Anda di halaman 1dari 13

Akidah, Syari’ah

dan Akhlaq
Anggun Anisafitri
Nuril Izza L. F.
Akidah
• Kata Aqidah dalam Bahasa Arab • Pengertian Akidah secara
adalah ‘aqidah, yang diambil dari istilah (dalam agama) berarti
kata dasar ‘aqada, ya’qidu, ‘aqdan, perkara yang wajib dibenarkan
aqidatan yang berarti simpul,
oleh hati, sehingga menjadi
ikatan, perjanjian, setelah
berbentuk menjadi ‘aqidah, makai a
suatu kenyataan yang teguh
bermakna keyakinan. Aqidah, yang dan kokoh, tidak tercamuri
berhubungan dengan kata ‘aqdan, oleh keraguan dan
menjadi bermakna keyakinan yang kebimbangan.
kokoh di hati, bersifat mengikat dan
mengandung perjanjian.
Tujuan Akidah
• Membebaskan kita dari ubudiyah/penghambatan kepada selain
Allah
• Selalu taat kepada Allah, baik dalam keadaan suka maupun duka
• Kita akan merasa aman dari berbagai macam rasa takut dan
cemas, takut kurang rezeki, terhadap jiwa, harta, keluarga, jin,
dan seluruh manusia, termasuk takut kepada kematian.
• Aqidah memberikan kekuatan kepada jiwa, sekukuh gunung.
Aqidah hanya berharap kepada Allah dari ridha terhadap segala
ketentuan Allah.
Ruang Lingkup akidah
• Illahiyat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan Allah Swt, termasuk pembahasan sifat – sifat Allah Swt, mu’jizat, dan
lain – lain.
• Nubuwat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan alam metafisik seperti Malaikat, jin, Iblis, syaiton, roh, dan lain
sebagainya.
• Sam’iyat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa
diketahui lewat dalil naqli berupa Al – Qur’an dan Sunnah, seperti alam
barzakh, akhirat, azab kubur, tanda – tanda kiamat, surga – neraka, dan lain
sebagainya.
Syari’ah
• Secara etimologis, syariah berarti jalan ke sumber air atau jalan yang
harus diikuti, yakni jalan ke arah sumber pokok bagi kehidupan. Orang-
orang Arab menerapkan istilah ini khususnya pada jalan setapak menuju
palung air yang tetap dan diberi tanda yang jelas terlihat mata (Ahmad
Hasan, 1984: 7).
• Secara terminologis syariah berarti semua peraturan agama yang
ditetapkan oleh Allah untuk kaum Muslim baik yang ditetapkan dengan
al-Quran maupun Sunnah Rasul (Muhammad Yusuf Musa, 1988: 131).
Tujuan syari’ah
• Syari’ah untuk memberikan kesejahteraan, kedamaian,
ketenangan, dan kebahagiaan hidup manusia, baik di dunia
maupun di akhirat.
• Dalam kajian fiqih dan ushul fiqh, tujuan utama yang hendak
dicapai ketika mempelajari keduanya adalah untuk mengetahui
hokum syara’ (Syariah) yang berkaitan dengan perbuatan
manusia mukallaf (yang dibebani hokum) sehingga akan
diperoleh ketentuan apakah suatu perbuatan itu dikehendaki,
diperbolehkan atau dilarang atau bagaimana suatu perbuatan
dapat dikatakan sah atau tidak.
Perbedaan syari’ah dan fiqih
• Aspek hokum yang masuk dalam • Hukum Islam dulu identik dengan
kategori syari’ah itu mencakup Syari’at, baru akhir abad ke-
aturan tentang hubungan antara 8/awal ke-9, fiqih muncul, dengan
manusia dengan Allah, yang arti memahami. Syari’at adalah
disebut ‘ubudiyah, dan mencakup hokum Islam dalam kualitas
aturan tentang hubungan antara Ilahiyah.
manusia dengan sesama manusia, • Fiqih adalah aktivitas keilmuan
yang disebut dengan manusia. Fiqih adalah
mua’amalah/ijtima’iyah. menemukan dan mengungkap
• Syari’at adalah wahyu, Al – Qur’an pengertian Syari’ah (wahyu, Al –
dan Sunnah. Qur’an dan Sunnah).
akhlaq
• Secara etimologis, kata akhlak • Akhlak merupakan konsep kajian
berasal dari bahasa Arab al-akhlaq terhadap ihsan. Ihsan merupakan
kata khuluq yang berarti budi ajaran tentang penghayatan akan
pekerti, perangai, tingkah laku, atau hadirnya Tuhan dalam hidup. Dalam
tabiat (Hamzah Ya’qub, 1988: 11). kehidupan sehari-hari ihsan tercermin
Sinonim dari kata akhlak ini adalah dalam bentuk akhlak yang mulia (al-
etika, moral, dan karakter. akhlak al-karimah). Inilah yang
menjadi misi utama diutusnya Nabi
• Secara terminologis, akhlak berarti SAW. ke dunia, seperti yang
keadaan gerak jiwa yang mendorong ditegaskannya dalam sebuah
ke arah melakukan perbuatan hadisnya: “Sesungguhnya aku diutus
dengan tidak menghajatkan pikiran. hanyalah untuk menyempurnakan
akhlak mulia”.
Ruang lingkup Akhlaq

Akhlaq dalam
Akhlaq dalam
berhubungan Akhlaq dalam
berhubungan
dengan berhubungan
dengan Allah
sesama dengan alam
Swt.
manusia.
Karakter akhlaq
• Bersifat mutlak dan menyeluruh.
• Melengkapkan dan menyempurnakan tuntutan.
• Bersifat sederhana dan seimbang.
• Mencakup perintah dan larangan.
• Bersih dalam pelaksanaan. Artinya, untuk mencapai suatu tujuan, cara pelaksanaannya
pasti menurut tata cara Islam. Islam tidak menerima falsafah menghalalkan segala cara.
• Keseimbangan. Akhlaq dalam Islam membawa kesinambungan bagi tuntutan realitas
hidup antara ruhaniah dan jasmaniah serta aqliah, dan antara kehidupan dunia dan
akhirat sesuai dengan tabiat manusia itu sendiri.
Implementasi Akhlaq dalam Kehidupan
Sehari hari
• Adil adalah memutuskan ketentuan – ketentuan atau aturan – aturan yang berlaku di
dalam kehidupan sehari – hari.
• Sabar merupakan buah dari ketakwaan kepada Allah Swt.
• Syukur mengandung arti sesuatu yang menunjukkan kebaikan dan penyebarannya.
Memberikan pujian kepada yang memberikan segala bentuk kenikmatan dari Allah
Swt., dengan cara melakukan amar ma’ruf nahi munkar, dalam pengertian tunduk dan
berserah diri hanya kepada-Nya.
• Pemaaf. Dengan memaafkan kesalahan orang lain, berarti hubungan antara mereka
yang bermasalah kembali baik dan harmonis karena luka yang ada didalam hati
mereka, terutama orang yang memaafkan, telah sembuh.
Al-'Aql

Al-Qalb Al-Jism

pikiran yang sehat akan berdampak pada hati yang sehat,


hati yang sehat akan berdampak pada fisik yang sehat.
Begitu juga sebaliknya. Dalam beberapa kasus ditemukan
bahwa orang sakit itu karena pikirannya tidak sehat, yang
kemudian hatinya juga tidak sehat. Artinya, banyak penyakit
fisik yang sbetulnya berangkat dari hati yang sakit. Hati yang
sakit banyak berangkat dari pikiran yang tidak karuan
THANKSS ^.^

ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai