0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan11 halaman
Anemia adalah kondisi penurunan kadar hemoglobin di bawah batas normal yang dapat disebabkan oleh kekurangan zat besi dan gizi serta kehilangan darah. Diagnosa dan penatalaksanaan anemia ibu hamil meliputi manajemen nutrisi dan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan gizi tubuh.
Anemia adalah kondisi penurunan kadar hemoglobin di bawah batas normal yang dapat disebabkan oleh kekurangan zat besi dan gizi serta kehilangan darah. Diagnosa dan penatalaksanaan anemia ibu hamil meliputi manajemen nutrisi dan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan gizi tubuh.
Anemia adalah kondisi penurunan kadar hemoglobin di bawah batas normal yang dapat disebabkan oleh kekurangan zat besi dan gizi serta kehilangan darah. Diagnosa dan penatalaksanaan anemia ibu hamil meliputi manajemen nutrisi dan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan gizi tubuh.
Wahyu Hidayat M.darul fadli Haifa Achmad Rizki Amalia Elsa Egawati S Eva Melytasari Aulia Shabrina Qisthi Aryani Dhea Sobriana DEFINISI
Menurut Bakta (2009) Anemia secara labolatorik adalah
suatu keadaan apabila terjadinya penurunan kadar HB di bawah kadar normal, kadar eritrosit dan hematokrit. Anemia adalah suatu keadaan yang di tunjukan dengan kadar HB lebih rendah dari batas normal untuk kelompok orang yang bersangkutan. Anemia adalah suatu konsentrasi apabila haemoglobin < 105 g/L atau penurunan kapasitas darah dalam membawa oksigen, hal tersebut terjadi akibat penurunan sel darah merah, dan/atau penurunan Hb dalam darah (Reni Yuli Astutik dan Dwi Ertiana, 2018). Jadi secara umum anemia adalah suatu keadaan terjadinya penurunan kadar HB di bawah batas normal atau penurunan kapasitas darah dalam membawa oksigen yang di perlukan oleh tubuh. Anemia ibu hamil merupakan kondisi ibu dimana kadar hemoglobin dibawah 11 gr/dl (Sulistyoningsih, 2012). Penyebab Anemia
1.Kekurangan gizi malnutrisi
2. Kurang zat besi dalam diet 3.Malabsorpsi 4. Kehilangan darah banyak persalinan 5.Penyakit - penyakit kronik : TBC, paru malaria dll 6. Dua penyebab yang paling sering di temukan yaitu anemia akibat defisiensi besi dan perdarahan Penatalaksanaan Diagnosa Ibu Hamil dengan Anemia • Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen • Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang asupan makanan • Risiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh sekunder yang tidak adekuat (mis: penunrunan emoglobin, eukopenia, supresi/penurunan respon inflamasi) • Mual berhubungan dengan rasa makan/minum yang tidak enak • Konstipasi berhubungan dengan perubahan pada pola makan • Keletihan berhubungan dengan kelesuan fisiologis (anemia dalam kehamilan) • Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan NO DX TUJUAN INTERVENSI RASIONAL 1 Intoleransi Setelah dilakukan Terapi Aktivitas - Kolaborasi untuk merencanakan aktivitas intervensi diharapkan - Kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi medik program dengan baik berhubungan pasien dapat melakukan dalam merencanakan program terapi yang tepat dengan aktivitas dengan KH: - Mempengaruhi pilihan intervensi/ ketidakseimbang - Berpartisipasi - Bantu klien untuk mengidentifikasikan aktivitas bantuan yang akan dilakukan an antara suplai dalam aktivitas fisik yang mampu dilakukan dan kebutuhan tanpa disertai Manajemen Energi - Mengidentifikasi faktor-faktor oksigen peningkatkan - Kaji status fisiologis pasien yang menyebabkan penyebab kelelahan pasien tekanan darah, nadi, kelelahan sesuai dengan konteks usia dan dan RR perkembangan - Memantau manifestasi kardiopulmonal - Mampu melakukan - Observasi tekanan darah, nadi, pernapasan dari upaya jantung dan paru untuk aktivitas sehari-hari selama dan sesudah aktivitas membawa jumlah oksigen adekuat ke (ADLs) secara jaringan mandiri - Mengetahui sumber energi yang - Monitor intake/asupan nutrisi untuk mengetahui dimiliki pasien untuk melakukan sumber energi yang adekuat aktivitas NO DX TUJUAN INTERVENSI RASIONAL Manajemen Lingkungan: Kenyamanan - Meningkatkan istirahat untuk menurunkan - Ciptakan lingkungan yang tenang dan kebutuhan oksigen tubuh dan menurunkan mendukung regangan jantung dan paru
- Hipotensi postural atau hipoksia serebral
- Ubah posisi pasien dengan perlahan dan dapat menyebabkan pusing, berdenyut dan pantau terhadap pusing peningkatan resiko cedera
- - Regangan/ stres kardiopukmonal
Anjurkan pasien untuk menghentikan berlebihan/ stres dapat menimbulkan aktivitas bila palpitasi kegagalan NO DX TUJUAN INTERVENSI RASIONAL 2 Ketidakseimb Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi - Mengidentifikasi defisiensi, menduga angan nutrisi: intervensi diharapkan - Tentukan status gizi dan kemampuan pasien kemungkinan intervensi kurang dari pasien dapat untuk memenuhi kebutuhan gizi - Membantu pasien mengetahui kebutuhan kebutuhan menunjukkan - Intruksikan pasien mengenai kebutuhan nutrisinya tubuh peningkatan berat nutrisi - Meningkatkan nafsu makan dan berhubungan badan - Lakukan atau bantuan pasien terkait dengan pemasukan oral. dengan perawatan mulut sebelum makan ketidakmamp Bantuan Peningkatan Berat Badan - Mengawasi perubahan berat badan atau uan untuk - Timbang berat badan pasien pada jam yang efektivitas intervensi nutrisi mencerna sama setiap hari - Gejala GI dapat menunjukkan efek makanan - Monitor mual muntah anemia (hipoksia) pada organ - Mengetahui makanan kesukaan pasien - Kaji makanan kesukaan pasien, baik itu yang bisa jadi membantu dalam kesukaan pribadi atau yang dianjurkan memenuhi kebutuhan nutrisinya budaya dan agamanya - Membantu pemenuhan kebutuhan - Sediakan suplemen makanan jika vitamin dan asupan gizi diperlukan NO DX TUJUAN INTERVENSI RASIONAL 3. Risiko Infeksi Setelah dilakukan - Tingkatkan cuci tangan yang baik oleh - Mencegah kontaminasi silang berhubungan selama 1x24 jam pemberi perawatan dan klien - Menurunkan risiko infeksi bakteri dengan intervensi di harapkan - pertahankan teknik aseptic ketat pada - Membantu dalam pengenceran secret pertahanan menurunnya risiko prosedur/ perawatan luka pernafasan untuk mempermudah tubuh infeksi pada klien. - tingkatkan masukan cairan adekuat pengeluaran dan mencegah statis cairan sekunder yang - pantau suhu (catat adanya menggigil atau tubuh tidak adekuat takikardia dengan atau tanpa demam) - Adanya proses inflamasi/ infeksi (mis : - kolaborasi pemberian antiseptik topical, membutuhkan evaluasi/ pengobatan penurunan antibiotik sistemik. untuk menurunkan kolonisasi atau untuk hemoglobin, pengobatan proses infeksi lokal. eukopenia, supresi/ penurunan respon inflamasi) 4. Konstipasi Setelah dilakukan - Observasi warna feses, frekuensi, - Membantu mengidentifikasi penyebab / berhubungan selama 1x24 jam konsistensi, dan jumlah faktor pemberat dan intervensi yang cepat dengan diharapkan - Auskultasi bunyi usus - Bunyi usus secara umum meningkat pada perubahan berkurangnya - Awasi masukan dan keluaran dengan diare dan menurun pada konstipasi pola makan konsistensi, frekuensi perhatian khusus pada makanan/ cairan - Dapat mengidentifikasi dehidrasi, bab pada klien, dan - Kaji kondisi kulit perianal dengan sering kehilangan berlebihan atau alat dalam pola makan yang benar kolaborasi beri obat anti diare mengidentifikasi definisi diet pada klien - Mencegah ekskoriasi kulit dan kerusakan kulit menurunkan multilitas usus bila terjadi diare Terima Kasih