Anda di halaman 1dari 117

Perkembangan

Peserta Didik

1
PERKEMBANGAN BAGIAN DARI
PSIKOLOGI

PENGERTIAN PERTUMBUHAN, KEMATANGAN,


BELAJAR, DAN LATIHAN
TOPIK

DEFINISI PERKEMBANGAN

PRINSIP PERKEMBANGAN

Sosialisasi KTSP 2
PERKEMBANGAN BAGIAN DARI
PSIKOLOGI
Psikologi perkembangan “cabang dari psikologi yang
mempelajari proses perkembangan individu, baik sebelum
maupun setelah kelahiran berikut kematangan perilaku”
(J.P. Chaplin, 2001)
Psikologi perkembangan “cabang dari psikologi yang
mempelajari perubahan perilaku dan kemampuan sepanjang
proses perkembangan individu mulai dari masa konsepsi
sampai mati”
(Rosa Vasta, et.al, 1992)

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN MERUPAKAN SALAH SATU


BIDANG PSIKOLOGI YANG MEMFOKUSKAN KAJIAN
ATAU PEMBAHASANNYA MENGENAI PERUBAHAN
TINGKAH LAKU DAN PROSES PERKEMBANGAN DARI
MASA KONSEPSI SAMPAI MATI

3
PENGERTIAN

1. PERTUMBUHAN (GROWTH),
2. KEMATANGAN (MATURATION),
3. LATIHAN (EXERCISES),
4. BELAJAR (LEARNING),
5.PERKEMBANGAN
(DEVELOPMENT)

Sosialisasi KTSP 4
PERTUMBUHAN (GROWTH)

1. Perubahan alamiah secara kuantitatif pada segi jasmaniah


atau fisik
(Lefrancois, 1975:180)
2. Menunjukkan kepada suatu fungsi tertentu yang baru (yang
tadinya belum nampak) dari organisme atau individu, baik
fisik maupun psikis (termasuk pola-pola perilaku dan sifat-
sifat kepribadian), dalam arti yang luas
(Whitherington, 1952: 87-88, & Hurlock, 1956)

Sosialisasi KTSP 5
KEMATANGAN/MASA PEKA (MATURATION)

Menunjukkan kepada suatu masa tertentu yang merupakan titik


kulminasi dari suatu fase pertumbuhan
(Witherington, 1952: 88))

2. Sebagai titik tolak kesiapan (readiness) dari sesuatu fungsi


(psikofisis) untuk menjalankan fungsinya
(Hurlock, 1956)

Sosialisasi KTSP 6
LATIHAN (EXERCISES)

Dalam situasi belajar, merupakan praktek atau pengulangan


suatu perbuatan, atau satu keterampilan verbal untuk dapat
dikuasai
(J.P. Chaplin, 2001: 176)

2. Kegiatan jasmaniah bagi latihan otot-otot


(J.P. Chaplin, 2001: 176)

Sosialisasi KTSP 7
BELAJAR (LEARNING)

MENUNJUKKAN KEPADA PERUBAHAN DALAM POLA-POLA


SAMBUTAN ATAU PERILAKU DAN ASPEK-ASPEK
KEPRIBADIAN TERTENTU SEBAGAI HASIL USAHA INDIVIDU
ATAU ORGANISME YANG BERSANGKUTAN DALAM BATAS-
BATAS WAKTU SETELAH TIBA MASA PEKANYA.

PERBEDAANNYA:
PERUBAHAN-PERUBAHAN PERILAKU DAN PRIBADI
SEBAGAI HASIL BELAJAR BERLANGSUNG SECARA
INTENSIONAL ATAU DENGAN SENGAJA DIUSAHAKAN
OLEH INDIVIDU YANG BERSANGKUTAN

Sosialisasi KTSP 8
PERBEDAANNYA
:
PERUBAHAN-PERUBAHAN PERILAKU DAN
PRIBADI SEBAGAI HASIL BELAJAR BERLANGSUNG
SECARA INTENSIONAL ATAU DENGAN SENGAJA
DIUSAHAKAN OLEH INDIVIDU YANG BERSANGKUTAN,
SEDANGKAN PERUBAHAN DALAM ARTI
PERTUMBUHAN DAN KEMATANGAN BERLANGSUNG
SECARA ALAMIAH MENURUT JALANNYA
PERTAMBAHAN WAKTU ATAU USIA YANG DITEMPUH
OLEH YANG BERSANGKUTAN

Sosialisasi KTSP 9
DEFINISI PERKEMBANGAN
(DEVELOPMENT)

PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG DIALAMI INDIVIDU ATAU


ORGANISME MENUJU TINGKAT KEDEWASAANNYA ATAU
KEMATANGAN YANG BERLANGSUNG SECARA SISTEMATIS,
PROGRESIF, DAN BERKESINAMBUNGAN, BAIK YANG
MENYANGKUT FISIK (JASMANIAH) MAUPUN PSIKIS
(ROHANIAH)
(SAMSU YUSUF, 2001: 15)

Sosialisasi KTSP 10
 Sistematis: perubahan saling kebergantungan
atau saling mempengaruhi antara bagian-
bagian organisme (fisik dan psikis) dan
merupakan satu kesatuan yang harmonis.
Contoh: kemampuan berjalan anak seiring dengan matangnya
otot-otot kaki atau keinginan remaja untuk memperhatikan
jenis kelamin lain seiring dengan matangnya organ-organ
seksualnya.
 Progesif: perubahan yang terjadi bersifat
maju, meningkat, dan mendalam (meluas) baik
secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif
(psikis)
Contoh: perubahan proporsi dan ukuran fisik anak (dari
pendek menjadi tinggi dan dari kecil menjadi besar) dan
perubahan pengetahuan dan kemampuan anak dari yang
sederhana sampai kpd yang kompleks
 Berkesinambungan: perubahan pada fungsi
organisme berlangsung secara beraturan atau
berurutan tdk terjadi secara kebetulan atau
loncat-loncat.
Contoh: untuk dapat berdiri, harus menguasai tahapan
perkembangan sebelumnya, yaitu kemampuan duduk dan
merangkak

Sosialisasi KTSP 12
CIRI-CIRI UMUM PERKEMBANGAN

1. Terjadi perubahan dalam aspek


fisik dan psikis
2. Terjadinya perubahan dalam
proporsi
3. Lenyapnya tanda-tanda lama
4. Diperolehnya tanda-tanda baru

Sosialisasi KTSP 13
PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN

1. PERKEMBANGAN MERUPAKAN PROSES YANG TDK


PERNAH BERHENTI
2. SEMUA ASPEK PERKEMBANGAN SALING MEMPENGARUHI
3. PERKEMBANGAN MENGIKUTI POLA/ARAH TERTENTU
4. PERKEMBANGAN TERJADI PADA TEMPO YANG BERLAINAN
5. SETIAP FASE PERKEMBANGAN MEMPUNYAI CIRI KHAS
6. SETIAP INDIVIDU NORMAL AKAN
MENGALAMI TAHAPAN/FASE
PERKEMBANGAN

Sosialisasi KTSP 14
PERSPEKTIF PSIKOLOGI
DALAM
MEMAHAMI
PERKEMBANGAN

15
 PERSPEKTIF BEHAVIORISME
 PERSPEKTIF KOGNITIF
 PERSPEKTIF HUMANISME
(FENOMENOLOGIS)

16
PERSPEKTIF BEHAVIORISME
(Thorndike dan
Skinner)
o Perkembangan perilaku manusia akibat
adanya interaksi antara stimulus dan respon.
o Perilaku pada dasarnya ditentukan oleh
lingkungan dengan adanya masukan input
yang berupa stimulus dan keluaran atau
output yang berupa respon.
o Pentingnya penguatan (reinforcement). Bila
penguatan ditambahkan (positive
reinforcement) respon semakin kuat, bila
penguatan dikurangi negative reinforcement)
akan tetap dikuatkan.

17
Model STIMULUS-RESPON
o Mendudukan orang belajar sebagai individu
yang pasif.
o Pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap,
tidak berubah-ubah.
o Belajar adalah perolehan pengetahuan,
sedangkan mengajar adalah memidahkan
pengetahuan, dimana siswa memiliki
pemahaman sama terhadap pengetahuan yang
diajarkan.
o Penguatan (reinforcement) adalah faktor
penting dalam belajar.

18
PERSPEKTIF KOGNITIF
(Jean Piaget dan Jerome Bruner)

o Perkembangan manusia melibatkan proses


pengenalan yang bersifat kognitif.
o Perkembangan kognitif sesuai dengan
bertambahnya usia individu.
o Perkembangan merupakan perubahan persepsi
dan pemahaman yang tdk selalu dapat terlihat
sebagai tingkah laku yang nampak.
o Proses perkembangan kognitif merupakan suatu
proses genetik, yaitu proses yang didasarkan
atas mekanisme biologis perkembangan sistem
staraf.

19
TAHAP PERKEMBANGAN (Jean Piaget)

1. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun)


Tingkah laku anak pada tahap ini dikendalikan oleh
perasaan dan aktivitas motorik; inpresi anak akan
dunianya dibentuk oleh persepsi akan perasaannya.
Pengenalan anak terbatas pada benda konkrit.

2. Tahap Preoperasional (2-7 tahun)


Ciri pokok perkembangan pada penguasaan simbol
atau bahasa tanda termasuk simbol verbal, dan
mulai berkembangnya konsep intuitif (pengetahuan
langsung tanpa kesadaran terlihat dalam
persiapan berpikir).

20
3. Tahap Operasional konkrit (7-11 tahun)
Operasional: suatu tipe tindakan untuk
memanipulasi objek atau gambaran yang ada
dalam dirinya.
Anak sudah dpt berpikir dengan model
“kemungkinan” dlm melakukan kegiatan
tertentu.
Anak telah memiliki kecakapan berpikir logis
hanya dengan benda-benda konkrit.
Anak telah dpt melakukan pengklasifikasian,
pengelompokan, dan pengaturan masalah.
Anak dapat membandingkan pendapat orang
lain, walaupun tergantung pada masalah yang
konkrit.

Sosialisasi KTSP 21
4. Tahap Operasional formal (11-18 tahun)
Ciri pokok perkembangan:
Anak sudah mampu berpikir abstrak dan logis dengan
menggunakan pola berpikir “kemungkinan”.
Munculnya berpikir ilmiah dengan tipe hipothetico-
deductive dan iductive.
Dapat bekerja secara efektif dan sistematis,
menganalisis secara kombinasi, menentukan macam-
macam proforsi, serta menarik generalisasi secara
mendasar.

Sosialisasi KTSP 22
TAHAP PERKEMBANGAN (J. Bruner)
Menekankan adanya pengaruh kebudayaan
dalam memahami terhadap tingkah laku individu.
1. Tahap enaktif: seseorang melakukan aktivitas dalam
upayanya utk memahami lingkungan sekitar. Artinya,
dlm memahami dunia sekitarnya anak menggunakan
pengetahuan motorik. Misal: melalui gigitan, sentuhan,
pegangan dsb.
2. Tahap ikonik: seseorang memahami objek-objek atau
dunianya melalui gambar-gambar dan visualisasi
verbal. Artinya, memahami dunia sekitar melalui
bentuk perumpamaan (tampil) dan perbandingan
(komparasi)

Sosialisasi KTSP 23
3. Tahap simbolik: seseorang telah mampu memiliki ide-
ide gagasan-gagasan abstrak yang dipengaruhi oleh
kemampuannya dlm berbahasa, logika, dan
matematika. Komunikasi dilakukan dengan
menggunakan sistem simbol.

Sosialisasi KTSP 24
PERSPEKTIF HUMANISME
(Kolb)
 Menurut teori ini belajar harus dimulai dan ditujukan
untuk kepentingan memanusiakan manusia. Teori
ini sifatnya abstrak dan lebih mendekati bidang
kajian filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi,
dari pada bidang kajian psikologi belajar.

 Teori ini sangat mementingkan isi yang dipelajari dari


pada proses belajar itu sendiri. Teori ini lebih banyak
berbicara tentang konsep-konsep pendidikan untuk
membentuk manusia yang dicita-citakan, serta tentang
proses belajar dalam bentuk yang ideal.

Sosialisasi KTSP 25
 Menurut teori ini belajar merupakan asimilasi bermakna.
Materi yang dipelajari diasimilasikan dan dihubungkan
dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.
Faktor motivasi dan pengalaman emosional sangat
penting dalam peristiwa belajar, sebab tanpa motivasi
dan keinginan dari pihak si belajar, maka tidak akan
terjadi asimilasi pengetahuan baru ke dalam struktur
kognitif yang dimiliknya.

 Teori belajar humanistic berpendapat bahwa teori


belajar apapun dapat dimanfaatkan, asal tujuannya
untuk memanusiakan manusia mencapai aktualisasi diri,
pemahaman diri, serta realisasi diri orang yang belajar
secara optimal. Karena manusia adalah mahluk yang
kompleks.

Sosialisasi KTSP 26
4 Tahap Perkembangan dari
1. Kolb
Tahap pengalaman konkrit
seseorang mampu mengalami suatu kejadian
sebagaimana adanya. Ia dpt melihat dan
merasakannya, dapat menceriterakan
peristiwa tsb sesuai dengan apa yang
dialaminya.
2. Tahap pengamatan aktif dan reflektif
mampu melakukan refleksi terhadap peristiwa
yang dialaminya, dengan mengembangkan
pertanyaan-pertanyaan bagaimana hal itu bisa
terjadi, dan mengapa hal itu terjadi.

Sosialisasi KTSP 27
3. Tahap konseptualisasi
Seseorang dapat membuat abstraksi, mengembangkan
suatu teori, konsep, atau hukum dan prosedur
tentang sesuatu yang menjadi objek perhatiannya.
Berpikir induktif untuk merumuskan secara
generalisasi.

4. Tahap eksperimentasi aktif


Dapat melakukan eksperimen secara aktif, dan dpt
mengaplikasikan konsep, teori, dan aturan dlm
situasi nyata. Berpikir deduktif banyak digunakan
dlm tahap ini.

Sosialisasi KTSP 28
FAKTOR YANG
ftEftPENGARUHI
PERKEftBANGAN

29
ALIRAN EMPIRISME
A. Dipelopori oleh JOHN LOCKE
Dikenal dengan teori Tabularasa (meja yang
diatasnya dilapisi lilin). Anak pada saat lahir dlm
keadaan bersih tanpa noda dan suci adanya,
lingkungan yang membentuk pribadi anak di
kelak kemudia hari.

B. Dipelopori oleh JJ ROOUSSEAU


Segala sesuatu pada dasarnya baik sebagaimana datang
dari penciptanya, namun segala sesuatu menurun ke
tangan- tangan manusia. Artinya pembentukan pribadi
manusia tergantung kepada manusia itu sendiri dalam
mendayagunakan lingkungan

Sosialisasi KTSP 30
C. Pandangan aliran ini:
 Memandang bahwa perkembangan menusia sangat
ditentukan oleh faktor lingkungan, terutama
pendidikan. Lingkungan yang akan membubuhkan
aneka ragam tulisan pada kertas putih itu.
 Lingkungan dapat didayagunakan dan dikuasai
oleh manusia, maka aliran ini memiliki ciri
optimisme dalam perkembangan pribadi anak.

Sosialisasi KTSP 31
lanjutan

 Perkembangan individu tergantung kpd


hasil belajarnya dan faktor penentu utama
dalam belajar sepenuhnya berasal dari
lingkungannya (Yelon and Weinstein,
1977).
 Implikasinya terhadap pendidikan, yakni
memberikan kemungkinan sepenuhnya
bagi pendidik untuk dapat membentuk
kepribadian peserta didik.

Sosialisasi KTSP 32
ALIRAN NATIVISME
A. Dipelopori oleh ARTHUR SCHOPENHAUER
Pendapat mengenai pribadi manusia:
bahwa faktor pembawaan yang telah
dibawa sejak lahir tkd bisa diubah oleh
pengaruh lingkungan atau pendidikan.
Apabila manusia secara heriditas memiliki
potensi-potensi tinggi, maka
perkembangan kepribadian mendatang
akan tinggi pula, sebaliknya apabila
potensi heriditasnya rendah kepribadian
mendatang akan rendah pula

Sosialisasi KTSP 33
Arnold Gessel
 Faktor turunan adalah penting
 Kematangan mrpk hal utama yang
menentukan proses belajar
 Pertumbuhan/perkembangan individu
dikontrol oleh faktor kematangan
dan kematangan mengontrol pola
perkembangan individu.
 Faktor keurunan yg dimiliki individu
menetukan pola dan gaya perkembangan
individu.
Sosialisasi KTSP 34
Implikasi thd pendidikan
 Kurang memberikan kemungkinan bagi
pendidik dalam upaya mengubah
kepribadian peserta didik.
 Peran pendidik/sekolah sedikit sekali dapat
dipertimbangkan utk dapat mengubah
perkembangan peserta didik

Sosialisasi KTSP 35
B. Pandangan aliran ini:
Memandang bahwa perkembangan pribadi
manusia sangat ditentukan oleh faktor
heriditas atau pembawaan yang potensial
berasal dari dalam diri seseorang
(membawa potensi dlm diri secara
kodrati).
Pembentukan pribadi anak tergantung
bagaimana ia mengembangkan pembawaan
ini. Teori ini mengabaikan lingkungan
secara dominan dlm pembentukan pribadi
seseorang. Pendidikan hanya memainkan
peranan dlm rangka perealisasi potensi-
potensi pembawaan.

Sosialisasi KTSP 36
ALIRAN KONVERGENSI

 Dipelopori oleh WILLIAM STERN

Teori yang menekankan kedua faktor yang


berasal dari pembawaan maupun lingkungan.
Menurut aliran ini anak sudah membawa
potensi-potensi tertentu yang sifatnya
potensial dan lingkungan (pendidikan)
berperan juga dlm membentuk pribadi
manusia, sehingga pribadi manusia
merupakan perpaduan di antara keduanya.

Sosialisasi KTSP 37
 Pandangan aliran ini:
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan pribadi
manusia merupakan hasil dari proses kerjasama
antara heriditas (pembawaan) dan invironment
(lingkungan).
Tiap pribadi merupakan hasil perpaduan
(konvergensi) dari faktor internal (potensi dlm diri)
dengan faktor eksternal (lingkungan, termasuk
pendidikan).
Bagaimanapun baiknya heriditas, apabila lingkungan
tidak menunjang dan mengembangkannya, maka
heriditas yang baik akan menjadi tetap tidur, begitu
juga sebaliknya, apabila heriditas sudah tidak baik,
tetapi lingkungan menunjang, maka pribadi ideal
akan tercapai.

Sosialisasi KTSP 38
Implikasinya thd pendidikan
 Memberikan kemungkinan bagi pendidik
utk dapat membantu peserta didik
berkembang sesuai dengan apa yang
diharapkan dengan memperhatikan faktor
hereditas (kematangan, bakat,
kemampuan, keadaan mental) dan
lingkungan peserta didik.

Sosialisasi KTSP 39
TUGAS-TUGAS
PERKEMBANGAN

40
PENGERTIAN
Havighurst (1961)

A development task is a task which arises at


or about a certain period in the of the
individual, seccessful achievement of which
leads to his happiness in the individual,
disaproval by society, and difficulty with later
task

Sosialisasi KTSP 41
ARTINYA:
Bahwa tugas perkembangan itu merupakan suatu
tugas yang muncul pada periode tertentu dalam
rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu
dapat berhasil dituntaskan akan membawa
kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan
tugas berikutnya; sementara apabila gagal, maka akan
menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu
yang bersangkutan, menimbulkan penolakan
masyarakat, dan kesulitan- kesulitan dalam
menuntaskan tugas-tugas berikutnya
Sosialisasi KTSP 42
SUMBER TUGAS PERKEMBANGAN

 KEMATANGAN FISIK: (a) belajar berjalan karena


kematangan otot-otot kaki; (b) belajar bertingkah laku,
bergaul dengan lain jenis pada masa remaja karena
kematangan organ-organ seksual.
 TUNTUTAN MASYARAKAT SECARA KUKTURAL:(a) belajar,
membaca, (b) belajar menulis, (c) belajar berhitung.
 TUNTUTAN DARI DORONGAN DAN CITA-CITA: (a)
memilih pekerjaan; (b) memilih teman hidup.
 TUNTUTAN NORMA AGAMA: (a) taat beribadah;
(b) berbuat baik kpd sesama.

Sosialisasi KTSP 43
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
PADA SETIAP FASE
PERKEMBANGAN
1. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
USIA BAYI DAN KANAK-KANAK
2. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
MASA SEKOLAH
3. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
MASA REMAJA

Sosialisasi KTSP 44
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN USIA
BAYI DAN KANAK-KANAK (0-6 TH)
 Belajar berjalan (9 – 15 bulan)
 Belajar memakan makanan padat (1-2 th)
 Belajar berbicara (12 -15 bulan)
 Belajar buang air kecil dan buang air besar
(mulai usia 15 bulan-pembentukan pembiasaan)
 Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
 Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis (sampai
usia 5 th)
 Mebentuk pengertian-pengertian sederhana
 Belajar mengadakan hubungan emosional
 Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk
Sosialisasi KTSP 45
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
MASA SEKOLAH (6-12 th)
 Belajar melatih keterampilan fisik untuk melakukan
permainan
 Belajar membentuk sikap sehat
 Belajar bergaul dengan teman sebaya
 Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis
kelaminnya
 Belajar keterampilan dasar dalam membaca,
menulis, dan berhitung
 Belajar mengembangkan konsep sehari-hari

Sosialisasi KTSP 46
Lanjutan.......

 Mengembangkan kata hati


 Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat
pribadi
 Mengembangkan sikap positif thd kelompok sosial
dan lembaga-lembaga

Sosialisasi KTSP 47
TUGAS PERKEMBANGAN

Pengetahuan, ketrampilan,
fungsi-fungsi atau sikap yang
harus dicapai individu pada suatu
tahap kehidupan dalam rangka
penyesuaian terhadap tugas-
tugas yang lebih berat.
(Robert Havighurst)  Dusek, 8
Tugas Perkembangan memerlukan :

• Struktur & kondisi fisik


• Organ-organ pembentuk
1. Kematangan Fisik
hormon
• System syaraf
2. Ketepatan & kecakapan sosial

Pengetahuan, pengalaman, dan


pemahaman tentang fenomena
tersebut
Pengalaman dalam jaringan sosial
3. Ada usaha dari individu yang bersangkuktan

 Semangat mengimplementasikan
pengetahuan dan pengalamannya
untuk mengahadapi tugas-tugas baru
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
MASA REMAJA
WILLIAM KAY:
 Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya
 Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau
figus- figur yang mempunyai otoritas
 Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal
dan belajar bergaul dengan orang lain
 Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya
 Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan
terhadap kemampuannya sendiri
 Memperkuat self kontrol (kemampuan mengendalikan diri)
atas dasar prinsip hidup
 Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri kekanak-
kanakan

Sosialisasi KTSP 52
KEMUNGKINAN TUGAS PERKEMBANGAN

~ Berhasil : well adjusted terhadap tugas-


tugas di masa depan

~ Gagal : Maladjustment, Kecemasan,


ketidak mampuan melaksanakan tugas
perkembangan berikutnya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penguasaan Tugas-Tugas perkembangan

NO Yang Menghalangi : Yang Membantu :


Tingkat perkembangan yang mundur Tingkat perkembangan yang
1. normal atau diakselerasikan

Tidak ada kesempatan/bimbingan Ada kesempatan/bimbingan untuk


2. untuk menguasai tugas menguasai tugas perkembangan
perkembangan

3. Tidak ada motivasi Ada motivasi

Kesehatan yang buruk Kesehatan baik dan tidak ada


4. cacat fisik

5. Cacat tubuh Kecerdasan yang tinggi

6. Tingkat kecerdasan yang rendah Survivle yg dimiliki seseorang


TUGAS-
TUGAS
PERKEf t BANG
AN

49
REMAJA (ADOLESCENCE/PUBERTY)
CIRI-CIRI REMAJA
1. berkembang sikap dependen kepada
orang tua ke arah independen
2. minat seksualitas
3. kecenderungan untuk merenung
atau memperhatikan diri sendiri,
nilai- nilai estetika, dan isu-isu
moral
(Salzman dan Pikunas, 1976)

Sosialisasi KTSP 56
TUGAS PERKEMBANGAN MASA REMAJA
Menurut HAVIGHURS
1. Hubungan lebih matang dengan teman sebaya
2. Mencapai peran sosial sebagai pria atau
wanita
3. Menerima keadaan fisik dan menggunakannya
secara efektif
4. Mencapai kemandirian emosional dari orang
tua dan orang dewasa
5. Mencapai jaminan kemandirian ekonomi
6. Memilih dan mempersiapkan karier

Sosialisasi KTSP 57
Lanjutan................
7. Mempersiapkan pernikahan dan
hidup berkeluarga
8. Mengembangkan keterampilan
intelektual dan konsep-konsep yang
diperlukan bagi warga negara
9. Mencapai tingkah laku yang
bertanggung jawab secara sosial
10.Memperoleh seperangkat nilai dan sistem
etika sebagai petunjuk/pembimbing dalam
bertingkah laku
11.Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa

Sosialisasi KTSP 58
PERANAN SEKOLAH
DALAft
ftENGEftBANGKAN
TUGAS- TUGAS
PERKEftBANGAN
SISWA
53
 PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN
MELALUI KELOMPOK SEBAYA

 MENCAPAI PERKEMBANGAN
KEMANDIRIAN PRIBADI

 PENGEMBANGAN KEIMANAN DAN


KETAQWAAN KEPADA TUHAN YANG
MAHA ESA

Sosialisasi KTSP 54
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
FASE PRASEKOLAH
(TAMAN KANAK-KANAK)

55
FASE PRASEKOLAH (USIA TK)

 Usia 2-6 tahun


 Kesadaran sebagai pria atau
wanita
 Dapat mengatur dlm buang
air (toilet training)
 Mengenal beberapa hal yg
dianggap berbahaya
(mencelakakan dirinya)

Sosialisasi KTSP 62
PERKEMBANGAN
 F I S yg
Pertumb. tubuh I Kmenyangkut ukuran dan
tinggi, kekuatan utk keterampilan fisik
 Usia 3 th tinggi 80-90 cm berat 10-13 kg, usia 5 th tinggi
100-110 cm berat 18-20 kg
 Pertumb. tulang semakin besar dan kuat
 Pertumb gigi semakin lengkap (dpt memakan yg padat)
 Perkemb. sistem syaraf pusat (kesiapan anak dlm
pemahaman dan penguasaan tubuhnya)
 Pertumb. otak pada usia 5 th sudah mencapai 75 % dari
ukuran orang dewasa, 6 th 90 %.
 Pertumb “myelinization” (gunanya membantu
transmisi impul-impul syaraf secara tepat, utk
pengontrolan thd kegiatan motorik)
 Pernapasan lebih lambat dan mendalam, denyut jantung
lebih lambat dan menetap
 Berkembangnya kemampuan motorik (kasar & halus)
Sosialisasi KTSP 63
PERKEMBANGAN
I N T E L E KT U A L
 Perkemb. kognitif berada pada periode praoperasional
(tahapan belum mampu menguasai operasi mental
secara logis)
 Usia 4 th berkembangnya “symbolic function”
 Berpikir masih dibatasi oleh persepsinya. Mereka
meyakini apa yg dilihatnya, & hanya terfocus kpd satu
atribut/dimensi thd satu objek dlm waktu yg sama
 Cara berpikirnya bersifat memusat (centering)
 Egosentrisme
 Sudah mengerti dasar-dasar pengelompokkan sesuatu
seperti kesamaan warna, bentuk, dan ukuran.
 Semilogical reasoning (menjelaskan peristiwa alam
pemecahan dianalogikan dg tingkah laku manusia)
dg,
Sosialisasi KTSP 64
PERKEMBANGAN

E M O S I O N A L
Usia 4 th menyadari dirinya berbeda dg orang lain
 Berkembang perasaan harga diri yg menuntut pengakuan
lingkungan
 Tdk terpenuhi harga diri anak akan berkembang sikap

keras kepala/menentang atau menyerah/penurut dg sifat


pemalu
 Tumbuhnya emosi takut (perasaan terancam oleh suatu

objek yg dianggap membahayakan)


 Tumbuhnya emosi cemas (perasaan takut yg bersifat

halayan yg tdk ada obyeknya)


 Tumbuhnya emosi marah (perasaan tdk senang dlm

bentuk verbal dan non verval)


 Tumbuhnya emosi cemburu (perasaan tdk senang

orang lain yg dipandang telah merebut kasih sayang)


thd
Sosialisasi KTSP 59
 Tumbuhnya kegembiraan, kesenangan, kenikmatan
(melalui terpenuhinya kebutuhan jasmaniah, kasih
sayang, ada kesempatan bermain, memiliki mainan yg
disenanginya)
 Tumbuhnya kasih sayang (perasaan senang memberikan
perhatian/perlindungan thd orang lain/hewan/benda)
 Tumbuhnya phobi (perasaan takut thd objek yg tdk
patut ditakutinya)
 Tumbuhnya ingin tahu (curiosity) (perasaan ingin
mengenal, mengetahui segala sesuatu)

Sosialisasi KTSP 66
PERKEMBANGAN
 B A H(2.0-2.6)
Masa ketiga A S A bercirikan:
 Mulai bisa menyusun kalimat tunggal yg sempurna
 Mampu memahami perbandingan (burung pipit
dg merpati)
 Banyak menanyakan nama dan tempat: apa, di
mana dan dari mana)
 Sudah banyak menggunakan kata yg berawalan dan
berakhiran)

 Masa keempat (2.6-6.0) bercirikan:


 Dpt menggunakan kalimat majemuk
 Tingkat berpikir lebih maju (banyak menanyakan
soal waktu – sebab akibat melalui pertanyaan:
kapan, dimana mengapa, dan bagaimana.
Sosialisasi KTSP 67
PERKEMBANGAN
 Usia 4 th S OS I A Lsosial mulai jelas (mulai berhubungan
perkemb.
dg teman sebayanya)
 Mulai mengetahui aturan-aturan (lingkungan
keluarga atau lingkungan bermain)
 Sedikit demi sedikit mulai tunduk pada peraturan
 Mulai menyadari hak atau kepentingan orang lain
 Mulai dpt bermain bersama anak-anak lain/teman
sebayanya (peer group)
 Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh iklim
sosio-psikologis keluarga
 PAUD (TK) membantu kematangan sosial anak

Sosialisasi KTSP 68
PERKEMBANGAN
 B sekolah
Usia pra E R M Asebagai
I N masa bermain
 Setiap waktu diisi dengan kegiatan bermain
 Bermain dg kegiatan kebebasan batin utk memperoleh
kesenangan
 Setiap usia perkembangan berbeda dlm
tingkatan/kompleksivitas bermainnya

Sosialisasi KTSP 69
PERKEMBANGAN

K E P R I B A D I A N
Masa ini disebut masa TROTZALTER (periode
perlawanan/masa krisis)
 Krisis karena ada perubahan dlm dirinya (mulai sadar
aku-nya, menyadari dirinya terpisah dari
lingkungan/orang lain)
 Suka menyebut dirinya pada orang lain
 Menyadari ada dua pihak yg berhadapan (aku dan
orang lain)
 Menyadari tdk setiap keinginannya terpenuhi
 Timbul konplik (sikap membandel)
 Perkembangan dari dependen ke independen
 Konsep tentang dirinya sulit dipahami karena
bahasa belum jelas
Sosialisasi KTSP 70
 Masih egosentris
 Kepercayaan diri (self confidence) terkait dg perlakuan
orang tuanya
 Timbulnya inisiatif
 Tdk terpenuhi energi timbul hambatan, akan
mengalami GUILT (rasa bersalah)

Sosialisasi KTSP 71
PERKEMBANGAN
M O RA L
 Timbul rasa moralitas pada kelompok
 Melalui interaksi dg orang lain timbul pemahaman:
baik/boleh/diterima/disetujui/buruk/tdk boleh/ditolak
 Masa perlu latihan kebiasaan
 Perlunya penanaman konsep disertai dengan alasan
 Berkembang sikap simpati, GENEROSITY (murah hati)
atau ALTRUISM (kepedulian thd kesejahteraan orang lain)
 timbulnya SELF DISCIPLINE (mengendalikan diri,
mendisiplinkan diri dg kesadaran)

Sosialisasi KTSP 72
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
FASE ANAK SEKOLAH
(USIA SD)

73
PERKEMBANGAN FISIK
 Fase usia SD (6 s/d 12 )
 Periode pertumbuhan fisik yg lambat sampai masa
remaja
 Usia 6 th tinggi rata-rata 46 inci, berat 22,5 kg
 Usia 12 tinggi rata-rata 60 inci, berat 42,5 kg
 Peningkatan berat badan lebih banyak dari pada
tinggi badan
 Perkembangan motorik (kasar & halus) lebih
terkoordinasi & mampu menjaga keseimbangan
 Masa ideal belajar ket. Motorik: menulis, menggambar,
melukis, mengetik (komputer), main bola, atletik dll
 Usia 7 th tangan semakin kuat & lebih menyukai pensil
dari pada krayon tuk menulis
Sosialisasi KTSP 74
 Usia 8 s/d 10 dpt menulis dg baik, huruf lebih kecil, dan
rapi
 Usia 10 s/d 12 timbulnya ket. Manipulatif dg gerakan yg
kompleks, rumit, & cepat (membuat kerajinan &
memainkan instrumen musik)

Sosialisasi KTSP 75
PERKEMBANGAN INTELEKTUAL
 Usia 6 s/d 12 dpt mereaksi rangsangan intelektual
(melaksanakan tugas-tugas belajar yg menuntut
kemampuan intelektual/kematangan kognitif; membaca,
menulis, menghitung)
 Menurut PIAGET disebut masa operasional konkrit
(concrete operational)
 Concrete operational: aktivitas mental yg dipokuskan
pada objek & peristiwa-peristiwa nyata atau konkrit & dpt
diukur
 Hilangnya daya pikir imajinatif & timbulnya berpikir
konkrit, rasional, & objektif dg daya ingat yg kuat
& berada dalam stadium belajar
 Mampu menyadari KONSERVASI: kemampuan tuk
berhubungan dg sejumlah aspek yg berbeda secara
serempak
Sosialisasi KTSP 76
 Mengembangkan operasi NEGASI: mampu memahami
proses yg terjadi & memahami proses antar
keduanya
 Mengembangkan operasi RESIPROKASI: memahami
hubungan timbal balik antara panjang & kurang
rapat atau sebaliknya kurang panjang tetapi lebih
rapat dg benda yg jumlahnya sama
 IDENTITAS: mampu mengenal benda, menghitung,
walaupun dipindahkan jumlah benda tetap sama
 Mampu mengembangkan berpikir KRITIS: repleksi thd
permasalahan secara mendalam, mempertahankan
pikiran tetap terbuka thd perspektif yg berbeda, tdk
mempercayai begitu saja informasi yg datang
 Mampu mengembangkan berpikir KREATIF: kemampuan
tuk menciptakan sesuatu yg baru dg wujudnya adalah
tindakan manusia 77
Sosialisasi KTSP
PERKEMBANGAN BAHASA
 Usia 6 “vocabulary” meningkat 2.500 kata, akhir 11-12
menguasai 50.000 kata
 Penggunaan kalimat & kata semakin kompleks

 Banyak bertanya soal waktu & sebab akibat dg

pertanyaan “dimana”, “mengapa”, “bagaimana”


 Latihan yg perlu diberikan:

* berkomunikasi dg orang lain


* menyatakan isi hatinya (perasaan)
* memahami keterampilan mengolah informasi yg
diterimanya
* berpikir ( menyatakan gagasan atau pendapat)
* menyatakan sikap & keyakinan

Sosialisasi KTSP 78
PERKEMBANGAN SOSIAL
 Pemahaman tentang diri (sence of self atau self concept)
 Self concept: body image, ideal self, & sosial self
 Cenderung mendefinisikan dirinya secara subyektif
 Usia 7 s/d 11 meluangkan waktu 40% tuk berinteraksi dg
teman sebayanya/kelompoknya
 Membentuk ikatan baru dg teman sebayanya (peer
group)
 Timbul sikap kooperatif & sosiosentris dlm kelompok
(gang)

Sosialisasi KTSP 79
PERKEMBANGAN EMOSI
 Kemampuan mengontrol emosi melalui peniruan
& latihan (pembiasaan)
 Pikiran emosional lebih dominan dari pada pikiran
rasional
 Ciri penampilan emosi
* emosi yg kuat thdp hal yg sepele
* emosi seringkali tampak
* emosi bersifat sementara
* emosi diketahui melalui gejala perilaku
 Timbulnya emosi positif dan emosi negatif

Sosialisasi KTSP 80
TUGAS GURU
 Iklim kelas yg bebas dari ketegangan
 Perlakukan individu dg harga dirinya
 Menghargai hasil karya
 Tumbuhkan kecerdasan emosi
 GOLEMAN : emotional intelligence (EQ)
* mengenali emosi
* mengelola emosi
* memotivasi diri sendiri
* mengenali emosi orang lain
* membina hubungan

Sosialisasi KTSP 81
PERKEMBANGAN MORAL
 Mulai mengenal konsep moral (mengenai benar salah
atau baik buruk)
 Dapat mengikuti pertautan/tuntutan dari orang tua atau
lingkungan sosialnya
 Akhir usia sekolah dpt memahami alasan yg mendasar
thd peraturan
 Dpt mengasosiasikan bentuk perilaku dg konsep benar
salah/baik buruk

Sosialisasi KTSP 82
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
MASA REMAJA
(ADOLESENCE)

83
PERKEMBANGAN KOGNITIF
(INTELEKTUAL)
 (PIAGET) Tahap operasional formal (operasi = kegiatan-
kegiatan mental tentang berbagai gagasan)
 Dapat berpikir logis tentang berbagai gagasan yg
abstrak, sistematis, ilmiah dlm memecahkan dari pada
berpikir konkrit
 Usia 16 tahun berat otak sudah menyamai orang
dewasa
 Terjadinya lingkaran Lobe Frontal yg berfungsi
sbg kegiatan kognitif tingkat tinggi (merumuskan
perencanaan strategis atau mengambil keputusan)
 Cara berpikir berkaitan erat dg dunia kemungkinan
(word of possibilities)
Sosialisasi KTSP 84
 Kemampuan nalar secara ilmiah melalui pengujian secara
hipotesis
 Sudah memikirkan tentang masa depan dg membuat
perencanaan dan mengeksplorasi berbagai kemungkinan
tuk mencapainya
 Menyadari proses kognitif itu efisien atau tdk efisien
 Berpikir semakin luas, bisa meliputi aspek agama,
keadilan, moralitas, dan identitas

Sosialisasi KTSP 85
IMPLIKASI PENDIDIKAN:
• Program pendidikan yg memfasilitasi perkembangan

kemampuan berpikir remaja


• Seperti: penggunaan metode mengajar yg mendorong

anak aktif bertanya, mengemukakan gagasan, atau


mengujicobakan sesuatu materi
• Melakukan dialog, diskusi, atau curah pendapat (brain

storming) dg siswa, tentang masalah sosial, kehidupan,


agama, etika pergaulan atau pacaran, politik,
lingkungan hidup, bahaya minuman keras, dan obat-
obat terlarang

Sosialisasi KTSP 86
PERKEMBANGAN
 EMOSI
Masa puncak emosionalitas (perkembangan emosi yg
tinggi)
 Pertumbuhan fisik (terutama organ-organ seksual)
mempengaruhi perkembangan emosi atau perasaan,
seperti perasaan cinta, rindu, dan keinginan untuk
berkenalan
 Perkembangan emosi yg sensitif dan reaktif thd situasi
sosial
 Emosi bersifat negatif dan temperamental (mudah
tersinggung/marah, atau mudah sedih/murung)
 Remaja akhir (21 tahun) sudah dapat

mengendalikannya
 Mencapai kematangan emosional merupakan masa yg
sangat sulit bagi remaja
 teman
Faktor sebaya dlm
kondisi kematanganlingkungan
sosio-emosional emosional keluarga 81
Sosialisasi KTSP

dan
PERKEMBANGAN
SOSIAL
 Berkembang “social cognition” kemampuan memahami
orang lain (hubungan akrab: persahabatan/pacaran)
 Pemilihan persahabatan dg kualitas psikologis yg relatif
sama dg dirinya (interes, sikap, nilai, kepribadian)
 Berkembang sikap “conformity” kecenderungan untuk
menyerah atau mengikuti opini, pendapat, nilai,
kebiasaan, kegemaran atau keinginan teman sebaya
 Harus memiliki “social adjusment” yg tepat
(kemampuan mereaksi secara tepat thd realitas sosial,
situasi, dan relasi)

Sosialisasi KTSP 88
KARAKTERISTIK PENYESUAIAN SOSIAL REMAJA

1. DI LINGKUNGAN KELUARGA
a. menjalin hubungan yg baik dengan
anggota keluarga (orang tua dan saudara)
b. menerima otoritas orang tua (mau
mentaati peraturan yg ditetapkan orang
tua)
c. menerima tanggung jawab batasan-batasan (norma)
keluarga
d. berusaha untuk membantu anggota
keluarga, sebagai individu maupun kelompok
dlm mencapai tujuannya

Sosialisasi KTSP 89
2. DI LINGKUNGAN SEKOLAH
a. bersikap respek dan mau menerima
peraturan sekolah
b. berpartisipasi dlm kegiatan-kegiatan sekolah
c. menjalin persahabatan dg teman-teman di
sekolah
d. bersikap hormat thd guru, pemimpin
sekolah, dan staf lainnya
e. membantu sekolah dalam merealisasikan
tujuan- tujuannya

Sosialisasi KTSP 90
3. DI LINGKUNGAN MASYARAKAT
a. mengakui dan respek terhadap hak-hak orang lain
b. memelihara jalinan persahabatan dg orang lain
c. bersikap simpati terhadap kesejahteraan orang lain
d. bersikap respek terhadap nilai-nilai, hukum,
tradisi, dan kebijakan-kebijakan masyarakat

(Alexander A. Schneiders dlm bukunya “Personal


Adjusment and Mental Healt”)

Sosialisasi KTSP 91
PERKEMBANGAN
 MORAL
Tingkat moralitas remaja sudah lebih matang hasil
interaksi sosial dg orang tua, guru, teman sebaya, atau
orang dewasa lainnya
 Konsep moralitas tentang kejujuran, keadilan, kesopanan,
dan kedisiplinan
 Perilaku moralitas sbg pemenuhan fisik dan psikologisnya
(adanya rasa puas dari penerimaan dan penilaian positif
dari orang lain tentang perbuatannya)
 Tingkatan moralitas konvensional (berperilaku sesuai dg
harapan kelompok)
 Tingkatan moralitas loyalitas (loyalitas terhadap norma yg
berlaku dan diyakininya)

Sosialisasi KTSP 92
PERKEMBANGAN
 KEPRIBADIAN
Kepribadian merupakan sistem dinamis dari sifat, sikap,
dan kebiasaan yg menghasilkan tingkat konsistensi
respon individu yg beragam
 Berkembangnya “identity” (jati diri) kesadaran diri,
kemampuan mengidentifikasi orang lain, mempelajari
tujuan-tujuan agar dpt berpartisipasi dlm kebudayaannya
 Saat pertama usaha sadar dlm menjawab “who am I ?”
 JAMES MARCIA mengemukakan empat alternatif
dlm menguji diri dan pilihannya:
1. “identity achievement” memahami pilihan yg
realistik, maka membuat pilihan dan berperilaku
sesuai dg pilihannya

Sosialisasi KTSP 93
2. “identiy foreclosure” menerima pilihan orang
tua tanpa mempertimbangkan pilihan-pilihan
3. “ identity diffusion” kebingungan tentang
siapa dirinya, dan mau apa dalam hidupnya
4. “moratorium” usaha-usaha aktif remaja
dlm menghadapi krisis pembentukan
identitas diri

Sosialisasi KTSP 94
UPAYA MEMBANTU REMAJA MENEMUKAN IDENTITAS DIRI
a. Berilah informasi tentang pilihan-pilihan karier dan
peran-peran orang dewasa
b. Membantu siswa menemukan sumber-sumber untuk
memecahkan masalah pribadinya (melalui guru
konseling)
c. Bersikap toleran terhadap tingkah laku remaja yg
dipandang aneh. Caranya: mendiskusikan tentang
tatakrama dlm berpakaian
d. Memberi umpan balik yg realistik tentang dirinya.
Caranya: berdiskusi dg siswa, memberi contoh orang
lain yg suces dlm hidup,

Sosialisasi KTSP 95
Karakteristik
Perkembangan
Psikofisik masa prenatal

Sosialisasi KTSP 96
Pengertian prenatal
 yaitu masa konsepsi atau masa pertumbuhan, masa
pembuahan sampai denngan masa pertumbuhan
dan perkembangan individu, dimana pada saat
pembuahan telur pada ibu oleh sperma ayah.
 Periode ini merupakan perkembangan pertama
yang paling penting dalam rentang kehidupan dan
merupakan periode paling singkat yang
berlangsung selama 280 hari.
 Periode prenatal merupakan masa mengandung
banyak bahaya, baik fisik maupun psikologis.
Periode ini merupakan masa dimana bahaya-bahaya
lingkungan atau psikologis dapat mempengaruhi
pola perkembangan selanjutnya atau bahkan dapat
mengakhiri suatu perkembangan (Hurlock).
Sosialisasi KTSP 97
Ciri-ciri perkembangan masa pre natal
1. Sifat bauran
2. Sifat bawaan
3. Jenis kelamin
4. Perkembangan dan pertumbuhan
5. Pembentukan sikap

Sosialisasi KTSP 98
Karakteristik periode pre natal
 Bakat/pembawaan yang ditentukan saat
konsepsi akan menjadi dasar bagi
perkembangan selanjutnya.
 Kondisi yang baik pada saat ini akan membantu
perkembangan bakat dan potensi anak,
sedangkan kondisi yang baik akan menghambat
bahkan merusak perkembangan selanjutnya.
 Terjadi pertumbuhan yang lebih cepat
dibandingkan dengan periode-periode kehidupan
lainnya.
 Sikap calon orangtua terhadap janin akan
mempengaruhi cara mereka mengasuh anaknya
Sosialisasi KTSP 99
Periode Perkembangan Masa Prenatal
1. Periode Zigot (sejak pembuahan sampai akhir minggu
kedua)
Terjadinya pembuahan (fertilization), yaitu pertemuan
antara sel sperma dengan sel telur (ovum).
Bergabungnya sperma dengan sel telur menghasilkan
satu bentuk sel baru yang disebut zigot.
Selama sepuluh hari setelah pembuahan, zigot tertanam
didalam dinding uterine.
2. Periode Embrio (akhir minggu kedua sampai akhir
bulan kedua)
Selama periode ini terjadi dua pola yaitu cephalocaudal
(proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian kepala,
berlanjut ke bagian bawah sampai ke bagian ekor) dan
proximodistal (pertumbuhan yang dimulai dari bagian-
bagian paling dekat dengan pusat/tengah badan,
kemudian ke bagian-bagian yang jauh dari pusat
badan.
Sosialisasi KTSP 10
0
lanjutan

3. Periode janin/fetus (akhir bulan kedua


perhitungan enurut bulan sampai lahir).
Dimulai pada usia 9 minggu sampai
lahir.
Dalam periode ini ciri-ciri fisik orang
dewasa secara proporsional mulai
terlihat.

Sosialisasi KTSP 10
1
Karakteristik perkemb masa pre natal
 Mekanisme gen dan heriditas
Gen adalah kromosom pembawa sifat hereditas
(Diperkirakan setiap kromosom manusia sekitar 3 ribu gen)
Karena kombinasi dari gen pada waktu konsepsi terjadi
secara kebetulan maka sifat-sifat dasar anak-anak
dari orangtua yang sama tidak pernah sama, kecuali
kalau merupakan anak kembar yang berasal dari
telur.
Begitu juga dengan nucleus ovum dan spermatozoum
bersatu pada waktu konsepsi yang berarti bersatunya gen
dari pihak ayah dan gen dari ibu menurut suatu cara
tertentu maka sifat-sifat anak telah ditentukan.
Hereditas adalah kecenderungan untuk berkembang
mengikuti pola-pola tertentu, misalnya kecenderungan
bertambah besar, kecenderungan berjalan tegak, menjadi
orang
Sosialisasi KTSP yang lincah atau pendiam, dsb. 10
2
Isu nature-nuture
 Yang menyebabkan terjadinya perbedaan-
perbedaan individual ada 2 faktor pokok, yaitu
faktor yang ditimbulkan oleh hereditas (nature)
dan faktor yang ditimbulkan oleh lingkungan
(nurture).
 Diantara keduanya terdapat pola-pola kombinasi
dan interaksi yang sangat rumit dan berbelit-
belit, sehingga seringkali tidak mudah bagi kita
membedakan akibat-akibat manakah yang
sungguh-sungguh ditimbulkan oleh kedua faktor
tersebut.

Sosialisasi KTSP 10
3
Interaksi biologis-perilaku-konteks
 Interaksi biologis dan perilaku ini tidak dapat
dipisahkan. Perilaku manusia pada dasarnya
dikendalikan oleh aktivitas otak dan sistem syaraf,
kemudian diaplikasikan dalam suatu gerakan yang
menghasilkan suatu interaksi antara otak, saraf dan
perilaku yang dihasilkan.
 Perilaku pada dasarnya adalah respon atas stimulus
yang datang, otak memberikan rangsangan atau
perintah yang direspon oleh sistem saraf kemudian
menghasilkan suatu gerakan atau suatu tingkah
laku baik itu berada dalam alam bawah sadar
maupun alam sadar.

Sosialisasi KTSP 10
4
Perkembangan masa bayi

Sosialisasi KTSP 10
5
Ciri-ciri penting masa Bayi
 masa bayi neonatal merupakan periode
tersingkat dari semua periode perkembangan
 masa bayi neonatal merupakan masa
terjadinya penyesuaian yang radikal.
 masa bayi merupakan masa terhentinya
perkembangan
 masa bayi merupakan pendahuluan dari
perkembangan selanjutnya
 masa bayi neonatal merupakan periode yang
berbahaya

Sosialisasi KTSP 106


Karakteristik fisik masa bayi
1. Saat dilahirkan bayi memiliki berat rata-rata 7.5
pon atau sekitar 3 kg, sedangkan panjang tubuh
mencapai 19,1 inchi atau sekitar 48,75 cm.
2. Anggota tubuh. Otot bayi umumnya halus, kecil
dan tidak terkendali. Tulang mereka halus dan
lentur, sedangkan dagingnya kuat dan elatis.
3. Proporsi fisik. Perbandingan tubuh bayi dengan
orang dewasa yaitu kepala bayi kira-kira
seperempat dari panjang tubuhnya. Daerah di
atas mata memiliki proporsi lebih besar daripada
bagian kepala lainnya. Lengan dan tungkai sangat
pendek dibandingkan dengan kepala dan badan.
Sosialisasi KTSP 107
lanjutan
4. Fungsi fisioligis. Bayi belum mampu
keseimbangan krn saraf otonomnya belum berkembang.
mempertahankan
Fungsi paru-paru sudah mulai aktif saat bayi menangis.
Denyut jantungnya lebih cepat daripada orang dewasa.
5. Vokalisasi. Ada dua jenis yaitu menangis dan
suara eksplosif. Mengangis saat dilahirkan
merupakan gerak refleks murni. Suara eksplosif
seperti nafas yang berat mrpk ucapan tanpa arti
yang terjadi ketika otot suara mengerut. Suara ini
lambat laun diperkuat dan akan menjadi awal
perkembangan bicara.
6. Kepekaan bayi. Kepekaan penglihatan bayi hanya
memiliki setengah dari bidang penglihatan orang dewasa.
Kepekaan pendengaran masih sangat kurang. Indera
penciuman sudah mulai berkembang, sementara
pengecapannya mereka memberikan reaksi positif
terhadap rangsang yang manis. Alat indera untuk
sentuhan, tekanan dan panas sudah berkembang saat
bayi lahir dan terletak dekat pemukaan kulit.
Sosialisasi KTSP 108
Perkembangan Motorik bayi
Usia dalam bulan Perkembangan motorik

1 Gerakan reflek negativ = menangis, positif = senyum


dan spontan = menggerakkan kaki dan tangan.
2 Memutar ke kanan dan kiri

3 Menarik-narik selimut dan baju

4 Menegakkan kepala ke arah dua belah


tangan
5 Dapat melengkup beberapa menit

6 Mengamati mainan yang dipegang

7 Menarik kepala ke depan


Sosialisasi KTSP 103
lanjutan

Usia dalam bulan Perkembangan motorik

8 Duduk beberapa menit

9 Dapat duduk sendiri

10 Merangkak

11 Berdiri sendiri

12 Mulai dapat berjalan

18 Dapat berjalan dengan baik, dapat menaiki


kursi atau tangga
24 Dapat naik dan turun tangga serta berlari

Sosialisasi KTSP 110


Perkembangan inteligensi
6 sub periode sensorik motorik
 Modifikasi (pelatihan refleks-refleks) pada usia 0
– 1 tahun
 Pengembangan skema (reaksi pengulangan
pertama) pada usia 1 – 4 bulan
 Reaksi pengulangan kedua pada usia 4 – 8
bulan
 Koordinasi reaksi-reaksi sekunder pada usia 8 –
12 bulan
 Reaksi pengulangan ketiga pada usia 12 – 18
bulan
 Permulaan berfikir (refresentasi mental) pada
usia 18 – 24 bulan
Sosialisasi KTSP 111
Perkembangan emosi
 Usia 0 – 8 minggu. Emosi bayi sangat bertalian dengan
perasaan indrawi (fisik), dengan kualitas perasaan senang
dan tidak senang.
 Usia 8 minggu – 1 tahun. Perasaan psikis sudah mulai
berkembang. Anak senang (tersenyum) apabila melihat
mainan yang digantungkan depan matanya atau
melihat orang yang dikenalnya. Perasaan anak
mengalami diferensiasi, yaitu penguraian dari perasaan
senang dan tidak senang, marah, terkejut dan takut.
 Usia 1 – 2 tahun. Emosinya sudah mulai mengarah pada
sesuatu, sudah dapat menyatakan perasaannya dengan
menggunakan bahasa, sifat-sifat perasaan labil, mudah
tersulut.

Sosialisasi KTSP 112


Perkembangan sosial
 Untuk mencapai kematangan sosial anak harus belajar
menyesuaikan diri dengan orang lain. Kemampuan ini
diperoleh melalui kesempatan dan pengalaman bergaul
dengan orang di sekitarnya.
 Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh
proses perlakuan orangtua terhadap anaknya dalam
mengenalkan berbagai aspek kehidupan sosial.
 Pada bayi usia 3 bulan, perilaku sosial diwujudkan
melalui senyuman atau dengan suara yang dikeluarkan
sampai pada usia kira-kira 18 bulan, mulai
memperlihatkan bentuk tingkah laku melawan.
 Konsep sentral dalam perilaku sosial adalah attachment
yang mengacu pada semua perilaku yang
memungkinkan anak/orang dewasa merespon, yang
meliputi tangisan, sentuhan, kontak mata dan senyuman.

Sosialisasi KTSP 113


Karakteristik perkembangan
fisik dan psikomotorik masa
kanak- kanak, remaja dan
implikasinya dlm pendidikan

Sosialisasi KTSP 114


Wujud perkembangan perilaku
 Perkembangan perseptual (pengamatan
ruang, pengamatan wujud, dan situasi)
 perkembangan penguasaan dan kontrol
motorik (koordinasi penginderaan dan
gerak)
 Perkembangan penguasaan pola-pola
keterampilan mental-fisik (cerdas,
tangkas, dan cermat)
 Perkembangan pengetahuan bahasa dan
berfikir.
Sosialisasi KTSP 115
Karakteristik perkembangan fisik dan psikomotorik
Usia Motorik kasar Motorik halus
2,5 – 3,5 Berjalan dengan baik, berlari Meniru sebuah lingkaran,
lurus ke depan, melompat tulisan cakar ayam, makan
menggunakan sendok,
menyusun beberapa kotak

3,5 – 4,5 Berjalan dengan 80% Mengancingkan baju, meniru


langkah orang dewasa, bentuk sederhana,
berlari 1/3 kecepatan orang membuat gambar
dewasa, melempar dan sederhana
menangkap bola besar
namun lengan masih kaku
4,5 – 5,5 Menyeimbangkan badan di Menggunting gambar orang,
atas satu kaki, berlari jauh meniru angka dan huruf
tanpa jatuh, dapat berenang sederhana, membuat susunan
di air dangkal yang kompleks dengan
kotak- kotak

Sosialisasi KTSP 116


Selesai

Sosialisasi KTSP 117

Anda mungkin juga menyukai