan hebat.
3. Overuse
(penggunaan yang berlebihan).
Prinsip penanganan cedera :
R-I–C-E
• RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation)
• Tujuan Umum:
• Mengurangi peradangan dng jln mengurangi
aliran darah ke area cedera.
• Dimulai sesegera mungkin setelah cedera
sampai pembengkakan jenuh.
.
Rest (istirahat)
• Segera istirahatkan bagian yg cedera
• Tujuan: Untuk mencegah bertambah parahnya
cedera dan mengurangi aliran darah ke area
cedera.
• Waktu istirahat: tergantung pada berat-
ringannya cedera.
• Tetaplah melatih bag. tdk cedera untuk
mempertahan endurance.
Ice (es)
• Tujuan:
1. Melokalisir daerah cedera
2. Mematirasakan ujung saraf, sehingga dapat
mengurangi rasa nyeri
3. Mencegah bertambahnya bengkak.
Kompres es menyebabkan vasokonstriksi, sehingga
aliran darah ke bagian yg cedera berkurang dan
bengkak tidak bertambah besar.