Peserta Didik
1
PERKEMBANGAN BAGIAN DARI
PSIKOLOGI
DEFINISI PERKEMBANGAN
PRINSIP PERKEMBANGAN
Sosialisasi KTSP 2
PERKEMBANGAN BAGIAN DARI
PSIKOLOGI
Psikologi perkembangan “cabang dari psikologi yang
mempelajari proses perkembangan individu, baik sebelum
maupun setelah kelahiran berikut kematangan perilaku”
(J.P. Chaplin, 2001)
Psikologi perkembangan “cabang dari psikologi yang
mempelajari perubahan perilaku dan kemampuan sepanjang
proses perkembangan individu mulai dari masa konsepsi
sampai mati”
(Rosa Vasta, et.al, 1992)
3
PENGERTIAN
1. PERTUMBUHAN (GROWTH),
2. KEMATANGAN (MATURATION),
3. LATIHAN (EXERCISES),
4. BELAJAR (LEARNING),
5.PERKEMBANGAN
(DEVELOPMENT)
Sosialisasi KTSP 4
PERTUMBUHAN (GROWTH)
Sosialisasi KTSP 5
KEMATANGAN/MASA PEKA (MATURATION)
Sosialisasi KTSP 6
LATIHAN (EXERCISES)
Sosialisasi KTSP 7
BELAJAR (LEARNING)
PERBEDAANNYA:
PERUBAHAN-PERUBAHAN PERILAKU DAN PRIBADI
SEBAGAI HASIL BELAJAR BERLANGSUNG SECARA
INTENSIONAL ATAU DENGAN SENGAJA DIUSAHAKAN
OLEH INDIVIDU YANG BERSANGKUTAN
Sosialisasi KTSP 8
PERBEDAANNYA
:
PERUBAHAN-PERUBAHAN PERILAKU DAN
PRIBADI SEBAGAI HASIL BELAJAR BERLANGSUNG
SECARA INTENSIONAL ATAU DENGAN SENGAJA
DIUSAHAKAN OLEH INDIVIDU YANG BERSANGKUTAN,
SEDANGKAN PERUBAHAN DALAM ARTI
PERTUMBUHAN DAN KEMATANGAN BERLANGSUNG
SECARA ALAMIAH MENURUT JALANNYA
PERTAMBAHAN WAKTU ATAU USIA YANG DITEMPUH
OLEH YANG BERSANGKUTAN
Sosialisasi KTSP 9
DEFINISI PERKEMBANGAN
(DEVELOPMENT)
Sosialisasi KTSP 10
Sistematis: perubahan saling kebergantungan
atau saling mempengaruhi antara bagian-
bagian organisme (fisik dan psikis) dan
merupakan satu kesatuan yang harmonis.
Contoh: kemampuan berjalan anak seiring dengan matangnya
otot-otot kaki atau keinginan remaja untuk memperhatikan
jenis kelamin lain seiring dengan matangnya organ-organ
seksualnya.
Progesif: perubahan yang terjadi bersifat
maju, meningkat, dan mendalam (meluas) baik
secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif
(psikis)
Contoh: perubahan proporsi dan ukuran fisik anak (dari
pendek menjadi tinggi dan dari kecil menjadi besar) dan
perubahan pengetahuan dan kemampuan anak dari yang
sederhana sampai kpd yang kompleks
Berkesinambungan: perubahan pada fungsi
organisme berlangsung secara beraturan atau
berurutan tdk terjadi secara kebetulan atau
loncat-loncat.
Contoh: untuk dapat berdiri, harus menguasai tahapan
perkembangan sebelumnya, yaitu kemampuan duduk dan
merangkak
Sosialisasi KTSP 12
CIRI-CIRI UMUM PERKEMBANGAN
Sosialisasi KTSP 13
PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN
Sosialisasi KTSP 14
PERSPEKTIF PSIKOLOGI
DALAM
MEMAHAMI
PERKEMBANGAN
15
PERSPEKTIF BEHAVIORISME
PERSPEKTIF KOGNITIF
PERSPEKTIF HUMANISME
(FENOMENOLOGIS)
16
PERSPEKTIF BEHAVIORISME
(Thorndike dan
Skinner)
o Perkembangan perilaku manusia akibat
adanya interaksi antara stimulus dan respon.
o Perilaku pada dasarnya ditentukan oleh
lingkungan dengan adanya masukan input
yang berupa stimulus dan keluaran atau
output yang berupa respon.
o Pentingnya penguatan (reinforcement). Bila
penguatan ditambahkan (positive
reinforcement) respon semakin kuat, bila
penguatan dikurangi negative reinforcement)
akan tetap dikuatkan.
17
Model STIMULUS-RESPON
o Mendudukan orang belajar sebagai individu
yang pasif.
o Pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap,
tidak berubah-ubah.
o Belajar adalah perolehan pengetahuan,
sedangkan mengajar adalah memidahkan
pengetahuan, dimana siswa memiliki
pemahaman sama terhadap pengetahuan yang
diajarkan.
o Penguatan (reinforcement) adalah faktor
penting dalam belajar.
18
PERSPEKTIF KOGNITIF
(Jean Piaget dan Jerome Bruner)
19
TAHAP PERKEMBANGAN (Jean Piaget)
20
3. Tahap Operasional konkrit (7-11 tahun)
Operasional: suatu tipe tindakan untuk
memanipulasi objek atau gambaran yang ada
dalam dirinya.
Anak sudah dpt berpikir dengan model
“kemungkinan” dlm melakukan kegiatan
tertentu.
Anak telah memiliki kecakapan berpikir logis
hanya dengan benda-benda konkrit.
Anak telah dpt melakukan pengklasifikasian,
pengelompokan, dan pengaturan masalah.
Anak dapat membandingkan pendapat orang
lain, walaupun tergantung pada masalah yang
konkrit.
Sosialisasi KTSP 21
4. Tahap Operasional formal (11-18 tahun)
Ciri pokok perkembangan:
Anak sudah mampu berpikir abstrak dan logis dengan
menggunakan pola berpikir “kemungkinan”.
Munculnya berpikir ilmiah dengan tipe hipothetico-
deductive dan iductive.
Dapat bekerja secara efektif dan sistematis,
menganalisis secara kombinasi, menentukan macam-
macam proforsi, serta menarik generalisasi secara
mendasar.
Sosialisasi KTSP 22
TAHAP PERKEMBANGAN (J. Bruner)
Menekankan adanya pengaruh kebudayaan
dalam memahami terhadap tingkah laku individu.
1. Tahap enaktif: seseorang melakukan aktivitas dalam
upayanya utk memahami lingkungan sekitar. Artinya,
dlm memahami dunia sekitarnya anak menggunakan
pengetahuan motorik. Misal: melalui gigitan, sentuhan,
pegangan dsb.
2. Tahap ikonik: seseorang memahami objek-objek atau
dunianya melalui gambar-gambar dan visualisasi
verbal. Artinya, memahami dunia sekitar melalui
bentuk perumpamaan (tampil) dan perbandingan
(komparasi)
Sosialisasi KTSP 23
3. Tahap simbolik: seseorang telah mampu memiliki ide-
ide gagasan-gagasan abstrak yang dipengaruhi oleh
kemampuannya dlm berbahasa, logika, dan
matematika. Komunikasi dilakukan dengan
menggunakan sistem simbol.
Sosialisasi KTSP 24
PERSPEKTIF HUMANISME
(Kolb)
Menurut teori ini belajar harus dimulai dan ditujukan
untuk kepentingan memanusiakan manusia. Teori
ini sifatnya abstrak dan lebih mendekati bidang
kajian filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi,
dari pada bidang kajian psikologi belajar.
Sosialisasi KTSP 25
Menurut teori ini belajar merupakan asimilasi bermakna.
Materi yang dipelajari diasimilasikan dan dihubungkan
dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.
Faktor motivasi dan pengalaman emosional sangat
penting dalam peristiwa belajar, sebab tanpa motivasi
dan keinginan dari pihak si belajar, maka tidak akan
terjadi asimilasi pengetahuan baru ke dalam struktur
kognitif yang dimiliknya.
Sosialisasi KTSP 26
4 Tahap Perkembangan dari
1. Kolb
Tahap pengalaman konkrit
seseorang mampu mengalami suatu kejadian
sebagaimana adanya. Ia dpt melihat dan
merasakannya, dapat menceriterakan
peristiwa tsb sesuai dengan apa yang
dialaminya.
2. Tahap pengamatan aktif dan reflektif
mampu melakukan refleksi terhadap peristiwa
yang dialaminya, dengan mengembangkan
pertanyaan-pertanyaan bagaimana hal itu bisa
terjadi, dan mengapa hal itu terjadi.
Sosialisasi KTSP 27
3. Tahap konseptualisasi
Seseorang dapat membuat abstraksi, mengembangkan
suatu teori, konsep, atau hukum dan prosedur
tentang sesuatu yang menjadi objek perhatiannya.
Berpikir induktif untuk merumuskan secara
generalisasi.
Sosialisasi KTSP 28
FAKTOR YANG
ftEftPENGARUHI
PERKEftBANGAN
29
ALIRAN EMPIRISME
A. Dipelopori oleh JOHN LOCKE
Dikenal dengan teori Tabularasa (meja yang
diatasnya dilapisi lilin). Anak pada saat lahir dlm
keadaan bersih tanpa noda dan suci adanya,
lingkungan yang membentuk pribadi anak di
kelak kemudia hari.
Sosialisasi KTSP 30
C. Pandangan aliran ini:
Memandang bahwa perkembangan menusia sangat
ditentukan oleh faktor lingkungan, terutama
pendidikan. Lingkungan yang akan membubuhkan
aneka ragam tulisan pada kertas putih itu.
Lingkungan dapat didayagunakan dan dikuasai
oleh manusia, maka aliran ini memiliki ciri
optimisme dalam perkembangan pribadi anak.
Sosialisasi KTSP 31
lanjutan
Sosialisasi KTSP 32
ALIRAN NATIVISME
A. Dipelopori oleh ARTHUR SCHOPENHAUER
Pendapat mengenai pribadi manusia:
bahwa faktor pembawaan yang telah
dibawa sejak lahir tkd bisa diubah oleh
pengaruh lingkungan atau pendidikan.
Apabila manusia secara heriditas memiliki
potensi-potensi tinggi, maka
perkembangan kepribadian mendatang
akan tinggi pula, sebaliknya apabila
potensi heriditasnya rendah kepribadian
mendatang akan rendah pula
Sosialisasi KTSP 33
Arnold Gessel
Faktor turunan adalah penting
Kematangan mrpk hal utama yang
menentukan proses belajar
Pertumbuhan/perkembangan individu
dikontrol oleh faktor kematangan
dan kematangan mengontrol pola
perkembangan individu.
Faktor keurunan yg dimiliki individu
menetukan pola dan gaya perkembangan
individu.
Sosialisasi KTSP 34
Implikasi thd pendidikan
Kurang memberikan kemungkinan bagi
pendidik dalam upaya mengubah
kepribadian peserta didik.
Peran pendidik/sekolah sedikit sekali dapat
dipertimbangkan utk dapat mengubah
perkembangan peserta didik
Sosialisasi KTSP 35
B. Pandangan aliran ini:
Memandang bahwa perkembangan pribadi
manusia sangat ditentukan oleh faktor
heriditas atau pembawaan yang potensial
berasal dari dalam diri seseorang
(membawa potensi dlm diri secara
kodrati).
Pembentukan pribadi anak tergantung
bagaimana ia mengembangkan pembawaan
ini. Teori ini mengabaikan lingkungan
secara dominan dlm pembentukan pribadi
seseorang. Pendidikan hanya memainkan
peranan dlm rangka perealisasi potensi-
potensi pembawaan.
Sosialisasi KTSP 36
ALIRAN KONVERGENSI
Sosialisasi KTSP 37
Pandangan aliran ini:
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan pribadi
manusia merupakan hasil dari proses kerjasama
antara heriditas (pembawaan) dan invironment
(lingkungan).
Tiap pribadi merupakan hasil perpaduan
(konvergensi) dari faktor internal (potensi dlm diri)
dengan faktor eksternal (lingkungan, termasuk
pendidikan).
Bagaimanapun baiknya heriditas, apabila lingkungan
tidak menunjang dan mengembangkannya, maka
heriditas yang baik akan menjadi tetap tidur, begitu
juga sebaliknya, apabila heriditas sudah tidak baik,
tetapi lingkungan menunjang, maka pribadi ideal
akan tercapai.
Sosialisasi KTSP 38
Implikasinya thd pendidikan
Memberikan kemungkinan bagi pendidik
utk dapat membantu peserta didik
berkembang sesuai dengan apa yang
diharapkan dengan memperhatikan faktor
hereditas (kematangan, bakat,
kemampuan, keadaan mental) dan
lingkungan peserta didik.
Sosialisasi KTSP 39
TUGAS-TUGAS
PERKEMBANGAN
40
PENGERTIAN
Havighurst (1961)
Sosialisasi KTSP 41
ARTINYA:
Bahwa tugas perkembangan itu merupakan suatu
tugas yang muncul pada periode tertentu dalam
rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu
dapat berhasil dituntaskan akan membawa
kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan
tugas berikutnya; sementara apabila gagal, maka akan
menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu
yang bersangkutan, menimbulkan penolakan
masyarakat, dan kesulitan- kesulitan dalam
menuntaskan tugas-tugas berikutnya
Sosialisasi KTSP 42
SUMBER TUGAS PERKEMBANGAN
Sosialisasi KTSP 43
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
PADA SETIAP FASE
PERKEMBANGAN
1. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
USIA BAYI DAN KANAK-KANAK
2. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
MASA SEKOLAH
3. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
MASA REMAJA
Sosialisasi KTSP 44
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN USIA
BAYI DAN KANAK-KANAK (0-6 TH)
Belajar berjalan (9 – 15 bulan)
Belajar memakan makanan padat (1-2 th)
Belajar berbicara (12 -15 bulan)
Belajar buang air kecil dan buang air besar
(mulai usia 15 bulan-pembentukan pembiasaan)
Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis (sampai
usia 5 th)
Mebentuk pengertian-pengertian sederhana
Belajar mengadakan hubungan emosional
Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk
Sosialisasi KTSP 45
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
MASA SEKOLAH (6-12 th)
Belajar melatih keterampilan fisik untuk melakukan
permainan
Belajar membentuk sikap sehat
Belajar bergaul dengan teman sebaya
Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis
kelaminnya
Belajar keterampilan dasar dalam membaca,
menulis, dan berhitung
Belajar mengembangkan konsep sehari-hari
Sosialisasi KTSP 46
Lanjutan.......
Sosialisasi KTSP 47
TUGAS PERKEMBANGAN
Pengetahuan, ketrampilan,
fungsi-fungsi atau sikap yang
harus dicapai individu pada suatu
tahap kehidupan dalam rangka
penyesuaian terhadap tugas-
tugas yang lebih berat.
(Robert Havighurst) Dusek, 8
Tugas Perkembangan memerlukan :
Semangat mengimplementasikan
pengetahuan dan pengalamannya
untuk mengahadapi tugas-tugas baru
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
MASA REMAJA
WILLIAM KAY:
Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya
Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau
figus- figur yang mempunyai otoritas
Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal
dan belajar bergaul dengan orang lain
Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya
Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan
terhadap kemampuannya sendiri
Memperkuat self kontrol (kemampuan mengendalikan diri)
atas dasar prinsip hidup
Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri kekanak-
kanakan
Sosialisasi KTSP 52
KEMUNGKINAN TUGAS PERKEMBANGAN
49
REMAJA (ADOLESCENCE/PUBERTY)
CIRI-CIRI REMAJA
1. berkembang sikap dependen kepada
orang tua ke arah independen
2. minat seksualitas
3. kecenderungan untuk merenung
atau memperhatikan diri sendiri,
nilai- nilai estetika, dan isu-isu
moral
(Salzman dan Pikunas, 1976)
Sosialisasi KTSP 56
TUGAS PERKEMBANGAN MASA REMAJA
Menurut HAVIGHURS
1. Hubungan lebih matang dengan teman sebaya
2. Mencapai peran sosial sebagai pria atau
wanita
3. Menerima keadaan fisik dan menggunakannya
secara efektif
4. Mencapai kemandirian emosional dari orang
tua dan orang dewasa
5. Mencapai jaminan kemandirian ekonomi
6. Memilih dan mempersiapkan karier
Sosialisasi KTSP 57
Lanjutan................
7. Mempersiapkan pernikahan dan
hidup berkeluarga
8. Mengembangkan keterampilan
intelektual dan konsep-konsep yang
diperlukan bagi warga negara
9. Mencapai tingkah laku yang
bertanggung jawab secara sosial
10.Memperoleh seperangkat nilai dan sistem
etika sebagai petunjuk/pembimbing dalam
bertingkah laku
11.Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa
Sosialisasi KTSP 58
PERANAN SEKOLAH
DALAft
ftENGEftBANGKAN
TUGAS- TUGAS
PERKEftBANGAN
SISWA
53
PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN
MELALUI KELOMPOK SEBAYA
MENCAPAI PERKEMBANGAN
KEMANDIRIAN PRIBADI
Sosialisasi KTSP 54
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
FASE PRASEKOLAH
(TAMAN KANAK-KANAK)
55
FASE PRASEKOLAH (USIA TK)
Sosialisasi KTSP 62
PERKEMBANGAN
F I S yg
Pertumb. tubuh I Kmenyangkut ukuran dan
tinggi, kekuatan utk keterampilan fisik
Usia 3 th tinggi 80-90 cm berat 10-13 kg, usia 5 th tinggi
100-110 cm berat 18-20 kg
Pertumb. tulang semakin besar dan kuat
Pertumb gigi semakin lengkap (dpt memakan yg padat)
Perkemb. sistem syaraf pusat (kesiapan anak dlm
pemahaman dan penguasaan tubuhnya)
Pertumb. otak pada usia 5 th sudah mencapai 75 % dari
ukuran orang dewasa, 6 th 90 %.
Pertumb “myelinization” (gunanya membantu
transmisi impul-impul syaraf secara tepat, utk
pengontrolan thd kegiatan motorik)
Pernapasan lebih lambat dan mendalam, denyut jantung
lebih lambat dan menetap
Berkembangnya kemampuan motorik (kasar & halus)
Sosialisasi KTSP 63
PERKEMBANGAN
I N T E L E KT U A L
Perkemb. kognitif berada pada periode praoperasional
(tahapan belum mampu menguasai operasi mental
secara logis)
Usia 4 th berkembangnya “symbolic function”
Berpikir masih dibatasi oleh persepsinya. Mereka
meyakini apa yg dilihatnya, & hanya terfocus kpd satu
atribut/dimensi thd satu objek dlm waktu yg sama
Cara berpikirnya bersifat memusat (centering)
Egosentrisme
Sudah mengerti dasar-dasar pengelompokkan sesuatu
seperti kesamaan warna, bentuk, dan ukuran.
Semilogical reasoning (menjelaskan peristiwa alam
pemecahan dianalogikan dg tingkah laku manusia)
dg,
Sosialisasi KTSP 64
PERKEMBANGAN
E M O S I O N A L
Usia 4 th menyadari dirinya berbeda dg orang lain
Berkembang perasaan harga diri yg menuntut pengakuan
lingkungan
Tdk terpenuhi harga diri anak akan berkembang sikap
Sosialisasi KTSP 66
PERKEMBANGAN
B A H(2.0-2.6)
Masa ketiga A S A bercirikan:
Mulai bisa menyusun kalimat tunggal yg sempurna
Mampu memahami perbandingan (burung pipit
dg merpati)
Banyak menanyakan nama dan tempat: apa, di
mana dan dari mana)
Sudah banyak menggunakan kata yg berawalan dan
berakhiran)
Sosialisasi KTSP 68
PERKEMBANGAN
B sekolah
Usia pra E R M Asebagai
I N masa bermain
Setiap waktu diisi dengan kegiatan bermain
Bermain dg kegiatan kebebasan batin utk memperoleh
kesenangan
Setiap usia perkembangan berbeda dlm
tingkatan/kompleksivitas bermainnya
Sosialisasi KTSP 69
PERKEMBANGAN
K E P R I B A D I A N
Masa ini disebut masa TROTZALTER (periode
perlawanan/masa krisis)
Krisis karena ada perubahan dlm dirinya (mulai sadar
aku-nya, menyadari dirinya terpisah dari
lingkungan/orang lain)
Suka menyebut dirinya pada orang lain
Menyadari ada dua pihak yg berhadapan (aku dan
orang lain)
Menyadari tdk setiap keinginannya terpenuhi
Timbul konplik (sikap membandel)
Perkembangan dari dependen ke independen
Konsep tentang dirinya sulit dipahami karena
bahasa belum jelas
Sosialisasi KTSP 70
Masih egosentris
Kepercayaan diri (self confidence) terkait dg perlakuan
orang tuanya
Timbulnya inisiatif
Tdk terpenuhi energi timbul hambatan, akan
mengalami GUILT (rasa bersalah)
Sosialisasi KTSP 71
PERKEMBANGAN
M O RA L
Timbul rasa moralitas pada kelompok
Melalui interaksi dg orang lain timbul pemahaman:
baik/boleh/diterima/disetujui/buruk/tdk boleh/ditolak
Masa perlu latihan kebiasaan
Perlunya penanaman konsep disertai dengan alasan
Berkembang sikap simpati, GENEROSITY (murah hati)
atau ALTRUISM (kepedulian thd kesejahteraan orang lain)
timbulnya SELF DISCIPLINE (mengendalikan diri,
mendisiplinkan diri dg kesadaran)
Sosialisasi KTSP 72
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
FASE ANAK SEKOLAH
(USIA SD)
73
PERKEMBANGAN FISIK
Fase usia SD (6 s/d 12 )
Periode pertumbuhan fisik yg lambat sampai masa
remaja
Usia 6 th tinggi rata-rata 46 inci, berat 22,5 kg
Usia 12 tinggi rata-rata 60 inci, berat 42,5 kg
Peningkatan berat badan lebih banyak dari pada
tinggi badan
Perkembangan motorik (kasar & halus) lebih
terkoordinasi & mampu menjaga keseimbangan
Masa ideal belajar ket. Motorik: menulis, menggambar,
melukis, mengetik (komputer), main bola, atletik dll
Usia 7 th tangan semakin kuat & lebih menyukai pensil
dari pada krayon tuk menulis
Sosialisasi KTSP 74
Usia 8 s/d 10 dpt menulis dg baik, huruf lebih kecil, dan
rapi
Usia 10 s/d 12 timbulnya ket. Manipulatif dg gerakan yg
kompleks, rumit, & cepat (membuat kerajinan &
memainkan instrumen musik)
Sosialisasi KTSP 75
PERKEMBANGAN INTELEKTUAL
Usia 6 s/d 12 dpt mereaksi rangsangan intelektual
(melaksanakan tugas-tugas belajar yg menuntut
kemampuan intelektual/kematangan kognitif; membaca,
menulis, menghitung)
Menurut PIAGET disebut masa operasional konkrit
(concrete operational)
Concrete operational: aktivitas mental yg dipokuskan
pada objek & peristiwa-peristiwa nyata atau konkrit & dpt
diukur
Hilangnya daya pikir imajinatif & timbulnya berpikir
konkrit, rasional, & objektif dg daya ingat yg kuat
& berada dalam stadium belajar
Mampu menyadari KONSERVASI: kemampuan tuk
berhubungan dg sejumlah aspek yg berbeda secara
serempak
Sosialisasi KTSP 76
Mengembangkan operasi NEGASI: mampu memahami
proses yg terjadi & memahami proses antar
keduanya
Mengembangkan operasi RESIPROKASI: memahami
hubungan timbal balik antara panjang & kurang
rapat atau sebaliknya kurang panjang tetapi lebih
rapat dg benda yg jumlahnya sama
IDENTITAS: mampu mengenal benda, menghitung,
walaupun dipindahkan jumlah benda tetap sama
Mampu mengembangkan berpikir KRITIS: repleksi thd
permasalahan secara mendalam, mempertahankan
pikiran tetap terbuka thd perspektif yg berbeda, tdk
mempercayai begitu saja informasi yg datang
Mampu mengembangkan berpikir KREATIF: kemampuan
tuk menciptakan sesuatu yg baru dg wujudnya adalah
tindakan manusia 77
Sosialisasi KTSP
PERKEMBANGAN BAHASA
Usia 6 “vocabulary” meningkat 2.500 kata, akhir 11-12
menguasai 50.000 kata
Penggunaan kalimat & kata semakin kompleks
Sosialisasi KTSP 78
PERKEMBANGAN SOSIAL
Pemahaman tentang diri (sence of self atau self concept)
Self concept: body image, ideal self, & sosial self
Cenderung mendefinisikan dirinya secara subyektif
Usia 7 s/d 11 meluangkan waktu 40% tuk berinteraksi dg
teman sebayanya/kelompoknya
Membentuk ikatan baru dg teman sebayanya (peer
group)
Timbul sikap kooperatif & sosiosentris dlm kelompok
(gang)
Sosialisasi KTSP 79
PERKEMBANGAN EMOSI
Kemampuan mengontrol emosi melalui peniruan
& latihan (pembiasaan)
Pikiran emosional lebih dominan dari pada pikiran
rasional
Ciri penampilan emosi
* emosi yg kuat thdp hal yg sepele
* emosi seringkali tampak
* emosi bersifat sementara
* emosi diketahui melalui gejala perilaku
Timbulnya emosi positif dan emosi negatif
Sosialisasi KTSP 80
TUGAS GURU
Iklim kelas yg bebas dari ketegangan
Perlakukan individu dg harga dirinya
Menghargai hasil karya
Tumbuhkan kecerdasan emosi
GOLEMAN : emotional intelligence (EQ)
* mengenali emosi
* mengelola emosi
* memotivasi diri sendiri
* mengenali emosi orang lain
* membina hubungan
Sosialisasi KTSP 81
PERKEMBANGAN MORAL
Mulai mengenal konsep moral (mengenai benar salah
atau baik buruk)
Dapat mengikuti pertautan/tuntutan dari orang tua atau
lingkungan sosialnya
Akhir usia sekolah dpt memahami alasan yg mendasar
thd peraturan
Dpt mengasosiasikan bentuk perilaku dg konsep benar
salah/baik buruk
Sosialisasi KTSP 82
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
MASA REMAJA
(ADOLESENCE)
83
PERKEMBANGAN KOGNITIF
(INTELEKTUAL)
(PIAGET) Tahap operasional formal (operasi = kegiatan-
kegiatan mental tentang berbagai gagasan)
Dapat berpikir logis tentang berbagai gagasan yg
abstrak, sistematis, ilmiah dlm memecahkan dari pada
berpikir konkrit
Usia 16 tahun berat otak sudah menyamai orang
dewasa
Terjadinya lingkaran Lobe Frontal yg berfungsi
sbg kegiatan kognitif tingkat tinggi (merumuskan
perencanaan strategis atau mengambil keputusan)
Cara berpikir berkaitan erat dg dunia kemungkinan
(word of possibilities)
Sosialisasi KTSP 84
Kemampuan nalar secara ilmiah melalui pengujian secara
hipotesis
Sudah memikirkan tentang masa depan dg membuat
perencanaan dan mengeksplorasi berbagai kemungkinan
tuk mencapainya
Menyadari proses kognitif itu efisien atau tdk efisien
Berpikir semakin luas, bisa meliputi aspek agama,
keadilan, moralitas, dan identitas
Sosialisasi KTSP 85
IMPLIKASI PENDIDIKAN:
• Program pendidikan yg memfasilitasi perkembangan
Sosialisasi KTSP 86
PERKEMBANGAN
EMOSI
Masa puncak emosionalitas (perkembangan emosi yg
tinggi)
Pertumbuhan fisik (terutama organ-organ seksual)
mempengaruhi perkembangan emosi atau perasaan,
seperti perasaan cinta, rindu, dan keinginan untuk
berkenalan
Perkembangan emosi yg sensitif dan reaktif thd situasi
sosial
Emosi bersifat negatif dan temperamental (mudah
tersinggung/marah, atau mudah sedih/murung)
Remaja akhir (21 tahun) sudah dapat
mengendalikannya
Mencapai kematangan emosional merupakan masa yg
sangat sulit bagi remaja
teman
Faktor sebaya dlm
kondisi kematanganlingkungan
sosio-emosional emosional keluarga 81
Sosialisasi KTSP
dan
PERKEMBANGAN
SOSIAL
Berkembang “social cognition” kemampuan memahami
orang lain (hubungan akrab: persahabatan/pacaran)
Pemilihan persahabatan dg kualitas psikologis yg relatif
sama dg dirinya (interes, sikap, nilai, kepribadian)
Berkembang sikap “conformity” kecenderungan untuk
menyerah atau mengikuti opini, pendapat, nilai,
kebiasaan, kegemaran atau keinginan teman sebaya
Harus memiliki “social adjusment” yg tepat
(kemampuan mereaksi secara tepat thd realitas sosial,
situasi, dan relasi)
Sosialisasi KTSP 88
KARAKTERISTIK PENYESUAIAN SOSIAL REMAJA
1. DI LINGKUNGAN KELUARGA
a. menjalin hubungan yg baik dengan
anggota keluarga (orang tua dan saudara)
b. menerima otoritas orang tua (mau
mentaati peraturan yg ditetapkan orang
tua)
c. menerima tanggung jawab batasan-batasan (norma)
keluarga
d. berusaha untuk membantu anggota
keluarga, sebagai individu maupun kelompok
dlm mencapai tujuannya
Sosialisasi KTSP 89
2. DI LINGKUNGAN SEKOLAH
a. bersikap respek dan mau menerima
peraturan sekolah
b. berpartisipasi dlm kegiatan-kegiatan sekolah
c. menjalin persahabatan dg teman-teman di
sekolah
d. bersikap hormat thd guru, pemimpin
sekolah, dan staf lainnya
e. membantu sekolah dalam merealisasikan
tujuan- tujuannya
Sosialisasi KTSP 90
3. DI LINGKUNGAN MASYARAKAT
a. mengakui dan respek terhadap hak-hak orang lain
b. memelihara jalinan persahabatan dg orang lain
c. bersikap simpati terhadap kesejahteraan orang lain
d. bersikap respek terhadap nilai-nilai, hukum,
tradisi, dan kebijakan-kebijakan masyarakat
Sosialisasi KTSP 91
PERKEMBANGAN
MORAL
Tingkat moralitas remaja sudah lebih matang hasil
interaksi sosial dg orang tua, guru, teman sebaya, atau
orang dewasa lainnya
Konsep moralitas tentang kejujuran, keadilan, kesopanan,
dan kedisiplinan
Perilaku moralitas sbg pemenuhan fisik dan psikologisnya
(adanya rasa puas dari penerimaan dan penilaian positif
dari orang lain tentang perbuatannya)
Tingkatan moralitas konvensional (berperilaku sesuai dg
harapan kelompok)
Tingkatan moralitas loyalitas (loyalitas terhadap norma yg
berlaku dan diyakininya)
Sosialisasi KTSP 92
PERKEMBANGAN
KEPRIBADIAN
Kepribadian merupakan sistem dinamis dari sifat, sikap,
dan kebiasaan yg menghasilkan tingkat konsistensi
respon individu yg beragam
Berkembangnya “identity” (jati diri) kesadaran diri,
kemampuan mengidentifikasi orang lain, mempelajari
tujuan-tujuan agar dpt berpartisipasi dlm kebudayaannya
Saat pertama usaha sadar dlm menjawab “who am I ?”
JAMES MARCIA mengemukakan empat alternatif
dlm menguji diri dan pilihannya:
1. “identity achievement” memahami pilihan yg
realistik, maka membuat pilihan dan berperilaku
sesuai dg pilihannya
Sosialisasi KTSP 93
2. “identiy foreclosure” menerima pilihan orang
tua tanpa mempertimbangkan pilihan-pilihan
3. “ identity diffusion” kebingungan tentang
siapa dirinya, dan mau apa dalam hidupnya
4. “moratorium” usaha-usaha aktif remaja
dlm menghadapi krisis pembentukan
identitas diri
Sosialisasi KTSP 94
UPAYA MEMBANTU REMAJA MENEMUKAN IDENTITAS DIRI
a. Berilah informasi tentang pilihan-pilihan karier dan
peran-peran orang dewasa
b. Membantu siswa menemukan sumber-sumber untuk
memecahkan masalah pribadinya (melalui guru
konseling)
c. Bersikap toleran terhadap tingkah laku remaja yg
dipandang aneh. Caranya: mendiskusikan tentang
tatakrama dlm berpakaian
d. Memberi umpan balik yg realistik tentang dirinya.
Caranya: berdiskusi dg siswa, memberi contoh orang
lain yg suces dlm hidup,
Sosialisasi KTSP 95
Karakteristik
Perkembangan
Psikofisik masa prenatal
Sosialisasi KTSP 96
Pengertian prenatal
yaitu masa konsepsi atau masa pertumbuhan, masa
pembuahan sampai denngan masa pertumbuhan
dan perkembangan individu, dimana pada saat
pembuahan telur pada ibu oleh sperma ayah.
Periode ini merupakan perkembangan pertama
yang paling penting dalam rentang kehidupan dan
merupakan periode paling singkat yang
berlangsung selama 280 hari.
Periode prenatal merupakan masa mengandung
banyak bahaya, baik fisik maupun psikologis.
Periode ini merupakan masa dimana bahaya-bahaya
lingkungan atau psikologis dapat mempengaruhi
pola perkembangan selanjutnya atau bahkan dapat
mengakhiri suatu perkembangan (Hurlock).
Sosialisasi KTSP 97
Ciri-ciri perkembangan masa pre natal
1. Sifat bauran
2. Sifat bawaan
3. Jenis kelamin
4. Perkembangan dan pertumbuhan
5. Pembentukan sikap
Sosialisasi KTSP 98
Karakteristik periode pre natal
Bakat/pembawaan yang ditentukan saat
konsepsi akan menjadi dasar bagi
perkembangan selanjutnya.
Kondisi yang baik pada saat ini akan membantu
perkembangan bakat dan potensi anak,
sedangkan kondisi yang baik akan menghambat
bahkan merusak perkembangan selanjutnya.
Terjadi pertumbuhan yang lebih cepat
dibandingkan dengan periode-periode kehidupan
lainnya.
Sikap calon orangtua terhadap janin akan
mempengaruhi cara mereka mengasuh anaknya
Sosialisasi KTSP 99
Periode Perkembangan Masa Prenatal
1. Periode Zigot (sejak pembuahan sampai akhir minggu
kedua)
Terjadinya pembuahan (fertilization), yaitu pertemuan
antara sel sperma dengan sel telur (ovum).
Bergabungnya sperma dengan sel telur menghasilkan
satu bentuk sel baru yang disebut zigot.
Selama sepuluh hari setelah pembuahan, zigot tertanam
didalam dinding uterine.
2. Periode Embrio (akhir minggu kedua sampai akhir
bulan kedua)
Selama periode ini terjadi dua pola yaitu cephalocaudal
(proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian kepala,
berlanjut ke bagian bawah sampai ke bagian ekor) dan
proximodistal (pertumbuhan yang dimulai dari bagian-
bagian paling dekat dengan pusat/tengah badan,
kemudian ke bagian-bagian yang jauh dari pusat
badan.
Sosialisasi KTSP 10
0
lanjutan
Sosialisasi KTSP 10
1
Karakteristik perkemb masa pre natal
Mekanisme gen dan heriditas
Gen adalah kromosom pembawa sifat hereditas
(Diperkirakan setiap kromosom manusia sekitar 3 ribu gen)
Karena kombinasi dari gen pada waktu konsepsi terjadi
secara kebetulan maka sifat-sifat dasar anak-anak
dari orangtua yang sama tidak pernah sama, kecuali
kalau merupakan anak kembar yang berasal dari
telur.
Begitu juga dengan nucleus ovum dan spermatozoum
bersatu pada waktu konsepsi yang berarti bersatunya gen
dari pihak ayah dan gen dari ibu menurut suatu cara
tertentu maka sifat-sifat anak telah ditentukan.
Hereditas adalah kecenderungan untuk berkembang
mengikuti pola-pola tertentu, misalnya kecenderungan
bertambah besar, kecenderungan berjalan tegak, menjadi
orang
Sosialisasi KTSP yang lincah atau pendiam, dsb. 10
2
Isu nature-nuture
Yang menyebabkan terjadinya perbedaan-
perbedaan individual ada 2 faktor pokok, yaitu
faktor yang ditimbulkan oleh hereditas (nature)
dan faktor yang ditimbulkan oleh lingkungan
(nurture).
Diantara keduanya terdapat pola-pola kombinasi
dan interaksi yang sangat rumit dan berbelit-
belit, sehingga seringkali tidak mudah bagi kita
membedakan akibat-akibat manakah yang
sungguh-sungguh ditimbulkan oleh kedua faktor
tersebut.
Sosialisasi KTSP 10
3
Interaksi biologis-perilaku-konteks
Interaksi biologis dan perilaku ini tidak dapat
dipisahkan. Perilaku manusia pada dasarnya
dikendalikan oleh aktivitas otak dan sistem syaraf,
kemudian diaplikasikan dalam suatu gerakan yang
menghasilkan suatu interaksi antara otak, saraf dan
perilaku yang dihasilkan.
Perilaku pada dasarnya adalah respon atas stimulus
yang datang, otak memberikan rangsangan atau
perintah yang direspon oleh sistem saraf kemudian
menghasilkan suatu gerakan atau suatu tingkah
laku baik itu berada dalam alam bawah sadar
maupun alam sadar.
Sosialisasi KTSP 10
4
Perkembangan masa bayi
Sosialisasi KTSP 10
5
Ciri-ciri penting masa Bayi
masa bayi neonatal merupakan periode
tersingkat dari semua periode perkembangan
masa bayi neonatal merupakan masa
terjadinya penyesuaian yang radikal.
masa bayi merupakan masa terhentinya
perkembangan
masa bayi merupakan pendahuluan dari
perkembangan selanjutnya
masa bayi neonatal merupakan periode yang
berbahaya
10 Merangkak
11 Berdiri sendiri