Anda di halaman 1dari 16

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

1
PENGANTAR WIRAUSAHA

Dr. Mohammad Syafrizal, ST., M Si.


PENILAIAN

• UTS : 30%
• UAS : 35%
• Absensi : 10%
• Tugas-tugas : 15% (tugas perorangan: tokoh inspirasi)
• Kunjungan Lapangan : 10%
PUSTAKA
 Alma, Buchari, Juni (2018), Menejemen
Pemasaran dan Pemasaran Jasa, ALFABETA,
Bandung
 Baru Swastha DH, Irawan, (2014), Menejemen
Pemasaran Modern, LIBERTY, Yogyakarta
 Slot, R, dan Minnaar, G, H, (1996), Dasar-
dasar Ekonomi Perusahaan, Terjemahan Kwik
Kian Gie, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
 Rhenald Kasali (2018), The Great Shifting,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
Kata entrepreneur berasal dari bahasa Prancis, entreprendre,
yang sudah dikenal sejak abad ke-17, yang berarti berusaha.
Dalam hal bisnis, maksudnya adalah memulai sebuah bisnis.
Kamus Merriam-Webster menggambarkan definisi
entrepreneur sebagai seseorang yang mengorganisir dan
menanggung risiko sebuah bisnis atau usaha.

Istilah entrepreneurship (kewirausahaan) pada dasarnya


merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang
nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam
menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang
dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya.
PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN

Entrepreneurship merupakan gabungan


dari kreativitas, inovasi dan keberanian
menghadapi resiko yang dilakukan dengan
cara kerja keras untuk membentuk dan
memelihara usaha baru.
TAHAP-TAHAP
ENTERPREUNERSHIP
 Tahap memulai
Melihat tantangan atau peluang usaha, dilanjutkan dengan kemungkinan
membuka usaha baru.
Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang
pertanian, industri, atau jasa atau usaha yang lain

 Tahap melaksanakan usaha


menjalankan bentuk usaha, pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi,
kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil
keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi

Tahap mempertahankan usaha


melakukan analisis untuk mengatasi sagala masalah dan hambatan dalam
menjalankan usahanya

 Tahap pengembangan usaha


 Proses entrepreneurship diawali dengan suatu
aksioma, yaitu adanya tantangan.

 Ciputra mengemukakan lima alasan penting


mengapa perlu mempromosikan entrepreneurship
 Budaya “pegawai” atau “pekerja”
 Entrepreneurship tidak eksis di pendidikan formal
 Terlalu banyak pencari kerja
 Mendidik kemampuan menciptakan pekerjaan
 Penciptaan kesejahteraan masyarakat lebih luas
KONDISI SAAT INI
Badan Pusat Statistik Februari 2014 mencantumkan pengangguran
terbuka lulusan universitas di Indonesia berjumlah 398.298 orang.
Jumlah itu setara dengan 4,31 persen dari total pengangguran terbuka
sebanyak 7.147.069 orang.

Penganggur intelektual itu sebagian besar lulusan S-1 dan lulusan


diploma.

tak bisa lagi hanya mengandalkan ijazah dalam mencari pekerjaan.


Untuk itu, sarjana dituntut memiliki kompetensi dan keterampilan kerja
yang baik, sehingga dapat terserap pasar kerja dengan cepat
KONDISI SAAT INI
Badan Pusat Statistik pada Agustus 2014, di
Indonesia ada 9,5 persen (688.660 orang) dari
total penganggur yang merupakan alumni
perguruan tinggi.

Mereka memiliki ijazah diploma tiga atau ijazah


strata satu alias bergelar sarjana.
David McClelland :

Suatu negara akan menjadi makmur jika


jumlah entrepreneur-nya mencapai 2 % dari
jumlah penduduknya.
PERSENTASE ENTREPRENEUR
14.00%

12.00%
12.00%

10.00% 10.00%
10.00%

8.00%
7.20%

6.00%

4.00% 4.10%
4.00%

2.10%
2.00%

0.18%
0.00%
Indonesia Malaysia Korea Thailand Singapura China Jepang Amerika
Selatan Serikat
OPINI
“Kewirausahaan atau entrepreneurship bukan cuma
diartikan sebagai keterampilan bisnis. Lebih penting
dari itu. Kewirausahaan adalah sikap kreatif, inovatif
dan berani mengambil keputusan sehingga dijadikan
sikap hidup bahkan karakter Bangsa Indonesia”

(Ciputra – Tokoh Entrepreneur)


OPINI
Menurutnya membangun sebuah bisnis tidak seperti
membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan sebuah
kesabaran, dan tak pernah menyerah. Adalah
manusiawi ketika berusaha, seseorang ingin segera
mendapatkan hasilnya. Namun tidak semua hasil bisa
diterima secara langsung.

(Chairul Tanjung)
MANFAAT ENTERPREUNERSHIP

Peluang mengendalikan nasib Peluang melakukan


sendiri perubahan

Peluang melakukan KWU Peluang untuk mencapai


sesuatu yang disukai potensi sepenuhnya
dan bersenang-
senang dalam
mengerjakannya

Peluang berperan dalam Peluang untuk meraih keuntungan


masyarakat dan mendapatkan tanpa batas
pengakuan atas usaha

Sumber: Zimmerer T. & Scarborough


Beberapa Tujuan Entrepreneurship Untuk
Mahasiswa Dalam Dunia Pendidikan

a. Pendidikan saja tidak cukup menjadi bekal untuk masa depan.


b. Entrepreneurship sangat berguna bagi bekal masa depan
mahasiswa bila ingin berkarir di bidang apapun.
c. Ketika lulusan perguruan tinggi kesulitan mendapatkan pekerjaan
atau terkena PHK, entrepreneurship bisa menjadi langkah untuk
mencari nafkah dan bertahan hidup.
d. Agar sukses di dunia kerja atau usaha, tidak cukup orang hanya
pandai bicara. Yang dibutuhkan adalah bukti nyata atau realitas.
Oleh karena itu entrepreneurship adalah ilmu nyata yang bisa
mewujudkannya.
e. Meningkatkan pendapatan keluarga dan daerah yang akan berujung
pada kemajuan ekonomi bangsa.
f. Membudayakan sikap unggul, perilaku positif dan kreatif.
g. Menjadi bekal ilmu untuk mencari nafkah, bertahan hidup dan
berkembang.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai