1) Ekonomi
2) Sosial Politik
3) Budaya kewarganegaraan
dan akar sejarah
Demokrasi dalam Sila Ke - 4
Soekarno, 1 Juni 1945
Negara Indonesia bukan satu negara untuk satu
orang, bukan satu negara untuk satu golongan
walaupun golongan kaya. Tetapi, kita mendirikan
negara “semua buat semua”, “satu buat semua,
semua buat satu”.
Saya yakin, bahwa syarat mutlak untuk kuatnya
Negara Indonesia ialah permusyawaratan,
perwakilan. ... Kalau kita mencari demokrasi,
hendaklah demokrasi barat, tetapi
permusyawarahan yang memberi hidup
Tiga Pokok Demokrasi (Kusuma)
1) Kekuasaan berasal dari rakyat yang
diperintah (the notion that a government
deriving its power from the consent of the
governed)
2) Kekuasan itu harus dibatasi (limited
government)
3) Pemerintah harus berdaulat (Sovereign),
artinya harus cukup kuat untuk menjalankan
pemerintahan secara efektif dan efisien.
Tiga Sumber historis Demokrasi (Hatta)
Tradisi kolektivisme
dari permusyawarahan
desa
Ajaran Islam
Paham Sosialis Barat
Demokrasi Permusyawaratan
Pertama, harus didasarkan pada
asas rasionalitas dan keadilan
bukan pada subjektivitis idelogis
Kedua, didedikasikan untuk
kepentingan banyak orang bukan
perorangan atau golongan
Ketiga, berorientasi jauh ke depan
bukan demi kepentingan jangka
pendek