Anda di halaman 1dari 8

Neo Sufisme

Materi Kuliah Tasawuf


Pengertian
• Neo Sufisme berasal dari kata New yang
berarti baru, sedangkan Sufisme bertati
aliran/kelompok sufi, maka secara
sederhana Neo Sufisme diartikan dengan
pembaharuan ajaran sufi
Kenapa muncul pembaharuan
• Sufisme terdahulu lebih mengedepankan
aspek batiniyah, sehingga melahirkan
pengabaian terhadap aspek formal dan
tidak tertarik terhadap persoalan-persoalan
sosial kemasyarakatan
• Di sisi lain ada kalangan umat islam yang
mengutamakan asopek formal, mereka
lebih menitik beratkan perhatian pada
aspek syariah, sehingga kelompok ini sebut
kelompok lahiriyah
Al ghazali
• Untuk memperoleh pemahaman dan
penghayatan agama yang mendalam
harus melalui orientasi esoteris terhadap
konsep-konsep agama sesuai dengan
rumusan Syariah. Pendekatan Esoteris
dapat dilakukan sepanjang tidak
bertentangan dengan prinsif-prinsif
Syariah untuk dapat melihat pemikiran al
Ghazali dapat terlihat dalam karyanya
yang fundamental yaitu Ihya Ulumuddin.
Sejarah Neo sufisme
• Terminologi Neo Sufisme di munculkan oleh Fazlur
Rahman dalam bukunya “Islam”. Sedangkan Di
Indonesia, pemikiran ke arah itu juga sudah di
mulai oleh Hamka dengan tulisan “Tasawuf
Modern”, tetapi dalam buku ini tidak ditemukan
kata-kata neo sufisme. Dalam keseluruhan isi dari
buku ini ada kesejajaran dengan pemikiran al
Ghazali kecuali dalam hal Uzla. Hamka tidak
mensyaratakan adanya uzla, akan tetapi dalam
mencari kebenaran yang hakiki seseorang harus
tetap terlibat dalam berbagai kegiatan ke
masyarakatan
• Menurut Faslur Rahman perintis Neo
Sufisme adalah Ibnu taimiyah ( w 728 H)
kemudian di teruskan oleh Ibnu Qayyum
yaitu tasawuf yang terintegrasi den gan
Syariah. Jika demikian maka istilah neo
sufisme telah muncul pada abad ke 8
Hijriyah salah satu ciri neo sufisme adalah
rekonsialiasi antara syariah dan dan
sufisme terdahulu
Persamaan dan perbedaan
• Kelahiran neo sufisme dan sufisme klasik sama-
sama berangkat dari kehidupan yang glamor dan
meterialistik
• Sama-sama mendambakan kesucian hati dalam
semua aspek kehidupan, taskiyatun Nafs
• Sama sama menggunakan pendekatan esoteris
untuk memahami dan menghayati makna
keagamaan. Perbedaannya sufisme klasik
mengganggap esoteris merupakan kebenaran
yang mutlak, sementara neo- sufimen harus
melihat sesuai dengan syariah.
• Keduanya sama-sama mementingkan aspek
zikrullah dan muraqabah
• Sikap uzlah, sufisme klasik harus dilaksanakan
secara total sedang, neo sufisme hanya kapan
diperlukan dalam rangka menyegarkan
wawasan melalui muhasabah
• Zuhud, Sufisme terdahulu membenci kehidupan
dunia, neo sufisme meyakini bahwa kehidupan
dunia itu harus diperjuangakan, tetapi harus
disesuaikan dengan kepentingan ukhrawi.

Anda mungkin juga menyukai